Anda di halaman 1dari 28

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

RANTAI PASOK
INDUSTRI
KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN IBUKOTA NEGARA BARU

Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng., IPU


Direktur Jenderal Bina Konstruksi

MAKASSAR, 14 OKTOBER 2019


sumber POPULASI JARAK DENGAN KOTA
LUAS WILAYAH
(KEPADATAN) LAIN DI SEKITARNYA BEST PRACTICE
IBUKOTA BARU
PADA NEGARA LAIN DI DUNIA
• Kota Bandung, Kota
66.150 Ha 10.177.924 jiwa Bogor
• ±153 km menuju Kota Asal : Melbourne
15.386 jiwa/ km2
Bandung (999,000 Ha)
• +55 km menuju Luas Wilayah : 814.200 Ha
Bogor Proses Pemindahan : + 26 Tahun
(1901–1927)

• Kabupaten Penajam
Paser Utara dan
Kota Asal : Almaty
Kab.Kutai
40.000 Ha 156.001 jiwa Kartanegara, (68,200 Ha)
(akan (diperkirakan akan
Kalimantan Timur Luas Wilayah : 72.200 Ha
mencapai 1.500.000
dikembangkan
jiwa) • ±130 km menuju Proses Pemindahan : + 4 Tahun
hingga 180.000 Ha) (1997–2001)
Samarinda
391 jiwa/ km2
• +66,33 km menuju
Balikpapan
Kota Asal : Rio De Jeneiro
(125,500 Ha)
• Kab. Gowa, Kab. Maros Luas Wilayah : 875.000 Ha
• ±54.9 km menuju Proses Pemindahan : + 5 Tahun
19.930 Ha 1.508.154 jiwa Gowa (1956-1961)
7.567 jiwa/ Km2 • +45.4 km menuju
Maros
2
ALASAN PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA

1 2
1 57% populasi penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa 2 Disparitas Ekonomi antar wilayah

3 Krisis kelangkaan air yang mengancam pulau Jawa Pulau Kalimantan merupakan wilayah yang tidak dilalui
4
oleh lintasan ring of fire

Sumber: Bappenas, 2019 (diolah) 3


sumber
TIMELINE PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA BARU REPUBLIK INDONESIA
Survey, identifikasi, masterplan, DED, dan Land acquisition
(pembebasan lahan) Penyusunan dan PenyelesaianKajian,
2017-2021 Penyiapan Regulasi dan Kelembagaan, Penyusunan Master Plan
Kota, dan Perencanaan Teknis Kawasan, Penyusunan dan
penyelesaian kajian.

4
Sumber: Bappenas, 2019 (diolah) 4
KONSEP MASA DEPAN IBUKOTA NEGARA

SMART, GREEN AND FOREST CITY, BEAUTIFUL, SUSTAINABLE, MODERN, DAN BERSTANDAR INTERNASIONAL

01 SMART INFRASTRUCTURE IT SYSTEM 02 SMART GRID (SOLAR CELL DAN ANGIN)


Smart technology dan aplikasi berorientasi manusia Smart Grid (Solar Cell dan angin) dan distribusi listrik menggunakan
jaringan bawah tanah

5
KONSEP MASA DEPAN IBUKOTA NEGARA

SMART, GREEN AND FOREST CITY, BEAUTIFUL, SUSTAINABLE, MODERN, DAN BERSTANDAR INTERNASIONAL

03 SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEM 04 WATER TREATMENT SYSTEM

6
KONSEP MASA DEPAN IBUKOTA NEGARA

SMART, GREEN AND FOREST CITY, BEAUTIFUL, SUSTAINABLE, MODERN, DAN BERSTANDAR INTERNASIONAL

05 GREEN AND FOREST CITY RAIL BASED AND INTEGRATED


06
TRANSPORTATION
Penerapan konsep Forest City, sehingga
RTH minimal 50% dari total luas area Berorientasi pada Public Transportation
Berbasis Rel, Non-Motorized Mode (Sepeda
dan Pedestrian) yang terintegrasi

7
PENDUDUK
KATEGORI KETERANGAN
(2017)
Eksekutif, Legislatif, dan 195.550 Estimasi jumlah penduduk yang beraktivitas di
Yudikatif Lembaga negara eksekutif, legislatif, dan yudikatif
Polri/ TNI 25.660 Skenario pindah sebagian
ESTIMASI JUMLAH
PENDUDUK YANG Anggota keluarga 884.840 Estimasi setiap pegawai memiliki 4 anggota keluarga
Eksekutif, Legislatif,
DIRENCANAKAN DAN
Yudikatof, TNI/ POLRI (4
KEBUTUHAN LAHAN orang/ keluarga)
Skenario: Seluruh ASN dipindahkan,
Pelaku Ekonomi 393.950 Estimasi jumlah penduduk yang beraktivitas di sector
tanpa dilakukan right sizing jumlah ASN
ekonomi pendukung
Jumlah Penduduk 1.500.000

40.000 Ha
(Sumber: BPIW, BKN, Kemen PAN-RB, dan Polri)

Pembangunan ibukota akan dibangun secara inklusif dengan


pertumbuhan terkendali (growth management)

9
ESTIMASI COST PROJECT DAN PEMBIAYAAN FISIK
IBUKOTA NEGARA (ESTIMASI AWAL)

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR SKENARIO


Fungsi Utama: Istana, kantor Lembaga 65,4 T
negara, bangunan strategis TNI/ POLRI
Fungsi Pendukung: rumah dinas ASN/ 243,5 T
POLRI/ TNI, saran Pendidikan dan
kesehatan, hunian non-ASN
Fungsi Penunjang: fasilitas sarpras, RTH 149,2 T
Kebutuhan pengadaan lahan 8,0 T
TOTAL 466 T (USD 32,9 Billion)

Belum termasuk biaya lain terkait pemindahan ibukota negara:


biaya operasional pemerintahan selama masa konstruksi, biaya
operasional pemerintah selama masa transisi

9
Sumber: Bappenas, 2019 (diolah) 9
KEBUTUHAN
INFRASTRUKTUR
IBU KOTA NEGARA
Kementerian PUPR mengidentifikasi Kebutuhan
Infrastruktur yang perlu disediakan dalam menunjang
keberlangsungan kehidupan masyarakat di Ibu Kota
Negara, terutama terkait kebutuhan pelayanan
Infrastruktur untuk 1.500.000 orang penduduk

10
KONSEP
RANTAI PASOK KONSTRUKSI

UUJK No.2/ 2017 Pasal 5 Ayat (1) Huruf (d)

“Rantai pasok Jasa Konstruksi adalah


alur kegiatan produksi dan distribusi
material, peralatan, dan teknologi yang
digunakan dalam pelaksanaan Jasa
Konstruksi.”

Rantai pasok konstruksi mencakup koordinasi semua bagian dari pemasok,


kontraktor, dan pengguna jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam mencapai tujuan proyek.
11
SPEKTRUM
USAHA RANTAI
PASOK
SUMBER DAYA
KONTRUKSI

Dukungan rantai pasok sumber daya konstruksi diselenggarakan dalam rangka


menjamin kecukupan dan keberlanjutan pasokan sumber daya
konstruksi. (Penjelasan UU No.2/2017 Pasal 17 Ayat (1)

12
5M
TANTANGAN
RANTAI
PASOK
KONSTRUKSI

MAN MACHINE METHOD MATERIAL MONEY

• Jumlah dan kompetensi • Sistem Registrasi dan • Modernisasi


Tenaga Kerja Konstruksi Informasi peralatan pengadaan
konstruksi : integrasi (pelelangan) • Sistem registrasi dan • Inovasi pembiayaan
Nasional
data, sebaran dan • Inovasi metode informasi material infrastruktur dalam
• Perdagangan bebas
mobilisasi pelaksanaan konstruksi : integrasi mencari sumber
membuka pasar Tenaga
• Tingkat Komponen pekerjaan dan data, sebaran dan pendanaan
Kerja
Dalam Negeri (TKDN) teknologi konstruksi mobilisasi infrastruktur
• Pekerjaan Konstruksi
• Manajemen asset • Sistem manajemen • Ketersediaan bahan • Pembiayaan operasi
berbasis proyek
• SistemMAN peralatan mutu dan keselamatan baku material dan pemeliharaan
Pengembangan
• Ketersediaan konstruksi konstruksi di wilayah- infrastruktur
Keprofesian
peralatan (baik • Perkembangan wilayah Indonesia • Pengelolaan resiko
Berkelanjutan
supplier dan produsen, teknologi dunia • Ketergantungan dengan pendanaan
• Ketersediaan SDM
seperti produksi PT konstruksi yang begitu material impor infrastruktur
Konstruksi (Ahli dan
Terampil Pindad) cepat (ICT), cth: BIM
13
KETERSEDIAAN DAN SEBARAN MATERIAL DAN PERALATAN KONSTRUKSI
NASIONAL TAHUN 2018

DATA SEBARAN PASOKAN MATERIAL DAN PERALATAN KONSTRUKSI 2018

100%
90%
80%
Pasokan dari industri baja 70%
konstruksi, baja ringan, aspal 60%
minyak, dan aspal buton di 50%
wilayah Kalimantan belum 40%
terbangun 30%
20%
10%
0%
Semen Beton Baja Baja Ringan Aspal Aspal Buton Alat Berat
Pracetak & Konstruksi Minyak Konstruksi
Prategang
Maluku-Papua 1.594.443 - - - - - 1.026
Sulawesi 5.638.823 622.370 30.000 - - 417900,0
Kalimantan 4.419.439 48.000 - - - - 2.129
Bali-Nusa Tenggara 3.854.058 68.184 - - - - 1.509
Sumber: Sumatera 15.024.462 4.755.883 858.000 400.308 - 54.000 5.227
Olahan Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi,
2019 – Berdasarkan data Forum Konsolidasi Rantai Pasok MPK Tahun 2019
Jawa 39.009.831 30.184.996 13.300.200 19.907.892 540.000 408.000 13.763
14
Peta menggambarkan perbandingan supply nasional dengan demand
PETA KESEIMBANGAN di Kementerian PUPR tahun 2019
SUP P LY-DEM AND
MATERIAL,
PERALATAN, dan SDM Kalimantan Sulawesi
Maluku, Papua
KONSTRUKSI Sumatera
Diperkirakan Tahun 2019
Diperkirakan Pada 2019 Defisit Tenaga
Kerja 132.540 orang; Aspal buton 1.262
Diperkirakan Pada 2019 Defisit
Diperkirakan Pada 2019 Defisit
Tenaga Kerja 131.392

2019
Defisit Tenaga Kerja Ton; Baja 74.197 Ton; Beton PP 647.272 Tenaga Kerja 191.574
43.002 orang Ton orang; Baja 84.010 Ton;
orang; Aspal 66.143
Beton PP 324.549 Ton
Ton; Asbuton 3.350
Ton; Baja 93.386 Ton;
Tenaga Kerja Beton PP 687.820 Ton;
Tenaga Kerja Aspal Buton Tenaga Kerja Aspal Buton Aspal Alat Berat 651 Unit
Aspal Semen Aspal Semen Aspal Buton
Beton PP Baja Beton PP Baja Semen
Alat Berat Batu kali Alat Berat Batu kali Beton PP
Baja
Tenaga Kerja Aspal Buton
Alat Berat
Aspal Semen
Batu kali
Beton PP Baja
Alat Berat Batu kali
Keterangan : Tenaga Kerja Aspal Buton Tenaga Kerja
: Tidak Tercukupi Aspal Semen Aspal
: Tercukupi Beton PP Baja Aspal Buton
Alat Berat Batu kali Semen Bali, Nusa Tenggara
Beton PP Diperkirakan Tahun 2019 Defisit
Jawa
Baja Tenaga Kerja 98.177 orang; Baja
Diperkirakan Tahun 2019 Defisit
53.388 Ton; Beton PP 390.590
Tenaga Kerja 856.689 orang; Aspal Alat Berat
Ton
316.238 Ton Batu kali

Sumber:
Olahan Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, 2019 – 15 15
Berdasarkan data Forum Konsolidasi Rantai Pasok MPK Tahun 2019
ESTIMASI KEBUTUHAN TENAGA AHLI & TERAMPIL
BERDASARKAN TI M ELI NE PELAKSANAAN PEMINDAHAN IBU
KOTA NEGARA (TAHAP PERSIAPAN)

ESTIMASI TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN


Penyiapan Regulasi dan (Asumsi) Anggaran PADA PERENCANAAN IBU KOTA NEGARA
Kelembagaan, Penyusunan Menyerap (2020-2021)
Perencanaan:
Master Plan Kota, dan Tenaga Ahli
Perencanaan Teknis Kawasan 3% dari anggaran
pembangunan fisik
2020
Rp 13,98 TA UTAMA:
3.750 orang
Penyediaan Lahan, Penyusunan triliun TA MADYA:
18.750 orang
Detail Engineering Design (DED)
Kawasan, dan Ground Breaking Menyerap
Pembangunan Ibu Kota Negara Tenaga Ahli
TA MUDA:
Baru 37.500 orang

TAHAP PERENCANAAN
Menyerap
Pembangunan Kawasan Inti Tenaga Ahli Muda Madya Utama
2021 Pusat Pemerintahan dan & Terampil
sebagian Kawasan IKN

TOTAL KEBUTUHAN TA UNTUK


PERENCANAAN:
Estimasi kebutuhan Tenaga Ahli & Tenaga Terampil dilakukan dengan menggunakan pendekatan
anggaran yang diperlukan untuk setiap tahapan 60.000 orang 16
ESTIMASI KEBUTUHAN ALAT DAN TEKNOLOGI DALAM TAHAP
PERENCANAAN (TAHAP PERSIAPAN)

PEKERJAAN Pekerjaan galian


KONSTRUKSI UNTUK Pekerjaan penghamparan/ timbunan
PEMATANGAN
LAHAN Pekerjaan pemadatan

K ebutuhan alat Survey:


Drone, GPS, pita ukur, total station, prisma, yalon, statif, dll

METODE BERBASIS IT

BI M
(Building I nform ation M odeling)

CI M
(City I nform ation M odeling)
17
ESTIMASI KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN TERAMPIL
UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN FISIK IKN (TAHAP PELAKSANAAN)

TOTAL KEBUTUHAN TENAGA AHLI & KEBUTUHAN TENAGA AHLI & TERAMPIL
TERAMPIL UNTUK MENDUKUNG IKN TAHUN 2021-2022
(TAHUN 2021-2024)
Tenaga Terampil 85% Tenaga Ahli 15%
558.965
1.533.477 orang 279.482 orang
orang
Tenaga Ahli
15%
KEBUTUHAN TENAGA AHLI & TERAMPIL
TAHUN 2022-2023

Tenaga Terampil 85% Tenaga Ahli 15%

3.066.953 orang 558.965 orang

KEBUTUHAN TENAGA AHLI & TERAMPIL


Tenaga TAHUN 2023-2024
Terampil
Tenaga Terampil 85% Tenaga Ahli 15%
85%
3.066.953 orang 558.965 orang
3.066.953
orang
Sumber:
Bagian Perencanaan, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, 2019 18
ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL ASPAL
UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN FISIK IKN (TAHAP PELAKSANAAN)

TOTAL KEBUTUHAN MATERIAL ASPAL UNTUK


ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL MENDUKUNG IKN TAHUN 2022-2024:
ASPAL UNTUK MENDUKUNG IKN 4.989.889 ton
(TAHUN 2021-2024)
Sumber Produksi Pasokan Aspal Tahun 2019
Sumatera: Sulawesi:
Aspal Buton Aspal Buton
2021-2022 (Pracampur) (B5/20, B50/30 & CPHMA)
997.977 ton 54.000 ton 417.900 ton
1.995.955 ton
2023-2024
2022-2023
1.995.955 ton

Catatan:
Data yang ditampilkan adalah
kapasitas produksi aspal Jawa:
terpasang tahunan • Aspal Minyak 540.000 ton
(tahun 2019).
• Aspal Buton (Pracampur, B5/20,
B50/30 & CPHMA)
Sumber: 408.000 ton
Asosiasi Pengembang Aspal Buton Indonesia, 2019 & PT Pertamina, 2019
Sumber:
Analisis Subdirektorat Material dan Peralatan Konstruksi dengan Metode
Satellite Account (2013), Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, 2019 19
ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL SEMEN
UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN FISIK IKN (TAHAP PELAKSANAAN)

TOTAL KEBUTUHAN MATERIAL SEMEN UNTUK


ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL MENDUKUNG IKN TAHUN 2022-2024:
SEMEN UNTUK MENDUKUNG IKN 20.840.556 ton
TAHUN 2021-2024
Sumber Produksi Pasokan Semen

Kalimantan
2021-2022 5.800.000 ton
4.168.111 ton
2023-2024
Sumatera
8.336.222 ton Sulawesi
16.124.480 ton
13.800.000 ton

2022-2023
8.336.222 ton
Jawa, Bali, Nustra Maluku – Papua
72.747.000 ton 1.500.000 ton

Catatan:
Data yang ditampilkan adalah
kapasitas produksi semen terpasang
tahunan
(tahun 2018).

Sumber: Sumber:
Analisis Subdirektorat Material dan Peralatan Konstruksi dengan Asosiasi Semen Indonesia (ASI), 2019
Metode Satellite Account (2013), Direktorat Jenderal Bina
Konstruksi, 2019 20
ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL BAJA KONSTRUKSI
UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN FISIK IKN (TAHAP PELAKSANAAN)

ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL TOTAL KEBUTUHAN MATERIAL BAJA KONSTRUKSI


BAJA KONSTRUKSI UNTUK UNTUK MENDUKUNG IKN TAHUN 2022-2024:
MENDUKUNG IKN 5.674.800 ton
TAHUN 2021-2024
Sumber Produksi Pasokan Baja Tahun 2018

Sulawesi
• Baja Konstruksi:
30.000 ton
2021-2022 (20%)
Sumatera
2023-2024 (40%) 1.134.960 ton • Baja Konstruksi:
2.269.920 ton 858.000 ton

2022-2023 (40%)
2.269.920 ton

Catatan:
Jawa
Data yang ditampilkan adalah • Baja Konstruksi:
kapasitas produksi baja 13.300.200 ton
konstruksi terpasang
tahunan
(tahun 2018).

Sumber:
Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), 2019
Sumber:
Analisis Subdirektorat Material dan Peralatan Konstruksi dengan Metode Satellite Account (2013),
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, 2019 21
ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL BETON PRACETAK DAN PRATEGANG
UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN FISIK IKN (TAHAP PELAKSANAAN)

ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL


BETON PRACETAK DAN PRATEGANG TOTAL KEBUTUHAN MATERIAL BETON PRACETAK &
UNTUK MENDUKUNG IKN PRATEGANG UNTUK MENDUKUNG IKN TAHUN 2022-2024:
TAHUN 2022-2024 27.000.000 ton
Sumber Produksi Pasokan Beton Pracetak & Prategang
Tahun 2018
Kalimantan
48.000 ton
2021-2022 (20%) Sulawesi
2023-2024 (40%) Sumatera
622.370 ton
5.400.000 ton
10.800.000 ton 3.546.311 ton

2022-2023
(40%)
10.800.000 ton

Jawa
30.184.996 ton Bali Nustra
68.184 ton
Catatan:
Data yang ditampilkan adalah kapasitas produksi
beton pracetak dan prategang terpasang tahunan
(tahun 2018).

Sumber:
Asosiasi Perusahaan Pracetak & Prategang Indonesia (AP3I), 2019
Sumber:
Analisis Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI), 2019 22
ESTIMASI KEBUTUHAN PERALATAN KONSTRUKSI
UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN FISIK IKN

ESTIMASI KEBUTUHAN PERALATAN TOTAL KEBUTUHAN PERALATAN KONSTRUKSI


KONSTRUKSI UNTUK MENDUKUNG UNTUK MENDUKUNG IKN TAHUN 2022-2024:
IKN 149.772 unit
TAHUN 2021-2024 Penyebaran Alat Berat Konstruksi Per Provinsi Berdasarkan Data Registrasi Alat Berat (per 2019)

2021-2022 (20%)
2023-2024 (40%) 29.954 unit
59.908 unit
Jumlah Alat
2022-2023
Berat
(40%)
59.908 unit Teregistrasi:
29.508 unit

Sumber:
Analisis Subdirektorat Material dan Peralatan Konstruksi dengan Metode Satellite Account
(2013), Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, 2019
23
KEBUTUHAN JENIS PERALATAN KONSTRUKSI
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA BARU

4 (EMPAT) KOMPONEN PEMBANGUNAN FISIK IBU KOTA NEGARA BARU


FUNGSI UTAMA FUNGSI PENDUKUNG FUNGSI PENUNJANG PENGADAAN LAHAN
Rumah dinas (bertingkat & rumah
Sarana dan prasarana (jalan, listrik,
Gedung legislatif, Gedung eksekutif, tapak ASN, TNI & Polri), Sarana
telekomunikasi, air minum,
Gedung yudikatif, Istana Negara dan Pendidikan (SD, SMP, SMA,
drainase, pengolah limbah, sarana
bangunan strategis TNI/Polri Perguruan), Sarana kesehatan,
OR), Ruang terbuka hijau
Lembaga permasyarakatan
47,64%
5 (lima) Jenis Peralatan Konstruksi Utama untuk Ketersediaan Peralatan alat yang
Mendukung IKN Konstruksi Berdasarkan Jenis teregistrasi
masih terpusat
yang Teregistrasi
Earth Works Paving Equipment Transportation di Pulau Jawa
Concrete Activity:
Diperlukan untuk Diperlukan untuk Mengingat pasokan material 499 unit
mendukung pembukaan membangun jaringan jalan (semen, baja, aspal) yang
lahan dan penyesuaian baru masih tersentralisasi di Pulau Earth Works: 7488 unit
Foundation
kontur tanah (cut and fill) Jawa, maka dibutuhkan Equipment: 381 unit
peralatan transportasi

Concrete Activity Foundation Equipment


Paving Equipment:
Salah satu komponen Setelah pekerjaan tanah 5292 unit
pembangunan fisik utama yakni dilakukan, maka sebelum
bangunan gedung dan rumah mendirikan bangunan sangat Transportation:
yang tentunya sangat perlu membutuhkan ketersediaan 7199 unit
didukung peralatan terkait peralatan terkait fondasi.
Sumber:
beton Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK), 2019
CI TY I N FORM ATI ON M ODELI NG (CIM) –
BUI LDI N G I N FORM ATI ON M ODELI NG (BIM) –
TRENCHLESS TECHNOLOGY
TRENCHLESS
TECHNOLOGY

Konsep CIM (kiri) dan Konsep Smart City-IKN (kanan)

• Metode CIM-BIM membantu memperhitungkan kebutuhan


Rantai Pasok (5M) pembangunan IKN menjadi lebih presisi
• Pemodelan kawasan IKN dengan CIM
• Pemodelan seluruh bangunan yang berada dalam IKN
dengan BIM
25
RANTAI PASOK SULAWESI UNTUK IKN

Secara geoekonomi, wilayah Sulawesi,


terutama di Kawasan pantai Barat akan
menjadi Kawasan strategis sebagai hub
(wilayah penghubung), dukungan pasokan
sumber daya untuk menunjang pembangunan
dan aktivitas di wilayah Kalimantan timur akan
mampu meningkatkan kekuatan ekonomi
wilayah-wilayah tersebut.

DAMPAK DAN POTENSI LAINNYA:


• Peningkatan produktivitas industri konstruksi
• Potensi kesempatan kerja
Pelabuhan Pare-pare • Kebutuhan rantai pasok meningkat

26
KESIMPULAN
KESIMPULAN

1. Wilayah pesisir barat Sulawesi akan mendapatkan dampak positif dari sisi
pertumbuhan ekonomi
2. Setiap wilayah perlu melakukan kerjasama untuk mendukung pasokan
sumber daya manusia/ tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pembangunan
IKN
3. Dibutuhkan kolaborasi penyiapan tenaga ahli dan tenaga terampil melalui
asosiasi profesi, asosiasi badan usaha, perguruan tinggi, politeknik, pemda,
SMK, dan swasta sesuai kebutuhan
4. Pemerintah daerah terdampak, membangun infrastruktur penunjang yang
dapat meningkatkan akses ke lokasi-lokasi sumber daya yang diperlukan untuk
pembangunan IKN
5. Menambah nilai ekonomis dari raw material menjadi barang jadi dengan
mendorong industri konstruksi
6. Kerjasama antar-provinsi untuk saling berkolaborasi mengembangkan sumber
daya alam dan SDM sekaligus mengatur dan mengawasi regulasi eksploitasi
sumber daya alam (menjaga kelestarian lingkungan).

27
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2019

Anda mungkin juga menyukai