Disusun Oleh :
Evi Rafi’atus Saani ( 17017 )
Siti Jubaedah ( 17041 )
Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, saya
mampu menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah di lakukan
pada saat dilapangan yakni Pada Tempat Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Angkatan
Darat Salak Bogor, dimulai dari tanggal 17 Desember 2019 – 03 Januari 2020.
Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh
dalam Program Studi, selain untuk menuntaskan Program Studi yang penulis tempuh. Praktek
Kerja Lapangan ini juga banyak memberikan manfaat baik dari segi akademik maupun untuk
pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat berada di bangku kuliah.
Saya menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih banyak terdapat
kekurangan, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun.
Akhir kata semoga Laporan Kerja Lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat
bagi kita semua.
PENDAHULUAN
Praktek kerja lapangan adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
Oleh karena itu, untuk memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
maka diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya. Oleh karena itu
Akademi Refraksi Optisi Kartika Indera Persada membuka kesempatan kepada mahasiswa
untuk melaksanakan kegiatan PKL yang dianggap cukup relatif, karena selain dapat menimba
ilmu pada dunia kerja secara langsung juga dapat menerapkan ilmunya dalam masyarakat.
menimba pengalaman di Rumah Sakit khususnya di bidang Refraksi yang berada di Poli
Mata tetapi dapat menambah pengetahuan dan wawasannya dalam menghadapi dunia kerja
wawasan berfikir tentang dunia ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada bidang
Refraksionis Optisi serta sejauh mana peranan Refraksionis Optisi sebagai ilmu terapan yang
banyak memberikan kontribusi secara aktif dalam pemanfaatan dan pemberdayaan serta
penggunaannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga konsep kerangka berfikir
ilmiah pun terus dapat teraplikasi secara optimal dalam segala bidang kehidupan yang penuh
1. Mahasiswa mampu melaksanakan praktik klinik refraksi, pelatihan, penelitian dan pelayanan
dibidang kesehatan
2. Mahasiswa mampu belajar dan mendapatkan pengalaman praktik di Rumah Sakit Salak
Bogor
3. Mengadakan kerjasama atas dasar saling membantu dalam bidang pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pelayanan dalam bidang kesehatan dan dapat menguntungkan kedua belah
pihak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah sakit oleh WHO (1957) diberikan batasan yaitu suatu bagian menyeluruh,
(Integrasi) dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap
kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau
pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks menggunakan gabungan alat
ilmiah khusus dan rumit dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik
dalam menghadapi dan menangani masalah medic modern yang semuanya terikat bersama-
sama dalam maksud yang sama untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik
(Siregar, 2004).
RS Salak berdiri tahun 1925. Tahun 1950 oleh Pemerintah Belanda diserahkan
kepada RI oleh Mayor Jenderal Dr. Simons Direktur MGD KNIL,Tahun 1963 TNI-AD Salak
Bogor di bawah Korem diganti menjadi Kesrem.Tahun 1971 di bawah KESAD dengan nama
Djawatan Kesehatan Tentara (DKT).Tahun 1984 kembali menggunakan nama Rumah Sakit
Visi
Rumah Sakit Salak Menjadi Kebanggaan Keluarga Besar TNI dan Mengutamakan
Keselamatan Pasien.
Misi
Memberikan Pelayanan Yang Bermutu Dan Mengutamakan Keselamatan Dalam
SALAK : Senyum, Antisipatif, Lembut, Aman, Kepuasan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative.
Adapun yang menjadi fungsi rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
paripurna.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
2.6 Status Rumah Sakit Salak
Rumah sakit umum pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi rumah sakit
Type A, B, C, dan D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik
dan peralatan (Siregar dan Amalia, 2004; UU No 44, 2009).
Rumah Sakit Salak Bogor merupakan salah satu pelayanan kesehatan Type – C milik
TNI – AD. Salah satu rumah sakit dibawah Kesdam III/SLW Badan Pelaksana Kesehatan di
Wil. Korem 061/SK Pelayanan Kesehatan dari Denkesyah 03.04.01.
Rumah sakit umum Type - C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
Letkol Ckm dr. M.Wicaksono.T.P,Sp.B Mayor ckm dr. Heriyanto Manihuruk, Sp.OT
dr. ELISABETH HANDAYANI, SP.M Selasa, Kamis dan Jumat ( 08.00 – 12.00 )
DAN PEMBAHASAN
3. Mengadakan kerjasama atas dasar saling membantu dalam bidang pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pelayanan dalam bidang kesehatan dan dapat menguntungkan kedua belah
pihak
a. Autorefraktometer/Keratometer
Adalah alat yang dikendalikan komputer yang digunakan selama pemeriksaan
mata untuk memberikan pengukuran yang objektif kesalahan bias seseorang dan resep
untuk kacamata atau lensa kontak, mengukur kekuatan refraksi kornea secara
otomatis. Hal ini dicapai dengan mengukur bagaimana cahaya berubah karena
memasuki mata seseorang.
b. Lensometer
Adalah alat optik yang digunakan untuk mengukur kekuatan lensa (Dioptri),
mengetahui arah base lensa prisma dan mengetahui titik fokus sebuah lensa.Dalam
perkembangannya Automatic Lensometer dapat pula dipergunakan untuk mengukur
nilai kemampuan material lensa dalam menahan radiasi sinar Ultra Violet (UV).
c. Trial Lens
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan power ukuran minus
dan cylinder.cara pemeriksaan tempatkan pasien dengan jarak 6 meter dari snelen
chart tutp satu mata pasien sebelah kanan dan lakukan pemeriksaan dengan
pertanyaan urutan mana yang dapat di baca dan tidak bisa di baca setelah selesai
mengkoreksi tutup giliran mata sebelah kiri pasien stelah melakukan kedua koreksi
pada mata pasien kemudian set trial lens pada tial frame pasang trial frame yang
sudah dilengkapi trial lense pada pasien bila pasien sudah dapat melihat maka di
tentukannya ukuran lensa bantu untuk pasien sudah dapat.
d. Tonometri
Tes tonometri mengukur tekanan di dalam mata Anda, yang disebut tekanan
intraokular (TIO). Tes ini digunakan untuk memeriksa glaukoma, penyakit mata yang
dapat menyebabkan kebutaan dengan merusak saraf di bagian belakang mata (saraf
optik). Kerusakan saraf optik dapat disebabkan oleh penumpukan cairan yang tidak
mengalir dengan benar keluar dari mata.
Kegiatan dibagian refraksi adalah mengecek kondisi mata pasien dengan auto refrakto
meter dan dilanjutkan dengan pengecekan visus dasar hingga dikoreksinya ukuran alat bantu
kacamata menggunakan trial lens. Apabila sudah diketahui visus dasar dan lensa koreksinya
maka kita harus menulisnya di lembar yang sudah disediakan di dalam status pasien.
Kegiatan lainnya yaitu lensometer kacamata yang sudah biasa digunakan oleh pasien,
ini bertujuan untuk menjadi acuan kita untuk melihat kondisi mata pasien, apakah ada
kenaikan ukuran lensa koreksinya atau bahkan visus nya dapat lebih baik dengan di koreksi
lensa kacamata yang baru nya.
KESIMPULAN
Sebagian pasien yang datang ke RS Salak Bogor adalah pasien yang mengalami
kelainan refraksi karena katarak usia lanjut , yang mengalami kelainan refraksi dari tingkat
rendah ke berat , dan sebagian kecil pasien yang berobat karena keluhan mata merah atau
kelainan pada mata.
Yang paling sedikit adalah pasien untuk medical check up dari angota militer untuk
melanjutkan pendidikan ke luar negri serta check up mata rutin tahunan.