Makalah B Indo
Makalah B Indo
TYPHI) TERHADAP
Oleh:
YOGYAKARTA
PENGARUH BAKTERI SALMONELLA TYPHI (S.TYPHI) TERHADAP
KEAMANAN PANGAN INDONESIA
Oleh:
Lundita Kawistra (18/425403/TP/12104)
Naura Laksita Devi (18/425411/TP/12112)
manusia. Hal ini meyebabkan adanya teknologi pangan dengan penggunaan ilmu
variasi pangan dan perlindungan pangan itu sendiri. Namun pada kenyataannya,
Bahan pangan yang tidak diolah atau disimpan dengan prosedur yang
Menurut FAO pada data tahun 1979, lebih dari 90% kasus terjadinya keracunan
makanan (Winarno,2004). Maka dari itu diperlukan suatu regulasi ataupun kaidah
yang dapat di gunakan untuk menjaga keamanan bahan pangan, hal ini lah yang
menjamin kemanan pangan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari laporan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI, 2016) pada tahun
2016, telah terjadi kasus keracunan pangan dengan tingkat Kejadian Luar Biasa
(KLB) yang menyebabkan 5.673 orang terpapar, 3.351 orang sakit, dan 7 orang
meninggal dunia.
yang ada di Indonesia berasal dari produk unggas dan daging. Maka dari itu,
dalam makalah ini akan dibahas mengenai kemanan pangan untuk menyelesaikan
2. Rumusan Masalah
pangan di Indonesia?
Salmonellosis?
3. Tujuan
pangan di Indonesia
makanan yang terbebas dari zat-zat atau bahan-bahan lain yang dapat
alami dalam makanan tersebut atau tercampur secara sengaja atau tidak
sistemik dengan ciri-ciri demam yang berlangsung lama serta rusaknya organ
usus dan organ-organ hati karena adanya inflamasi ( Cita, 2011). Penyakit yang
demam enterik seperti demam tifoid dan demam paratifoid, serta infeksi lokal
(Poeloengan, 2014).
5. Analisis
merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,
virus dan ganggang. Sementara itu, cemaran kimia dapat berupa bahan
mutu suatu produk pangan. Akan tetapi, banyak masyarakat Indonesia yang
makanan.
menyebabkan 2500 orang meninggal dunia dan 411.500 orang sakit per
oknum yang kurang memperhatikan gizi serta kebersihan dari produk pangan.
oleh kegiatan sanitasi serta hiegene oleh IKM pangan. Praktik-praktik sanitasi
serta hiegene yang tidak dilakukan secara benar atau sesuai prosedur yang ada
dapat menyebabkan mutu suatu produk pangan menjadi tidak baik. Oleh karena
itu, produk pangan yang tidak mengalami proses sanitasi dan hiegene dengan
tertinggi mengenai kejadian endemik demam tifoid di Asia setelah Cina dan
daging dan telur unggas, serta hewan air. Penularan penyakit ini melalui
makanan atau minuman yang tidak diolah atau disimpan dengan prosedur yang
benar. Menurut Supardi dan Sukamto, semakin tinggi jumlah Salmonella yang
terkandung dalam makanan, semakin besar gejala infeksi yang terjadi pada
orang yang menelan makanan tersebut, dan semakin cepat waktu inkubasi
dan telur unggas merupakan suatu hal yang berhubungan dengan keamanan
pangan. Hal ini dapat terjadi akibat kelalaian konsumen sendiri dalam
keadaan yang tidak matang dan mentah. Disisi lain, lembaga-lembaga dan
individu yang menjual belikan bahan pangan ini juga menjadi faktor utama
tersebarnya bahan pangan yang tidak layak dikonsumsi akibat kontaminasi
Salmonella typhi. Hal ini disebabkan oleh produksi atau penyimpanan bahan
pangan yang tidak sesuai prosedur dan aturan yang telah ditentukan pemerintah
perlu menerapkan HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Point) pada industri
label bebas Salmonella typhi pada setiap produknya yang telah teruji bebas dari
typhi pada retailer, produsen, dan konsumen. Hal tersebut dapat diperketat
6. Kesimpulan
dan telur unggas yang yang tidak diolah atau disimpan dengan prosedur
yang benar.
sendiri.
7. Daftar Pustaka
Kesehatan Masyarakat,6(1):42-45.
Organ, 86(4):260-268.
Veteriner:Bogor.