Kimia (Pembuatan Zat Pewarna Yg Sehat)
Kimia (Pembuatan Zat Pewarna Yg Sehat)
OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yg telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penugasan makalah : PEMBUATAN ZAT PEWARNA
MAKANAN YANG BAIK UNTUK KESEHATAN ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yg di berikan
kepada saya pada mata pelajaran KIMIA. Selain itu, Makalah ini bertujuan untuk menanbah
wawasan & pengetahuan kepada pembaca atau penulis.
Saya berterimah kasih kepada Bapak/Ibu selaku guru pada mata pelajaran ini yg telah
memberikan tugas ini sehingga saya sebagai penulis dapat menanmbah wawasan &
pengetahuan juga.
Saya menyadari, Makalah yg saya buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu,
kritik & saran akan membantu saya untuk membangun makalah ini jauh lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL : ................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
A. KESIMPULAN ..............................................................................................................
B. SARAN............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahan pewarna dan pigmen terlihat berwarna karena mereka menyerap panjang
gelombang tertentu dari cahaya. Berlawanan dengan bahan pewarna, pigmen pada
umumnya tidak dapat larut, dan tidak memiliki afinitas terhadap substrat.
Bukti arkeologi menunjukkan bahwa, khususnya di India dan Timur Tengah, pewarna
telah digunakan selama lebih dari 5000 tahun. Bahan pewarna dapat diperoleh
dari hewan, tumbuhan, atau mineral. Pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan ini tidak
memerlukan proses pengolahan yang rumit. Sampai sejauh ini, sumber utama bahan
pewarna adalah tumbuhan, khususnya akar-akaran, beri-berian, kulit kayu, daun,
dan kayu. Sebagian dari pewarna ini digunakan dalam skala komersil.
Pewarna sintetik secara cepat menggantikan peran dari pewarna alami sebagai bahan
pewarna. Hal ini disebabkan karena biaya produksinya yang lebih murah, jenis warna
yang lebih banyak, dan kemampuan pewarnaan yang lebih baik. Pewarna sintetik
diklasifikasikan berdasarkan cara penggunaan di proses pewarnaan. Secara umum,
pewarna sintetik digolongkan sebagai pewarna asam, pewarna basa, pewarna
direct, pewarna mordant, pewarna vat, pewarna reaktif, pewarna disperse, pewarna azo,
dan pewarna sulfur.
Jenis lain penggunaan bahan pewarna adalah sebagai bahan pewarna makanan.
Pewarna makanan digolongkan sebagai aditif makanan sehingga diproduksi dengan
standar tinggi-tidak seperti pewarna untuk industri. Pewarna makanan dapat berupa
pewarna jenis direct, mordant dan vat, dan penggunaannya secara ketat dikontrol hukum.
Pewarna makanan dapat juga berasal dari alam.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apakah Pewarna Makanan Baik Untuk Di Makan Oleh Kita?
2) Zat Pewarna Apa Saja Yang Di Perbolehkan & Di Larang Untuk Di Konsumsi?
3) Bagaimanakah Pembuatan Zat Pewarna Makanan Yang Baik Untuk Kesehatan?
C. TUJUAN
Kita Dapat Mengetahui Zat Pewarna Makanan Yang Baik Untuk Di Konsumsi, Juga
Baik Untuk Kesehatan & Tidak Mengandung Zat-Zat Yang Tidak Baik Untuk
Kesehatan.
D. MANFAAT
Kita Dapat Membedakan Mana Zat Pewarna Yang Baik Untuk Kesehatan & Mana Zat
Pewarna Makanan Yang Dapat Memperburuk Kesehatan Atau Menyebabkan Penyakit
Yang Berdampak Pada Kesehatan.
BAB II
PERMASALAHAN & PEMECAHAN MASALAH
A. PERMASALAHAN
Pewarna makanan sintetis yang mengandung bahan kimia mempunyai pengaruh
buruk terhadap kesehatan seseorang, terutama bagi anak-anak. Celakanya lagi, manusia
saat ini mengkonsumsi panganan yang diwarnai, berkali-kali lipat dari tahun-tahun
sebelumnya. Pewarna makanan digunakan hampir seluruh makanan olahan yang
dikonsumsi banyak orang, terutama makanan anak-anak, mulai dari permen, jajanan,
sereal, hingga minuman ringan. Untuk itu, sebaiknya kenali terlebih dahulu pewarna
makanan pada makanan olahan.
Banyaknya kasus keracunan makanan yang terjadi dimasyarakat saat ini mengindikasikan
adanya kesalahan yang dilakukan masyarakat ataupun makaan dalam mengolah dan
mengawetkan bahan makanan yang dikonsumsi. Problematika mendasar pengolahan
makanan yang dilakukan masyarakat lebih disebabkan budaya pengelohan pangan yang
kurang berorientasi terhadap nilai gizi, serta keterbatasan pengetahuan sekaligus desakan
ekonomi sehingga masalah pemenuhan dan pengolahan bahan pangan terabaikan, Industri
makanan sebagai pelaku penyedia produk makanan seringkali melakukan tindakan yang
tidak terpuji dan hanya berorientasi profit oriented dalam menyediakan berbagai produk
di pasar sehinngga hal itu membuka peluang terjadinya penyalahgunaan bahan dalam
pengolahan bahan makanan untuk masyarakat diantaranya seperti kasusu penggunaan
belpagai bahan tambahan makanan yang seharusnya tidak layak dikosumsi. Ada bahan
pengawet yang legal karena menurut BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam
kadar tertentu aman di gunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan. Namun, jika
dikosumsi dalam waktu yang lama, akumulasi bahan tersebut tetap rawan menimbulkan
gangguan kesehatan. Hal ini terkait dengan media fermentasi dan asal bahannya.
B. PEMECAHAN MASALAH
Bagaimana cara menghindari penggunaan zat warna buatan dalam produk makanan ?
1. Setiap kali membeli produk makanan, baca jenis dan jumlah pewarna yang digunakan
dalam produk tersebut.
2. Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label itu tercantum izin dari
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang tertulis: “POM dan Nomor izin
pendaftaran”. Atau jika produk tersebut hasil industri rumah tangga maka harus ada
nomor pendaftarannya yang tertulis : “ P-IRT dan nomor izin pendaftaran”.
3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih makanan
atau minuman yang warnanya tidak terlalu mencolok, karena kemungkinan warna
tersebut berasal dari bahan pewarna bukan makanan (non food grade) seperti pewarna
tekstil.
Cara yang aman dan mudah terhindar dari makanan dan minuman yang mengandung
bahan-bahan berbahaya seperti pewarna, pemanis, perasa, pengawet, penguat rasa,
pengenyal, pemutih, dan lain sebagainya adalah dengan belajar bagaimana mengenali dan
mengidentifikasi tanda atau ciri-ciri makanan yang tidak layak konsumsi. Lalu di samping
itu kita juga berupaya menghindari membeli dan mengkonsumsi makanan dan minuman
yang dijual di tempat-tempat yang tidak meyakinkan. Biasakan juga untuk membuat
makanan dan minuman sendiri untuk kebutuhan sehari-hari dengan bahan-bahan pangan
yang aman.
BAB III
PEMBAHASAN
Bahan pewarna atau zat pewarna pada makanan adalah bahan tambahan pada
makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan zat
pewarna pada umumnya bertujuan untuk memperoleh warna makanan yang lebih
menarik.
1) mendapatkan warna yang sama atau seragam pada makanan yang warna asalnya
tidak sama;
6) mempertahankan warna agar tidak memudar yang disebabkan oleh cahaya matahari
atau pengaruh lainnya.
Berikut beberapa pewarna makanan alami yang telah dirangkum dari berbagai sumber :
Rosella
Pemilik nama latin “Hisbiscus sabdariffa” ini telah dikenal sebagai pewarna merah alami.
Tanaman rosella sudah sering ditemui di Indonesia. Tanaman ini biasa dijadikan tanaman
herbal atau sekadar tanaman hias di halaman rumah.
Bagian yang dijadikan pewarna alami pada tumbuhan ini adalah kelopak bunganya. kelopak
bunga rosela mengandung pigmen antosianin. Pigmen ini merupakan pigmen penghasil
warna merah pada tumbuhan dan memiliki kandungan antioksidan yang dapat menangkal
radikal bebas.
Untuk mendapatkan warna merah alami, Anda cukup menggunakan beberapa kelopak bunga
rosella dan menyeduhnya dengan air panas. Ekstrak rosella ini dapat Anda gunakan sebagai
pewarna makanan alami.
Buah Naga
Buah naga sudah cukup populer di Indonesia. Buah yang berasal dari salah satu tumbuhan
kaktus ini dapat dijadikan salah satu pewarna makanan alami. Warna yang dihasilkan berupa
warna merah magenta.
Seperti rosella, buah naga juga memiliki pigmen antosianin yang kaya akan antioksidan.
Selain itu buah ini memiliki kandungan serat yang cukup tinggi.
Cara mengolahnya pun mudah. Anda cukup menghaluskan daging buah naga merah dengan
blender lalu campurkan dengan bahan makanan yang ingin diberi warna. Selain daging buah,
kulit dari buah naga ini juga dapat dijadikan pewarna makanan alami. Cara pengolahannya,
Anda dapat menghaluskan kulit buah naga lalu ambil ekstrak tersebut.
Stroberi
Buah stroberi dapat menghasilkan warna alami merah muda. Buah stroberi memiliki
kandungan vitamin C yang sangat tinggi.Untuk pengolahannya sebagai bahan warna, Anda
cukup menghaluskan beberapa buah stroberi lalu menyaringnya agar mendapatkan ekstrak
dari warna merah tersebut. Jika menginginkan warna yang lebih pekat, Anda dapat
memanaskannya beberapa saat.
Warna orange atau jingga yang dimiliki wortel dapat dijadikan sebagai pewarna alami
makanan. Wortel dikenal sebagai umbi-umbian yang kaya akan vitamin A. Selain vitamin A,
wortel juga mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B9, dan C, kalsium, zat besi, magnesium,
fosfor, kalium, dan sodium.
Untuk mendapatkan pewarna alami dari wortel, haluskan potongan wortel lalu peras hingga
mendapatkan air ekstrak wortel yang berwarna jingga. Perasan wortel ini juga memiliki rasa
manis yang juga akan mempermanis tampilan makanan Anda.
Kunyit
Kunyit memiliki bahan aktif utama yang disebut dengan kurkumin. Bahan ini memiliki sifat
anti inflamasi dan antioksidan yang sangat kuat. Kunyit berkhasiat sebagai anti peradangan,
meningkatkan kekebalan tubuh bahkan mencegah kanker.
Pengolahan kunyit sebagai pewarna makanan alami juga cukup mudah. Anda cukup memarut
beberapa ruas kunyit lalu menyaringnya hingga menyisakan air ekstrak kunyit tersebut. Air
kunyit dapat Anda campurkan pada berbagai bahan makanan. Namun jangan terlalu banyak,
ya. Karena penggunaan yang berlebihan akan membuat masakan Anda menjadi langu.
Labu kuning
Labu kuning dapat dijadikan sebagai pewarna kuning alami. Anda dapat menghaluskannya
dengan blender lalu peras untuk mendapatkan air ekstrak dari labu kuning tersebut. Selain itu
hasil dari penghalusan labu kuning dapat Anda jadikan bahan tambahan makanan seperti kue
atau cake.
Labu kuning merupakan makanan rendah kalori dan tinggi serat. Labu kuning dapat
digunakan sebagai makanan diet bagi orang yang ingin mengurangi berat badan. Selain itu
Labu kuning kaya akan betakaroten, vitamin A dan C, mineral, lemak serta karbohidrat.
Pewarna makanan alami Hijau :
Pandan
daun pandan sudah sering digunakan untuk bahan pewarna makanan hijau alami. Selain
memberi kesan segar pada tampilan makanan, daun pandan juga memberi efek wangi pada
makanan. Daun pandan dinilai dapat meningkatkan nafsu makan seseorang.
Warna hijau pada pandan dihasilkan oleh zat klorofil pada daunnya. Cara mengolahnya
sebagai pewarna makanan alami adalah dengan menghaluskan beberapa helai daun pandan,
beri sedikir air, lalu peras daun yang telah dihaluskan tersebut. Gunakan perasan daun pandan
sebagai pewarna pada makanan Anda.
Selain pandan, anda juga dapat memperoleh warna hijau alami dari Sawi atau bayam. Dua
sayuran ini juga memiliki korofil yang tinggi. Sawi dan bayam memiliki kandungan serat
yang cukup tinggi.
Anda cukup menghaluskan sawi atau bayam dengan blender lalu saring airnya. Anda dapat
menggunakan hasil saringan sayuran tersebut sebagai pewarna makanan alami.
Blueberry
Bluberry merupakan salah satu jenis beri berwarna biru-violet yang sering dijumpai.
Blueberry dapat menghasilkan warna biru alami yang menarik.
Blueberry mengandung vitamin C, vitamin A, vitamin K, dan vitamin B6. Selain itu
blueberry juga tinggi serat dan mineral.Anda cukup menghaluskan blueberry dan
menyaringnya untuk mendapatkan warna biru alami dari buah ini.
Bunga telang
Bunga telang merupakan salah satu jenis tumbuhan merambat yang dapat kita temui di
pekarangan atau hutan. Tumbuhan int termasuk dalam jenis polong-polongan yang berasal
dari Asia.
Bunga telang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami. Caranya ambil beberapa
bunga telang lalu remas atau haluskan. Warna biru yang dihasilkan dari remasan bunga telang
dapat digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Selain itu Anda juga dapat mengeringkan
dan menyeduhnya sebagai bahan pewarna.
Ubi ungu
Ubi ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang kaya nutrisi dan serat. Ubi ungu juga
berkhasiat sebagai anti kanker pada tubuh. Warna ungu yang dimiliki umbi ini dapat
dijadikan sebagai pewarna makanan alami.
Cara mengolah ubi ungu sebagai pewarna alami adalah dengan menghaluskan dan
mengambil air dari perasan ubi ungu ini. Air dari ubi ungu dapat anda jadikan sebagai
campuran pada bahan makanan Anda agar memiliki warna ungu yang menarik selera.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pewarna makanan alami juga mempunyai manfaat pada tubuh, karena mengandung
vitamin-vitamin yg diperlukan tubuh. Selain itu, bahan-bahan yg digunakan sebagai
bahan dasar pewarna makanan juga bersal dari buah-buahan dan sayur-sayuran yg
segar dan menyehatkan serta terjangkau, daripada pewarna makanan yg mengandung
bahan-bahan kimia berbahaya bagi kesehatan kita dan menyebabkan penyakit-
penyakit berat, salah satunya kanker.
B. SARAN
Kita seharusnya lebih berhati-hati dalam makan makanan yg berwarna menarik
(menggunakan pewarna kimiawi) karena berdampak buruk bagi tubuh. Dan juga,
memperhatikan kemasan pada makanan yg akan di makan apakah mempunyai Logo
BPOM atau tidak.