Anda di halaman 1dari 5

YODIUM DAN RESPONS AUTOIMUN1

Johan S. Masjhur2

ABSTRACT

Iodine excess and iodine deficiency may trigger thyroid autoimmune response. Iodine excess exacerbates the
thyroid autoimmunity as iodine induced hyperthyroidism which frequently found in iodine deficiency areas,
meanwhile the iodine induced hypothyroidism may be found in normal iodine intake areas. This mechanism is
mediated through thyrocid toxiety process and increasing thyroglobuline immunogenity.

Keywords: iodine, IDD, autoimmune

Yodium tiroglobulin yang teriodinasi (iodinated


thyroglobulin), dan sebalik-nya tidak
Berdasarkan data epidemiologik dan hasil
berproliferasi bila tiroglobulin tidak ter-
perco-baan binatang diketahui bahwa yodium
iodinasi (non-iodinated thyroglobulin).2 Di
berperan dalam memicu respons autoimun
daerah cukup yodium, pemberian minyak ber-
tiroid. Hal terse-but dapat dilihat antara lain
yodium pada struma kecil non-toksik, pada
dari temuan berikut ini: (i). Terdapat
beberapa kasus akan diikuti peningkatan kadar
peningkatan infiltrasi limfositik pa-da kelenjar
antibodi tiroid dan infil-trasi limfositik di
tiroid setelah pemberian garam beryo-dium;
kelenjar tiroid.3
(ii). Antibodi antitiroid meningkat pada pasi-en
di daerah endemik setelah penyuntikan minyak Diamati pula di daerah dengan asupan
beryodium atau pemberian larutan KI per oral; yodium tinggi, angka kejadian penyakit Graves
dan (iii). Pasien penyakit jantung yang dan Hashi-moto ternyata lebih tinggi
mendapat peng-obatan amiodarone dibandingkan di daerah dengan asupan yodium
menunjukkan peningkatan titer antibodi render, yang menunjukkan adanya korelasi
antitiroid dan disfungi tiroid baik berupa hipo- antara kedua penyakit tersebut de-ngan
maupun hipertiroidi.1 Lebih lanjut Rose (1999) asupan yodium.4 Walaupun ada petunjuk lain
menemukan sel T pasien dengan tiroiditis yang bertentangan.4,5 umumnya para ahli
limfosi-tik khronik berproliferasi bila ada sependa-pat bahwa pemberian yodium

1 Disajikan dalam Temu Nasional GAKY, Semarang 4-5 Nopember 2001


2 Guru Besar FK Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin, Bandung

Vol. 1, No. 1, April 2002 Jurnal GAKY Indonesia (Indonesian Journal of IDD) 29
memang dapat me-micu respons imun dan individu yang rentan, umumnya individu de-
disfungsi tiroid baik pada mereka yang berada wasa dengan otonomi kelenjar tiroid.
di daerah endemik maupun cukup yodium. Sedangkan hipotiroidi yang diinduksi oleh
yodium (iodine-induced hypothyroidism) lebih
Patogenesis penyakit tiroid autoimun dan pe- sering di daerah cukup yodium.5-7
ranan yodium
Berdasarkan percobaan binatang, Drexhage
Pada manusia penyakit akibat proses et al. (2000) mengemukakan konsep
autoimun berjalan sangat lambat, terdapat patogenesis pe-nyakit tiroid autoimun sebagai
masa prodromal yang berlangsung lama berikut.8 Proses autoimun berawal dari
sehingga tidak diketahui kapan awal dari terakumulasinya APC (anti-gen presenting
prosesnya. Selama ini upaya mem-pelajari cells) pada organ sasaran, yang di-picu oleh
patogenesis proses autoimun hanya dapat berbagai stimulus inflamasi non-spesifik
dilakukan melalui percobaan binatang. seperti nekrosis sel-sel sasaran oleh virus atau
Penyakit autoimun dapat dikelompokkan tok-sin, di samping perubahan metabolisme
menja-di “organ specific” dan “non-organ dan per-tumbuhan sel-sel sasaran itu sendiri.
specific”; pada penyakit autoimun organ Proses auto-imun berlangsung dalam tiga
specific kelainan terjadi hanya pada organ tahap, yaitu tahap aferen (afferent stage), tahap
tertentu atau sistem organ, se-dangkan pada sentral (central stage), dan tahap eferen

penyakit autoimun “non-organ spe-cific” (efferent stage). Pada ta-hap aferen terjadi
kelainan dan sasarannya tidak pada suatu or- peningkatan presentasi autoanti-gen, diikuti

gan. Pada penyakit autoimun organ specific ja- kemudian dengan tahap sentral yang ditandai
ringan sasaran umumnya memiliki karakteristik oleh ekspansi dan maturasi yang berlebih-an
neuroendokrin, salah satu di antaranya adalah dari sel-sel autoreaktif T dan B, serta akhirnya
ke-lenjar tiroid. Contoh penyakit tiroid masuk pada tahap eferen yang memperlihatkan
autoimun ada-lah tiroiditis Hashimoto, pe-ngaruh dari sel-sel autoreaktif T dan B

hipotiroidi primer, dan penyakit Graves. tersebut pada organ/jaringan sasaran. Jaringan
sasaran menjadi sangat rentan terhadap
Penyakit tiroid autoimun, yang cenderung
pengaruh auto-imun yang disebabkan sel-sel T
ber-sifat familial dan lebih sering ditemukan
autoreaktif dan autoantibodi yang terakumulasi
pada wa-nita, merupakan suatu penyakit
dalam jumlah banyak di jaringan sasaran.
multifaktorial poli-genik akibat interaksi antara
Akibatnya, terjadi des-truksi jaringan atau
faktor genetik, ling-kungan, dan respons imun;
hambatan fungsi atau per-tumbuhan, seperti
yodium merupakan sa-lah satu faktor
yang terjadi pada tiroiditis Hashimoto dan
lingkungan yang penting dalam proses
hipotiroidi primer. Bentuk lainnya adalah
autoimun tersebut4. Yodium yang berlebih-an
rangsangan berlebihan terhadap jaringan
secara tidak langsung mempengaruhi fungsi
sasaran dengan manifestasi berupa penyakit
tiroid dengan memicu dan atau
Gra-ves.8
menGAKYbatkan eksaserbasi reaksi
autoimunitas tiroid. Hipertiroidi yang diinduksi Pada umumnya, kekurangan yodium akan

oleh yodium (iodine-induced hyper-thyroidism) me-nekan, sedangkan kelebihan yodium akan


sering ditemukan di daerah endemic defisiensi memacu tiroiditis autoimun pada individu yang

yodium setelah suplementasi yodium pada rentan.9 De-ngan kata lain baik kekurangan

30 Jurnal GAKY Indonesia (Indonesian Journal of IDD) Vol. 1, No. 1, April 2002
maupun kelebihan asupan yodium akan tiroglobulin yang mengandung yo-dium tinggi
memberikan dampak terha-dap fungsi maupun (highly iodinated thyroglobulin), seper-ti
morfologi kelenjar tiroid. diuraikan berikut ini.

Terdapat bukti-bukti tidak langsung, yang Sel-sel tiroid yang hiperplastik pada struma
seja-lan dengan hasil percobaan binatang, aki-bat kekurangan yodium, sangat aktif secara
bahwa kele-bihan yodium secara menahun meta-bolik dan sangat rentan terhadap
akan memodulasi ekspresi penyakit tiroid yodium. Ion yo-dida dalam jumlah yang
autoimun pada individu yang secara genetik berlebihan dengan cepat akan dioksidasi di
rentan. Sebaliknya yodium se-cara de novo dalam tirosit yang hiperplastik oleh enzim TPO,
tidak akan memicu autoimunitas pada individu menghasilkan bahan reaktif asam hipoyodat
normal, terutama bila diberikan dalam waktu dan radikal oksigen, serta akan merusak
singkat. Efek yodium pada individu yang tidak membran sel tiroid melalui oksidasi lipid dan
rentan autoimun (non-autoimmune prone) pro-tein membran. Efek oksidatif tersebut akan
berbeda-beda. Kekurangan yodium akan diper-kuat pada kasus dengan defisiensi
mempresipitasi reaksi autoimun ringan selenium, karena selenium merupakan
(fisiologis), sedangkan kelebihan yodium akan komponen dari protein yang mengandung
merangsang perkembangan timus.9 Yodium selenocysteine, suatu antioksidan alam yang
atau obat-obat yang mengandung yodium penting dari kelompok glutathione
dalam dosis farma-kologik dapat menginduksi peroksidase.9 Yodium yang diberikan dalam
tirotoksikosis selintas (transient) atau dosis tinggi pada keadaan defiensi selenium
permanen dan/atau hipotiroidi pa-da pasien dan kurang yodium akan menyebabkan
dengan atau tanpa penyakit autoimun yg nekrosis hebat tirosit, meningkatkan infiltrasi
mendasari dan kelainan non-autoimun.4 makrofag, disertai pening-katan transforming

Bagaimana mekanisme yodium memodulasi growth factor-β (TGF-β) dan fibrosis/atrofi

re-aksi autoimun? Berdasarkan percobaan tiroid.9 Terdapat pula petunjuk bahwa kelebihan

binatang, ada dua penjelasan atau mekanisme yodium yang berlangsung dalam waktu lama

yang saat ini banyak dianut, yaitu: (1) yodium mempunyai efek toksik terhadap tirosit pada

akan menimbul-kan toksisitas terhadap tirosit; individu yang mempunyai bakat autoimun

dan (2). peningkatan imunogenisitas (auto-immune-prone).

Permukaan sel tiroid : kondisi normal

- peroksidase tiroid Yodinasi Tg


- ion yodida
- H2O2 radikal iodida
- Tiroglobulin (Tg)
1. yodinasi membran protein
kondisi abnormal 2. peroksidasi lipid dari lipid
3. lisis membran sel

Vol. 1, No. 1, April 2002 Jurnal GAKY Indonesia (Indonesian Journal of IDD) 31
Gambar 1. Skema hipotetik kerusakan sel tiroid akibat yodida

Sumber : Sundick et al. 19901

Terbentuknya epitop imunogenik pada akan menimbulkan efek yang berbeda antara
molekul tiroglobulin setelah mendapat yodium lain tergantung pada individu yang
dalam jum-lah besar, dapat pula menjelaskan bersangkutan mem-punyai kelainan tiroid yang
fenomena auto-imun tiroid yang diinduksi oleh mendasari atau tidak, serta berapa lama dan
yodium (iodine-induced thyroid autoimmunity banyak yang bersangkutan terpapar pada
phenomenon). Tiro-globulin yang mengandung yodium yang berlebihan.
yodium tinggi (highly iodinated) merupakan
imunogen yang lebih baik dibandingkan Penutup

tiroglobulin yang mengandung yo-dium rendah Yodium yang merupakan unsur esensial
(low iodinated).9 Menurut Rose (1999) respons dalam hormogenesis hormon tiroid, ternyata
imun tersebut bersifat spesifik terhadap juga bersifat imunogenik. Terdapat bukti-bukti
tiroglobulin, baik menyangkut respons epidemiologik yang didukung oleh hasil
antibody maupun proliferasi sel T; bahkan percobaan binatang, yang menunjukkan bahwa
munculnya lesi dapat diprediksi melalui adanya yodium berperan dalam proses autoimun tiroid.
antibody tiroglo-bulin spesifik IgG2b.2 Selain Temuan-temuan tersebut di atas menimbulkan
itu ada laporan bahwa yodium secara langsung dilema dalam upaya pencegah-an GAKY. Di
merangsang sel-sel imun seperti makrofag, satu sisi suplementasi yodium dalam program
sel-sel T, sel-sel dendritik, dan sel-sel B, dan pencegahan GAKY mutlak harus dilaksa-nakan,
memegang peranan pula dalam per- di sisi lain harus pula diwaspadai dan dice-gah
kembangan proses autoimun tiroid.9 efek samping yang mungkin terjadi. Namun
demikian hendaknya diyakini bahwa manfaat
Implikasi klinik
yang diperoleh dari program penanggulangan
Khususnya di daerah defisiensi yodium, GAKY jauh melebihi risiko akibat pemberian
program yodisasi dapat menimbulkan efek yodium.
samping berupa: 1. Hipertiroidi yang diinduksi
yodium. Nodul toksik yang terjadi Daftar Pustaka
kemungkinan bersifat selintas dengan angka 1. Sundick RS, Bagchi N, and Brown TR. Mechanism
kejadian yang menurun, namun angka keja- by which iodine induces autoimmunity. In
dian penyakit Graves kemungkinan meningkat Drexhage et al. (Eds.) The Thyroid Gland:
se-cara permanen; 2. Hipotiroidi yang diinduksi Environment and Auto-immunity. Elsevier

yo-dium; 3. Autoimunitas yang diinduksi Science Publishers (Biomedical Division)


1990:13-22.
yodium, baik dalam bentuk penyakit Hashimoto
maupun Graves; dan 4. Peningkatan angka 2. Rose NR. Linking iodine with autoimmune thy-
roiditis. Environ Health Perspect 1999;Suppl.
kejadian karsinoma ti-roid papiler.10
5:749-52.
Di daerah cukup yodium, pemberian yodium

32 Jurnal GAKY Indonesia (Indonesian Journal of IDD) Vol. 1, No. 1, April 2002
3. Papanatasiou L. The effect of iodine stand at the turn of the century ? Thyroid
administration on the development of thyroid 2001;11(5):437-48.
autoimmunity in patients with nontoxic goiter. 8. Drexhage HA, de Wit HJ, and Mooij P. Iodine and
Thyroid 2000;10:493-7. thyroid autoimmune disease . In Peter F,
4. Mariotti S, Loviselli A, Cambosu A, et al. The Wiersinga W, and Hostalek U (Eds.). The Thyroid
role of iodine in autoimmune thyroid thyroid and Environ-ment. Stuttgart, Schattauer
disease in humans. The Thyroid and Iodine. 2000:163-77.
Stuttgart, Schat-tauer 1996:155-68. 9. Ruwhof C and Drexhage HA. Iodine and thyroid
5. Roti E and Vagenakis AG. Effect of Excess Iodide autoimmune disease in animal models. Thyroid
: Clinical Aspects. In Braverman LE and Utiger 2001;11:427-36.
RD (Eds.). Werner and Ingbar’s The Thyroid. 6th 10. Koutras DA. Control of efficiency and results,
edition. Philadelphia JB Lippincott Comp. and adverse effects of excess iodine
1996:390-402. administration on thyroid function. Ann
6. Wiersinga WM, Prummel MF, and Strieder TGA. Endocrinol (Paris) 1996; 57(6):463-9.
In Peter F, Wiersinga W, Hostalek U (Eds.). The
Thyroid and Environment. Stuttgart Schattauer,
2000:179-84.

7. Delange F, de Benoist B, Pretell E, and Dunn JT.


Iodine deficiency in the world : Where do we

Vol. 1, No. 1, April 2002 Jurnal GAKY Indonesia (Indonesian Journal of IDD) 33

Anda mungkin juga menyukai