DENGAN Nn.S
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. S
Umur : 24 Tahun
Jenis kelamin : Perempua
Informan : Keluarga, Status rekam medic dan perawat
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Dusun Rapah Rt 01 Rw 05 Desa Sambirejo Kec.Wirosari Kab.Grobogan
Ruangan di rawat : Rosela
Tanggal di rawat : 25 April 2017
Tanggal pengkajian: 2 Mei 2017
RM No : 00432112
II. ALASAN MASUK
Keluarga mengatakan sudah satu tahun yang lalu Pasien sering ngurung dikamar tidak mau
keluar rumah dan selalu berbicara sendiri. Ketika keluarga ada acara pasien menghilang dari
rumah.
III. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
1. Pasien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu dan pengobatan sebelumnya
berhasil tetapi sekarang pasien putus obat dan akhir ya kambuh lagi yang kedua kali dan
Pasien tidak mengalami penganiyaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, dan tidak
pernah mengalami kekerasan dalam keluarga ataupun tindakan criminal. Anggota
keluarga tidak ada yang mendertia gangguan jiwa dan Pasien tidak mempunyai riwayat
kejang atau trauma kepala, Pasien tidak mau minum obat setelah sembuh atau kontrol lagi
ke rumah sakit
2. Pasien ketika masih duduk di sekolahan dasar mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan dituduh mencuri pensil temennya padahal sebenarnya pasien tidak
mencuri melainkan pasien menemukan pensil temennya
IV. FISIK
1. Keadaan pasien saat ini baik-baik saja tetapi terkadang pasien sering menangis dan
merintih pingin pulang
2. Tingkat kesadaran compos mentis
3. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,2 oC
P : 20 x / menit
4. Ukur : TB : 152 cm
BB : 46 Kg
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
KETERANGAN
: laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Menikah
F. Status Mental
1. penampilan
Penampilan fisik : kondisi rambut tidak disisir jadi berantakan, kuku panjang-panjang
tidak rapi, gigi tidak bersih karna pasien tidak mau gosok gigi , badan tidak bau karna
pasien mau mandi dan pasien berpakaian dengan rapi.
2. pembicaraan
pembicaraan pasien kadang menjawab ketika ditanya terkadang membisu dan tiba-tiba
menangis meminta pulang
3. aktivitas motorik
Pasien terlihat lesu dan terkadang gelisah menginginkan pulang dan selalu bercap pulang-
pulang sambil menangis
4. Alam perasaan
Pasien terlihat sedih dan putus asa
5. Afek
Inapropiate (tidak tepat)
Tumpul : pasien hanya mau menjawab ketika ditanya, kalau tidak ditanya pasien hanya
diam dan terkadang menangis
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara terkadang kooperatif dan terkadang tidak kooperatif. Tidak
ada Kontak mata, mudah beralih
7. Persepsi
Pasien diam terkadang menangis dan murung dikamar terus sehingga tidak terkaji
frekuensi halusinasinya
8. Proses pikir
Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tetapi tidak sampai tujuan yang diin ginkan
perawat
9. Isi pikir
Depersonalisasi : perasaan yang asing terhadap dirinya sendiri
10. Tingkat kesadaran dan orientasi
Pasien tampak bingung dan kacau selalu mengucapkan ingin pulang kerumah
11. Memori
Tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu terakhir
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak mampu berkomunikasi
13. Kemampuan penilaian
Gangguan kemampuan penilaian ringan, pasien dapat memilih keputusan sendiri
14. Daya tilik
Pasien tidak tahu tujuan dia berada dirumah sakit
G. Kebutuhan persiapan pulang
1. Makan : Dalam makanan pasien mampu mandiri menempatkan alat-alat makan dan
minum
2. BAK/BAB : Pasien mampu BAK dan BAB sendiri tanpa bantuan orang lain
3. Mandi : Pasien mampu mandi sendiri
4. Berpakaian : Pasien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain
5. Istirahat dan tidur : Pasien tidur tidak menggunakan obat
6. Penggunaan obat masih dibimbing perawat
7. Pemeliharaan kesehatan: pasien mampu memelihara kesehatannya sendiri
8. Aktivitas didalam rumah : keluarga mengatakan pasien mandiri merapikan rumah
mencuci pakaian sendiri
9. Aktivitas diluar rumah : keluarga mengatakan pasien tidak pernah keluar rumah
H. Mekanisme Koping
Ketika menghadapi masalah Pasien hanya diam represi/supresi sehingga masalah tidak
terpecahkan
I. Masalah psikososial dan lingkungan
Pasien pernah ada masalah ketika sekolah dasar dituduh mencuri sehingga pasien menolak
tidak sekolah lagi karna trauma, pasien tinggal dikeluarga yang cukup
J. Pengetahuan : pasien belum mampu mengetahui tentang penyakitnya
K. aspek Medik
Diagnosa Medik : Skizofrenia tak terinci
Terapi Medik : Onzapin 2 x 5 mg
Resperidon 2 x 2 mg
Fluocetin 1 x 20 mg
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS MASALAH
1 DS: Gangguan persepsi sensori :
Keluarga mengatakan pasien halusinasi pendengaran
sering murung dirumah dan
tidak mau keluar rumah dan
sering berbicara sendiri
DO:
Klien saat interaksi tidak
kooperatif, Klien tampak
gelisah
2 DS: Isolasi sosial : menarik diri
Keluarga mengatakan pasien
tidak suka bergaul, dirumah
pasien sering melamun dan
menangis sendiri, terkadang
berdiam diri
DO :
Pasien tidak bisa diarahkan,
tidak ada kontak mata, mudah
beralih
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
Nama pasien : Nn S
Umur : 24 th
Hari / Diagnosa
implementasi SOAP
tanggal keperawatan
Selasa, Gangguan persepsi 1. Membina hubungan saling percaya S: Pasien mengatakan mendengar
halusinasi pendengaran 2. Membantu klien untuk dalam suara yang isinya bakul sapi harus
2/05/2017
bayar karna uang y ingin buat kamar
mengenal halusinasinya ( isi, situasi, mandi
Jam 14.00
frekuensi, durasi, dan respon)
wib O: pasien tampak tenang, kontak
3. Membantu klien untuk mengontrol
(SP I) mata sedikit menurun, pasien mau di
halusinasinya dengan cara pertama ajak komunikasi, pasien tampak
yaitu menghardik mempraktikan cara mengontrol
halusinasinya secara mandiri dengan
4. Merencakan RTL untuk kegiatan
baik
menghardik
A: optimalkan hubungan BHSP
5. membuat kontrak waktu untuk
pertuman SP II Pasien belum mampu melakukan
cara mengontrol halusinasi dengan
benar.
P: lanjutkan intervensi
Untuk pasien:
Untuk perawat
Rabu, Gangguan persepsi 1. Mengevaluasi kembali kemampuan S: pasien mengatakan masih ingat
halusinasi pendengaran pasien dalam mengontrol halusinasi cara yang kemarin sudah diajarkan
3/05/2017 yaitu dengan cara menghardik,
dengan cara menghardik seperti
Jam 14.00 pasien mengatakan cara yaitu kita
wib yang diajarkan pertemuan menutup telinga lalu sambil
sebelumnya bilang”pergi kamu pergi, kamu suara
palsu tidak nyata”.
2. Mengajari pasien cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang kedua O: pasien tampak meragakan
kembali cara mengontrol halusinasi
yaitu bercakap cakap dengan orang
dengan menghardik seperti
lain pertemuan sebelumnya
3. Membuat jadwal latian cara
A: Pasien mampu memperagakan
bercakap cakap kembali mengontrol halusinasi
4. Menganjurkan cara bercakap cakap dengan cara menghardik
ketika halusinasi muncul Pasien mapu memperagakan
5. Melakukan kontrak pada pertemuan mengontrol halusinasi dengan cara
kedua yaitu bercakap cakap dengan
berikutnya
orang lain
P: lanjutkan intervensi
Untuk pasien:
Kamis, Gangguan Persepsi 1. Mengevaluasi ingatan pasien S:Pagi juga mbak, perasaaan saya
Sensori Halusinasi mengenai cara mengontrol hari ini lebih baik. Iya saya sudah
4/05/2017 halusinasi yang sudah diajarkan mencoba semua cara yang diajarkan
dalam pertemuan sebelumnya.
Jam 14.00 yaitu dengan menghardik dan
2. Membuat jadwal harian kegiatan
wib pasien. mengobrol dengan orang lain.