Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Pedoman “Komite Mutu
Dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit” ini dengan lancar. Penulisan pedoman ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu penilaian akreditasi rumah sakit.
Pedoman ini ditulis untuk memperlancar pelayanan yang ada di RSUD Pariaman.
Penulis berharap, dengan membaca pedoman ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pedoman “Komite Mutu Dan Keselamatan
Pasien Rumah Sakit”. Pedoman ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II STANDAR KETENAGAAN.............................................................................................3
BAB III STANDAR FASILITAS...................................................................................................5
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN...................................................................................6
BAB V LOGISTIK..........................................................................................................................9
BAB VI KESELAMATAN PASIEN............................................................................................10
BAB VII KESELAMATAN KERJA............................................................................................11
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU..........................................................................................12
BAB IX PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar
dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut
berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan
maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang
profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan
meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di semua tingkatan. Pengukuran mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian akreditasi rumah sakit yang
mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini, rumah
sakit harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Rumah sakit
dipicu untuk dapat menilai diri (self assesment) dan memberikan pelayanan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu
ada alat ukur yang lain, yaitu instrumen mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan
memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit tidak
dapat diketahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik
pula. Indikator rumah sakit disusun bertujuan mengukur kinerja rumah sakit serta nyata
sesuai standar yang ditetapkan.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum : Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RS.
Tujuan Khusus :
Meningkatkan mutu pelayanan klinis
Meningkatkan mutu manajemen
Meningkatkan pemenuhan sasaran Keselamatan Pasien
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan, Penarapan dan
Pengawasan Standar Nasional Indonesia.
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni 1993
tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di
Indonesia.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal 8 Desember
1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medik.
6. SK Dir.Jen.Yan.Med No : YM.00.03.2.6.7637/1993 tentang penetapan berlakunya
Standar Asuhan Keperawatan.
7. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2011 Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
F. Distribusi Ketenagaan
Distribusi Ketenagaan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien diperlukan ketenagaan
sebagai berikut:
Jabatan Kebutuhan
No.
1. Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien 1
G. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga KMKPRS di RSUD Pariaman adalah setiap hari kerja dengan 1 shift
jaga yaitu pada jam 08.00-14.00 wib.
A. Denah Ruang
Gedung layanan PMKP yang terletak di Ruangan Aula lantai II Bedah Central.
B T
PINTU
MEJA
M M
E E
J J
A MEJA MEJA A
H. Standar Fasilitas
Fasilitas yang cukup harus tersedia bagi staf medis sehingga dapat tercapai tujuan dan
fungsi Komite PMKP di RSUD Pariaman yang optimal bagi pelayanan di Rumah sakit
Umum Daerah Pariaman
Kriteria :
1. Tersedianya ruangan yang representative / memadai untuk menyelenggarakan rapat
baik ruangan rapat, ruangan administrasi, ruangan logistik.
2. Tersedianya ruangan yang representative/ memadai untuk menyelenggarakan
pelayanan rapat bersama dengan tim PMKP
3. Tersedianya ruangan yang representative/ memadai untuk administrasi pelaporan dan
penyimpanan fasilitas pendukung seperti format laporan
Agar upaya peningkatan mutu di RSUD Pariaman dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya penigkatan mutu
pelayanan.
3. Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah :
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek Sosial Budaya
RSUD Pariaman adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di RSUD Pariaman
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis
disiplin. Agar RSUD Pariaman mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, harus
memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun
administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, RSUD Pariaman harus
mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan.
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan RSUD
Pariaman, memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga
mutu pelayanan RSUD Pariaman akan menjadi lebih baik.
Di RSUD Pariaman upaya peningkatan mutu pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. Upaya peningkatan mutu
pelayanan RSUD Pariaman akan sangat berarti dan efektif bilamana upaya peningkatan mutu
menjadi tujuan sehari-hari dari setiap unsur di RSUD Pariaman termasuk pimpinan,
pelaksana pelayanan langsung dan staf penunjang.
Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan atau
pelayanan dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan efisien. Walaupun disadari
bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baik selalu memerlukan
biaya lebih banyak atau mutu rendah biayanya lebih sedikit.
Indikator Keselamatan Pasien adalah suatu variabel yang digunakan untuk menilai
perubahan dalam keselamatan pasien. Risk Manajemen / Manajemen Resiko adalah suatu
pendekatan proaktif berupa kegiatan klinis dan administratif yang dilakukan untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyusun prioritas dalam menangani resiko cidera
terhadap pasien, staf RS dan pengunjung, serta resiko kerugian terhadap institusi RS itu sendiri.
Failure Mode and Effects Analysis (selanjutnya disebut FMEA) adalah proses proaktif dalam
memperbaiki kinerja dengan mengidentifikasi dan mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi,
dimana kesalahan dapat diprediksi dan diantisipasi sehingga dampak buruk akibat kesalahan itu
dapat dihilangkan atau diminimalisir demi keselamatan pasien.
Seluruh anggota Komite PMKP mentaati semua prosedur kerja (termasuk optimalisasi
penerapan Kewaspadaan Universal) yang sudah ditetapkan oleh RSUD Pariaman.
Demikian pedoman ini disusun agar dapat dipergunakan sebagai acuan dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSUD Pariaman, dan senantiasa akan dilakukan
revisi sebagai bentuk penyesuaian dengan perkembangan yang ada.
Ditetapkan Di : Pariaman
Pada Tanggal : Juli 2016
Direktur RSUD Pariaman