Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI


LANDASAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

OLEH :

AZHARY GENESSTA MAUSYERUTH


SMA NEGERI 2 KOTA TERNATE

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yg telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penugasan makalah yang berjudul PENERAPAN NILAI-NILAI
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yg di berikan
kepada saya pada mata pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN). Selain
itu, Makalah ini bertujuan untuk menanbah wawasan & pengetahuan kepada pembaca atau
penulis.
Saya berterimah kasih kepada Bapak/Ibu selaku guru pada mata pelajaran ini yg telah
memberikan tugas ini sehingga saya sebagai penulis dapat menanmbah wawasan &
pengetahuan juga.
Saya menyadari, Makalah yg saya buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu,
kritik & saran akan membantu saya untuk membangun makalah ini jauh lebih baik.

TERNATE, 20 FEBRUARI 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN
PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI LANDASAN

PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

A. PANCASILA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

B. PENTINGNYA PERANAN PANCASILA DALAM


MEMBANGUNKARAKTER BANGSA

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan,
kebajikan, dan kematangan moral seseorang. Secara etimologi, istilah karakter berasal dari
bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti,
kepribadian dan akhlak.
Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anak-anak biasanya
bertahan sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhi baik atau buruk, pembentukan
kebiasaan anak-anak mereka (Lickona, 2012:50).
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran yang di
dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan
pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya
dapat membentuk pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang
tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya
berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan
kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip universal,
maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, danberguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia. Adanya dua macam nilai tersebut sejalan dengan penegasan pancasila sebagai
ideologi terbuka. Perumusan pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea 4
dinyatakan sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak
berubah dan tidak boleh diubah lagi.

B. RUMUSAN MASALAH

1) Pancasila sebagai landasan pembentukan karakter !

2) Pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila sebagai landasan pembentukan


karakter bangsa !

C. TUJUAN PENULISAN

Mengetahui Fungsi atau Peranan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa,
serta Seberapa Penting Peranannya Dalam Membangun Karakter Bangsa.
BAB II

PEMBAHASAN

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI LANDASANPEMBENTUKAN


KARAKTER BANGSA

PANCASILA pada hakekatnya sistem nilai (Value System) yang merupakan


kristalisasi dari nilai-nilai luhur dan kebudayaan bangsa Indonesia, yang berakar dari unsur-
unsur kebudayaan secara keseluruhan, terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Proses
terjadinya Pancasila melalui suatu proses yang disebut kausa materialism, karena nilai-nilai
Pancasila sudah ada dan merupakan suatu realita yang hidup sejak jaman dulu, yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan yang diyakini kebenarannya itulah yang
menimbulkan tekad bangsa Indonesia untuk mewujudkannya dalam sikap dan tingkah laku
serta perbuatannya (Kaelan, 2007:13).

Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima “lima” dan sila yang
berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Tetapi di sini pengertian
pancasila berdasarkan sejarah pancasila itu sendiri.

Apabila kita ingin benar-benar melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan
konsekuan, maka kita tidak saja harus melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal
dari Batang Tubuh (the body of the konstitutin) atau lebih dkenal isi dari UUD 1945 itu,
tetapti juga ketentuan-ketentuan pokok yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Oleh
karena pembukaan UUD 1945 (walaupun tidak tercantum dalam satu dokumen dengan
Batang Tubuh UUD 1945, seperti konstitusi (RIS) atau UUDS 1950 misalnya), adalah bagian
mutlak yang tidak dipisahkan dari Konstitusi Republuk Indonesia Tahun 1945; pembukaan
dan Batang Tubuh kedua-duanya telah ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.

A. PANCASILA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

Kehidupan bangsa Indonesia memerlukan adanya implementasi nilai-nilai luhur yang


terkandung dalam Pancasila. Itu agar nilai norma dan etika yang terkandung di dalam
Pancasila, benar-benar menjadi bagian yang utuh dan dapat menyatu dengan kepribadian
setiap manusia Indonesia. Sehingga, dapat membentuk pola sikap, pola pikir dan pola tindak
serta memberi arah kepada manusia Indonesia.

Kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia di era globlalisasi, mengharuskan


kita untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila. Itu agar generasi penerus bangsa tetap dapat
menghayati dan mengamalkannya dan agar intisari nilai-nilai yang luhur itu, tetap terjaga dan
menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa.
Nilai-nilai karakter yang diterapkan tersebut diambil dari nilai-nilai karakter bangsa
Indonesia yang tercermin pada pancasila. Menurut Suko Wiyono (2013, 95-96) Pancasila
memuat nilai-nilai/karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila Pancasila
sebagai berikut:

1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa:

Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kepercayaan dan Ketaqwaan kepada Tuhn
Yang Maha Esa; (2) kebebasan beragama dan berkepercayaan pada Tuhan Yang Maha
Esa sebagai hak yang paling asasi bagi manusia; (3) toleransi di antara umat beragama
dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan (4) Kecintaan pada semua
makhluk ciptaan Tuhan, khususnya makhluk manusia.

2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:

Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kecintaan kepada sesama manusia sesuai
dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu adanya; (2) Kejujuran; (3)
Kesamaderajatan manusia; (4) Keadilan; dan (5) Keadaban.

3. Nilai-nilai Persatua Indonesia:

Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Persatuan; (2) Kebersamaan; (3) Kecintaan
pada bangsa; (4) Kecintaan pada tanah air; dan (5) Bhineka Tunggal Ika.

4. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan:

Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kerakyatan; (2) Musyawarah mufakat; (3)
Demokrasi; (4) Hikmat kebijaksanaan, dan (Perwakilan).

5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:

Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Keadilan; (2) Keadilan sosial; (3)
Kesejahteraan lahir dan batin; (4) Kekeluargaan dan kegotongroyongan; (5) Etos kerja

B. PENTINGNYA PERANAN PANCASILA DALAM MEMBANGUN KARAKTER


BANGSA

Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat.
Berbagai sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara, dialog atau gelar
wicara di beberapa media elektronik. Ironisnya, persoalan yang muncul seperti
meningkatnya tindak kriminal,semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan yang
konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain yang seringkali menjadi
topik hangat dan tidak ada henti-hentinya untuk dibicarakan .Padahal sudah lebih dari
setengah abad bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru bangsa Indonesia
semakin mengalami degradasi karakter kebangsaan. Tampaknya bangsa ini khususnya
generasi muda telah dihadapkan pada dinamika perkembangan lingkungan strategis yang
penuh dilema, tantangan hidup yang semakin kompleks dan diwarnai dengan fenomena
terjadinya degradasi nilai-nilai luhur bangsa.

Bahkan pendidikan di Indonesia saat ini cenderung lebih mengedepankan penguasaan


aspek keilmuan dan kecerdasan, namun mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan
tentang kaidah moral yang didapatkan dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-
sekolah saat ini semakin ditinggalkan. Sebagian orang mulai tidak memperhatikan lagi
bahwa pendidikan tersebut berdampak pada perilaku seseorang.

Dalam mengahadapi masalah yang begitu rumit dan komplek seperti di


atas dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan, yang
melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan seperti
pendidikan pancasila misalnya. Dengan manajemen yang seperti ini diharapkan dapat
meminimalisir dan menangkal kemungkaran yang terjadi saat ini. Pendidikan
pancasila diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang tidak
hanya cerdas namun juga berkarakter. Maksudnya adalah generasi muda yang tidak hanya
berkompeten tatapi juga perduli terhadap kemajuan Indonesia. Pendidikan pancasila
sangatlah penting bagi para generasi muda Indonesia agar dapat terbentuk karakter yang
unggul dan bereakhlak mulia. Sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan dan
santun dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Karena karakter merupakan nilai –
nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perhatian, dan perbuatan berdasarkan norma – norma agama, hukum,
tatakrama, budaya dan adat istiadat.Sehingga tidak akan ada lagi tindak kriminal seperti
kasus korupsi dan lainnya.

Menurut Ali Ibrahim Akbar,2000 : Ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan


semata –mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis ( hard skill ) saja, tetapi lebih
oleh pengetahuan mengelola diri dan orang lain ( soft skill ). Hal ini membuktikan bahwa
kesuksesan seseoarang lebih ditentukan oleh kemampuan manage self daripada
kemampuan knowlage. Dan juga sebagai isyarat bahwa mutu pendidikan karakter seperti
pancasila mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di masa yang akan datang.
Maka dari itu peranan pendidikan pancasila sangatlah penting. Dengan adanya
pendidikan pancasila diharapkan bisa menjadi motor ”perbaikan” sekaligus
”pembentukan” karakter generasi pemuda yang tidak hanya unggul tetapi juga berakhlak
mulia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan
pancasila merupakan satu aspek penting untuk membangun karakter generasi bangsa.
Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas
utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu
yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu
Negara.Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan
peranan yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, orang lain ataupun Negara.
Untuk diri sendiri keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita
bisa mengajarkan ilmu yang kita ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk
Negara jika kita pintar maka kita akan mengangkat nama baik Negara kita di dunia
internasional.

Anda mungkin juga menyukai