Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia
JUDUL :
PERAN BANGSA INDONESIA DALAM POLITIK
INTERNASIONAL
OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yg telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penugasan makalah yang berjudul PERAN BANGSA INDONESIA DALAM POLITIK
INTERNASIONAL ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yg di berikan kepada saya pada
mata pelajaran SEJARAH INDONESIA. Selain itu, Makalah ini bertujuan untuk menanbah wawasan &
pengetahuan kepada pembaca atau penulis.
Saya berterimah kasih kepada Bapak/Ibu selaku guru pada mata pelajaran ini yg telah memberikan tugas ini
sehingga saya sebagai penulis dapat menanmbah wawasan & pengetahuan juga.
Saya menyadari, Makalah yg saya buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu, kritik & saran akan
membantu saya untuk membangun makalah ini jauh lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. SARAN........................................................................................................................
B. KESIMPULAN............................................................................................................
C. DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kesatuan yg terletak pada Benua Asia. Indonesia juga termasuk ke dalam
beberapa Organisasi Dunia sekarang ini, baik dalam Benua Asia, maupun Seluruh dunia. Selain masuk
sebagai anggota dalam beberapa Organisasi Dunia, Indonesia juga mempunyai peran-peran tersendiri
saat berada dalam Organisasi Dunia tersebut. Selain itu, Indonesia juga menjalin hubungan dengan
negara-negara lain di dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Politik internasional membicarakan keadaan-keadaan politik dimata internasionaldalam arti yang sempit yaitu
diplomasi, hubungan antar negara, konflik-konflik yangmenyangkut dengan politik internasional yang dilatar
belakangi dengan menunjukkanhubungan tertentu antara negara-negara yang berdaulat. Politik Internasional meliputi
pola-pola tindakan suatu negara serta reaksi atau respon oleh negara lain. Politik internasional memberikan perhatian
terhadap sistem internasional, deterrence, dan perilaku para pembuat keputusan dalam situasi konflik antar negara.
Hakekat politik internasional adalah hubungan-hubungan, tindakan dan respon dalam bidang politik yang dilakukan
oleh dua negara atau lebih. Politik internasional diasumsikan juga sebagai arena dimana negara-negara melakukan
struggle for power demi survival dan kejayaan masing-masing negara. Sehingga politik internasional seringkali
berkisar pada persoalan konflik, persengketaan, atau perang, baik yang berskala kecil/lokal maupun global. Politik
internasional merupakan suatu kajian pokok dalam hubungan internasional yang mengkaji segala bentuk upaya dalam
memperjuangkan kepentingan dan kekuasaan.
c. Menurut Joseph Frankle dalam bukunya “International Politics, Conflict andHarmony” mendefinisikan sebagai
berikut, politik bertolak dari fakta sosial yangmemperlihatkan bahwa manusia memiliki beberapa keinginan
yang tidak mungkindilakukan melalui usaha individual, maka manusia mengorganisasikan dirinya kedalam
berbagai kelompok untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.Pengelompokan itu kemudian
menimbulkan berbagai pola tingkah laku massa yanglangsung atau tidak langsung dikaitkan dengan kenegaraan,
kewenangan, kekuasaan(power) dan kaidah-kaidahh hukum lainnya. Kelompok-kelompok itu baik
dalam bentuk negara atau bangsa, organisasi-organsasi internasional, mengikat danmelakukan berbagai tindakan
dan beraksi yang membentuk apa yang disebut politik internasional.
TEORI PERAN
Alan Isaak dalam bukunya“Scope and Metodhs of Political Science”menyatakanteori peranan pelaku politik adalah
perilaku dalam menjalankan peranan politik. Teori
ini berasumsi bahwa sebagian besar perilaku politik adalah akibat dari tuntutan atau harapanterhadap peran yang
kebetulan dipegang oleh seorang aktor politik, kepribadian dan sikapseorang menteri akan dipengaruhi keputusan-
keputusan yang dibuatnya ketika iamenjalankan suatu peranan dan fakta-fakta inilah yang menurut teoritis peran yang
paling penting dipraktekkan.
TEORI ALUMNI
Pada teori ini yang lebihdiperhatikan bukan pada elite politik, tapi lebih diperhatikan terhadap para anggotanya
dan bekas-bekas alumninya.
Sejak merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan dirinya sebagai negara yang aktif terlibat dalam politik
internasional. Bagi Indonesia, keterlibatannya dalam kancah perpolitikan dunia berlandaskan pada haluan 'politik
bebas dan aktif'.
Dengan berlandaskan pada haluan 'politik bebas dan aktif', Tanah Air berkomitmen untuk berperan dalam isu politik
dunia. Namun, di saat yang bersamaan, mencoba untuk menghindari konflik dengan negara lain dan tidak
memposisikan diri dalam blok-blok negara besar tertentu.
Haluan politik internasional yang bebas-aktif itu ternyata menuai hasil krusial bagi Indonesia. Terbukti, sejak
kemerdekaannya pada taun 1945 hingga sekarang, Negeri Zamrud Khatulistiwa diakui menjadi salah satu negara yang
relevan dan berperan cukup besar dalam percaturan politik dan ekonomi internasional.
1. ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Perbara
(Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) merupakan suatu organisasi regional yang didirikan berdasarkan
deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Indonesia menjadikan ASEAN sebagai soko guru pelaksanaan
politik luar negerinya, dimana dengan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, serta keharmonisan
hubungan antara negara-negara yang berada di kawasan tersebut menjadi hal yang penting dan sebagai modal dasar
bagi pembangunan di Indonesia.
Indonesia memiliki peran Indonesia dalam ASEAN yang cukup penting diantaranya adalah :
-KTT ASEAN Ke-1 yang diadakan di Bali pada 23 hingga 24 Februari 1976
-KTT ASEAN Ke-9 yang diadakan di Bali pada 7 hingga 8 Oktober 2003
-KTT ASEAN Ke-18 yang diadakan di Jakarta pada 4 hingga 8 Mei 2011
-KTT ASEAN Ke-19 yang diadakan di Bali pada 17 hingga 19 Nopember 2011
Kubu AS dan Uni Soviet yang berbeda ideologi itu juga menjadi dalang di balik konflik kebijakan politik
internasional yang berkepanjangan. Konflik kebijakan itu dikenal dengan nama Perang Dingin.
Pada tahun 1955, di tengah hangatnya Perang Dingin, AS dan Uni Soviet aktif gencar menyebarluaskan
pengaruhnya ke sejumlah negara yang baru merdeka usai Perang Dunia II. Indonesia, sebagai salah satu negara
yang baru meraih kemerdekaan lima tahun pasca-PD II berakhir, menolak untuk bergabung dalam kedua kubu
tersebut.
Dan, sebagai sebuah simbolisasi anti-blok Barat dan Timur yang aktif menyebarluaskan pengaruhnya ke sejumlah
negara yang baru merdeka, Indonesia menggagas Konferensi Asia-Afrika.
Bersama dengan 29 negara lain dari Benua Asia dan Afrika yang baru meraih kemerdekaan --seperti Aljazair,
Burma, Pakistan, Sri Lanka, dan India-- Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan di Bandung pada 18 - 24 April
1955. Konferensi itu menghasilkan sepuluh poin Deklarasi Bandung.
Dan, salah satu poin Deklarasi Bandung 1955 --tepatnya pada poin ke-enam-- menyatakan bahwa negara
Konferensi Asia-Afrika berkomitmen untuk abstain dari segala bentuk kerjasama kolektif untuk kepentingan
negara adidaya.
Poin ke-6 Deklarasi Bandung 1955 ternyata menjadi salah satu ide awal pembentukan gerakan anti-blok Barat dan
Timur. Karena, satu tahun pasca-Konferensi Asia-Afrika, Presiden Soekarno bersama dengan Josip Broz Tito dari
Yugoslavia, Gamal Abdul Nasser dari Mesir, dan Kwame Nkrumah dari Ghana menjadi bapak pendiri Gerakan
Non-Blok yang berdiri pada 19 Juli 1956.
3. PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama United nation (UN)
merupakan Organisasi internasonal yang bertujuan untuk mendorong adanya kerjasama internasional dan berdiri
pada 24 Oktober 1945 atau pasca terjadinya Perang Dunia II. PBB didirikan sebagai pengganti dari Liga Bangsa-
Bangsa. Indonesia menjadi salah satu anggota PBB sejak 28 September 1950 dengan ditetapkannya Resolusi
Majelis Umum PBB nomor A/RES/491 (V) tentang penerimaan manfaat UUD Republik Indonesia dalam
keanggotaan di Perserikatan Bangsa Bangsa. Namun pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan
pengunduran dirinya dari keanggotaan PBB sebagai reaksi terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB. Indonesia kembali bergabung menjadi anggota PBB pada 28 September 1966.
Peranan Indonesia Dalam PBB antara lain adalah :
1. Indonesia pernah ditunjuk menjadi pemimpin serta anggota tetap dibeberapa organisasi PBB
Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap memiliki peranan yang cukup penting selama
keanggotaannya dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dimana ia pernah ditunjuk untuk memimpin serta
menjadi anggota tetap pada beberapa organisasi bentukan PBB, seperti :
-Pada tahun 1971, Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik pernah ditunjuk untuk menjadi presiden di
Majelis Umum PBB.
-Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu periode tahun 1974 –
1975, periode tahun 1995-1996, dan periode tahun 2007-2008.
-Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi dan sosial PBB, 2 kali ditunjuk sebagai
presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, serta 3 kali sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut.
-Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi manusia PBB dan satu kali
ditunjuk sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut, yaitu periode tahun 2009-2010.
2. Membantu penyelesaian konflik diberbagai negara
Salah satu peran penting Indonesia dalam upaya menjaga perdamaian dunia yang merupakan salah satu tujuan
berdirinya PBB adalah dengan membantu menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi pada negara-negara
anggota PBB seperti peran Indonesia dalam gerakan non blok. Adapun peran Indonesia dalam hal ini antara
lain adalah :
-Pada Tahun 1989, Indonesia telah berhasil membantu penyelesaian konflik yang terjadi di kamboja
-Indonesia menjadi mediator atas penyelesaian konflik yang terjadi anatara Filiphina dan Moro
National Front Liberation (MNFL) yang menguasai Mindanau Selatan
3. Melakukan Upaya-upaya dalam rangka menjaga perdamaian dunia
Hal lain yang pernah dilakukan Indonesia dalam rangka menjaga perdamaian dunia selama menjadi anggota
PBB adalah :
-Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung
-Indonesia menjadi pelopor pencetusan SEANWFZ dan ZOFTAN
-Indonesia menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN dan Gerakan Non Blok
-Indonesia telah mengirimkan beberapa kontingen dalam rangka visi perdamaian dunia seperti
pengiriman kontingen Indonesia ke Libanon Selatan, menyumbang lebih dari 1.000 personel pasukan
yang tersebar di 5 negara di dunia, serta pengiriman beberapa kontingen pasukan Garuda di beberapa
wilayan negara-negara di dunia.
4. Memberikan Bantuan kemanusiaan di berbagai negara
Indonesia juga selalu tanggap terhadap berbagai bencana yang dialami oleh negara-negara di dunia. Adapun
upaya yang dilakukan oleh Indonesia agar tidak terjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan
kewenangan antara lain adalah dengan memberikan bantuan kemanusiaan dinegara-negara yang mengalami
bencana tersebut, seperti :
-Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan Bantuan berupa beras melalui FAO yang ditujukan untuk
membantu bencana kelaparan yang terjadi di Ethiopia.
-Pada Tahun 1995, Indonesia memabntu dalam menampung para pengungsi yang berasal dari Vietnam
di pulau Galang
4. ASIA PACIFIC ECONOMIC COMMUNITY (APEC)
Sejarah berdirinya APEC merupakan forum kerja sama ekonomi yang terdiri dari dua puluh negara anggota yang
tersebar di seantero benua Asia dan wilayah di lingkar Samudera Pasifik. Sejarah pembentukan APEC didirikan
pada bulan Januari tahun 1989. Pendirian APEC memiliki tujuan sebagai berikut, yakni:
-Memperkuat pertumbuhan dan pembangunan sektor ekonomi di segenap Kawasan Asia Pasifik
-Mengeratkan hubungan kerja sama ekonomi di antara sesama negara anggota
-Memacu perkembangan perdagangan bebas di seluruh wilayah Asia Pasifik.
Peran Indonesia dalam APEC khususnya dalam KTT APEC 15 November 1994 adalah (1) Indonesia menjadi
Ketua APEC Periode 1994; (2) Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1994; (3) Perumus
Bogor Declaration dan Bogor Goals pada KTT APEC 1994; dan (4) Pendorong terbentuknya ECOTECH
(Economic and Technical Cooperation).
Perkumpulan ini menghimpun negara-negara dengan kekuatan ekonomi yang besar, berkontribusi besar pada pasar
perdagangan global dan memeliki penduduk 2/3 penduduk dunia. G-20 sebagai satu-satunya forum ekonomi dunia
membahas isu-isu penting dan menyelesaikan permasalahan perekonomian dunia. G-20 beranggotakan 19 negara
ditambah dengan Uni Eropa, 19 negara itu antara lain, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Perancis,
Jerman, India, Italia, Jepang, Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris dan Amerika
Serikat, dan Indonesia.
Indonesia masuk kedalam organisasi ini karena Indonesia berada di posisi strategis sebab Indonesia termasuk
negara yang berhasil mengatasi masalah krisis ekonomi tahun 1998, Indonesia memiliki jumlah penduduk
keempat terbesar di dunia dan sebagai pemimpin di ASEAN.
Indonesia termasuk negara yang berperan aktif dalam mengatasi permasalahan ekonomi global di G-20, namun
menurut pengamat ekonomi Revrisond Baswir dari Unversitas Gajah Mada Yogyakarta, peran Indonesia dalam
G20 tidak perlu dibesar-besarkan. Pembentukan G20 lebih didasari oleh kepentingan Amerika Serikat yang sedang
dilanda krisis ekonomi juga.
8. OPEC
OPEC merupakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak yang terdiri dari 12 negara produsen minyak. Negara-
negara tersebut mengendalikan 61% ekspor minyak dunia dan menguasai 80% cadangan minyak dunia. OPEC
didirikan oleh lima negara, yakni Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela dan terdaftar di PBB tanggal 6
November 1962. Indonesia telah bergabung menjad anggota OPEC sejak tahun 1962. Peran Indonesia dalam
OPEC sangat nyata, yakni pada saat Sekjen OPEC dijabat oleh Prof. Subroto untuk periode 1988 – 1994. Saat itu,
Indonesia dikenal sebagai mediator antara produsen dan konsumen serta menengahi negara-negara anggota OPEC
yang terlibat konflik.
Namun, saat ini status Indonesia sedang dibekukan atau disuspensi yang dimulai pada tahun 2008. Hal ini karena
posisi Indonesia sebagai importir minyak membuat timbulnya ketidakcocokan dengan negara-negara eksportir
minyak yang menjadi anggota OPEC lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indonesia sangat berperan penting dalam perpolitikan Internasional itu sendiri, maupun dalam aspek
penyelesaian permasalahan atau yg lainnya. Indonesia juga membuktikan dunia dengan penyelesaian
masalah di beberapa negara konflik pada beberapa tahun lalu dengan mengirim pasukan khusus ke daerah
berkonflik itu.
B. SARAN
Indonesia seharusnya lebih meningkatkan keaktifan dalam kanca perdamaian dunia dengan cara
berpartisipasi. Peran Indonesia terhadap Organisasi Besar Dunia juga terdapat beberapa yg belum
melibatkan Indonesia itu sendiri.
C. DAFTAR PUSTAKA
Yulianingsih, Tanti. 2017. Ini 3 Peran Penting Indonesia di Kancah Politik Global
https://www.liputan6.com/global/read/2958066/ini-3-peran-penting-indonesia-di-kancah-politik-global
Basri, Seta. 2012. Pengertian Hubungan Internasional, Politik Internasional & Politik Luar Negeri
http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/hubungan-internasional.html