Makalah Pai Kel 2
Makalah Pai Kel 2
NAMA KELOMPOK 2 :
2.ALFANIZAR TRISHILVA
3.DIMAS ALFARIZI
5.JAELANI
6.M.FATIQH AL KHOLVI
KELAS XI MIPA 3
Kata Pengantar
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita
semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu persyaratan untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ PAI“.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca
sekalian Terutama untuk kelas XI IPA 3.
Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN …………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ……………………….……………….
2. Rumusan Masalah …………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Khutbah, Tablig, dan Dakwah ……………
4. Pentingnya Khutbah, Tablig, dan Dakwah …………...
5. Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah. ….………..
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN ……………………………………….
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Saat ini begitu banyak cara-acara keagamaan di televisi yang bertaju kkhotbah, tablig, dan dakwah. Hal
ini bertujuan agar semua orang yang menyaksikan acara itu bisa memahami dan mendalami agama
Islam. Tapi, di sini tidak semua orang tahu perbedaan antara khotbah, tablig, dan dakwah hal ini
dikarenakan dakwah memiliki kesamaan dengan tabligh dan khotbah, banyak orang-orang awam yang
belum mengetahui perbedaan-perbedaan antara dakwah , tabligh, dan khotbah.
Melalui pembelajaran ini, maka akan dibahas mengenai khotbah, tablig, dan dakwah, serta melalui
pembelajaran berikut kita dapat membedakan antara khotbah, tablig, dan dakwah, berikut rukun-rukun,
sunah-sunahnya dan hal yang dimakruhkan dalam khotbah, tablig, dan dakwah.
Pembelajaran ini juga dapat memberikan pelajaran mengenai cara mempraktikkan tata cara dalam
khotbah, tablig, dan dakwah, perbedaan khutbah Jum’at dan khutbah-khutbahlainnya.
B. Rumusan Masalah
A..KHOTBAH
Khotbah berasal dari kata khataba, yakhtubu, khutbatan yang berarti ceramah atau pidato.
Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi nasehat dan wasiat keagamaan yang disampaikan
kepada jamaah yang diikat oleh syarat dan rukun. Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak
boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Orang yang
menyampaikan khotbah disebut dengan khotib.
Khotib Jum'at harus memenuhi ketentuan agar menjadikan khotbahnya syah. Adapun ketentuan
menjadi khotib adalah :
Syarat Khotbah
Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan khotbah jum'at. Adapun
3.Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua. Rasulullah saw, bersabda :
Artinya : " Adalah Rasulullah saw, berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk antara dua khotbah".
(HR. Muslim)
7.Tertib.
Rukun Khotbah
Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan khotbah jum'at. Adapun
rukun dua khotbah adalah sebagai berikut :
Sunah Khotbah
Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah jum'at.Adapun sunat
khotbah adalah :
2.Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan tidak terlalu panjang.
Rasulullah saw, bersabda :
َ َ ص ُر الْخُطْب
)ة (رواه النساء ُ ْصالَةَ وَيَق َ َّ سل
ُ ْ م يَطِي
َّ ل ال َ َه عَلَيْهِ و
ُ صلَّى الل ُ ْ سو
َ ِل الله َ كَا
ُ ن َر
7.Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw, dan wasiat taqwa’.
Artinya : " Jika kamu berkata pada temanmu: diam, di hari jum'at ketika imam sedang khotbah, maka
jum'at kamu sia-sia". (HR. Bukhori dan Muslim )
Praktik Berkhotbah
Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah. Kemudian perhatikan
urutan-urutan sebagai berikut :
Khotbah pertama.
1. Khotib berdiri memberi salam.
ه
َ إِتَّقُ الل
ْ ُ ه ل ِى وَلَك
م ُ ْأَقُو
ْ ل قَوْل ِى هَذ َا وَا
ُ ستَغْفِ ُر الل
Khotbah kedua.
Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian berdiri lagi lalu membaca
hamdalah, syahadatain, shalawat kepada Nabi Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan kaum
muslimin.
َ َْ َ
ات ْ م وَاْأل
ِ َ مو ْ ُمنْه ْ َ ات أأل
ِ حيَا ِء ِ م
َ ِ سل ُ ْ ن وَال
ْ م َ ْ مي
ِ ِ سل ُ ْ ات وَال
ْ م ِ َ من ُ ْ ن وَال
ِ ْمؤ َ ْ من ِي ُ ْ ف ْر ل ِل
ِ ْ مؤ َّ ُأللَّه
ِ ْ م اغ
Fungsi Khotbah
Fungsi khotbah jum'at antara lain: Untuk mengingatkan kaum muslimin agar meningkatkan iman dan
taqwa, meningkatkan amal sholeh, memperbaiki akhlaq, dorongan menuntut ilmu, mempererat
ukhuwah islamiyah dan lain-lainnya.
B.TABLIGH
Tabligh berasal dari kata ballagha, yuballighu tablighon yang berarti menyampaikan. Menurut istilah
tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman
agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah
adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah.
Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu
C. Dakwah
Kata da’wah merupakan masdar (kata dasar) dari kata kerja da’aa yad’uu yang berarti seruan, panggilan,
ajakan. Menurut istilah dakwah ialah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil
orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah swt, sesuai dengan ajaran aqidah
(keyakinan),syari’ah (hukum) dan akhlak Islam.
Artinya : ”Dari Abdullah ibn Amr sesungguhnya Nabi saw bersabda”: ”Sampaikanlah olehmu apa yang
kalian peroleh dari aku walaupun hanya satu ayat". (HR. Bukhori )
Rasulullah saw melakukan da’wah menurut prinsip yang telah digariskan Allah swt dalam Al-Qur’an
sebagai berikut :
Artinya :” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”.( An-Nahl : 125)
Adapun metode berdakwah menurut Q.S. An-Nahl : 125 adalah dengan cara :
Ø Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas sehingga dapat membedakan
antara yang haq dan yang bathil. Penyampaian dakwah ini terlebih dahulu harus mengetahui tujuannya
dan mengenal secara benar terhadap orang atau kelompok yang menjadi sasarannya.
Ø Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik maksudnya dengan menyenangkan
hati, tidak menyakitkan dan tidak memaksakan tetapi dengan cara persuasif yaitu memberikan
kesempatan kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri.
Ø Mujadalah (diskusi) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan informasi. Cara ini biasanya
dilakukan kepada orang yang mempunyai kemampuan berfikir logis dan kritis.
Berdakwah atau menyeru orang (kelompok orang) agar meyakini ajaran Islam dan mengamalkan
ajarannya merupakan tugas suci kita semua sebagaimana perintah nabi Muhammad saw, dalam
kandungan hadits di atas. Dakwah bisa dilakukan dengan lisan, tulisan dan perbuatan sebagaimana yang
pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw pada masa hidupnya.
Setiap muslim hendaklah menyadari bahwa berdakwah adalah merupakan suatu kewajiban, sedang
berhasil atau tidaknya Allahlah yang menentukan (Lihat Q.S. At-Taubah : 56).
RANGKUMAN
Dari hal-hal yang telah diuraikan terdahulu, dapat kita analisa bahwa khothbah, tabligh dan dakwah
hampir sama, namun ada perbedaan diantara ketiganya. Yang paling tinggi dan paling luas cakupannya
adalah dakwah. Di dalam dakwah ada beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi
tabligh itu bagian dari dakwah, tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Tabligh sendiri berarti
menyampaikan. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi
tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah.
A.KHUTHBAH:
4. Waktunya terbatas
5. Dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuan berorasi dan memiliki pengetahuan yang cukup
B.TABLIGH:
1. Dapat dilakukan kapan saja
3. Ada yang meggunakan mimbar dan ada yang tidak, tergantung tempat pelaksanaannya
5. Bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki kemampuan berorasi dan pengetahuan agama
7. Dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti seminar atau menggunakan tehnologi
C.DAKWAH:
1. Dapat dilakukan kapan saja.
7. Dapat dilakukan tanpa melalui acara formal karena dapat dilakukan kapan dan dimana saja.