Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH VARIASI CAMPURAN

DAN LAMA PERENDAMAN SPESI DALAM AIR LAUT TERHADAP


KUAT TEKAN DAN KEDALAMAN INTRUSINYA
Retno Anggraini, Herlien Indrawahyuni, Prastumi, Agoes SMD, Lilya Susanti,
Saifuddin Akhmad
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email : civil@ub.ac.id

ABSTRAK
Intrusi air laut dapat memberikan efek yang merugikan untuk komponen struktural konstruksi bangunan. Hal
paling membahayakan adalah timbulnya korosi pada tulangan struktur akibat kandungan ion klorida dan sulfat
pada air laut yang bereaksi terhadap unsur kimia baja tulangan. Kedalaman intrusi air laut dalam spesi
berhubungan erat dengan tingkat permeabilitas spesi tersebut. Spesi sebagai komponen yang melapisi elemen
struktural bangunan berperan penting dalam menahan intrusi air laut. Semakin tinggi mutu spesi, maka semakin
besar pula kepadatannya yang berarti pori-pori dalam spesi juga semakin kecil. Besar kecilnya mutu spesi
ditentukan oleh perbandingan campuran semen dan pasir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang
pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap kuat tekan spesi dan seberapa
dalam intrusi yang terjadi.Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji spesi dengan perbandingan campuran
antara semen dan pasir yang berbeda-beda. Selanjutnya benda uji direndam dalam air laut yang telah diberi
warna agar dapat kedalaman intrusinya. Kemudian dilakukan uji tekan untuk mengetahui mutu spesi. Hasil
pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui campuran yang paling efektif untuk menahan
intrusi air laut dan pengaruh lama perendaman terhadap mutu spesi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada
pengujian kuat tekan mortar dengan variasi campuran spesi 1 : 4, 1 : 5 dan 1 : 6 menunjukkan adanya pengaruh
yang nyata terhadap kuat tekannya. Hal ini dibuktikan dengan analisa statistik F hitung = 19.8468 dan F tabel =
3.40. Untuk analisa kuat tekan mortar dengan variasi waktu perendaman 7, 14, 21, 28 hari di air laut diperoleh
F hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01

Kata kunci: spesi, intrusi air laut, kuat tekan mortar.

PENDAHULUAN (misalnya air) untuk mengalir melalui


Spesi adalah campuran dari semen suatu medium yang porus. Jadi, semakin
dan pasir dengan perbandingan tertentu besar dan banyak pori-pori dalam spesi,
kemudian dicampur dengan air sehingga maka semakin mudah air mengalir
berbentuk pasta. Spesi ini digunakan sehingga tingkat permeabilitas spesi
sebagai penutup elemen struktural semakin besar.
(misalnya pada pelat) ataupun sebagai Air laut adalah salah satu penyebab
penyusun elemen dinding bersama dengan kegagalan pada struktur bangunan. Hal ini
batu bata. disebabkan kandungan sulfat dan ion
Perbandingan campuran antara klorida pada air laut yang bereaksi dengan
semen dan pasir pada spesi berhubungan unsur kimia pada baja tulangan sehingga
dengan mutu (kekuatan) spesi. mengakibatkan terjadinya korosi pada
Peningkatan mutu bisa disebabkan karena tulangan. Padahal tulangan adalah
semakin tingginya kepadatan spesi. Karena komponen yang penting untuk menahan
semakin besar mutu spesi, maka pori-pori beban-beban truktur. Dengan terjadinya
dalam spesi tersebut akan semakin kecil korosi, kekuatan tulangan akan menurun
(semakin padat) yang berakibat pada berat dan bahkan hilang, sehingga
spesi yang semakin besar. mengakibatkan kegagalan struktur.
Selanjutnya, tingkat kepadatan pori Spesi sebagai salah satu komponen
dalam spesi dapat dihubungkan dengan penutup pada elemen struktural bangunan
permeabilitas spesi tersebut. Permeabilitas berperan penting dalam menahan laju
adalah tingkat kemudahan suatu cairan intrusi air laut. Sehubungan dengan uraian

1
diatas, maka peneliti ingin mengetahui Tabel 1. Hubungan Variasi Campuran
pengaruh variasi campuran dan lama dengan Waktu Perendaman Benda Uji
perendaman spesi dalam air laut terhadap Kubus 5 x 5 x 5 cm
kuat tekan dan kedalaman intrusinya. Perbandingan Waktu Perendaman (hari)
METODE (semen :
Penelitian ini dilakukan dengan 7 14 21 28
melakukan pengujian kuat tekan mortar pasir)
dan kedalaman intrusi akibat perendaman 1:4 3 3 3 3
dengan air laut dengan variasi waktu
1:5 3 3 3 3
perendaman masing-masing selama 7, 14,
21, 28 hari. 1:6 3 3 3 3
Pemodelan dilakukan dengan
membuat model mortar dengan dimensi 5
x 5 x 5 cm dan silinder diameter 8 cm dan Tabel 2. Hubungan Variasi Campuran
tinggi 16 cm dengan perbandingan dengan Waktu Perendaman Benda Uji
campuran semen dan pasir yang berbeda- Silinder Diameter 8 cm dan Tinggi 16 cm
beda. Benda uji kemudian didiamkan
selama 28 hari lalu direndam dengan air Perbandingan Waktu
laut sesuai waktu yang direncanakan, lalu (semen : Perendaman Sampel
dilakukan pengujian kuat tekan. pasir) (hari)
Untuk sampel kubus 5 x 5 x 5 cm
7 3
dilakukan uji tekan dan dicatat beban
maksimumnya sedangkan untuk benda uji 1:4 14 3
silinder diameter 8 cm dan tinggi 16 cm di 21 3
tarik belah dan diamati kedalaman 28 3
intrusinya dengan cracking detector.
Dari hasil penelitian yang diperoleh 7 3
dari pengujian benda uji kemudian diolah 1:5 14 3
dan dianalisis menurut prosedur analisis 21 3
statistik. Untuk mengetahui ada tidaknya
28 3
pengaruh variasi perbandingan campuran
spesi terhadap kuat tekan mortar, 7 3
digunakan analisis varian dua arah. 1:6 14 3
Untuk mendapatkan grafik yang 21 3
menggambarkan hubungan antar variasi
28 3
komposisi campuran mortar terhadap kuat
tekannya berdasarkan hasil penelitian ini, Total Benda Uji 36
maka dilakukan dengan permodelan
sederhana menggunakan analisis regresi.
Analisis regresi menjelaskan hubungan HASIL DAN PEMBAHASAN
antara satu variabel terikat yang tergantung 1. Pengujian mortar
pada satu variabel bebas. Kuat tekan mortar
Pada penelitian ini untuk analisis Dalam penelitian ini, setelah benda
regresi kuat tekan mortar setiap uji direndam sesuai waktu yang ditentukan
komposisinya akan digunakan program kemudian benda uji dites dengan alat uji
Microsof Office Excel 2007. tekan menggunakan proofing ring. Hasil
Rancangan penelitian ini dapat pengujian kuat tekan mortar dapat dilihat
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. pada Tabel 3.

2
Tabel 3. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 7 Hari

Kuat
Perbandingan Rata-
No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Tekan
rata
spesi cm (gram) (cm2) (kg) (kg/cm2)
1 5.11 5.1 5.11 269.4 26.061 3701.305 142.025
1:4 2 5.12 5.1 5.13 271.8 26.112 3400.455 130.226 127.247
3 5.1 5.11 5 264.8 26.061 2853.455 109.491

1 5.11 5.255 5.125 280.4 26.853 4166.255 155.150


1:5 2 5.12 5.24 5.12 279 26.829 3455.155 128.785 136.254
3 5.135 5.305 5.125 277 27.241 3400.455 124.828

1 5.08 5.125 5.095 255 26.035 2251.755 86.490


1:6 2 5.1 5.16 5.01 265.4 26.316 2908.155 110.509 105.429
3 5.05 5.1 5.03 262.2 25.755 3072.255 119.288

Tabel 4. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 14 Hari

Kuat Rata-
Perbandingan
No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Tekan rata
spesi cm (gram) (cm2) (kg) (kg/cm2)
1 5.135 5.015 5.11 271.4 25.752 3564.555 138.418
1:4 2 5.095 5.155 5.1 275.6 26.265 3564.555 135.716 133.224

3 5.05 5.105 5.06 266.8 25.780 3236.355 125.536

1 5.07 5.185 5 270.4 26.288 4002.155 152.243


1:5 2 5.105 5.18 5.055 273.6 26.444 4220.955 159.619 164.420
3 5.06 5.135 5.05 272.4 25.983 4713.255 181.397

1 5.115 5.105 5.2 276.6 26.112 3072.255 117.656


1:6 2 5.1 5.125 5.245 283.8 26.138 2908.155 111.264 115.564
3 5.1 5.115 5.23 279 26.087 3072.255 117.772

3
Tabel 5. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 21 Hari

Kuat Rata-
Perbandingan
No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Tekan rata
spesi cm (gram) 2
(cm ) (kg) (kg/cm2)
1 5.075 5.05 5.1 280 25.629 3205.367 125.069
1:4 2 5.025 5.08 5.145 283.6 25.527 4469.817 175.102 150.653
3 5.025 5.075 5.1 278.4 25.502 3870.867 151.788

1 5.08 5.06 5.2 282.6 25.705 2539.867 98.809


1:5 2 5.055 5.015 5.125 278.6 25.351 3205.367 126.440 126.133
3 5.055 5 5.08 277 25.275 3870.867 153.150

1 5.12 5.1 5.22 279.8 26.112 2406.767 92.171


1:6 2 5.1 5.05 5.02 275.2 25.755 3471.567 134.792 110.592
3 5.06 5.04 5.155 269 25.502 2672.967 104.812

Tabel 6. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 28 Hari

Kuat Rata-rata
Perbandingan
No Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Tekan
spesi cm (gram) (cm2) (kg) (kg/cm2)
1 5.03 5.065 5.13 282 25.477 2672.967 104.917
1:4 2 5 5.06 5.1 284.8 25.300 3205.367 126.694 125.094
3 5.07 5.04 5.2 287.8 25.553 3671.217 143.672

1 5.085 5.04 5.15 283.8 25.628 3604.667 140.651


1:5 2 5.065 5.05 5.145 280 25.578 3205.367 125.316 144.692
3 5.055 5.025 5.025 283.8 25.401 4270.167 168.108

1 5.045 5.01 5.125 265.8 25.275 1208.867 47.828


1:6 2 5.045 5.025 5.185 276.2 25.351 1475.067 58.185 61.423
3 5.1 5.03 5.185 283.6 25.653 2007.467 78.255

Analisa Statistik dengan Pengujian durasi waktu perendaman terhadap kuat


Hipotesis tekan mortar sebagai berikut:
Untuk mengetahui seberapa besar air HoA : Tidak ada pengaruh yang
laut terabsorbsi pada mortar maka signifikan antara waktu perendaman
dilakukan analisa statistik dengan terhadap kuat tekan mortar.
menggunakan metode pengujian hipotesis. HoB : Tidak ada pengaruh yang signifikan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan antara perbandingan spesi terhadap kuat
teknik analisis statistik anova dua arah. tekan mortar.
Hipotesis yang diambil untuk pengaruh

4
HoAB : Tidak ada interaksi yang Hasil perhitungan dari analisis
signifikan antara waktu perendaman dan statistik anova dua arah untuk pengaruh
perbandingan spesi. durasi waktu perendaman terhadap kuat
tekan mortar dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil analisis anova dua arah untuk kuat tekan mortar
dengan durasi waktu perendaman
Jumlah Derajat
Kuadrat
Sumber Varian Kuadrat bebas F hitung F Tabel
Rerata
(JK) (db)
Antar Group (A) 3567.4015 3 1189.1338 3.5216 3.01
Antar Group (B) 13403.3663 2 6701.6831 19.8468 3.40
Antar Group (AB) 5595.4887 6 932.5814 2.7618 2.51
Dalam group (D) Residu 8104.0915 24 337.6705
Total 30670.3479 35

Berdasarkan Tabel 7 didapatkan Kuat Tekan Mortar


bahwa : 200
1. Untuk kuat tekan mortar dengan
Kuat Tekan (kg/cm2)

variasi durasi perendaman air laut, F 150


hitung antar group (A) > F Tabel antar 1:4
100
group (A), ini menunjukkan bahwa 1:5
HoA ditolak sehingga dapat 50 1:6
disimpulkan bahwa terdapat Poly. ( 1 : 4)
perbedaan pengaruh yang signifikan 0
Poly. ( 1 : 5)
antara durasi perendaman terhadap 0 7 14 21 28 35
Poly. ( 1 : 6)
kuat tekan mortar. Waktu Perendaman (hari)
2. F hitung antar group (B) > F Tabel antar
group (B), ini menunjukkan bahwa Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Kuat
HoB ditolak sehingga dapat Tekan Mortar Dengan Waktu Perendaman
disimpulkan bahwa terdapat Air Laut
perbedaan pengaruh yang signifikan
antara perbandingan spesi terhadap Berdasarkan Gambar 1 dapat
kuat tekan mortar. terlihat bahwa hasil pengujian kuat tekan
3. F hitung antar group (AB) > F Tabel mortar perendaman di air laut memberikan
antar group (AB), ini menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kuat
bahwa HoAB ditolak, sehingga dapat tekan mortar. Pada waktu perendaman 7,
disimpulkan bahwa terdapat 14, 21 dan 28 hari terlihat semakin besar
interaksi antara waktu perendaman perbandingan semen-pasir maka semakin
dan perbandingan spesi. kecil kuat tekannya. Sedangkan pada
perbandingan 1 : 4 berbeda dengan
Analisa Regresi perbandingan semen-pasir lainnya dimana
Analisa data pada penelitian ini semakin kecil perbandingan semen-pasir
menggunakan analisis regresi sesuai maka semakin kecil kuat tekannya. Hal ini
dengan trend data pengamatan dan disebabkan pada perbandingan 1: 4 mortar
pendekatan tertentu. Selanjutnya mengalami pemadatan yang kurang
persamaan regresi diuji dengan koefisien sempurna sehingga kuat tekannya berada
determinasi R2. di bawah perbandingan spesi 1: 5.

5
Dari hasil ini dapat terlihat bahwa Analisa Statistik dengan Pengujian
pada perbandingan 1 : 6 faktor Hipotesis
perendaman di air laut memberikan Data pengujian mortar diolah dengan
pengaruh yang signifikan terhadap menggunakan uji statistik dengan analisis
penurunan kuat tekan mortar. Hal ini regresi sesuai dengan trend data
disebabkan penambahan jumlah pasir pada pengamatan dan pendekatan tertentu.
campuran mortar memungkinkan untuk Selanjutnya persamaan regresi diuji
menurunkan kuat tekan mortar. Semakin dengan koefisien determinasi R2. Serta
banyak jumlah pasir yang digunakan, analisis statistik dengan metode analisis
kekuatan mortar akan menurun. Penurunan Varian dua arah yang digunakan untuk
kuat tekan mortar tersebut terjadi karena menguji hipotesis.
pasta semen akan lebih sedikit mengikat Kedalaman intrusi merupakan suatu
agregat sehingga ikatan butir antar pasir tolak ukur yang menyatakan segi
semakin lemah. keawetan suatu mortar. Intrusi terjadi
karena terdapat perbadaan konsentrasi
2. Pengamatan Nilai Kedalaman Intrusi atau kerapatan massa pada suatu
Air Laut pada Mortar lingkungan sehingga terjadi pergerakan
Untuk mengetahui nilai kedalaman massa ke daerah yang konsentrasinya
intrusi air laut pada mortar digunakan lebih rendah dalam hal ini mortar yang
crack detector, pengamatan dilakukan terendam air laut.
setelah mortar terbelah dua akibat Kedalaman intrusi yang diteliti pada
pembebanan tarik belah. Pengamatan penelitian ini yaitu kedalaman intrusi
kedalaman dilakukan pada arah radial dan arah transversal dan radial. Grafik
transversal pada mortar dengan mengambil kedalaman intrusi dengan variasi lama
titik-titik pengamatan secara random. perendaman dan spesi sebagai berikut:
Pengamatan radial merupakan pengamatan
dengan arah horizontal atau sejajar
penampang mortar sedangkan pengamatan 3
transversal merupakan pengamatan dengan 2.5
arah vertikal atau tegak lurus penampang
2
mortar. Tiap pengamatan baik arah radial
1.5
Intrusi (mm)

maupun transversal diambil 6 titik


Kedalaman

Spesi
pengamatan dengan varasi spesi dan lama 1
1:3
perendaman untuk tiap pengamatan 0.5 Spesi
diperoleh data sebagai berikut. 0 1:4
Spesi
0 7 14 21 28
Tabel 8. Nilai Kedalaman Intrusi Air Laut 1:5
Lama Perendaman (Hari)
pada Mortar dengan Variasi Spesi dan
Lama Perendaman
Gambar 2. Hubungan Kedalaman Intrusi
Arah Transversal dengan Variasi Spesi
Lama Kedalaman Intrusi (mm)
dan Lama Perendaman
Perendaman Spesi Spesi Spesi Spesi
(hari) 1:3 1:4 1:5 1:6

7 0,217 0,450 0,517 2,044


14 0,344 0,622 0,689 2,106
21 0,550 0,794 0,756 2,317
28 0,650 0,856 0,861 2,389

6
Sedangkan untuk mengetahui
4
hubungan perbandingan campuran spesi
3.5
3
dan lama perendaman terhadap nilai
2.5
kedalaman intrusi pada mortar dilakukan
dengan permodelan sederhana
Intrusi (mm)
Kedalaman

2
1.5 Spesi menggunakan analisis regresi. Dengan
1
1:3 bantuan software microsoft excel
0.5
Spesi didapatkan grafik trend regeresi polilinear.
1:4
0
Spesi KESIMPULAN DAN SARAN
0 7 14 21 28
1:5
Lama Perendaman (hari) Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisa yang diuraikan pada bab
Gambar 3. Hubungan Kedalaman Intrusi sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat
Arah Radial dengan Variasi Spesi diambil kesimpulan sebagai berikut :
dan Lama Perendaman 1. Dari hasil analisis statistik dapat
disimpulkan variasi campuran spesi
Untuk mengetahui pengaruh menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan variasi lama perendaman dan nyata terhadap kuat tekan mortar
spesi terhadap kedalaman intrusi air laut dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini
pada mortar digunakan metode ANOVA 2 dapat dilihat dari hasil pengujian
arah. hipotesis yang menunjukkan harga
F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40.
Tabel 9. Ringkasan ANOVA 2 Arah untuk Nilai kuat tekan rata-rata dari hasil
nilai kedalaman intrusi arah transversal pengujian mortar yang direndam air
laut 28 hari untuk variasi campuran
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat spesi 1 : 4 sebesar 125,094 kg/cm2,
Keragaman Kuadra Bebas Tengah FHitung FTabel
(SK) t (JK) (DB) (KT) untuk variasi campuran spesi 1 : 5
Rata-rata sebesar 144,692 kg/cm2, dan untuk
Baris 3,613 4 0,02032 6,789 3.2592 variasi campuran spesi 1 : 6 sebesar
Rata-Rata
Kolom 6,321 3 0,00120 15,842 3.4903
61,423 kg/cm2.
2. Variasi waktu perendaman di air laut
Galat 1,592 12 0,28296 menunjukkan adanya pengaruh yang
Total 11,525 19
nyata terhadap kuat tekan mortar
dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini
Pada Tabel 9 terlihat FHitung > FTabel dapat dilihat dari hasil pengujian
maka tolak H0 dan H1 diterima, dapat hipotesis yang menunjukkan harga F
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01. Nilai
signifikan variasi lama perendaman dan kuat tekan rata-rata dari hasil
spesi terhadap nilai kedalaman intrusi arah pengujian mortar yang direndam air
transversal pada mortar. laut untuk variasi campuran spesi 1 :
Sama halnya dengan uji ANOVA 2 4 dengan variasi waktu perendaman
arah untuk nilai kedalaman intrusi arah 7 hari sebesar 127,247 kg/cm2,
transversal dimana pada hasil perhitungan untuk variasi waktu perendaman 14
FHitung > FTabel maka tolak H0 dan H1 hari sebesar 133,224 kg/cm2, untuk
diterima, dapat disimpulkan bahwa variasi waktu perendaman 21 hari
terdapat pengaruh signifikan variasi lama sebesar 150,653 kg/cm2, dan untuk
perendaman dan spesi terhadap nilai variasi waktu perendaman 28 hari
kedalaman intrusi arah radial pada mortar. sebesar 125,094 kg/cm2.

7
Saran Nugraha, Paul, 2007, Teknologi Beton.
Untuk mendapatkan data-data yang Yogyakarta:Andi.
benar-benar akurat, maka diperlukan Syarif Hidayat, 2009, Semen; Jenis Dan
perencanaan yang matang. Perencanaan Aplikasinya, Cetakan Satu, Penerbit
tersebut meliputi persiapan alat dan bahan. PT.Kawan Pustaka : Jakarta.
Pasir yang telah diayak sebaiknya
dimasukkan ke dalam karung agar kadar Wang, Chu Kia & Charles R Salmon. 1994. Desain
Beton Bertulang Jilid 1 Edisi Keempat.
airnya tidak berubah. Jakarta : Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA Waluyohadi, Indra; Dyah Ayu Putri Ani, Koes.


Anonim, 1990. Metode Pengujian Kekuatan Tekan 2009. Pengaruh Air Laut Sebagai Bahan
Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Perawatan (Curing) Balok Beton Tanpa
Teknik Sipil (SNI M-111-1990-03). Jakarta : Tulangan Terhadap Karakteristik Balok
Badan Standardisasi Nasional. dengan Variasi Tinggi dan Lebar Balok.
Skripsi Jurusan Teknik Sipil UB. Tidak
Anonim, 1994. Spesifikai Agregat Halus untuk Dipublikasikan.
Pekerjaan Adukan dan Plesteran dengan
Bahan Dasar Semen (SNI S – 02 – 1994 – Wicaksono, Agung.2009. Pengaruh Air Laut Pada
03). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional Perawatan (Curring) Beton Terhadap Kuat
Tekan Dan Absorpsi Beton Dengan Variasi
Armaja, Wayan. Prediksi Pengaruh Nisbah Air Faktor Air Semen Dan Durasi
Semen Dan Abu Terbang Suralaya Sebagai Perawatan.Tugas Akhir Fakultas Teknik
Substitusi Semen Pada Difusitas Efektif Jurusan Sipil, Universitas Brawijaya
Dalam Specimen Mortar Dengan Metode Malang.
Yang Dipercepat. Tugas Akhir Fakultas
Ilmu Bumi Dan Teknologi Mineral, Institut Wisnumurti. 2004. Pengaruh Komposisi Mortar
Teknologi Bandung, 2001. Terhadap Kuat Geser dan Hancur Tekan
Searah Bidang pada Dinding Pasangan Bata
Harianto, Singgih. Analisis Kecepatan Penetrasi Ion Merah. Jurnal Rekayasa Volume 1 No. 2
Klorida Dalam Beton Silika Fume Untuk Desember 2004.
Memprediksi Durabilitas Dengan Metode
Dipercepat. Tesis Jurusan Teknik Sipil, http://sasonov.wordpress.com/2008/05/16/curing-
Institut Teknologi Sepuluh November, perawatan-beton/ diakses 1 Juli 2011
Surabaya, 2004.
www.vienastra.wordpress.com diakses tanggal 9
Hendrayana, Heru. Intrusi Air Asin Ke Dalam agustus 2011
Akuifer Di Daratan. Paper. Jurusan Teknik
Geologi, Universitas Gajah Mada, 2002.

Jensen, Alfred dan Chenoweth. 1991. Harry H.,


Kekuatan Bahan Terapan, Edisi Keempat.
Erlangga: Jakarta.

Kardiyono Tjokrodimoeljo. 1992. Bahan Bangunan,


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik.
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Kusuma, Gideon,1996, Dasar-Dasar Perencanaan


Beton Bertulang 1 , Edisi Kesatu, Erlangga
:Jakarta, 1996.

Nawy, Edward G. 1998. Beton Bertulang Suatu


Pendekatan Dasar. Bandung : PT. Refika
Aditama.

Anda mungkin juga menyukai