Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI PERTANIAN
“PENGENALAN PERALATAN AGROKLIMATOLOGI”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Klimatologi Pertanian.

Disusun oleh:
Nama : Putri Syafiqah Rizqi
NIM : 4442180038
Kelas :4B
Kelompok : 6 (Enam)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Sehingga


penulis telah menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Rumus Empiris
Dalam Perkiraan Anasir Iklim” ini dengan tepat waktu.
Salah satu tujuan penulis dalam menulis laporan praktikum ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat mata kuliah Klimatologi Pertanian. Laporan yang
penulis buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah dikumpulkan dalam
berbagai metode.
Penulis menyampaikan terima kasih pada Ibu Sri Ritawati, S.TP., M.Sc.
selaku Dosen Pengampu pada mata kuliah Klimatologi Pertanian yang ikut
mendukung proses pembuatan laporan ini hingga selesai.
Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan laporan praktikum
ini. namun penulis tetap berharap laporan ini akan memberikan manfaat bagi para
pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya masukan
berupa kritik atau saran yang berguna. Terima kasih.

Serang, Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................1
1.2. Tujuan ..............................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Klimatologi ....................................................................2
2.2. Pengaruh Pengukuran Anasir Iklim Terhadap Bidang Pertanian ....3
2.3. Radiasi Matahari dan Tekanan Uap Air ..........................................4
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat ..........................................................................6
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................6
3.3. Cara Kerja ........................................................................................6
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil .................................................................................................6
4.2. Pembahasan .....................................................................................7
BAB 5 PENUTUP
5.1. Simpulan ..........................................................................................15
5.2. Saran ................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................16
LAMPIRAN

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pengenalan Peralatan Agroklimatologi …...................................... 6

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klimatologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang iklim. Menelaah
tentang karakteristik iklim antar wilayah. Kajiannya ditekankan pada arah
rata-rata dari unsur-unsur iklim yang menjadi ciri dari suatu wilayah. Iklim
merupakan karakteristik cuaca pada suatu wilayah yang didasarkan atas data
yang terkumpul selama kurun waktu yang lama. Sedangakan cuaca adalah
kondisi atmosfer yang dinamis, dan dapat berubah-ubah dalam waktu yang
singkat.
Iklim dan cuaca merupakan gejala alam yang  kedatangannya tidak dapat
diketahui secara pasti. Namun dengan diketahuinya faktor-faktor yang
mempengaruhinya, kita dapat memperkirakan pola iklim dan cuaca yang
terjadi. Untuk mengetahuinya kita dapat menggunakan rumus empiris, yaitu
rumus yang digunakan dalam  memperkirakan suatu  hal berdasarkan data-
data yang empiris atau pernah terjadi sebelumnya. Rumus empiris dalam
bidang meteorologi biasa digunakan dalam memperkirakan iklim dan cuaca.
Dalam penentuan rumus empiris dapat dilakukan pada wilayah yang data
meteorologinya kurang. Berdasarkan hal tersebut akan diadakan praktikum
berkaitan dengan rumus empiris dengan menentukan evapotranspirasi pada
tanaman menggunakan dua metode yaitu metode Blanney-Criddle dan
metode Radiasi. Metode statistik dan persamaan matematika dapat juga
dimanfaatkan dalam agroklimatologi untuk mempermudah dalam menelaah
sifat-sifat iklim yang kompleks. Dengan analisis statistik dan matematik data
dapat disederhanakan, ciri-ciri unsur iklim dapat dipelajari dan dianalisis
sehingga mempermudah penelaahan informasi yang terkandung dalam data.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat
memperkirakan salah satu data anasir iklim berdasarkan data meteorologi
yang tersedia.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Klimatologi


Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klimat dan logos. Klimat
berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos
berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran
dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi
berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia
(Tjasyono, 2004).
Cuaca dan iklim merupakan unsur lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Unsur cuaca dan iklim adalah faktor yang sangat sulit untuk
dikontrol oleh manusia, sementara sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan hewan. Namun demikian, mengelola dan
menangani unsur-unsur melalui pengukuran yang tepat dan akurat dapat
menentukan keberhasilan dan mengurangi kegagalan dari setiap operasional
pertanian (Nurhayati, 2001).
Cuaca dan iklim merupakan hasil akhir dari proses interaksi atau
hubungan timbal balik dari unsur-unsur atau perubahan fisik atmosfer (unsur-
unsur cuaca/iklim). Proses tersebut berlangsung setiap saat dan berlangsung
terus menerus yang disebabkan atau dipicu oleh beberapa faktor yang disebut
sebagai weater and climatic controls. Proses interaksi dari unsur-unsur cuaca
atau iklim dengan faktor pengendalinya pada suatu tempat atau wilayah akan
menghasilkan distribusi dan tipe iklim. Tipe iklim yang terjadi pada suatu
wilayah pada dasarnya merupakan refleksi dan karakteristik fisik daerah atau
wilayah tersebut (Sabaruddin, 2014).
Agroklimatologi adalah klimatologi terapan yang membahas tentang
aspek-aspek iklim yang berhubungan dengan bidang pertanian. Menurut
World of Meteorology Organization (2011) agroklimatologi adalah interaksi
(persa-lingtindakan) antara klimatologi dan ilmu pertanian utuk mengetahui
pengaruh cuaca (iklim) dan manfaat pengaruh-pengaruh tersebut untuk usaha

2
pertanian. Di dalam pengelolaan cuaca (iklim) untuk bidang pertanian
memerlukan data cuaca yang benar. Data yang benar tentunya dihasilkan dari
peralatan yang baku, cara, dan waktu pengamatan yang mengikuti aturan
yang disepakati secara nasional. Peralatan meteorologi haruslah dapat
menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Kemudian data ini dapat dibandingkan dengan data di tempat
lain, sehingga kita dapat menilai cuaca dan ilklim.

2.2 Pengaruh Pengukuran Anasir Iklim Terhadap Bidang Pertanian


Menurut Secara lebih spesifik pengaruh pengukuran anasir iklim terhadap
bidang pertanian yaitu dijelaskan sebagai berikut :
1. Pola tanam dan irigasi. Dengan mengetahui bulan basah dan bulan kering
sepanjang tahun, juga mengetahui curah hujan sepanjang tahun maka kita
dapat menentukan pola tanam seperti apa yang akan kita terapkan pada
tahun itu, juga dengan itu kita dapat dengan mudah mengatur keperluan
irigasi, seberapa besar air yang dibutuhkan. Karena setiap tanaman
memiliki kebutuhan air yag berbeda-beda.
2. Pertumbuhan tanaman. Pengaruh langsung cuaca terhadap pertumbuhan
tanaman yang paling utama adalah pengaruh radiasi dan suhu terhadap
proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan proses metabolisme di dalam
sel tanaman. Anasir iklim yang sangat berpengaruh dalam proses ini
adalah kelembaban, suhu dan cahaya matahari. Dengan adanya
pengukuran anasir iklim maka dapat diperkirakan bagaimana tingkat
pertumbuhan yang akan dialami oleh tanaman yang ditanam, maka jika
ada hal yang kurang sesuai atau dapat menghambat pertumbuhan tanaman
akan lebih mudah diantisipasi untuk mengambil tindakan, supaya dapat
tumbuh lebih baik.
3. Pengendalian hama dan penyakit. Populasi hama, gulma, dan munculnya
penyakit juga dipengaruhi oleh kondisi iklim. Misalnya pada daerah yang
beriklim tropika serangan hama akan meningkat pada musim kemarau,
namun pada saat musim hujan akan meningkat bakteri dan jamur yang
akan menimbulkan penyakit pada tanaman. Dengan mengetahui

3
pengukuran anasir iklim, maka para petani dapat memperkirakan seberapa
besar hama atau penyakit yang akan menyerang tanaman yang akan
ditanam, dengan itu para petani akan lebih mempersiapkan supaya
tanamannya tidak rusak fatal akibat terserang hama atau penyakit, maka
kemungkinan gagal panen pun dapat dihindarkan.
4. Penanganan Pasca Panen. Pada umumnya dalam penanganan pasca panen
para petani masih bergantung secara alamiah misalnya proses pengeringan
dilakukan melalui pengangingan, penjemuran dengan cahaya matahari,
dan pemeraman pada atmosfer terbuka. Dengan adanya pengukuran anasir
iklim, maka dapat ditentukan bagaimana intensitas cahaya, kecepatan
angin, suhu udara, kelembaban, dan curah hujan pada suatu waktu, maka
jika suatu waktu terjadi anasir iklim yang kurang sesuai, dengan mudah
para petani dapat mengambil langkah tertentu dalam penanganan pasca
panen. Oleh sebab itu pengukuran anasir iklim sangat berpengaruh
terhadap bidang pertanian, karena dapat menentukan kualitas dan kuantitas
hasil pertanian.

2.3 Radiasi Matahari dan Tekanan Uap Air


Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi
matahari sangat berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di bumi,
khususnya bagi manusia. Kekuatan efektif radiasi matahari ditentukan oleh
energi radiasi matahari, pemantulan pada permukaaan bumi, berkurangnya
radiasi oleh penguapan, dan arus radiasi di atmosfir. Hal inilah yang
mempengaruhi keseimbangan energi di bumi (Lippsmeier, 1994).
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentrasi ini
dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau
kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.
Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara
dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap. Dapat
diananlogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.
Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan
suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai

4
3% pada 30 0C (86 0F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 0C (32 0F).
Kelembapan udara ditentukan oleh banyaknya uap air dalam udara. Kalau
tekanan uap air dalam udara mencapai maksimum, maka mulailah terjadi
pengembunan. Temperatur di mana terjadi pengembunann disebut titik
embun. Kelembapan mutlak adalah massa uap air dalam udara per satuan
volume (Tjasyono, 1999).

5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2020 Pukul
07.30 - 09.30 WIB. Bertempat di laboratorium Bioteknologi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah termometer air
raksa, termometer alkohol, termometer minimum dan maksimum,
termometer tanah, termometer ruang, sling psychometer, termohidrograf,
termohydrometer, solarimeter, hand anemometer, dan lux meter. Sedangkan
bahan tidak dibutuhkan pada praktikum kali ini.

3.3 Cara Kerja


Berikut cara kerja pada praktikum kali ini :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dikenalkan nama dan fungsi satu persatu alat klimatologi pertanian oleh
asisten praktikum.
3. Nama dan fungsi alat dicatat oleh praktikan.
4. Hasil catatan praktikan dikembangkan dalam bentuk laporan.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Tabel 1. Hasil Lama Penyinaran dalam Bulan
Bulan Jumlah Hari % Penyinaran Hasil % Penyinaran
Hujan Pengamatan Perhitungan
Januari 25 45,9 33,75
Februari 19 43,1 47,25
Maret 18 59,5 49,50
April 11 60,0 65,25
Mei 4 63,9 81,00
Juni 2 61,9 85,50
Juli 1 64,4 87,75
Agustus 5 88,1 78,75
September 0 72,3 90,00
Oktober 14 46,9 58,50
November 18 45,3 49,50
Desember 19 57,8 47,25

Grafik 1. Hasil Lama Penyinaran dalam Bulan

Tabel 2. Hasil Penentuan Energi Radiasi Matahari


Tanggal/Des Io a b n/N I (Kal/cm2/hari)
1 647,30 0, 230 0,480 0,98
2 634,00 0, 230 0,480 0,95
3 656,18 0, 230 0,480 1,00
4 549,71 0, 230 0,480 0,76
5 434,37 0, 230 0,480 0,50
6 434,37 0, 230 0,480 0,50
7 611,82 0, 230 0,480 0,90
8 545,27 0, 230 0,480 0,75
9 567,45 0, 230 0,480 0,80

7
10 611,82 0, 230 0,480 0,90
11 656,18 0, 230 0,480 1,00
12 611,82 0, 230 0,480 0,90
13 611,82 0, 230 0,480 0,90
14 545,27 0, 230 0,480 0,75
15 301,28 0, 230 0,480 0,20
16 523,09 0, 230 0,480 0,70
17 589,63 0, 230 0,480 0,85
18 523,09 0, 230 0,480 0,70
19 611,82 0, 230 0,480 0,90
20 523,09 0, 230 0,480 0,70
21 611,82 0, 230 0,480 0,90
22 523,09 0, 230 0,480 0,70
23 545,27 0, 230 0,480 0,75
24 656,18 0, 230 0,480 1,00
25 656,18 0, 230 0,480 1,00
26 589,63 0, 230 0,480 0,85
27 656,18 0, 230 0,480 1,00
28 656,18 0, 230 0,480 1,00
29 567,45 0, 230 0,480 0,80
30 656,18 0, 230 0,480 1,00
31 434,37 0, 230 0,480 0,50

Tabel 3. Mencari RH dari Tekanan Uap Berdasarkan Wb dan Db


Tanggal/ Ta (drj Tw (drj
P Es Ed RH
Desembe Celcius) Celcius) RH
(mbar) (Mbar) (mbar) (%)
r
1 25,300 21,200 1012,47 25,59 78
2 25,300 21,000 1012,47 25,27 78
3 25,400 21,100 1012,47 25,43 74
4 25,400 24,200 1012,47 30,39 80
5 26,000 23,800 1012,47 29,75 84
6 27,500 23,800 1012,47 29,75 80
7 27,600 25,000 1012,47 31,67 79
8 27,800 25,600 1012,47 32,63 81
9 28,400 25,000 1012,47 31,67 82
10 27,500 23,200 1012,47 28,79 86

8
11 26,800 23,400 1012,47 29,11 80
12 26,800 24,000 1012,47 30,07 82
13 27,500 25,200 1012,47 31,99 82
14 27,900 24,800 1012,47 31,35 80
15 26,800 23,000 1012,47 28,47 84
16 26,500 22,400 1012,47 27,51 82
17 25,900 20,800 1012,47 24,95 78
18 25,100 21,000 1012,47 25,27 78
19 25,700 22,000 1012,47 26,27 75
20 26,800 21,600 1012,47 26,23 76
21 26,500 24,200 1012,47 30,39 75
22 27,500 24,200 1012,47 30,39 79
23 27,600 23,000 1012,47 23,47 74
24 26,800 23,600 1012,47 29,43 75
25 27,300 24,400 1012,47 30,71 75
26 27,400 23,800 1012,47 29,75 75
27 27,000 23,800 1012,47 29,75 79
28 27,300 24,600 1012,47 31,03 79
29 27,600 24,000 1012,47 30,07 76
30 27,100 23,600 1012,47 29,43 75
31 26,700 23,800 1012,47 29,75 80

Grafik 2. Mencari RH dari Tekanan Uap Berdasarkan Wb dan Db

4.2 Pembahasan
Dalam pembahasan kali ini akan di uraikan beberapa hasil praktikum
yang telah dilakukan di laboratorium Bioteknologi Agroekoteknologi,
Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Praktikum kali ini
membahas tentang rumus empiris dalam perkiraan anasir iklim yang dalam
pengamatannya kita dibantu oleh asisten laboratorium untuk agar mahasiswa
dapat memperkirakan salah satu data anasir iklim berdasarkan data
meteorologi yang tersedia. Adapun beberapa alat yang digunakan pada
saat praktikum yaitu termometer air raksa, termometer alkohol, termometer
minimum dan maksimum, termometer tanah, termometer ruang, sling
psychometer, termohidrograf, termohydrometer, solarimeter, hand
anemometer, dan lux meter, juga beberapa alat bantu yang disediakan di
laboratorium untuk melancarkan keberhasilan dalam melakukan praktikum.

9
Tetapi tidak lupa juga mahasiswa di haruskan memakai jaslab pada saat
berlangsungnya praktikum.

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah Klimatologi
adalah Ilmu yang mempelajari tentang iklim. Menelaah tentang karakteristik
iklim antar wilayah. Kajiannya ditekankan pada arah rata-rata dari unsur-
unsur iklim yang menjadi ciri dari suatu wilayah. Iklim merupakan
karakteristik cuaca pada suatu wilayah yang didasarkan atas data yang
terkumpul selama kurun waktu yang lama. Sedangakan cuaca adalah kondisi
atmosfer yang dinamis, dan dapat berubah-ubah dalam waktu yang singkat.
Salah satu hal yang penting untuk memperkirakan unsur cuaca pada satu

10
wilayah yang mempunyai data terbatas adalah dengan menggunakan rumus
empiris. Rumus empiris digunakan karena adanya keterbatasan dalam
penyediaan data pada suatu daerah seperti di Kabupaten atau Kecamatan,
data meteorologinya sangat kurang atau belum ada. Oleh karena itu semua
hubungan antar unsur cuaca yang satu dengan yang lainnya adalah penting
untuk memperkirakan salah satu data meteorologi apabila data tersebut belum
diamati. Rumus empiris yang digunakan dalam perikiraan anasir iklim
diantaranya adalah rumus empiris prosentase lama penyinaran bulanan
berdasrkan jumlah hari hujan bulanan, rumus empiris untuk menentukan
energy radiasi matahari, dan rumus untuk menentukan tekanan uap air
berdasarkan wet bulb dan dry bulb.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah sebaiknya
pada saat praktikum sedang berjalan, praktikan tetap menjaga kekondusifitas
dan mendengarkan secara baik-baik apa yang dibicarakan oleh aslab agar
praktikum berjalan dengan aman dan lancar juga memperoleh hasil yang
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Lippsmeier, G. 1994. Bangunan Tropis (S. Nasution, Trans. 2 ed.). Jakarta:


Penerbit Erlangga.
Nurahayati. 2011. Paket Modul Training Of Trainer (Tot)Sekolah Lapang Iklim.
Badanmeteorologi, Klimatologi Dan Geofisika,Jakarta.
Tjasyono, Bayong. 1999. Dasar-dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas Press.
Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
World Meteorogical Organization. 2011. Guide To Climatological Practices.
World Meteorological Organization. Geneva.

11
Sabaruddin, Laode. 2014. Agroklimatologi Aspek-Aspek Klimatik Untuk Sistem
Budidaya Tanaman. Alfa Beta. Bandung.

12

Anda mungkin juga menyukai