Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, percakapan melalui telepon, mendengarkan radio, tatap muka langsung, menulis memo, membaca surat kabar, dan lain sebagainya. Bentuk dasar komunikasi ada dua, yakni komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal. 1. Komunikasi Nonverbal Bentuk yang paling dasar dari komunikasi adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonverbal sering juga disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language). Ahli antropologi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata ditemukan, komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language). Sebagai contoh, membelalakkan mata atau mengepalkan tangan untuk menyatakan kemarahan, mengangguk untuk menyatakan persetujuan, saling menyentuh untuk menunjukkan perhatian, dan lain sebagainya. Studi menarik yang dilakukan oleh Albert Mahrabian pada tahun 1971 menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan yang bersumber dari pembicaraan orang hanya 7% yang berasal dari bahasa verbal, 38% dari vokal suara, dan 55% dari ekspresi wajah. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, maka orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal (Cangara, 2004:99). Pemberian arti terhadap kode nonverbal sangat dipengaruhi oleh sistem sosial budaya dari masyarakat yang menggunakannya. Misalnya, meludah di depan orang dipandang sebagai perbuatan kurang terpuji oleh masyarakat Asia. Pada beberapa suku Indian di Amerika, tindakan itu justru diartikan sebagai penghormatan. Sementara di Eropa Timur, tindakan tersebut dianggap lambang kesialan. Contoh lainnya adalah mengeluarkan lidah yang diartikan sebagai ejekan atau lelucon bagi orang Eropa dan Amerika, sedangkan bagi beberapa suku di Papua Nugini tindakan itu diartikan sebagai ucapan selamat datang. Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi komunikasi nonverbal adalah: a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition); b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution); c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity); d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna. Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101): a. Kinesics Ialah komunikasi nonverbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh dibagi dalam lima kelompok, yakni: 1) Emblems, merupakan isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat olch gerakan badan. Misalnya, mengangkat jari V artinya victory atau menang, mengangkat jempol berarti terbaik untuk orang Indonesia, tetapi terjelek bagi orang India; 2) Illustrators, merupakan gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu. Misalnya, besamya suatu benda atau tinggi rendahnya suatu objek; 3) Affect Display, merupakan isyarat yang terjadi karena dorongan emosional sehingga berpengaruh terhadap ekspresi muka. Misalnya, tertawa, menangis, tersenyum, sinis, dan sebagainya; 4) Regulators, merupakan gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala. Misalnya, mengangguk dan menggelengkan kepala; 5) Adaptory, merupakan gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan. Sebagai contoh, menggerutu, menarik nafas dalam-dalam, dan mengepalkan tinju. b. Gerakan mata (eye gaze) Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti untuk memberi isyarat tanpa kata. Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang. Jika seseorang tertarik pada suatu objek tertentu, maka pandangannya akan terarah pada objek itu tanpa terputus dalam beberapa saat. c. Sentuhan (touching) Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan: 1) Kinesthetic, merupakan isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan untuk mengungkapan keakraban atau kemesraan; 2) Sociofugal, merupakan isyarat yang ditunjukkan dengan berjabatan tangan atau saling merangkul untuk menunjukkan dimulainya persahabatan; 3) Thermal, merupakan isyarat yang ditandai dengan sentuhan yang lebih emosional sebagai tanda persahabatan yang intim. Misalnya, menepuk bahu, adu tinju, dan adu telapak tangan. d. Paralanguage Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya. Misalnya, 'datanglah’ bisa diartikan betul-betul mengundang atau sekedar basa-basi. e. Diam Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan. Diam dapat mengandung arti positif atau negatif. f. Postur Tubuh Manusia lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Masing- masing bentuk tubuh dapat menggambarkan karakter orang yang bersangkutan. Ada tiga bentuk tubuh, yaitu: 1) Ectomoprhy, bentuk tubuh tinggi kurus yang dilambangkan sebagai orang yang memiliki sikap ambisius, pintar, kritis; 2) Mesomorphy, bentuk tubuh tegap dan altetis yang dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas, bersahabat, dan aktif, dan 3) Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk yang digambarkan sebagai pribadi yang humoris, santai, dan cerdik. g. Warna Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek. Misalnya, warna merah menunjukkan kemarahan atau semangat. Sementara warna putih menunjukkan kesucian atau kebersihan. Suatu negara atau organisasi dapat dikenal melalui warna. h. Bunyi Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi yang dimaksudkan di sini adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai benda. Misalnya, lonceng, letusan senjata, beduk, tepuk tangan, peluit, dan lain-lain. i. Bau Bau juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Bau bisa dipergunakan untuk melambangkan status. Misalnya, bau kosmetik dan parfum. Komunikasi nonverbal memang bisa berdiri sendiri, tetapi sering dilakukan bersamaan dengan komunikasi verbal. 2. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi dimana pesan disampaikan secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mengandung arti. Komunikasi verbal tidak hanya menyangkut komunikasi lisan atau oral communication (berbicara dan mendengar), tetapi juga komunikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca). Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yakni: a. Berbicara dan menulis (speaking dan writing) Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai daripada menulis karena lebih nyaman dan praktis. Namun, tidak semua pesan bisa dengan tepat disampaikan secara lisan. Pesan yang kompleks dan sangat penting umumnya disampaikan menggunakan tulisan. Tulisan untuk tujuan bisnis bisa berupa surat dan laporan. b. Mendengar dan membaca (listening dan reading) Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun, orang- orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi daripada menyampaikannya. Untuk itu, keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan.
4. Fungsi dan Bentuk Komunikasi Organisasi
Di dalam buku Sutrisna Dewi diuraikan 5 (lima) bentuk komunikasi beserta fungsinya masing-masing, yaitu : 1. Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication) Komunikasi dengan diri sendiri adalah suatu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu atau komunikasi dengan diri sendiri. Proses Komunikasi terjadi karena seseorang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya atau terbaik dalam pikirannya sendiri. Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi mengembangkan kreativitas, imajinasi, memahami dan mengendalikan diri sendiri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. 2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication) Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih. Komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka disebut komunikasi diadik (Dyadic Communication). Fungsi komunikasi ini adalah untuk meningkatkan hubungan insane (human relations), menghindari dan mengatasi konflik- konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. 3. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication) Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara bertatap muka atau menggunakan sebuah alat untuk membantu interaksi antara satu dengan yang lain. Fungsi komunikasi ini hamper mirip dengan komunikasi antar pribadi namun lingkupnya yang lebih luas. 4. Komunikasi Massa (Mass Communication) Dalam komunikasi massa, pesan dikirim dari sumber lembaga kepada khalayak yang bersfat massal melalui alat-alat mekanis, seperti televise, radio, surat kabar atau film. Ciri – ciri komunikasi massa: a. Pesan bersifat terbuka; b. Penerima adalah khalayak yang variatif atau beragam; c. Pengirim dan penerima dihubungkan oleh saluran yang diproses secara mekanik; d. Berlangsung satu arah dan kecepatan umpan balik bergantung pada teknologi; e. Penyebaran melalui media massa berlangsung cepat, serempak, dan luas; f. Biaya produksi cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga yang relative lebih banyak. Komunikasi massa berfungsi menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan. 5. Komunikasi Publik (Public Communication) Komunikasi publik biasa disebut pidato, kolektif, retorika, public speaking, atau audiens communication. Ciri – ciri komunikasi publik: a. Disampaikan kepada khalayak yang lebih besar dalam situasi tatap muka; b. Penyampaian pesan berlangsung kontinu; c. Penerima tidak dapat diidentifikasi satu per satu; d. Interaksi antara pengirim dan penerima sangat terbatas; e. Pesan direncanakan/dipersiapkan terlebih dahulu (tidak secara spontanitas). Komunikassi publik berfungsi menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), memengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik, dan menghibur. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CV ANDI.