Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

C DENGAN DIAGNOSA MEDIS


POST OPERASI SC (SECTIO CAESARIA) DENGAN INDIKASI PLACENTA
PREVIA TOTALIS + LETSU DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr.H . SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

OLEH :

SARI NARULITA, S.KEP


NIM. 19.31.1405

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2019 – 2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. C DENGAN DIAGNOSA MEDIS


POST OPERASI SC (SECTIO CAESARIA) DENGAN INDIKASI PLACENTA
PREVIA TOTALIS + LETSU DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr. H . SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

OLEH :

SARI NARULITA, S.KEP


NIM. 19.31.1405

Banjarmasin, September 2018


Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny.C DENGAN POST SECTIO CAESARIA HARI KE.1 DENGAN INDIKASI
PLACENTA PREVIA TOTALIS DAN LETAK SUNGSANG DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr. H . SOEMARNO SOSROADMODJO KUALA KAPUAS

I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. C
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cilik Riwut Perum Grand Citra Mas II No. 15
Kuala Kapuas.
No. medical Record : 14 99 60
Tanggal masuk : 12 Februari 2020
Tanggal pengkajian : 14 Februari 2020
Diagnosa medis : Post Sectio Caesaria Hari ke.1 Atas Indikasi
Placenta Previa Totalis Dan Letak Sungsang
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Lak-laki
Pekerjaan : SMU
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Jl. Cilik Riwut Perum Grand Citra Mas II No,15
Kuala Kapuas.
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi sectio caesaria, klien
takut bergerak karena nyeri dan takut luka sobek jika banyak bergerak.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada tgl 12 Februari 2020 pasien datang ke RS dr. H. Soemarno
Sosroadmodjo Kuala Kapuas ke bagian IGD Ponek. Pasien Rujukan SpOG
rencana operasi Sectio Caesaria Elektif Indikasi Placenta Previa Totalis
dan Letak Sungsang. Pasien dengan G2P0A1 dengan usia kehamilan 37-38
minggu, pemeriksaan fisik Tinggi Fundus Uteri 2 jari dibawah prosesus
xifoideus (30 cm), Punggung Kanan, Letak Sungsang, bokong belum
masuk Pintu Atas Panggul, Denyut Jantung Janin 136x/menit, Vaginal
Toucher (pemeriksaan dalam) tidak dilakukan, Tekanan darah 135/80
mmHg, Suhu: 36,5ºC, Pernapasan 20x/menit, Nadi 86x/menit. Rencana
operasi Sectio Caesaria tanggal 13 Febuari 2020.

3. Riwayat Kesehatan dahulu


Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat hipertensi ataupun
penyakit keturunan lain. Pasien mengatakan ini persalinan yang kedua,
sebelumnya pasien pernah mengalami keguguran tahun 2017 (G2P0A1).
Pasien menikah sejak 6 tahun yang lalu

4. Riwayat kesehatan keluarga


Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit seperti hipertensi
ataupun penyakit keturunan yang lain.

5. Riwayat Obstetri dan Gineklogi


a) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
1) Riwayat Kehamilan :
Keluhan : Mual, muntah diawal masa kehamilan,
ada keluhan pusing di masa kehamilan tua
Imunisasi TT : Ya
Penambahan BB : 10 Kg
Pemeriksaan Kehamilan : Teratur
Masalah
Tanggal Umur Jenis Jenis
No Penolong Keadaan
partus hamil partus kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi
Anak
1 2017 6 minggu Abortus SpOG - - - - - Meninggal
2 2020 37-38 mgg Sectio SpOG perempua Placenta - - Lahir hidup
caesaria n previa
totalis dan
letak
sungsang
2) Riwayat persalinan

3) Riwayat persalinan sekarang


Hari / Tanggal : Kamis 13 Februari 2020
Usia Kehamilan : 37- 38 minggu
Tipe Persalinan : Sectio Caesaria
Jam Persalinan : 15.00 WIB
Lama Persalinan : 30 Menit
Jenis Kelamin Bayi : Perempuan
Berat Badan Lahir : 3,5 kg
Panjang Badan : 52 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Apgar Score : 9 – 9 – 10
Komplikasi dalam persalinan : tidak ada

b) Riwayat Ginekologi
1) Riwayat menstruasi / Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus haid : 28 hari ( teratur )
Lama haid : 5 hari
Sifat darah selama haid : Cair
Dismenorhea : tidak
Keluhan lainnya : tidak ada
HPHT : 30 Mei 2019
Taksiran Partus : 05 maret 2020

2) Riwayat perkawinan
Status : Menikah
Usia pada saat menikah : 28 tahun
Lama perkawinan : 6 tahun
Banyaknya Perkawinan : 1 kali

3) Riwayat KB (keluarga Berencana)


Pasien menggunakan kontrasepsi suntik 1 Bulan selama 1 tahun
lebih.

C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Penampilan umum : tampak lemah
Tingkat Kesadaran : Composmentis
Tanda vital pasien : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/ menit
Respirasi : 22 x/ menit
Suhu : 36,2ºc
2. Kepala :
Rambut : Hitam bergelombang panjang lebih sebahu
Distribusi : Rata
Kerontokan : Tidak
Kebersihan : Bersih
3. Mata :
Bentuk : Bulat simetris,
Fungsi penglihatan : Baik
Sklera : Tidak ikterik
Konjungtiva : Tidak anemis
Bentuk pupil : Isokor
4. Telinga :
Bentuk : Normal
Fungsi Pendengaran : Baik
Kebersihan : Bersih
5. Hidung :
Bentuk : Normal
Fungsi penciuman : Baik
Kebersihan : Bersih
Polip : Tidak ada
Secret : Tidak ada
6. Mulut :
Bentuk : Normal
Mukosa bibir : Lembab
Keadaan gigi : Masih utuh
Reflek menelan : Baik
Kebersihan : Bersih
7. Leher :
Bentuk : Normal
Pembesaran tiroid : Tidak ada
Pergerakan leher : Tidak ada kaku kuduk
Peningkatan Vena jugularis : Tidak ada
8. Dada :
a. Paru-paru
Bentuk : Simetris
Irama napas : Teratur
Bunyi napas : Vesikuler
Frekuensi napas : 22x/menit
b. Jantung
Bunyi jantung : S1-S2 normal
Irama jantung : Teratur
c. Payudara
Bentuk : Simetris
Puting susu : Menonjol
Aerola : Hiperpigmentasi
Pengeluaran ASI : Sedikit
Lesi : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
9. Abdomen :
Bentuk : Bulat
Nyeri Tekan : Ada nyeri tekan didaerah sekitar luka operasi
Di perut bagian bawah umbillikus
Tinggi Fundus Uteri : 2 jari bawah pusat
Kontraksi : Baik
Letak : 2 jari bawah pusat
Striae gravidarum : ada
Lingkar Perut : 80 cm
Pasien mengatakan terasa nyeri di daerah sekitar luka operasi (PQRS)
P = Luka post sectio caesaria
Q = Nyeri seperti disayat sayat
R = Daerah perut ( luka post sectio caesaria)
S = Skala nyeri 5 Sedang ( 0-10)
T = Nyeri hilang timbul ± 5 menit
10. Genetalia :
Kelaian : Tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Kebersihan Vulva : Bersih
Lochea : Jumlah : 1 pembalut penuh
Jenis/warna : Rubra / merah segar
Konsistensi : Cair
Bau : Amis darah
11. kulit :
Warna : Sawo matang
Turgor : Baik
Tekstur : Lembut

Lesi : Tampak adanya luka bekas operasi Sectio


Caesaria melintang dibawah pusat ukuran
Panjang ± 12 cm, luka bekas operasi tertutup
Kassa dan plester
Edema : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Kelembaban : Lembab
12. Kuku :
Bentuk : Pendek
Warna : Merah muda
Keadaan : Baik
Kebersihan : Bersih
CRT : < 3 detik
14. Ektremitas :
Otot : Baik
Tulang : Baik
Persendian : Baik
Reflek : Baik
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Kelemahan : Kelemahan pada Kedua kaki
Tonus Otot :5 5
3 3
Terpasang Infus RL 20 tetes/menit pada tangan kanan, pasien hanya boleh
Miring kanan kiri dulu
15. Pola aktivitas sehari hari
Aktifitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Makan
 Frekuensi 3x/hari 3x/hari
1 piring 1 piring
 Jumlah nasi, sayur dan lauk Nasi, lauk, telor dan
 Jenis sayur

2. Minum 5-7 gelas 8-10 gelas

 Kwantittas Air putih Air putih

 Jenis
3. BAK BAK 3-4 x/hari BAK 5-6 x/hari
Kuning jernih Kuning jernih
 Frekuensi
 Warna
BAB 1X/Hari BAB 1X/Hari
4. BAB
Kuning Kuning
 Frekuensi
 Warna
2x/Hari 2x/Hari
5. Mandi
2x/Hari 2x/Hari
 Frekuensi
 Gosok gigi
Baik, tidur 7 Baik, tidur 6
6. Tidur
jam/hari jam/hari
 Kualitas
Tidak ada gangguan Tidak ada gangguam
 Gangguan

16. Aspek psikososial dan spritual


a) Pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi melahirkan seperti
ini sebelumnya, dan pasien mengatakkan dia bahagia saat melihat anak
lahir, pasien berharap di bisa segera pulih sehat agar bisa merawat
anaknya dengan baik.
b) Konsep diri
a. Pengkajian konsep diri :
Identitas diri
Pasien adalah seorang ibu yang telah melahirkan 1 orang anak.
Peran diri
Pasien mengatakan sebagai seorang ibu dia ingin memberikan yang
Yang terbaik untuk anaknya dengan memberikan ASI cukup.
Ideal diri
Pasien menyadari bahwa dalam keadaan sekarang sangat
membutuhkan bantuan dan dukungan dari keluarga untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, suami pasien selalu mendampingi.
Gambaran diri
Pasien menerima rasa sakit pada tubuhnya dan tidak malu dengan
keadaannya.. Pasien berharap tubuhnya akan kembali seperti
sebelum hamil.
Harga diri
Pasien merasa senang bisa melahirkan anak ke 2 yang sehat
meskipun dengan operasi.
b. Hubungan komunikasi
Pasien bisa diajak berkomunikasi, interaksi komunikasi pasien pada
dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya baik, tidak ada
kesulitan saat berkomunikasi
c. Kebiasaan seksual
Rutinitas seksualitas pasien baik, tidak ada masalah dalam hubungan
seksualitas antara pasien dan suami.
d. Spritual
Pasien seorang muslim, tetapi saat dirawat pasien punya
keterbatasan menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim
e. Perubahan psikologis
Pasien mengatakan bahagia karena anaknya lahir dengan selamat
dan seorang perempuan. Sikap terhadap perawatan medis dilakukan
dengan kooperatif, pasien berharap cepat sembuh agar bisa merawat
anaknya.
f. Tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan nifas
Pasien sudah di jelaskan oleh Dokter dan Tim kesehatan lain
tentang perawatan setelah melahirkan dengan operasi, setelah
pulang dari rumah sakit pasien dianjurkan untuk kontrol ke poli
kebidanan, dan pasien dianjurkan untuk makan makanan yang
bergizi yang bermanfaat untuk proses kesembuhan luka pasca
operasi.
17. Data Penunjang
Pem. Lab Tgl 12 Februari 2020
No Pemeriksaan Hasil Batas Normal
1 WBC 7.73 5.00 – 10.00
2 RBC 4,22 4.00 – 5.50
3 HGB 12.4 12.0 – 17.4
4 HbsAg Negatif
5 Anti HbsAg Negatif
6 HIV Negatif
7 GDS 89 < 200
8 Cloting time 8 menit 00 detik 4-10 menit
9 Bleeding time 1 menit 30 detik 1-3 menit

Pem. Lab Tgl 13 Februari 2020


No Pemeriksaan Hasil Batas Normal
1 WBC 13.67 5.00 – 10.00
2 NEU 12.33 2.00 – 7.50
3 RBC 4,22 4.00 – 5.50
4 HGB 12.4 12.0 – 17.4

Daftar Therapie
Tanggal No Nama Obat Dosis
13 Februari 2020 1 Infus RL : D5% 20 tpm
2 Inj. Cefriaxone 2 gr (drip dlm Nacl 100
cc habiskan dlm 30
menit)
3 Inj. Deksketoprofen 2x50 mg
4 Paracetamol tab 4x500 mg
14 Februar2020 1 Infus RL : D5% 20 tpm
2 Cefadroxil tab 2x500 mg
3 Asam mefenamat 3x500 mg
4 Lactavit 3x1 tab
15 Februari 2020 1 Cefadroxil tab 2x 500 mg
2 Nofedex 3x1 tab
3 Lactavit 3x1 tab
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 14 Februari 2020 Agen Nyeri
( 09.00 wib) cedera akut
DS: fisik (luka
a. Pasien mengatakan nyeri pada daerah perut post
bekas operasi sectio caesaria operasi
b. Karakteristik nyeri sectio
 P : luka post sectio caesaria caesaria )
 Q : Nyerinya seperti di sayat sayat
 R : daerah perut (luka post sectio
caesaria)
 S : Skala nyeri 5 sedang (0-10)
 T : saat bergerak atau beraktivitas

DO:
a. Pasien post operasi sectio caesaria hari ke 1
b. Tampak adanya luka post operasi sectio
caesaria pada daerah abdomen panjang ± 12
cm di bagian bawah umbilikus tertutup kasa
bersih
c. Tampak muka pasien menahan nyeri dan
sikap berhati-hati
d. TTV
- Temperatur : 36,2º C
- Nadi : 88 x/menit
- Respiratory : 22 x/menit
- Tekanan darah : 120/80 mmHg

2 14 Februari 2020 Nyeri Gangguan


(09.00 wib) luka post Mobilitas
DS : operasi Fisik
a. pasien mengatakan takut jahitan bekas sectio
operasinya sobek jika terlalu banyak bergerak caesaria
b. pasien mengatakan nyeri bertambah jika
bergerak
c. pasien mengatakan belum berani berdiri dan
berjalan

DO :
a. Tampak bergerak perlahan
b. Tampak pasien berbaring di tempat tidur

3 15 Februari 2020 Prosedur Resiko


(09.00 wib)
infasif infeksi
DS : -
DO : post sectio
a. Tampak luka post operasi sectio caesaria
caesaria
dibagian perut bawah tertutup rapi dengan kain
kassa bersih
b. Tampak tidak ada cairan ataupun nanah pada
kassa penutup luka
c. Hasil laboratorium tanggal 13 Februari 2020
WBC : 13.67 ( 5.00- 10.00)

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut Berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post operasi sectio
caesaria)
2. Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka post operasi sectio
caesaria
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif post sectio caesaria

IV. NUIRSING CARE PLANING

N Diagnosa NOC NIC


o Keperawatan (Nursing Outcome Clasification) (Nursing Intervention Classication)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan PAIN MANAGEMENT
berhubungan keperawatan selama 3 x 9 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen diharapkan nyeri teratasi. secara komprehensif termasuk
cedera fisik Kriteria hasil : lokasi, karakteristik, durasi,
(luka post Indikator IR ER frekuensi, kualitas, dan faktor
operasi sectio presipitasi
caesaria)  Melaporkan 3 5 2. Obsevasi reaksi nonverbal dari
adanya nyeri ketidaknyamanan
 Frekuensi 3 5 3. Kontrol lingkungan yang
nyeri mempengaruhi nyeri
 Pernyataan 3 5 4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
nyeri 5. Ajarkan tentang teknik
 Ekspresi nyeri 3 5 nonfarmakologi
pada wajah 6. Kolaborasikan pada dokter jika
 Posisi tubuh 3 5 ada keluhan dan tindakan nyeri
protektif tidak berhasil
 Perubahan 3 5
tekanan darah ANALGESIC
3 5 ADMINISTRATION
 Perubahan
1. Tentukan lokasi, karakteristik,
pada frekuensi
kualitas, dan derajat nyeri
nafas dan nadi
sebelum pemberian obat
Keterangan 2. Cek instruksi dokter tentang
1. Kuat jenis obat, dosis, dan frekuensi
2. Berat 3. Cek riwayat alergi
3. Sedang 4. Pilih analgesik yang diperlukan
4. Ringan atau kombinasi dari analgesik
5. Tidak ada ketika pemberian dari lebih
dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan EXERCISE TERAPHY
Mobilitas Fisik keperawatan selama 3 x 9 jam AMBULATION
berhubungan diharapkan gangguan mobilitas 1. Monitoring vital sign
dengan nyeri fisik teratasi dengan sebelm/sesudah latihan dan
luka post Kriteria hasil : lihat respon pasien saat latihan
operasi sectio Risk Control 2. Konsultasikan dengan terapi
caesaria Indikator IR ER fisik tentang rencana ambulasi
Lu  Klien 3 5 sesuai dengan kebutuhan
meningkat 3. Bantu klien untuk
dalam aktivitas menggunakan tongkat saat
fisik berjalan dan cegah terhadap
 Mengerti tujuan 3 5 cedera
dari 4. Ajarkan pasien atau tenaga
peningkatan kesehatan lain tentang teknik
mobilitas ambulasi
 Memverbalisasi 3 5 5. Kaji kemampuan pasien dalam
kan perasaan mobilisasi
dalam 6. Latih pasien dalam pemenuhan
meningkatkan kebutuhan ADLs secara
kekuatan dan mandiri sesuai kemampuan
kemampuan 7. Dampingi dan Bantu pasien
berpindah saat mobilisasi dan bantu
 Memperagakan 3 5 penuhi kebutuhan ADLs ps.
penggunaan alat 8. Berikan alat Bantu jika klien
bantu untuk memerlukan.
mobilisasi 9. Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
Keterangan bantuan jika diperlukan
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

3 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan INFECTION CONTROL


a. Prosedur keperawatan selama 3 x 9 jam 1. Pertahankan teknik aseptif
infasif (post diharapkan infeksi tidak terjadi. 2. Batasi pengunjung bila perlu
sectio Kriteria hasil : 3. Cuci tangan setiap sebelum dan
caesaria ) Risk Control sesudah tindakan keperawatan
Luka Indikator IR ER 1. Gunakan baju, sarung tangan
 Pengetahuan 3 5 sebagai alat pelindung
tentang resiko 2. Ganti letak IV perifer dan
 Memonitor 3 5 dressing sesuai dengan
faktor resiko petunjuk umum
dari 3. Gunakan kateter intermiten
lingkungan 3 5 untuk menurunkan infeksi
 Memonitor kandung kencing
faktor resiko 4. Tingkatkan intake nutrisi
dari perilaku 5. Berikan terapi antibiotik
personal 3 5 6. Monitor tanda dan gejala infeksi
 Melaksanakan sistemik dan lokal
Strategi 7. Pertahankan teknik isolasi k/p
kontrol resiko 8. Inspeksi kulit dan membran
yang telah di mukosa terhadap kemerahan,
pilih panas, drainase
Keterangan 9. Monitor adanya luka
1. Tidak pernah menunjukkan 10. Dorong masukan cairan
2. Jarang menunjukkan 11. Dorong istirahat
3. Kadang-kadang 12. Ajarkan pasien dan keluarga
menunjukkan tanda dan gejala infeksi
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Nyeri akut 14 Februari 2020 14 Februari 2020
berhubung 09.00 wib 16.00 wib
an dengan 1. Melakukan pengkajian S:
agen nyeri secara komprehensif  Pasien mengatakan masih merasa nyeri
cedera termasuk lokasi, pada luka post op Sectio Caesaria
fisik. (luka karakteristik, durasi,  Karakteristik nyeri
post frekuensi dan kualitas nyeri P : luka post sectio caesaria
operasi P : luka post operasi Q : Nyerinya seperti disayat sayat
sectio Sectio caesaria R : daerah perut (luka post Sectio
caesaria) Q : nyerinya seperti di Caesaria
Sayat sayat S : Skala nyeri 4 sedang (0-10)
R : daerah perut (luka T : saat bergerak atau beraktivitas
Post sectio caesaria
S : Skala nyeri 5 O
Sedang (0-10 )  KU tampak lemah
T : saat bergerak atau  Post op SC Hari ke 1
beraktifitas  Tampak adanya luka post operasi
2. Mengobservasi reaksi Sectio Caesaria pada daerah abdomen
nonverbal dari di bagian bawah umbilikus tertutup
ketidaknyamanan kasa bersih
Hasil :  Muka tampak lebih rileks tetapi tetap
Tingkah Laku ekspresif, hati-hati
tampak muka menahan  Skala nyeri 4 sedang (0-10 )
nyeri  TD : 120/80 mmHg
3. Mengontrol lingkungan
 Nadi : 86 x/menit
yang mempengaruhi nyeri
 Respirasi: 22 x/menit
dengan menciptakan
suasana yang tenang  Temperatur : 36,3º C
4. Mengurangi faktor
presipitasi nyeri dengan A : masalah sebagian teratasi
mengatur suhu ruangan Pain level
(menghidupkan AC) Indikator IR ER
5. Mengajarkan tentang 1. Melaporkan 3 3
teknik nonfarmakologi, adanya nyeri
dengan mengajarkan 2. Frekuensi nyeri 3 3
teknik relaksasi atau tarik 3. Pernyataan 3 3
napas dalam apabila klien nyeri
merasa sakit dan 4. Ekspresi nyeri 3 3
pengalihan perhatian saat pada wajah
nyeri dirasakan 5. Posisi tubuh 3 3
6. Mengukur TTV: protektif
- Temperatur : 36,2º C 6. Perubahan 3 3
- Nadi : 88 x/menit tekanan darah
- Respirasi : 22 x/menit 7. Perubahan pada 3 3
- Tekanan darah : 120/80 frekuensi nafas
mmHg dan nadi

7. Memberikan obat
analgetik sesuai hasil
kolaborasi : Asam Keterangan
mefenamat 3x 500 mg 1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

P : Intervensi diteruskan
- Kaji nyeri
- Monitor TTV
- Ingatkan kembali tehnik relaksasi
dan distraksi
- Kolaborasi dalam pemberian
analgesik

2. Gangguan 14 Februari 2020 14 Februari 2020


Mobilitas 09.00 wib 16.00 wib
Fisik 1. mengkaji kemampuan S:
berhubung pasien dalam mobilisasi - pasien mengatakan mengerti tentang
an dengan - pasien tampak berbaring di apa yang dijelaskan oleh perawat
nyeri luka tempat tidur - pasien mengatakan akan
post - pasien mengatakan bisa memberanikan diri melakukan
operasi duduk secara perlahan- pergerakan secara perlahan dan
Sectio lahan dan di bantu bertahap
Caesaria - pasien mengatakan belum
berani berdiri dan berjalan O:
2. mengajarkan pasien tentang - pasien tampak memperhatikan dan
tehnik dan cara mobilisasi mendengarkan saat perawat
pada pasien post operasi SC menjelaskan tentang mobilisasi
- 6 jam pertama post operasi - pasien tampak mau mobilisasi
Sectio Caesaria dapat duduk, duduk di tepi tempat tidur
menggerakkan lengan - namun pasien belum mau untuk di
tangan, ujung jari kaki, bantu berdiri berjalan, katanya takut
memutar pergelangan nyeri
kaki, mengangkat tumit, - mengukur TTV
menekuk dan menggeser TD : 120/80 mmHg
kaki serta latihan Nadi : 86 x/menit
pernafasan Respirasi: 22 x/menit
- 6-10 jam setelah operasi Temperatur : 36,3º C
pasien dapat mobilisasi
miring kanan dan miring A: masalah teratasi sebagian
kiri
- 24 jam post operasi Sectio Indikator IR ER
caesaria dianjurkan mulai 1. Klien 3 4
belajar untuk duduk meningkat
- setelah bisa duduk dalam aktivitas
dilanjutkan belajar berdiri fisik
dan berjalan 2. Mengerti tujuan 3 4
- pada hari ke 3 post operasi dari
dianjurkan sudah bisa peningkatan
berjalan mandiri mobilitas
3. menjelaskan kepada pasien 3. Memverbalisasi 3 4
bahwa pada pasien post kan perasaan
operasi Sectio caesaria dalam
boleh saja banyak bergerak meningkatkan
dengan cara bertahap, bila kekuatan dan
ibu bergerak maka akan kemampuan
mempercepat pemulihan
fisik ibu dan penyembuhan berpindah
luka, karena bergerak dapat 4. Memperagakan 3 3
membuat peredaran darah penggunaan alat
menjadi lancar, pengeluaran bantu untuk
darah nifas tidak terhambat mobilisasi
sehingga ibu akan cepat
merasa sehat. Hal yang P: intervensi diteruskan
harus dihindari ibu adalah - Latihan mobilisasi berdiri dan
mengangkat beban yang berjalan
berat. - Motivasi ibu untuk mobilisasi
4. mendampingi dan
mambantu pasien untuk
mobilisasi duduk, duduk di
tepi tempat tidur, berdiri
dan berjalan dengan
dibantu.

3. Resiko 15 Februari 2020 15 Februari 2020


Infeksi 09.00 wib 16.00 wib
berhubung 1. Menggunakan sabun S:-
an dengan antimikroba untuk cuci O:
tindakan tangan - Tampak luka post operasi Sectio
invasif 2. Mencuci tangan setiap caesaria di bagian perut tertutup
post sectio sebelum dan sesudah rapi dengan kasa bersih
caesaria tindakan keperawatan - Tampak tidak ada cairan ataupun
3. Menganjurkan pasien untuk nanah pada kasa penutup luka
menjaga personal hygiene
4. Mempertahankan A : masalah teratasi sebagian
lingkungan aseptik selama
membersihkan luka Risk Control
5. Mengobservasi luka post Indikator IR ER
operasi Sectio Caesaria 1. Pengetahuan 3 4
tentang tanda – tanda tentang resiko
infeksi 2. Memonitor
- Luka tampak bersih faktor resiko 3 4
- Tidak tampak ada cairan dari lingkungan
ataupun nanah yang 3. Memonitor
keluar dari luka jahitan faktor resiko 3 4
- Tidak tampak ada dari perilaku
kemerahan disekitar personal
luka 4. Melaksanakan 3 3
- Tidak tampak ada Strategi kontrol
pembengkakan di resiko yang
sekitar luka telah di pilih
6. Meningkatkan intake
nutrisi pasien dengan Keterangan
menganjurkan pasien untuk 1. Tidak pernah menunjukkan
banyak makan makanan 2. Jarang menunjukkan
bergizi 3. Kadang-kadang menunjukkan
7. Memberikan obat antibiotik
sesuai hasil kolaborasi 4. Sering menunjukkan
yaitu Cinam 1 amp 5. Selalu menunjukkan

P :Intervensi diteruskan
1. Anjurkan pasien tetap menjaga
personal hygiene
2. Anjurkan meningkatkan intake nutrisi
pasien dengan menganjurkan pasien
untuk banyak makan makanan bergizi

5. CATATAN PERKEMBANGAN
N DIAGNOSA WAKTU CATATAN PARAF
O KEPERAWATAN PERKEMBANGAN
1 Nyeri akut Jum’at, S:
berhubungan 14  Pasien mengatakan masih ada sedikit
dengan agen Februari nyeri
cedera fisik ( post 2020 O:
Sectio Caesaria jam  KU mulai membaik
16.00  Post operasi Sectio caesaria Har ke 2
wib  Muka kadang menahan nyeri
 Skala nyeri 3 ringan (0-10)
 TD : 110/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Respirasi: 22 x/menit
 Temperatur : 36,3 ºC

A : masalah teratasi sebagian


Pain level
Indikator IR ER
1. Melaporkan adanya nyeri 3 4
2. Frekuensi nyeri 3 4
3. Pernyataan nyeri 3 4
4. Ekspresi nyeri pada wajah 3 4
5. Posisi tubuh protektif 3 4
6. Perubahan tekanan darah 3 4
7. Perubahan pada frekuensi 3 4
nafas dan nadi

Keterangan
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
P : Intervensi diteruskan
- Kaji nyeri
- Monitor TTV
- Ingatkan kembali tehnik relaksasi dan
distraksi
- Kolaborasi dalam pemberian
analgesik

2 Gangguan Jum’at, S:
Mobilitas Fisik 14 - pasien mengatakan ingin cepat
berhubungan Februari sembuh
dengan nyeri luka 2020 - pasien mengatakan mulai berani
post operasi Sectio jam latihan berdiri dan berjalan dengan
Caesaria 17.00 bantuan suami dan keluarganya
wib
O:
- pasien tampak berjalan di bantu
suaminya
- mengukur TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi: 22 x/menit
Temperatur : 36,3º C

A: masalah teratasi sebagian

Indikator IR ER
1. Klien meningkat dalam 3 4
aktivitas fisik
2. Mengerti tujuan dari 3 4
peningkatan mobilitas
3. Memverbalisasikan 3 4
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan berpindah
4. Memperagakan 3 4
penggunaan alat bantu
untuk mobilisasi

P: intervensi diteruskan
- Latihan mobilisasi berdiri dan berjalan
- Motivasi ibu untuk mobilisasi
1 Nyeri akut Sabtu, S:
berhubungan 15  Pasien mengatakan masih ada sedikit
dengan agen Februari nyeri kadang- kadang timbul
cedera fisik 2020 O:
jam  KU mulai membaik
16.00  Post operasi H ke 3
wib  Muka tampak lebih rileks
 Skala nyeri 3 ringan (0-10)
 TD : 110/80 mmHg
 Nadi : 82 x/menit
 Respirasi: 22 x/menit
 Temperatur : 36,3 ºC

A : masalah teratasi sebagian


Pain level
Indikator IR ER
1. Melaporkan adanya nyeri 3 4
2. Frekuensi nyeri 3 4
3. Pernyataan nyeri 3 4
4. Ekspresi nyeri pada wajah 3 4
5. Posisi tubuh protektif 3 4
6. Perubahan tekanan darah 3 5
7. Perubahan pada frekuensi 3 5
nafas dan nadi

Keterangan
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

P : Intervensi dihentikan, perawatan


dilanjutkan di rumah
- Ingatkan kembali tehnik relaksasi dan
distraksi
- Anjurkan minum obat secara teratur
sesuai petunjuk dokter

2 Gangguan Sabtu, S:
Mobilitas Fisik 15 - pasien mengatakan mulai hari ini
berhubungan Februari sudah berani berjalan sendiri tetapi
dengan nyeri luka 2020 masih perlahan-lahan
post operasi Sectio jam
Caesaria 16.00 O:
wib - pasien tampak berjalan sendiri ke
kamar mandi dengan sikap hati-hati
- mengukur TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi: 22 x/menit
Temperatur : 36,3º C

A: masalah teratasi sebagian


Indikator IR ER
1. Klien meningkat dalam 3 4
aktivitas fisik
2. Mengerti tujuan dari 3 4
peningkatan mobilitas
3. Memverbalisasikan 3 4
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan berpindah
4. Memperagakan 3 4
penggunaan alat bantu
untuk mobilisasi

P: intervensi dihentikan , perawatan


dilanjutkan dirumah
- Latihan mobilisasi berdiri dan berjalan
- Motivasi ibu untuk mobilisasi
3 Resiko infeksi Sabtu, S:-
berhubungan 15 O : Tampak luka post operasi sc terbungkus
dengan tindakan Februari kasa dengan rapi dan bersih, tidak tampak
infasif post sectio 2020 ada pus atau cairan pada kasa yang menutup
caesaria jam luka
16.00
wib A : masalah teratasi sebagian

Risk Control
Indikator IR ER
1. Pengetahuan tentang 3 4
resiko
2. Memonitor faktor
resiko dari 3 4
lingkungan
3. Memonitor faktor
resiko dari perilaku 3 4
personal
4. Melaksanakan 3 4
Strategi kontrol
resiko yang telah di
pilih

Keterangan
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

P :Intervensi dihentikan, perawatan


dilanjutkan di rumah pasien Boleh
Pulang.
- Kontrol untuk perawatan luka pada
hari ke 6 di poli kandungan atau
fasilitas kesehatan terdekat
- Anjurkan pasien tetap menjaga
personal hygiene
- Anjurkan meningkatkan intake nutrisi
pasien dengan menganjurkan pasien
untuk banyak makan makanan bergizi
- Anjurkan minum obat secara teratur
sesuai petunjuk dokter

Anda mungkin juga menyukai