Anda di halaman 1dari 14

GAMBARAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA

TERHADAP PENDERITA GANGGUAN JIWA DI

KECAMATAN KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

DWI HARTANTO
J 210.100.042

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

PENELITIAN

ABSTRAK
GAMBARAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP
PENDERITA GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KECAMATAN
KARTASURA
Dwi Hartanto*, Arif Widodo**, Wachidah Yuniartika***
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat
signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan
jiwa bertambah. Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO) dalam
Yosep (2013) , ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan
jiwa. Berdasarkan hasil survey pendahuluan dari data Puskesmas Kartasura, pada
tahun 2013 di Kecamatan Kartasura terdapat 95 pasien yang mengalami gangguan
psikotik yang melakukan kunjungan ke puskesmas. Hal ini membuktikan bahwa
masih banyak penderita yang mengalami gangguan jiwa, bahkan mungkin hal ini
akan terus bertambah setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui gambaran sikap dan dukungan keluarga terhadap penderita gangguan
jiwa di Kecamatan Kartasura. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 5 sampel dengan kriteria
keluarga dari penderita gangguan jiwa. Analisis data menggunakan model miles
dan huberman. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa : (1)
Sikap keluarga secara kognitif terhadap penderita gangguan jiwa adalah sebagian
besar baik, (2) Sikap keluarga secara afektif terhadap penderita gangguan jiwa
adalah sebagian besar baik, (3) Sikap Keluarga secara kecenderungan untuk
bertindak terhadap penderita gangguan jiwa adalah baik, (4) Dukungan keluarga
yang diberikan yaitu terdiri dari (a) dukungan informasional (b) dukungan
penilaian (c) dukungan instrumental (d) dukungan emosional. Dukungan tersebut
semuanya baik. (5) Sikap dan dukungan keluarga terhadap penderita gangguan
jiwa di wilayah Kecamatan Kartasura adalah baik.

Kata kunci: Gangguan jiwa, Sikap, Dukungan, Keluarga.


2
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

ABSTRACT
DESCRIPTION OF ATTITUDE AND FAMILY SUPPORT OF
MENTAL DISORDERS IN THE DISTRICT KARTASURA

Dwi Hartanto*, Arif Widodo**, Wachidah Yuniartika***

The phenomenon of mental disorder at this time has increased very significantly,
and every year in different parts of the world growing number of people with
mental disorders. Based on data from the World Health Organization (WHO) in
Joseph (2013), there are approximately 450 million people in the world who
experience mental illness. Based on the results of a preliminary survey of the data
Kartasura Health Center, in 2013 there were 95 in the District Kartasura patients
who have psychotic disorders who make a visit to a health center. This proves that
there are still many people who experience mental illness, perhaps even this will
continue to grow each year. The purpose of this study is to describe the attitude
and family support for people with mental disorders in District Kartasura. Using
qualitative research methods with a phenomenological approach. Sampling in this
study is using purposive sampling with the number 5 samples with a family of
criteria with mental disorders. Analysis of the data using the model of Miles and
Huberman. Based on the study results, the authors concluded that: (1) the family
as a cognitive attitude towards people with mental disorders are mostly good, (2)
the family as an affective attitude towards people with mental disorders are
mostly good, (3) Family Attitudes are tendencies to act against people with mental
disorders is good, (4) family support is given, which consists of (a) informational
support (b) appraisal support (c) instrumental support (d) emotional support.
Support is all good. (5) The attitude and family support for people with mental
disorders in the District Kartasura is good.

Keywords: Mental disorders, Attitudes, Support, Family.


3
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

Pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui bagaimana gambaran
Fenomena gangguan jiwa sikap dan dukungan keluarga
pada saat ini mengalami peningkatan terhadap penderita gangguan jiwa di
yang sangat signifikan, dan setiap wilayah Kecamatan Kartasura.
tahun di berbagai belahan dunia
jumlah penderita gangguan jiwa
bertambah. Berdasarkan data dari Tinjauan Pustaka
World Health Organisasi (WHO)
dalam Yosep (2013) , ada sekitar 450 Konsep Dasar Gangguan Jiwa
juta orang di dunia yang mengalami
gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah
Penderita gangguan jiwa gangguan dalam cara berpikir
berat dengan usia di atas 15 tahun di (cognitive), kemauan (volition,emosi
Indonesia mencapai 0,46%. Hal ini (affective), tindakan (psychomotor).
berarti terdapat lebih dari 1 juta jiwa (Yosep, 2013). Menurut
di Indonesia yang menderita (Maramis, 2008 ) tanda dan gejala
gangguan jiwa berat. Berdasarkan dari gangguan jiwa yaitu : Gangguan
data tersebut diketahui bahwa 11,6% kesadaran, gangguan ingatan,
penduduk Indonesia mengalami gangguan orientasi, gangguan
masalah gangguan mental emosional psikomotor, gangguan proses
(Riset kesehatan dasar, 2007). berpikir, gangguan persepsi,
Prevalensi gangguan jiwa di gangguan intelegensi, gangguan
Jawa Tengah mencapai 3,3 % dari keperibadian dan gangguan
seluruh populasi yang ada penampilan. Gangguan jiwa dapat
(Balitbangkes, 2008 ). Berdasarkan disebabkan oleh beberapa faktor
data dari dinas kesehatan Provinsi berikut yang terus menerus saling
Jawa Tengah tercatat ada 1.091 kasus mempengaruhi, yaitu :
yang mengalami gangguan jiwa.
1) Faktor-faktor somatik (
Di wilayah Kabupaten
somatogenik) atau
Sukoharjo terdapat kurang lebih
organobiologis.
2778 kasus penderita gangguan jiwa
Neroanatomi, Nerofisiologi,
( DKK Kabupaten Sukoharjo, 2013 ).
Nerokimia, Tingkat kematangan
Sedangkan pada tahun 2013 jumlah
dan perkembangan organik,
penderita gangguan jiwa yaitu 2537
Faktor-faktor pre dan peri-natal.
(Dinkes Kabupaten Sukoharjo).
2) Faktor-faktor psikologik
Berdasarkan data dari
(psikogenik) atau psikoedukatif.
Puskesmas Kartasura, pada tahun
Interaksi ibu-anak : normal (rasa
2013 terdapat 95 pasien yang
percaya dan rasa aman ) atau
mengalami gangguan psikotik yang
abnormal berdasarkan
melakukan kunjungan ke puskesmas.
kekurangan, distorsi, dan
Hal ini membuktikan bahwa masih
keadaan yang terputus (perasaan
banyak penderita yang mengalami
tak percaya dan kebimbangan),
gangguan jiwa, bahkan mungkin hal
Peranan ayah, Persaingan antara
ini akan terus bertambah setiap
saudara kandung, Intelegensi,
tahunnya.
Hubungan dalam keluarga,
pekerjaan, permainan, dan
4
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

masyarakat, Kehilangan yang Menurut Wawan, A dan


mengakibatkan kecemasan, Dewi, M (2011), sifat sikap dapat
depresi, rasa malu atau rasa bersifat positif dan juga dapat
bersalah. bersifat negatif.
3) Faktor-faktor sosio-budaya 1) Sikap positif kecenderungan
(sosiogenik) atau sosiokultural tindakan adalah mendekati,
Kestabilan keluarga, Pola menyenangi, mengharapkan
mengasuh anak, Tingkat obyek tertentu.
ekonomi, Perumahan : perkotaan 2) Sikap negatif terdapat
lawan pedesaan, Masalah kecenderungan untuk menjauhi,
kelompok minoritas. ( Iyus menghindari, membenci, tidak
Yosep, 2013 ). menyukai obyek tertentu.

Konsep Dasar Sikap Sikap dapat dipengaruhi oleh


beberapa faktor. Faktor tersebut yaitu
Sikap adalah suatu bentuk : Pengalaman pribadi, Pengaruh
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap orang lain yang dianggap penting,
seseorang terhadap suatu objek Pengaruh Kebudayaan, Media
adalah perasaan mendukung atau Massa, Lembaga Pendidikan dan
memihak pada objek tersebut lembaga Agama, dan Faktor
(Azwar, 2011). Emosional ( Azwar, 2011 ).
Menurut Notoatmodjo Pengukuran sikap dapat
(2010), menjelaskan bahwa sikap dilakukan dengan cara langsung atau
mempunyai 3 komponen yaitu : tidak langsung. Secara langsung
1) Komponen Kognitif : dapat ditanyakan bagaimana
Kepercayaan atau keyakinan, pendapat / pernyataan responden
ide, dan konsep terhadap terhadap suatu obyek. Secara tidak
objek, artinya bagaimana langsung dapat dilakukan dengan
keyakinan, pendapat atau pertanyaan-pertanyaan hipotesis
pemikiran seseorang terhadap kemudian ditanyakan pendapat
objek. responden melalui kuesioner
2) Komponen Afektif : Kehidupan (Notoatmodjo, 2010 ).
emosional atau evaluasi orang
terhadap objek, artinya Konsep Dasar Dukungan Keluarga
bagaimana penilaian
(terkandung di dalamnya faktor Dukungan keluarga
emosi ) orang tersebut merupakan bentuk pemberian
terhadap objek. dukungan terhadap anggota keluarga
3) Komponen Perilaku : lain yang mengalami permasalahan,
Kecenderungan untuk bertindak yaitu memberikan dukungan
(tend to behave), artinya pemeliharaan, emosional untuk
sikap adalah merupakan mencapai kesejahteraan anggota
komponen yang mendahului keluarga dan memenuhi kebutuhan
tindakan atau perilaku terbuka. psikososial (Potter & perry, 2009 ).
Menurut Setiadi (2008)
bentuk dukungan keluarga terdiri
dari 4 macam dukungan yaitu : (1)
5
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

Dukungan Informasional, (2) beberapa pertanyaan mengenai sikap


Dukungan Penilaian, (3) Dukungan dan dukungan keluarga.
Instrumental, (4) Dukungan Analisis data dalam penelitian
Emosional. ini yaitu menggunakan model miles
dan huberman yaitu reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan.
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
Desain penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Sikap keluarga secara kognitif
Metode kualitatif merupakan terhadap penderita gangguan jiwa
penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa a. Pendapat tentang gangguan jiwa
yang di alami oleh subjek penelitian, Sebagian besar keluarga
misalnya perilaku, persepsi, berpendapat bahwa gangguan
motivasi, tindakan dan lain jiwa merupakan suatu kondisi
sebagainya. (Moleong, 2010). yang berbeda dari orang normal
Rancangan penelitian yang pada umumnya, gangguan jiwa
digunakan dalam penelitian ini yaitu memiliki prilaku dan pemikiran
menggunakan pendekatan yang tidak wajar sehingga
fenomenologi. berbeda dengan kondisi normal.
Penelitian ini dilaksanakan b. Pendapat keluarga tentang
pada bulan Mei 2014 – Juni 2014, kesembuhan penderita gangguan
pada keluarga penderita gangguan jiwa, sebagian besar mengatakan
jiwa di wilayah Kecamatan bahwa penderita gangguan jiwa
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. dapat disembuhkan dengan cara
Pengambilan informan dalam melakukan pengobatan dan
penelitian ini menggunakan teknik minum obat secara teratur
Purposive Sampling. Teknik meskipun butuh waktu yang
purposive sampling merupakan salah lama.
satu strategi menentukan informan c. Sikap keluarga terhadap
yang paling umum didalam penderita gangguan jiwa yang
penelitian kualitatif, yaitu dipasung menujukkan sikap yang
menentukan kelompok peserta yang baik dimana semua keluarga
menjadi informan sesuai dengan mengatakan tidak setuju terhadap
kriteria yang relevan dengan masalah pemasungan penderita gangguan
penelitian tertentu. Jumlah Sampel jiwa
yang diteliti dalam penelitian ini
yaitu berjumlah 5 orang dari
keluarga yang memiliki anggota Sikap Keluarga Secara Afektif
dengan gangguan jiwa
Teknik pengumpulan data a. Sikap keluarga dalam
dengan menggunakan metode menghadapi persoalan pada
wawancara mendalam (indept penderita gangguan jiwa
interview) yaitu mengguanakan sebagian besar menerima
panduan wawancara yang berisi keadaan yang ada dan berharap
semua dapat sembuh dan
6
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

keluarga berusaha untuk tetap informasi. Sebagian besar keluarga


melakukan pengobatan. selalu memberikan nasehat kepada
b. Perasaan terhadap penderita anggota keluarganya yang menderita
gangguan jiwa sebagian besar ganguan jiwa dan nasehat atau
merasa sedih dengan keadaan sarannya berupa : partisipan
yang ada dikarenakan ada mengatakan keluarga memberikan
anggota keluarga yang nasehat dan mengatakan sabar dan
mengalami gangguan jiwa dan banyak berdoa kepada penderita.
sebagian besar keluarga nyaman
dan beberapa lainnya merasa Dukungan keluarga berupa
tidak nyaman karena penilaian
keluarganya sendiri yang
mengalami hal tersebut. Sebagian besar keluarga
memberikan penghargaan kepada
Sikap Keluarga secara penderita dengan cara merawat
kecenderungan untuk bertindak. dengan baik, memberikan kasih
sayang, memberikan pengawasan
a. Sikap keluarga dalam hal
terhadap ketaatan dalam pengobatan.
kecenderungan untuk bertindak
terhadap kondisi penderita
Dukungan keluarga berupa
ganggguan jiwa sebagian besar
instrumental
menunjukkan sikap yang baik
dan positif. Sebagian keluarga
Dalam dukungan instumental
merespon dengan baik ketika
sebagian keluarga telah memberikan
anggota keluarganya mengalami
dukungan kepada anggota
gangguan jiwa dengan
keluarganya yang menderita
melakukan hal hal yang
gangguan jiwa dengan baik dan
medukung kesembuhan pasien
positif, keluarga mampu melakukan
yaitu dengan melakukan
perannya sebagai keluarga dengan
pengobatan khususnya
baik dengan memberikan dukungan
mengantarkan penderita ke
berupa pengobatan, mengantarkan
rumah sakit jiwa untuk segera
penderita untuk kontrol dan
diobati. Sebagian responden
mengawasi dalam meminum obat.
mengatakan anggota
Bentuk dukungan tersebut yaitu:
keluarganya dibawa ke rumah
a. Mengantarkan penderita
sakit dan beberapa keluarga
malakukan pengobatan ke Rumah
melakukan hal yang tidak positif
Sakit Jiwa ketika megalami
yaitu membawa ke orang pintar
gangguan jiwa
karena sakit tidak kunjung
b. Melakukan dan mengantarkan
sembuh dan terlalu lama.
penderita untuk kontrol ke rumah
sakit dengan rutin
c. Memberikan obat kepada
Dukungan keluarga berupa
penderita sesuai dengan anjuran
informasional
yang diberikan.
d. Melakukan pengawasan terhadap
Bentuk dukungan
penderita yang meminum obat
informasional adalah nasehat, usulan,
saran, petunjuk, dan pemberian
7
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

untuk memastikan obat tersebut di Selain hasil diatas


minum. didapatkan pula data pendukung
dari hasil wawancara triangulasi
Dukungan keluarga berupa yang dilakukan pada tetangga
emosional dari keluarga penderita
gangguan jiwa. Hasil wawancara
Secara emosional, dukungan tersebut yaitu tetangga dari
dari keluarga menunjukkan hal yang keluarga mengatakan bahwa
positif dan baik. Setiap keluarga sikap dari keluarga kepada
memberikan dukungan yang anggota yang mengalami
membuat penderita gangguan jiwa gangguan jiwa, sikapnya baik
yaitu anggota keluarganya ada yang karena merupakan keluarga
memperhatikan dan keluarga selalu sendiri dan keluarga sudah
berusaha untuk melakukan yang malakukan pengobatan ke rumah
terbaik agar anggota keluarganya sakit.
dapat sembuh. Hasil penelitian Fitri
(2012) memperlihatkan 50
Pembahasan responden, (21,1%) memliliki
persepsi yang negatif tentang
1. Sikap Keluarga gangguan jiwa, sedangkan 46
Berdasarkan hasil responden, (47,9%) memiliki
penelitian ini, sikap keluarga persepsi yang positif tentang
terhadap penderita gangguan gangguan jiwa. Sebanyak 52
jiwa baik secara kognitif, afektif responden, (54,2%) memiliki
dan kecenderungan untuk sikap positif sedangkan 44
bertindak menunjukkan bahwa resoponden, (45,8%) memiliki
semua keluarga sudah memiliki sikap yang negatif.
sikap yang baik dan positif. Hal Berdasarkan hasil
ini ditunjukkan hal hal berikut penelitian yang dilakukan oleh
yang berbentuk: Renang dan Marchira (2009)
1) Keluarga menerima kondisi menyebutkan bahwa dari 53
yang ada terhadap anggota jumlah populasi seluruh dokter
keluarga yang mengalami umum yang berdinas di
gangguan jiwa dan berusaha puskesmas Kabupaten Klaten
untuk melakukan segala menyatakan tidak semua dokter
sesuatu untuk kesembuhan puskesmas berpandangan positif
penderita. terhadap pasien gangguan jiwa
2) Keluarga merasa sedih atau skizofrenia, 75% dokter
dengan kondisi yang ada menganggap bahwa skizofrenia
sehingga rasa empati yang dapat disembuhkan, namun 25%
cukup tinggi. tidak sependapat.
3) Keluarga melakukan
tindakan yang baik dengan 2. Dukungan Keluarga
membawa kepelayanan
kesehatan yaitu ke rumah Dari pemaparan
sakit. diatas, hasil penelitian ini
didapatkan bahwa dukungan
8
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

keluarga terhadap penderita Keluarga Pada Penanganan Penderita


gangguan jiwa baik secara Skizofrenia” , berdasarkan analisis
informasional, penilaian, data diperoleh kesimpulan bahwa
instrumental dan emosional di keluarga memberikan dukungan
wilayah Kecamatan Kartasura kepada penderita, walaupun setiap
menunjukkan dukungan yang keluarga memiliki bentuk tersendiri.
baik. Keluarga memberikan Dukungan keluarga tersebut meliputi
dukungan, perhatian, dan : a) dukungan informatif, b)
kasih sayang dengan dukungan emosional, c) dukungan
merawat, melakukan instrumental, d) dukungan penilaian,
pengobatan dan pengontrolan, dan e) lain-lain (dukungan jaringan
baik minum obat maupun social dan religiusitas). Faktor-faktor
kontrol ke Rumah Sakit. yang mendukung subjek untuk sehat
Hasil penelitian yang yaitu :a) dukungan keluarga, b)
dilakukan oleh Iklima (2010) keinginan subjek, c) nasehat yang
menunjukkan bahwa peran disampaikan oleh keluarga.
orang tua dan keluarga sangat
dibutuhkan dalam proses Hasil penelitian yang
penyembuhan pasien. Dengan dilakukan oleh prinda (2010)
adanya peran tersebut, pasien menunjukkan ada hubungan yang
akan merasa dirinya signifikan antara dukungan keluarga
diperhatikan, disayang, dan dengan keberfungsian sosial pada
pasien tidak merasa dibuang penderita skizofrenia. Sumbangan
atau tidak dibutuhkan oleh efektif dukungan keluarga pada
keluarga dan orang tua. skizofrenia sebesar 69,9%. Selain
Dengan demikian, peran dukungan keluarga ada beberapa
orang tua dan keluarga faktor yang mempengaruhi
menjadi hal yang sangat keberfungsian sosial yaitu
bermanfaat dan dibutuhkan lingkungan, budaya, genetic, biaya
oleh pasien agar dirinya dan keperahan dari penyakit yaitu
merasa masih dibutuhkan dan sebesar 30,01%. Hal ini
berguna dalam kehidupannya. menunjukkan dukungan keluarga
sangat penting bagi penderita yang
mengalami gangguan jiwa seperti
Sebagaimana penelitian yang skizofrenia. Berbeda
dilakukan oleh Nurdiana ( 2007 ) dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa ada hubungan dilakukan oleh Linda & Aat (2010)
antara Peran serta Keluarga Terhadap didapatkan bahwa sebagian
Tingkat Kekambuhan Klien responden 48,96 % memberikan
Skizofrenia. Berdasarkan penjelasan dukungan sosial atau dukungan
studi ini disimpulkan bahwa peran keluarga dalam perawatan pasien
serta keluarga yang tinggi akan skizofrenia dan 51,04 % tidak
memperkecil tingkat kekambuhan memberikan dukungannya dalam
klen skizofrenia. perawatan pasien skizofrenia. Hal ini
menunjukkan bahwa dukungan
Menurut penelitian yang terhadap pasien rendah.
dilakukan oleh Puspitasari (2009),
dengan judul “ Peran Dukungan
9
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

Kesimpulan Dari Paparan diatas dapat


disimpulkan bahwa dukungan dari
1. Sikap Keluaga terhadap keluarga sangat penting dalam proses
penderita gangguan jiwa di penyembuhan penderita gangguan
Kecamatan Kartasura baik jiwa dan sikap serta dukungan
secara kognitif, afektif dan keluarga yang ada di kecamatan
kecenderungan untuk bertindak kartasura sebagian besar baik dan
adalah baik dan positif. Sebagian positif.
besar keluarga menganggap
bahwa gangguan jiwa Saran
merupakan gangguan yang
terjadi pada seseorang yang 1. Bagi keluarga dan masyarakat
menimbulkan kekacauan baik Diharapkan keluarga agar terus
pikiran maupun perilaku. memberikan dukungannya
Keluarga menganggap penderita terhadap penderita gangguan
gangguan jiwa dapat jiwa dan terus menjaga
disembuhkan dan tindakan yang keharmonisan dalam
telah dilakukan oleh keluarga keluarganya sehingga dapat
yaitu melakukan pengobatan lebih mendukung dalam proses
dengan membawa penderita ke penyembuhan penderita
rumah sakit jiwa. Dari hasil gangguan jiwa, selain itu juga
analisis juga terdapat salah satu masyarakat agar dapat terus
keluarga yang membawa memberikan dukungannya
penderita ke orang pintar atau kepada anggota masyarakat yang
paranormal. mengalami gangguan jiwa.
2. Dukungan keluarga terhadap 2. Bagi Perawat dan Petugas
penderita gangguan jiwa di Kesehatan
kecamatan Kartasura baik dan Petugas Kesehatan khususnya
positif, keluarga memberikan bagi perawat jiwa diharapkan
dukungan penuh terhadap terus melakukan pendekatan
kesembuhan penderita, keluarga personal kepada keluarga yang
memberikan perhatian dan kasih memiliki anggota penderita
sayang, melakukan pengobatan gangguan jiwa sehingga dapat
dengan mengantar penderita terus membantu dalam
untuk kontrol ke rumah sakit, perawatan dan memberikan
melakukan pengawasan terhadap pandangan-pandangan yang
minum obat, dan melakuan positif terhadap keluarga dan
komunikasi yang baik terhadap memberikan dukungan kepada
penderita dengan mengajak keluarga. Selain itu diharapkan
bercerita dan menggali apa yang perawat jiwa dapat memberikan
sedang dirasakan penderita. penyuluhan kesehatan secara
Selain itu ada beberapa hal yang terus menerus agar pengetahuan
meyebabkan beberapa keluarga keluarga dan masyarakat sekitar
tidak melakukan pengontrolan tentang gangguan jiwa semakin
ke rumah sakit karena faktor meningkat.
ekonomi.
10
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

3. Bagi Institusi Pendidikan Iklima. 2010. Peran Orang Tua


Diharapkan institusi pendidikan Dalam Proses Penyembuhan
dapat terus memberikan Pasien Di Rumah Sakit Jiwa
program-program khususnya Dr. Soehato Heerdjan
pada bidang kesehatan jiwa yang Jakarta. Naskah Publikasi.
mendukung agar permasalahan UIN Syarif Hidayatullah
kejiwaan ini dapat di Jakarta.
minimalisir, selain itu agar dapat http://repository.uinjkt.ac.id
menyebarluaskan informasi /.
secara terus menerus mengenai
permasalahan gangguan jiwa Linda & Aat. 2011. Gambaran
dan bagaimana penanganannya. Dukungan Sosial Yang
4. Bagi Penelitian lain Diberikan Keluarga Dalam
Penelitian ini diharapkan dapat Perawatan Penderita
menjadi acuan dan tambahan Skozofrenia Di Instalasi
informasi bagi peneliti lain yang Rawat Jalan Rumah Sakit
akan melakukan penelititan Jiwa Provinsi Jawa Barat .
berikutnya mengenai dukungan Naskah Publikasi. UNPAD
keluarga terhadap penderita Bandung.
gangguan jiwa. journals.unpad.ac.id/ejournal
/article/download/735/781
diunduh pada tanggal 19-6-
Daftar Pustaka 2014, pukul 20.00

Maramis, W.F. 2008. Catatan Ilmu


Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Kedokteran Jiwa. Surabaya :
Manusia Teori dan Airlangga University Press.
Pengukurannya. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar. Moleong, Lexy J. 2010. Metode
Penelitian Kualitatif. Edisi
DKK Sukoharjo. 2012/2013. Profil Revisi. Bandung : PT Remaja
Kesehatan Kabupaten 2012. Rosdakarya.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu
Fitri. 2012. Hubungan Persepsi
Keluarga Tentang Gangguan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Jiwa Dengan Sikap Rineka Cipata.
Keluarga Pada Anggota
Keluarga Yang Mengalami
Nurdiana. 2010. Korelasi Peran Serta
Gangguan Jiwa Keluarga Terhadap Tingkat
Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Kekambuhan Klien
Surakarta. Naskah Publikasi. Skizofrenia. Jurnal Ilmiah
FIK UMS. Kesehatan Keperawatan,
Volume 3, No. 1, : STIkes
G.Perry, P. A. 2009. Buku Ajar Muhammadiyah
Fundamental Keperawatan Banjarmasin.
Konsep, Proses, dan Praktik http://digilib.stikesmuhgombo
Edisi 4. Jakarta: EGC. ng.ac.id/ diunduh pada
tanggal 20-6-2014.
11
Gambaran Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penderita Gangguan
Jiwa Di Wilayah Kecamatan Kartasura

Prinda. 2010. Hubungan Antara


Dukungan Keluarga
Dengan Keberfungsian Sosial *Dwi Hartanto : Mahasiswa S1
Pada Pasien Skizofrenia Keperawatan FIK UMS. Jln A
Pasca Perawatan Di Rumah Yani Tromol Post 1 Kartasura.
Sakit. Naskah publikasi. **Arif Widodo, A.Kep., M.Kes :
UNDIP Semarang. Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln
http//:eprint.undip.ac.id A Yani Tromol Post 1 Kartasura.
diunduh pada tanggal 21-6- ***Wachidah Yuniartika,
2014 pukul 10.00. S.Kep., Ns : Dosen Keperawatan
FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post
Puspitasari, Esti. (2009). Peran 1 Kartasura.
Dukungan Keluarga dalam
Penanganan Penderita
Skizofrenia. Skripsi Sarjana
Psikologi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Renang, A, Marchira, C. 2009. Beda
Persepsi Dokter Pusesmas
Intergrasi Non Intergrasi Di
Kabupaten Klaten Terhadap
Penderita Skizofrenia.
Skripsi. FK UGM.
Riskesdas. 2007. Badan Penelitian
dan Pengembangan
Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia 2008.
http://digilib.esaunggul.ac.id/
public/UEU-Undergraduate-
211-1.pdf Diunduh pada
tanggal 4 januari 2014 jam
07.30 WIB

Wawan, A, & Dewi, M. 2011. Teori


dan Pengukuran Pengetahuan,
Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Yosep, I. 2013. Keperawatan Jiwa.
Bandung : PT Refika
Aditama.

Anda mungkin juga menyukai