Anda di halaman 1dari 8

INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI SAMSAT PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DI KABUPATEN SLEMAN MENUJU BIROKRASI BERKELAS DUNIA

Kabupaten Sleman merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi


DIY yang berada di bagian utara dengan luas sekitar 574,82 Km2.
Secara administrasi, Pemerintah Kabupaten Sleman terbagi menjadi 17
Kecamatan, 86 desa serta 1.212 pedukuhan. Wilayah Kabupaten
Sleman berada pada ketinggian antara 100-2500 meter di atas
permukaan air laut dengan dataran rendah yang subur di kawasan
selatan, sedangkan pada bagian utara merupakan tanah kering berupa
ladang dan pekarangan serta memiliki permukaan agak miring ke
selatan.
Jumlah penduduk Kabupaten Sleman Tahun 2017 tercatat
1,193,512 jiwa terdiri dari 602,063 laki-laki dan 591,449 Perempuan
(BPS,Oktober 2018). Pertambahan penduduk Kabupaten Sleman
dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk baik
masuk maupun keluar wilayah. Kabupaten Sleman terkenal dengan
slogan: SLEMAN SEMBADA. Yang mempunyai maksud dan tujuan
sikap yang SEMBODO (Bahasa Jawa) yang merupakan kepribadian
yang pantang menyerah, tabu berkeluh kesah, menepati janji, taat azas
dan bulat tekatnya. Secara harafiah Slogan “SLEMAN SEMBADA”
diartikan sebagai kondisi : SLEMAN : Sejahtera, Lestari dan Mandiri.
Banyaknya universitas dan daerah tujuan wisata di Kabupaten Sleman
menyebabkan kabupaten ini terkenal pula diluar Yogyakarta dengan
sebutan kota pelajar, kota wisata bersama dengan kabupaten Gunung
Kidul, yang merupakan tujuan penduduk luar daerah untuk
berkunjung ke Yogyakarta. Kabupaten Sleman juga dikenal dengan
tanaman khas Salak Pondoh yang terkenal dengan rasanya yang manis
dan tidak sepet.

1
Pada bidang birokrasi pemerintah, Kabupaten Sleman terus
melakukan perbaikan dan pembenahan melalui peningkatan
pengelolaan organisasi perangkat daerah (OPD) dan pelayanan publik
melalui berbagai inovasi pelayanan publik yang terus digemakan dan
digelorakan oleh pemerintah, masyarakat dan pihak swasta di Sleman.
Di era dimana pemerintah harus memberikan pelayanan publik secara
mudah dan cepat kepada masyarakat, maka inovasi menjadi sesuatu
yang mutlak harus dilakukan. Demikian halnya dengan pelayanan
yang diberikan oleh Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Sleman
terutama yang berhadapan langsung dengan masyarakat dalam
memberikan pelayanan misalnya pada bidang kesamsatan.
Permasalahan tuntutan perbaikan dan peningkatan pelayanan
publik semakin hari semakin ramai di gaungkan, tidak hanya di
Kabupaten Sleman saja, melaikan diberbagai daerah juga warga
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, maupun berbagai pihak
yang berkepentingan sudah mulai mempunyai kemauan dan kesadaran
untuk lebih aktif dalam memberikan kritik untuk perbaikan pelayanan
publik. Pelayanan publik yang diberikan pemerintah selama ini baik di
pusat maupun didaerah, perlu diakui belum semuanya baik dan prima,
masih banyak terjadi kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
memberikan pelayanan kepada warga masyarakat, baik itu pada sisi
kebijakan, sumber daya manusia maupun dukungan teknologi dan
peran warga masyarakat sendiri. Sehingga diperlukan komitmen yang
sungguh-sungguh dari semua pihak untuk membenahinya.
Inovasi berkelas Dunia menuju birokrasi berkelas Dunia mutlak
diperlukan oleh pemerintah baik di pusat maupun daerah. Kebutuhan
inovasi berkelas dunia ini dibutuhkan karena selama ini masih banyak
ditemui produk layanan publik yang tidak responsif dan belum
berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Hal ini ditandai dengan
kualitas pelayanan publik pemerintah di Indonesia masih dapat
dikategorikan rendah berdasarkan penilaian indeks efektivitas
pemerintah. Masih banyak layanan publik yang belum bisa diberikan

2
oleh pemerintah dengan baik. Selanjutnya kebijakan pelayanan publik
yang masih bersifat parsial dan sporadis juga sebaiknya mulai saat ini
bisa ditata dan direncanakan dengan lebih baik secara efektif dan
efisien. Kualitas pelayanan publik yang masih di warnai oleh pelayanan
yang sulit untuk diakses masih banyak dijumpai di beberapa daerah
diIndonesia demikian pula dengan prosedur yang berbelit-belit ketika
harus mengurus perizinan tertentu, biaya yang tidak jelas, serta
terjadinya praktik pungutan liar masih kerap terjadi, walaupun
pemerintah terus berupaya untuk meminimalisir atau
menghilangkannya.
Permasalahan pelayanan publik yang masih lemah di daerah-
daerah terluar Indonesia, juga daerah-daerah bagian timur Indonesia
menjadi satu kendala pula dalam peningkatan pelayanan publik di
Indonesia. Selama ini pemerintah dianggap oleh sebagian warga
masyarakat cenderung mendominasi penentuan kebutuhan warga
negara. Kemudian konsep sistem pelayanan terpadu yang dilaksanakan
cenderung hanya “terpadu” dalam layanan administrasi saja, tidak
termasuk layanan teknis terkait, karena teknologi yang digunakan
untuk kebutuhan sistem masih parsial, tidak komprehensif, sebagai
satu kesatuan dalam sistem layanan pemerintah.
Permasalahan dan hambatan dalam peningkatan kualitas
pelayanan publik yang terjadi di Indonesia tersebut, mulai dapat
dibenahi satu persatu melalui peran serta seluruh pihak terkait.
Disamping itu dengan semakin di gaungkannya inovasi-inovasi daerah
oleh Kementerian PAN RB bersama LAN RI menimbulkan semangat
bagi setiap instansi pemerintah Pusat dan Daerah untuk dapat
membenahi layanan yang diberikan oleh instansinya kepada warga
masyarakat dengan lebih baik dan prima.
Inovasi berkelas dunia untuk menjawab tantangan, permasalahan
dan hambatan pelayanan publik di instansi pemerintah selama ini
telah dilakukan oleh OPD di Kabupaten Sleman. Inovasi yang nampak
jelas terlihat adalah inovasi yang dilakukan oleh Kantor KPPD Samsat

3
Provinsi DIY di Kabupaten Sleman. Kantor samsat di Kabupaten
Sleman ini terus berupaya meningkatkan layanannya dengan
memberikan yang terbaik bagi warga masyarakat, terutama yang
mengurus surat-surat kendaraan bermotor, seperti STNK mobil dan
motor, pajak kendaraan bermotor satu tahunan, dan lima tahunan,
dan banyak produk layanan lainnya.
Beberapa contoh inovasi yang telah dilakukan oleh Samsat
Provinsi DIY di Kabupaten Sleman yang layak untuk di replikasi oleh
samsat lainnya dan OPD pemerintah daerah lainnya sebagai upaya
peningkatan dan perbaikan kualitas pelayanan publik di daerahnya
masing-masing.

E-POSTI DIY
E-POSTI DIY adalah layanan pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) melalui jaringan elektronik yang dimiliki oleh pihak
bank. Posti sendiri merupakan singkatan Bahasa Jawa dari perkakas
paos titian atau dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat pajak
kendaraan. Alat yang digunakan dalam pembayaran pajak ini adalah
layanan ATM BPD DIY. Pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) berbasis pada teknologi pembayaran perbankan
dilakukan dengan tujuan mempercepat pelayanan pengesahan Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Bermotor dan pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor. Layanan ini telah diselenggarakan di DIY selama
lebih dari setahun terakhir atas kerjasama Pemda DIY, BPD DIY, Polda
DIY, Jasa Raharja, hingga pemerintah tingkat kecamatan dan desa.

Gambar 1. Pembayaran Pajak Bermotor Gambar 2. Antrian Pengguna Layanan 4


Melalui E-Posti Samsat Sleman
Sumber : BPD DIY
Awal mula munculnya inovasi layanan ini dilatarbelakangi dari
banyaknya layanan yang ada di Samsat yang rupanya belum cukup
untuk menjangkau dan melayani wajib pajak dalam melakukan
pembayaran secara tertib. Di sisi lain juga sebagai upaya agar wajib
pajak ini tidak perlu bertemu secara tatap muka dengan petugas.
Artinya membayar pajak dapat dilakukan tanpa kontak langsung
dengan petugas. Tak hanya mampu membayar secara online dalam
jaringan namun layanan ini diperkuat dengan sistem layanan validasi
STNK yang juga dapat dilakukan secara online. Sistem E-Posti
diciptakan dengan menggunakan mesin ATM, sehingga data nasabah
bank dengan data yang tertera di STNK harus sesuai atau identik yaitu
data di NIK, ATM dan STNK harus sesuai. Cara menggunakan produk
layanan E-Posti ini adalah pengguna layanan (Nasabah Bank BPD)
menggunakan mesin ATM Bank BPD DIY (bank yang bekerjasama
dalam inovasi E-Posti), kemudian melakukan pembayaran STNK
melalui mesin ATM dengan memasukkan plat nomor kendaraan
bermotor miliknya (nomor regristrasi kendaraan), kemudian melakukan
validasi STNK dengan bukti struk pembayaran atm dengan nomer
referensinya. Nomor referensi ini selanjutnya dimasukkan kedalam
mesin E-Posti untuk memvalidasi STNK dan wajib pajak akan
mendapatkan cap tanda sahnya pembayaran.

Gambar 3. Wapres Jusuf Kalla terkesan dengan Inovasi


E-Posti Samsat Provinsi DIY
https://jogja.tribunnews.com/2019
5
Layanan ini mampu menempatkan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta menjadi rujukan dalam pengembangan inovasi pelayanan
publik menuju pemerintahan berkelas dunia. Layanan inovasi E-Posti
diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam membayar pajak
kendaraan bermotor dengan lebih dekat tanpa harus dating langsung
ke samsat induk untuk membayar pajak kendaraan. Selain
memudahkan masyarakat dalam hal pembayaran pajak kendaraan,
layanan ini juga dirasa sangat Inovatif dan menjawab tantangan zaman
dimana era saat ini yang erat dengan teknologi serta layanan yang
cepat bagi masyarakat. Untuk memperluas pengetahuan warga
masyarakat, khususnya warga Yogyakarta diperlukan langkah lebih
lanjut untuk mengkampanyekan dan mempromosikan layanan publik
E-Posti ini. Kampanye tentang kemudahan dan inovasi layanan publik
bisa di lakukan secara manual yaitu di unit-unit layanan publik
melalui pamplet, selebaran, banner, dan papan informasi, ataupun
melalui media massa elektronik seperti TV dan Radio, serta media
online seperti Instagram, twetter, facebook, wa, dan website.

SAMSAT DESA
SAMSAT DESA adalah layanan SAMSAT yang diselenggarakan di
tingkat desa. Pelayanan dilakukan di Balai Desa atau tempat yang
ditunjuk sebagai kantor samsat desa. Pembentukan Samsat Desa
dalam rangka mendekatkan pelayanan pembayaran PKB tahunan
kepada wajib pajak di wilayah pedesaan. Samsat Desa merupakan
layanan pengesahan tahunan STNKB berupa pembayaran pajak
kendaraan bermotor yang pelaksanaannya pada Kantor Kelurahan
untuk tingkat kota dan Balai Desa untuk tingkat Kabupaten. Layanan
ini memprioritaskan Kelurahan yang jauh dari Kantor Pelayanan
Samsat Induk. Samsat desa dibentuk berdasarkan pertimbangan dari
pertumbuhan populasi kendaraan bermotor di wilayah DIY yang sangat

6
pesat. Sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap registrasi dan
identifikasi kendaraan bermotor terkait dengan pelayanan pendaftaran
kendaraan bermotor baru, perpanjangan STNK/pajak 5 tahunan dan
pengesahan tahunan kendaraan bermotor.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi provinsi pertama di
Indonesia yang dijadikan pilot project pembentukan Samsat Desa.
Untuk Kabupaten Sleman Tahap I Desa Pakembinangun Kecamatan
Pakem, yang mencakup Desa Candibinangun, Desa Hargobinangun,
Desa Purwobinangun, dan Kecamatan Turi. Tahap II Kabupaten
Sleman yaitu Desa Sumberagung Kecamatan Moyudan yang mencakup
wilayah Desa Sumberarum, Desa Sumber Rahayu, Desa Sumber Sari
dan Kecamatan Minggir. Pembentukan Samsat Desa ini merupakan
salah satu bentuk open government, negara hadir seluas-luasnya ke
publik dan publik ingin berpartisipasi apa yang ingin dilakukan oleh
negara. Dalam open government, pemerintah atau negara perlu
melakukan keterbukaan dalam hal yang tidak bersifat rahasia. Sebagai
aparat negara dan pemerintah harus mampu menfasilitasi antara
keinginan publik dan keinginan negara. Ini salah satu indikator
pelayanan publik yang prima, saat ini warga masyarakat
membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat. Terlebih dalam upaya
mengantisipasi pertambahan jumlah pengguna kendaraan bermotor
yang semakin bertambah setiap tahunnya. Perbaikan kualitas
pelayanan publik juga merupakan penjabaran dari program Nawacita
terkait peningkatan pelayanan publik.

Gambar 4. Inovasi Samsat


Desa di Kabupaten Sleman

7
8

Anda mungkin juga menyukai