PKN
PKN
OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yg telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penugasan makalah yang berjudul PENERAPAN NILAI-NILAI
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yg di berikan
kepada saya pada mata pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN). Selain
itu, Makalah ini bertujuan untuk menanbah wawasan & pengetahuan kepada pembaca atau
penulis.
Saya berterimah kasih kepada Bapak/Ibu selaku guru pada mata pelajaran ini yg telah
memberikan tugas ini sehingga saya sebagai penulis dapat menanmbah wawasan &
pengetahuan juga.
Saya menyadari, Makalah yg saya buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu,
kritik & saran akan membantu saya untuk membangun makalah ini jauh lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI LANDASAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan,
kebajikan, dan kematangan moral seseorang. Secara etimologi, istilah karakter berasal dari
bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti,
kepribadian dan akhlak.
Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anak-anak biasanya
bertahan sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhi baik atau buruk, pembentukan
kebiasaan anak-anak mereka (Lickona, 2012:50).
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran yang di
dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan
pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya
dapat membentuk pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang
tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya
berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan
kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip universal,
maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, danberguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia. Adanya dua macam nilai tersebut sejalan dengan penegasan pancasila sebagai
ideologi terbuka. Perumusan pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea 4
dinyatakan sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak
berubah dan tidak boleh diubah lagi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Mengetahui Fungsi atau Peranan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa,
serta Seberapa Penting Peranannya Dalam Membangun Karakter Bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima “lima” dan sila yang
berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Tetapi di sini pengertian
pancasila berdasarkan sejarah pancasila itu sendiri.
Apabila kita ingin benar-benar melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan
konsekuan, maka kita tidak saja harus melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal
dari Batang Tubuh (the body of the konstitutin) atau lebih dkenal isi dari UUD 1945 itu,
tetapti juga ketentuan-ketentuan pokok yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Oleh
karena pembukaan UUD 1945 (walaupun tidak tercantum dalam satu dokumen dengan
Batang Tubuh UUD 1945, seperti konstitusi (RIS) atau UUDS 1950 misalnya), adalah bagian
mutlak yang tidak dipisahkan dari Konstitusi Republuk Indonesia Tahun 1945; pembukaan
dan Batang Tubuh kedua-duanya telah ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kepercayaan dan Ketaqwaan kepada Tuhn
Yang Maha Esa; (2) kebebasan beragama dan berkepercayaan pada Tuhan Yang Maha
Esa sebagai hak yang paling asasi bagi manusia; (3) toleransi di antara umat beragama
dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan (4) Kecintaan pada semua
makhluk ciptaan Tuhan, khususnya makhluk manusia.
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kecintaan kepada sesama manusia sesuai
dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu adanya; (2) Kejujuran; (3)
Kesamaderajatan manusia; (4) Keadilan; dan (5) Keadaban.
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Persatuan; (2) Kebersamaan; (3) Kecintaan
pada bangsa; (4) Kecintaan pada tanah air; dan (5) Bhineka Tunggal Ika.
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kerakyatan; (2) Musyawarah mufakat; (3)
Demokrasi; (4) Hikmat kebijaksanaan, dan (Perwakilan).
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Keadilan; (2) Keadilan sosial; (3)
Kesejahteraan lahir dan batin; (4) Kekeluargaan dan kegotongroyongan; (5) Etos kerja
Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat.
Berbagai sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara, dialog atau gelar
wicara di beberapa media elektronik. Ironisnya, persoalan yang muncul seperti
meningkatnya tindak kriminal,semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan yang
konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain yang seringkali menjadi
topik hangat dan tidak ada henti-hentinya untuk dibicarakan .Padahal sudah lebih dari
setengah abad bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru bangsa Indonesia
semakin mengalami degradasi karakter kebangsaan. Tampaknya bangsa ini khususnya
generasi muda telah dihadapkan pada dinamika perkembangan lingkungan strategis yang
penuh dilema, tantangan hidup yang semakin kompleks dan diwarnai dengan fenomena
terjadinya degradasi nilai-nilai luhur bangsa.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan
pancasila merupakan satu aspek penting untuk membangun karakter generasi bangsa.
Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas
utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu
yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu
Negara.Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan
peranan yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, orang lain ataupun Negara.
Untuk diri sendiri keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita
bisa mengajarkan ilmu yang kita ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk
Negara jika kita pintar maka kita akan mengangkat nama baik Negara kita di dunia
internasional.