LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian Proyek
pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan
7
8
lain.
kompleks.
pabrik, jalan raya atau kereta api, irigasi, bendungan, gedung sekolah
satu atau lebih produk barang/jasa bernilai terukur dalam sistem satu
dari awal hingga akhir dengan memperkirakan batas waktu, biaya, dan
b. Jenis-Jenis Proyek
(Malik, 2010:31):
dan aksesorisnya.
uraian, yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi,
c. Ciri-ciri Proyek
1) Objectives
2) Life cycle
11
4) Uniqueness
5) Team work
6) Complexity
7) Sub-contracting
10) Change
12) Forecasting
1) Tahap Identifikasi
untuk dilaksanakan.
2) Tahap Formulasi
eksternalitas.
3) Tahap Analisis
studi kelayakan yang ada, untuk dipilih alternatif proyek yang terbaik.
12
4) Tahap Implementasi
5) Tahap Operasi
tahap sebelumnya.
e. Manajemen Proyek
adalah usaha yang mempunyai awal dan akhir dan dijalankan untuk
kompleks.
akhir proyek dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang
seperti adanya batasan ruang lingkup dan biaya untuk suatu kegiatan
a) Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan
memasuki pasar.
2009), yaitu:
dan anggaran.
satu estimasi per aktivitas. Jika dalam suatu proyek, waktu yang
terarah dan sistematis. Metode ini lebih dikenal dengan istilah lintasan
kritis.
yang tercepat. Jadi jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan yang
Jalur kritis penting bagi pelaksanaan proyek, karena pada jalur ini
suatu proyek selesai terletak pada jalur kritis. Tujuan lintasan ini untuk
Navy. Teknik ini mampu mereduksi waktu selama 16 bulan lebih cepat
dari taksiran semula dan sejak itu mulai digunakan secara luas. PERT
antara lain:
yang diperlukan suatu kegiatan, situasi ini terjadi bila masih buruk
terjadi.
menyelesaikan kegiatan.
metode, seperti:
penyelesaian proyek.
secara keseluruhan.
(peristiwa = event).
saja.
(angka).
22
yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. Kurun
waktu pada umumnya dinyatakan dengan satuan jam, hari atau minggu.
Cara ini dilakukan jika durasi dapat diketahui dengan akurat dan tidak
V
kegiatan adalah D =
Pr . N
Keterangan:
D = durasi kegiatan
V = volume kegiatan
Jalur Kritis
banyak jalur kritis dalam suatu proyek, maka akan semakin banyak pula
aktivitas yang harus diawasi. Akumulasi durasi waktu paling lama dalam
sebagai berikut:
A C D
Star Finish
B E F
Gambar 2.1
Kegiatan A dan B Merupakan Kegiatan Pendahulu C dan E Begitupun Seterusnya
C
B
24
A C
B
D
Gambar 2.3
Kegiatan A dan B merupakan pendahulu kegiatan C dan D
A C
Dummy
B D
Gambar 2.4
Kegiatan B merupakan pendahulu kegiatan C dan D
Guna mengetahui jalur kritis kita menghitung dua waktu awal dan
3. Mulai terakhir (latest start – LS), yaitu waktu terakhir suatu kegiatan
keseluruhan proyek.
4. Selesai terakhir (latest finish – LF), yaitu waktu terakhir suatu kegiatan
Gambar 2.5.
Keterangan:
1) A = Nama aktivitas
2) D = Durasi waktu suatu aktivitas
3) ES = Earliest start
4) LS = Latest start
5) EF = Earliest finish
6) LF = Latest finish
proyek, untuk itu harus ada waktu slack dalam setiap kegiatan.Waktu
slack (slack time) merupakan waktu bebas yang dimiliki oleh setiap
Keterangan:
1) LS = Latest start
2) ES = Earliest start
3) LF = Latest finish
4) EF = Earliest finish
Crashing Program
umur proyek sama dengan besarnya atau jumlah waktu yang ada pada
toleransi tertentu dan dinilai oleh manajemen atau pemilik proyek akan
27
secara keseluruhan.
suatu aktivitas atau kegiatan dengan sumber daya normal yang ada,
Gambar 2.6
Grafik Waktu Biaya Normal dan Dipersingkat Untuk Satu Kegiatan
Mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah suatu usaha
28
program.
merupakan hambatan.
B. Kerangka Pemikiran
sebagai berikut:
Optimalisasi
Biaya
Optimalisasi Kerja
tahapan – tahapan yang harus dilakukan mulai dari analisis jaringan kerja.
Pada tahap ini perusahaan melakukan berbagai macam perhitungan mulai dari
untuk membuat jalur crash pada proyek tersebut agar dapat membuat
C. Penelitian Terdahulu
dengan metode PERT dan CPM studi kasus Twin Tower Building
150 hari dengan biaya total proyek sebesar Rp. 21.086.217.636,83 pada
CPM dan PERT pada proyek Global Technology for Local Community.
Tujuan dari penelitian tersebut yaitu mendapatkan estimasi durasi proyek yang
efisien, identifikasi jalur kritis serta nilai peluang dalam menyelesaikan proyek
30
lebih cepat 5 minggu dengan empat buah jalur kritis jika menggunakan CPM,
dapat selsai lebih cepat 2 minggu dengan dua buah jalur kritis dan
dan PERT studi kasus pada proyek pelaksanaan Main Stadium University of
Riau yang dilakukan oleh Susilo (2012), menunjukkan hasil bahwa pada
sebesar 99%. Jadi dapat dikatakan bahwa waktu pada target perencanaan
melebihi target dan tidak sesuai dengan waktu pelaksanaan, sehingga tidak
penjadwalan waktu dan biaya proyek dengan metode PERT dan CPM studi
kasus pada proyek pembangunan gedung kantor BPS Kota Medan. Hasil
pembanguan gedung BPS Kota Medan dapat selesai dalam jangka waktu 112
Guna dapat selesai dalam jangka waktu 35 hari dengan peluang mencapai
31