Anda di halaman 1dari 7

Dalam keseharian kita, mungkin kita sudah pernah melihat, berpapasan, atau bahkan

menumpang ambulance. Secara bahasa, istilah ambulance berasal dari bahasa


Latin Ambulare yang berarti berjalan atau bergerak, yang merujuk kepada perawatan pasien
saat diangkut dengan kendaraan. Ambulance merujuk kepada unit transportasi khusus yang
diperuntukan untuk mengangkut orang sakit, korban kecelakaan, atau
jenazah. Ambulance didesain secara khusus dan dilengkapi dengan peralatan medis agar di
dalamnya dapat dilakukan penanganan atas pasien gawat darurat, pemberian pertolongan
pertama, dan perawatan intensif selama perjalanan fasilitas kesehatan.

Sumber foto: https://lunangrojer.blogspot.com/2016/02/ini-alasan-tulisan-ambulance-terbalik.html

Ambulance memiliki tulisan ‘AMBULANCE’ yang terbalik di kaca depannya agar memudahkan


pengendara di depannya mengenali bahwa kendaraan di belakangnya adalah ambulance.
Setiap ambulance juga dilengkapi dengan sirine dan lampu rotator darurat berwarna merah
atau merah-biru yang dapat membuatnya mudah dikenali –bahkan dari jarak jauh- sehingga
pengendara lain dapat memberikan jalan kepada ambulance untuk lewat. Ya, berdasarkan
Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan jalan No. 22 Tahun 2009, ambulance merupakan
salah satu kendaraan yang mendapat prioritas utama untuk melintas di jalan raya. Berdasarkan
undang-undang tersebut, pada kondisi gawat darurat, ambulance memiliki ‘hak’ untuk
melanggar peraturan lalu lintas seperti menerobos lampu merah, melawan arah, melintasi
jalur busway, dan berjalan di bahu jalan. Semua pengendara lalu lintas juga wajib berusaha
memberikan jalan kepada ambulance walaupun dalam kondisi kemacetan.

Pelayanan ambulance merupakan bagian dari penatalaksanaan kegawatdaruratan yang


berkesinambungan yang terdiri dari tahapan rescue (ekstrikasi), resusitasi (stabilisasi),
dan retrieve (evakuasi). Sebagai unit transportasi khusus, ambulance memiliki fungsi yang
beraneka ragam. Sebagian dari kita mungkin hanya mengenal satu jenis ambulance sebagai
kendaraan transportasi gawat darurat. Namun sebenarnya, ambulance terdiri dari berbagai
jenis yang dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:

1.      Ambulance Transportasi

Sumber foto: http://ambulanspmikotajakartaselatan.blogspot.com/2011/04/seputar-ambulans.html

Ambulance transportasi merupakan ambulance yang diperuntukkan untuk penderita yang tidak


memerlukan perawatan khusus atau tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa. Penderita
yang diperkenankan menumpang ambulance transportasi hanyalah penderita penyakit atau
kecelakaan yang diperkirakan petugas medis tidak akan mengalami kegawatdaruratan selama
perjalanan menuju fasilitas kesehatan.

Ambulance transportasi dilengkapi dengan tabung oksigen, alat pengukur tekanan darah, cairan
infus, serta obat-obatan dasar. Ambulance transportasi umumnya dikendarai oleh seorang
pengemudi yang didampingi oleh seorang perawat dengan kemampuan Basic Life
Support (BLS).

Ambulance transportasi umumnya berwarna putih dan dilengkapi dengan sirine dan lampu
rotator. Saat menuju lokasi kejadian, ambulance transportasi boleh menggunakan sirine dan
lampu rotator, namun, saat sudah mengangkut penderita, ambulance transportasi hanya
diperbolehkan menggunakan lampu rotator.

2.      Ambulance Gawat Darurat

Sumber foto: https://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/11/16/buat-warga-jakarta-yang-butuh-ambulans-
dalam-situasi-darurat-silakan-telepon-ke-112

Ambulance gawat darurat merupakan ambulance yang diperuntukkan untuk penderita dengan


kondisi gawat darurat –baik yang sudah stabil maupun belum- sebelum penderita mencapai
fasilitas kesehatan. Selain itu, ambulance gawat darurat juga dapat digunakan sebagai
transportasi rujukan ke fasilitas kesehatan dengan kelas yang lebih tinggi.

Ambulance gawat darurat dilengkapi dengan tabung oksigen, peralatan medis gawat darurat,
peralatan resusitasi, alat defibrillator jantung, ventilator, serta alat monitor tanda
vital. Ambulance gawat darurat umumnya dikendarai oleh seorang pengemudi yang didampingi
oleh seorang dokter dan seorang perawat dengan kemampuan Basic Life Support (BLS).

Ambulance gawat darurat umumnya berwarna kuning muda dan dilengkapi dengan sirine dan
lampu rotator. Saat menuju lokasi kejadian, ambulance gawat darurat boleh menggunakan
sirine dan lampu rotator, namun, saat sudah mengangkut penderita, ambulance gawat darurat
hanya diperbolehkan menggunakan lampu rotator.

3.      Ambulance Rumah Sakit Lapangan


Sumber foto: https://sumaterapost.co/ambulance-tim-kesehatan-lapangan-siagakan-maksimalkan-pelayanan/

Ambulance rumah sakit lapangan merupakan ambulance yang dalam keseharian melaksanakan


fungsi ambulance gawat darurat, namun, bila diperlukan, dapat digabungkan
dengan ambulance lain yang sejenis dan ambulance pelayanan medik bergerak untuk
membentuk sebuah ‘Rumah Sakit Lapangan’.

Ambulance rumah sakit lapangan dilengkapi dengan tabung oksigen, peralatan medis gawat
darurat, peralatan resusitasi, alat EKG, set bedah minor, cairan infus, obat-obatan gawat
darurat, sarung tangan disposable, serta kantung jenazah. Ambulance gawat darurat umumnya
dikendarai oleh seorang pengemudi yang didampingi oleh seorang dokter dan seorang perawat
dengan kemampuan Basic Life Support (BLS).

Ambulance rumah sakit lapangan juga dilengkapi dengan sirine dan lampu rotator. Saat menuju
lokasi kejadian, ambulance rumah sakit lapangan boleh menggunakan sirine dan lampu rotator,
namun, saat sudah mengangkut penderita, ambulance rumah sakit lapangan hanya
diperbolehkan menggunakan lampu rotator.

4.      Ambulance Pelayanan Medik Bergerak


 

Sumber foto: https://www.brilio.net/wow/harganya-rp-2-m-ini-penampakan-fasilitas-ambulance-asian-games-
2018-180808r.html#

Ambulance pelayanan medik bergerak merupakan ambulance yang bertugas melaksanakan


upaya pelayanan medis di lapangan, namun, pada kondisi khusus, ambulance ini juga dapat
dipergunakan sebagai ambulance transportasi.

Ambulance pelayanan medik bergerak dilengkapi dengan tabung oksigen, peralatan medis


gawat darurat, peralatan resusitasi, serta cairan infus. Ambulance pelayanan medik bergerak
umumnya dikendarai oleh seorang pengemudi yang didampingi oleh seorang dokter, seorang
perawat, dan seorang petugas paramedis lain dengan kemampuan Basic Life Support (BLS).

Ambulance pelayanan medik bergerak umumnya berwarna kuning muda dan berbentuk seperti
kontainer karena memiliki fungsi sebagai ‘poliklinik bergerak’.  Ambulance ini memiliki ruangan
yang cukup luas dan langit-langit yang tinggi sehingga memungkinkan petugas dapat berdiri
tegak saat melakukan pekerjaannya. Ambulance ini juga dilengkapi dengan sirine dan lampu
rotator. Lampu rotator dapat digunakan saat pergi dan kembali dari tempat tujuan, namun
sirine hanya dapat digunakan dalam kondisi gawat darurat.

5.      Ambulance Kereta Jenazah
Sumber foto: https://ambulancekaroseri.com/mobil-ambulance/spesifikasi-ambulance-jenazah.html

Ambulance kereta jenazah merupakan ambulance yang diperuntukkan khusus untuk


pengangkutan jenazah. Ambulance ini hanya memiliki kapasitas untuk mengangkut satu
jenazah dalam setiap perjalanannya, yang dapat didampingi oleh maksimum empat orang
pendamping. Ambulance ini dikemudikan oleh seorang pengemudi yang didampingi oleh
seorang petugas pengawal jenazah sesuai kebutuhan.

Ambulance ini umumnya berwarna hitam atau putih, dan memiliki sirine serta lampu rotator
seperti ambulance jenis lainnya. Jika ambulance ini bergerak dalam iringan (konvoi),
maka ambulance ini boleh mempergunakan sirine. Namun, jika ambulance ini tidak membentuk
iringan, maka ambulance ini hanya boleh menggunakan lampu rotator.

6.      Ambulance Udara
 

Sumber foto: https://jambi.tribunnews.com/2016/06/09/pernah-dengar-air-ambulance-anti-macet-saat-bawa-
pasien

Ambulance udara merupakan ambulance berbentuk helikopter berukuran kecil, helikopter


berukuran besar, maupun pesawat fixed wings yang bertujuan untuk mengangkut penderita
yang akan dievakuasi atau dirujuk ke fasilitas kesehatan lain melalui jalur udara. Ambulance ini
juga dapat digunakan untuk perujukan penderita ke luar negeri. Karena memiliki jalur
udara, ambulance ini merupakan pilihan yang paling tepat dan cepat bagi penderita dengan
kondisi gawat darurah atau tidak dapat bertahan pada perjalanan panjang.

Ambulance udara memiliki peralatan kesehatan yang relatif lengkap, mulai dari tabung oksigen,
peralatan medis gawat darurat, peralatan resusitasi, alat EKG, alat defibrillator, cairan infus,
kantong jenazah, serta cooler body-bag. Ambulance ini dekendarai oleh seorang pilot yang
telah memiliki pelatihan lengkap, seorang dokter dan seorang perawat dengan kemampuan
penanganan keadaan gawat darurat.

Nah, ternyata ambulance ada banyak jenisnya, ya? Jika rekan-rekan ada yang berpapasan
dengan ambulance di perjalanan, jangan lupa untuk memberikan jalan, yaa… J

Anda mungkin juga menyukai