Askeb Keluarga Restu
Askeb Keluarga Restu
Oleh :
Restu Widyarini
NIM. 0702100107
Nama Mahasiswa:
RESTU WIDYARINI
NIM. 0702100107
Laporan Asuhan Kebidanan Dalam Konteks Keluarga ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Pembimbing Institusi,
MARYATI SST.MPd
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan berkat-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Dalam Konteks Keluarga dengan judul
“Asuhan Kebidanan Pada Anak “D” Dengan Gizi Kurang Dalam Konteks Keluarga Di
RT. 23 RW.6 Dusun Jarakan Desa Ndonowarih Kecamatan Karang Ploso Kabupaten
Malang Pada Tanggal 6 November 2009 ” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan sehingga Asuhan Kebidanan Keluarga ini dapat
terselesaikan, antara lain kepada :
1. Bapak Kabul selaku Kepala Desa Ndonowarih Kecamatan Karang Ploso
2. Ibu Surachmindari, SST,M.Pd selaku dosen pembimbing dan selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Politeknik Depkes Malang.
3. Ibu Marjati, SST,.M.Pd selaku Ketua Program Studi Kebidanan Malang
4. Ibu drg.Titik Purwanti selaku kepala puskesmas Karang Ploso
5. Ibu Wiwin selaku Bidan Desa di Dusun Jarakan Desa Ndonowarih-Karang Ploso.
6. Seluruh Dosen-Dosen Di Program Studi Kebidanan Malang
7. Teman-teman PKMD di Desa Ndonowarih yang turut membantu terselesaikannya Asuhan
Kebidanan Keluarga ini.
Penulis menyadari bahwa Asuhan Kebidanan Keluarga ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan dalam pembuatan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga Asuhan Kebidanan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Prodi Kebidanan Malang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan pembangunan kesehatan yang tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi sesama warga negara agar mewujutkan derajat kesehatan yang
optimal,sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum serta untuk mewujutkan Indonesia
sehat 2010, maka pembangunan dan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
dianggap penting, salah satunya adalah peningkatan status gizi Balita.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsusmsi
secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Sedangkan
pada masa balita membutuhkan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak. Apabila dalam kebutuhan gizi sehari-hari kurang terutama protein dan kalori maka
dapat terjadi gizi kurang yang biasa disebut kurang energi protein.
Penulis tertarik untuk mengambil kasus pada Anak “D” karena melihat kondisi
anak yang menuntut untuk segera diatasi. Selain itu melihat umur anak yang masih
berumur 2 tahun, maka kemungkinan terjangkit gizi buruk atau kekurangan energi protein
berat sangat besar. Oleh karena itu, penulis berharap setelah diberikan asuhan dan
intervensi, keluarga akan memberikan penaganan dan segera membawa anaknya ketenaga
kesehatan untuk mendapatkan pengobatan baik pada kasus yang terjadi saat ini maupun
berikutnya sehingga tidak terjadi komplikasi yang lebih berat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan pada keluarga
Tn “S” pada Balita dengan gizi kurang masalah di RT 23 RW 06 Dusun Jarakan
Kecamatan Karang Ploso Kabupaten Malang.
2. Tujuan Khusus
Dengan melaksanakan praktek kebidanan komunitas, mahasiswa diharapkan
mampu :
Melakukan pengkajian data keluarga Tn. “S”
Melakukan analisa data keluarga Tn. “S”
Merumuskan masalah yang ada di keluarga Tn “S”
Memprioritaskan masalah dari keluarga Tn. “S”
Membuat rencana tindakan pada keluarga Tn. “S”
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pada keluarga Tn. “S”
Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn. “S”
C. METODE PENULISAN
Dalam menyusun Asuhan Kebidanan pada keluarga ini menggunakan metode :
Observasi
Penulis melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data, misalnya tentang
keadaan lingkungan, keadaan fisik keluarga dan lain-lain.
Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung pada ibu dengan menggunakan format pengkajian
dan dilakukan pada saat kunjungan rumah.
Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan Manajemen Kebidanan.
Studi pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat
membandingkan antara teori dan kenyataan.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
B. Konsep Kehamilan Resiko Tinggi
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Identifikasi Masalah dan Diagnosa
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Menurut Depkes RI Th. 1998, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
disuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
( Depkes RI, 1998 : 32 )
Menurut Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya, tahun 1989, keluarga
adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinn, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, didalam peranannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan.
( Effendy, 1998:32 )
Menurut Freenam, keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
(Depkes RI, 1989:4)
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan ini disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilineal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga Kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau istri.
4. Bentuk Keluarga
a. Keluarga Inti (Nuclear family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Extended family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga Berantai (Serial family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda/Janda (Single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi (Composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Kelurga Kabitas (Cahabitation)
Adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.
5. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
a. Peranan Ayah
Ayah sebagai suami istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peranan Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sabagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
6. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, yaitu :
a. Fungsi biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluraga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunakan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk hidup dewasa yang akan datang dalam memenuhi
perananya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :
1) Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.
2) Fungsi Sosialisasi Anak
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3) Fungsi Perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang
tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman.
4) Fungsi Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan
kehidupan lain setelah di dunia ini.
5) Fungsi Religius
Tugas keluarga dalam fungsi adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas kepala keluarga
untuk menanamkan kenyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur
kehidupan ini dan kehidupan lain setelah di dunia ini.
6) Fungsi Ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan
dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk
memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
7) Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak selalu harus pergi ketempat
rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptkan suasana yang menyenamgkan
dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing-
masing anggotanya. Rekrasi dapat dilakukan dirumah dengan cara nonton TV
bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing dan sebaginya.
8) Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan
sebagai generasi penerus.
A. Pengkajian Data
Tanggal 6 November 2009 pukul 15.30
1. Biodata
Nama kepala keluarga : Tn “S”
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tukang
Penghasilan : 200.000-400.000 / bulan
Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : RT 23 / RW 06, Dsn. Jarakan, Desa Donowarih,Kec. Karang
Ploso, Kab. Malang
Susunan Keluarga
No. Nama anggota Umur Status Hubungan Pendidikan Pekerjaan KB
keluarga Perkawinan dalam
L P
Keluarga
1. Tn Sumantri 35 th Menikah Suami SD Tukang -
2. Ny.Nur 32th Menikah Istri IRT PIL
3. Aditya 12 th Blm Mnkh Anak SMP -
4. Didik 2 th Blm Sekolah -
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang
terdiri dari ayah , ibu, dan anak. Dalam pengambilan keputusan keluarga ini mengadakan
musyawarah antara suami dan istri,Tetapi yang paling dominan dalam pengambilan
keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup
harmonis. Ibu dan bapak tinggal bersama anak mereka yang berusia 12 th dan 2 th.
2. Genogram
+ 60
55 50
35
35 30 29 39 32 30
12 th 2 th
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
+ : Meninggal
Tn. ”S” adalah anak 1 dari 4 bersaudara, orang tua ”S” meninggal karena sakit
darah tinggi. Ibu adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara,
3. Kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Frekwensi makan suami isteri 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk
(tahu, tempe, telur, ikan) garam yang digunakan beryodium.
Anak terkecil berumur 2 th masih minum ASI, makan2- 3 kali sehari terdiri dari nasi,
satu mangko kecil dengan lauk tahu 1 potong kecil kadang ikan.Makanan selingan
jarang diberikan.
b. Pola eliminasi dan personal hygiene
BAB : 1x / hari , di sungai
BAK : - suami isteri : 6-7x / hari, tidak ada keluhan
- anak pertama 12 th : 5-6x / hari, tidak ada keluhan
- anak terkecil 2 th : 5-6x / hari, tidak ada keluhan
Anggota keluarga mandi dan gosok gigi 2x sehari
c. Pola istirahat
suami tidak pernah tidur siang karena bekerja. Istri tidur siang disela sela
menidurkan anak terkecil. Anak pertama tidak pernah tidur siang. Suami isteri tidur
malam antara jam 21.00 – 04.30 WIB. Anak pertama tidur antara jam 21.00- 05.00
WIB dan untuk anak terkecil tidur siang 2 jam / hari, tidur malam jam 19.00 – 06.00
WIB.
d. Situasi social budaya dan ekonomi
anggota keluarga yang mencari nafkah adalah suami sebagai tukang.
Penghasilan suami Rp 200.000-400.000 / bulan
Keluarga adalah suku jawa, tidak percaya takhayul namun masih tetap
menjalankan adapt seperti selamatan
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik. Terbukti dengan suami dan ibu
ikut kelompok taahlilan,selain itu suami terpilih menjadi ketua RT.
4. Situasi Lingkungan
a. Perumahan
Luas tanah 76 m2 milik sendiri, luas rumah 80 m2 terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar
tamu, dan 1 kamar makan + dapur. Ventilasi berupa candela terbuka, kamar mandi
ada tapi untuk WC tidak punya ( di sungai )
Denah rumah :
Keterangan :
R. Tamu Luas kamar
2 x 2.5 m2.
R. Tidur
R. Makan
R. Tidur
Dapur K. Mandi
Jenis bangunan : lantai rumah berupa tegel, dindingnya tembok, ventilasi jendela
tertutup, penerangan dari listrik, cahaya matahari kurang.
Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah keluarga Tn. “S” secara keseluruhan tidak mungkin,
oleh karena itu perlu dilakukan prioritas masalah kesehatan, masalah mana yang harus
mendapatkan intervensi terlebih dahulu dan dapat mengancam kesehatan keluarga yang
menjadi prioritas utama. Agar dapat menentukan prioritas utama maka perlu dilakukan
scoring.
Total 2
2
3
E. EVALUASI
Tanggal 6 November 2009 jam 17.00WIB
Dx : Anak “D” dengan gizi kurang
S : ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan-penjelasan yang diberikan dan
bisa mengulanginya
Ibu mengatakan akan melakukan anjuran-anjuran yang telah diberikan tersebut.
O : Anak dalam gendongan ibu dan tampak sedang menetek.
A : Anak “D” dengan gizi kurang.
P : Mengingatkan kembali agar ibu melakukan anjuran-anjuran yang diberikan.
Mengingatkan ibu untuk datang ke posyandu tanggal 14-nov-2009.
Melakukan kunjungan ulang tanggal 17-Nov-2009.
Catatan Perkembangan Tanggal 17-Nov-2009 jam:15.30WIB
S : ibu mengatakan bahwa sekarang ia sudah melaksanakan anjuran yang telah
diberikan dengan memberikan anaknya makanan selingan diantara waktu
makan.Selain itu ibu juga sudah membawa anaknya ke posyandu.
O : ibu mampu mengulangi menyebutkan tindakan yang bisa dilakukan ibu agar
anaknya mau makan dan nutrisinya terpenuhi dan ibu dapat menyebutkan kembali
tentang contoh makanan selingan untuk Balita dan dapat menybutkan beberapa
contoh menu seimbang.
Pada saat dilakukan kunjungan ulang tampak anak sedang disuapi kacang hijau dan
tampak lahap.
BB anak sudah meningkat dari 9,3kg menjadi 10kg.
Anak tampak aktif bermain dengan teman sebaya.
Pada kartu KMS terlihat sudah ada peningkatan tetapi masih berada di garis titik-
titik.
A : Anak ”D” dengan gizi kurang.
Pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi anak meningkat
P : Mengingatkan ibu untuk selalu menimbangkan anaknya ke Posyandu setiap bulan
sehingga ibu bisa mengetahui pertumbuhan anaknya melalui BB anak.
Menyarankan pada ibu untuk selalu membuat menu yang bervariasi dengan menu
gizi seimbang.
Mengingatkankan ibu untuk melakukan penyapihan karena anak sudah berumur
2tahun.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kurang gizi adalah penyakit yang disebabkan kekurngan sumber makanan,sumber
energi secara umum dan kekurangan sumber protein(Almatzier,2005:45).penyakit gizi
kurang terutama diderita oleh anak-anak yang sedang tumbuh pesat,atau yang disebut
kelompok anak balita( Achmad Jaeni,2006:23)
Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn.”S” saat pengkajian ditemukan adanya anak
berumur 2 tahun yang mengalami gizi kurang, yang diketahui melalui KMS. Pada bulan
Oktober BB anak hanya 9,3kg yang berada di bawah garis titik-titik, sehingga dapat
ditentukan diagnosa yang ada pada Tn.”S” adalah anak ”D” dengan gizi kurang.hal ini sesuai
dengan teori yang menyebutkan bahwa status gizi kurang bila, BB anak antara 80%- 90%
dari BB standar atau pada KMS posisi BB berada di bawah Garis Titik-Titik
( Nursalam,2005:64 ).Selain itu pada keluarga Tn.”S” juga ditemukan masalah yaitu
ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi Balita.Dan pada teori disebutkan
salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi kurang adalah pengetahuan orang tua.
Dari diagnosa dan masalah diatas dilakukan intervensi dan implementasi yang lebih
banyak pada anjuran dan saran serta pemberian contoh variasi menu dengan gizi seimbang
melalui pemberian leaflet.
Dari implementasi yang dilakukan didapatkan evaluasi bahwa ibu telah melaksanakan
anjuran dan saran dari penulis diantaranya adalah ibu telah memberikan makanan selingan
diantara waktu makan dan pada saat ada sisa uang belanja ibu berusaha memberi buah selain
itu ibu sudah berusaha membuat varisi menu setiap harinya disesuaikan dengan keadaan
ekonomi keluarganya.Ibu juga telah membawa anaknya ke posyandu dan dari hasil
penimbangan berat badan anak didapatkan adanya kenaikan sebesar 7 ons, dan ini merupakan
suatu keberhasilan dari intervensi yang telah diberikan walaupun dalam KMS masih berada
pada Garis Titik-Titik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyusun asuhan keluarga pada anak “D” usia 2 tahun dengan gizi kurang,
penulis dapat menyimpulkan antara lain :
o Asuhan ini dimulai dengan melakukan anamnese pada ibu pasien dan melihat secara
langsung keadaan klien.
o Dari hasil pengkajian yang didapatkan baik secara subyektif maupun obyektif dapat
ditegakkan suatu diagnosa bahwa anak “D” dengan Gizi Kurang, selain itu juga
didapatkan masalah ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi Balita.
Dari hasil penegakan diagnosa tersebut penulis dapat memberikan intervensi-intervensi
misalnya :
- Memberi informasi pada ibu tentang pentingnya menimbang Berat Badan anak
setiap bulan.
- Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa status gizi anak dapat dipantau melalui
KMS anak dan memberi informasi pada ibu tentang cara melihat BB anak melalui
KMS.
- Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak Balita,dan memberi tahu pada keluarga tentang dampak anak
bila kekurangan nutrisi.
- Memberikan contoh menu seimbang dengan memberikan leaflet tentang variasi
menu dan pengolahan makanan.
Dari implementasi didapatkan evaluasi bahwa ibu telah melaksanakan anjuran dan
saran penulis,dan ibu sangat kooperatif.
1. Ibu dan keluarga
- Diharapkan pada keluarga untuk selalu memberikan selingan makanan diantara
waktu makan dan selalu memberikan buah pada menu keluarga, dan selalu
membuat variasi menu sehingga dapat menambah selera makan anak.
- Untuk selalu lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anaknya baik
yang menuju masa remaja dan Balita.
2. Tenaga kesehatan
Diharapkan lebih proaktif dalam mengatasi anak dengan gizi kurang dengan
memberikan informasi tentang status gizi anak.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni,2006.Penilaian Status Gizi Anak,Jakarta EGC
Almatsier.2001.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta EGC
Depkes RI, 1999. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Berdasarkan Gejala.
Surabaya : Tim Janin Obat Jatim
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
FKUI, 1985. Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta : InforMedika
Ngastiyah, 2002. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
Nursalam,2003.Buku Ajar Perawatan Anak.Jakarta : Salemba Medika.
Supriasa,dkk,2002.Penilaian Status Gizi.Jakarta : EGC