Anda di halaman 1dari 9

Menentukan Panjang Jangkauan Perangkat Jammer dengan

Pendekatan Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP)


Elan Djaelani
Pusat Penelitian Informatika-LIPI
elan@informatika.lipi.go.id

Abstrak
Pada tahun 2007 kami telah membuat peralatan jammer yang berfungsi untuk
mengganggu atau melumpuhkan komunikasi radio musuh pada peperangan
elektronika.Peralatan telah berfungsi dengan baik , tetapi ada keinginan dari calon user untuk
penelitian pengembangan baik dari dimensi maupun performance.Untuk itu kami melakukan
penelitian mengoptimasikan daya jangkau perangkat jammer
Metodologinya adalah pertama membuat persamaan daya jangkau peralatan
jammer.Kedua mengganti antena dengan antena directional dan ketiga mengubah exciter
menjadi 4 band.Hasil riset diharapkan digunakan TNI (Tentara Nasional Indonesia ).Dengan
pengembangan ini diharapkan daya jangkaunya meningkat atau performance meningkat.Pada
makalah ini kami membahas mengenai panjang daya jangkau peralatan jammer dengan
pendekatan equivalent isotropically radiated power (EIRP).

Kata kunci: jammer, mengganggu komunikasi, melumpuhkan komunikasi, EIRP

karena sudah dibakukan dan menempati


1. Pendahuluan alokasi frekuensi tertentu.
Kedua, prosedur operasi frekuensi sistem
Terdapat beberapa metoda untuk komunikasi elektronik yang dilakukan
melumpuhkan sistem komunikasi dengan secara manual, sehingga dapat diketahui
teknologi elektromagnetik, antara lain dengan cara intelijen atau usaha-usaha
jamming. pembocoran kode prosedur operasi.
Jamming adalah cara melumpuhkan Ketiga, perangkat sistem komunikasi
komunikasi elektronik dengan cara menimpa yang digunakan oleh instansi penting
atau menutupi sinyal dari suatu pemancar sebagian besar adalah buatan luar negeri,
dengan sinyal lain (disebut sinyal jamming) sehingga dengan mudah dapat diketahui
yang mempunyai frekuensi sama dan daya spesifikasi dan kelemahannya.
atau energi yang lebih besar, sehingga Keempat, perangkat sistem komunikasi
penerima hanya akan mendeteksi sinyal tidak dilengkapi dengan mekanisme untuk
jamming yang mempunyai daya lebih besar, berkelit atau menghindar dari kemungkinan
ini akan mengakibatkan komunikasi pelumpuhan, seperti memanfaatkan teknik
terganggu atau bahkan lumpuh sama sekali. “spread spectrum” yang handal untuk
Jamming terutama digunakan untuk menghindari pemacetan atau pelumpuhan.
melumpuhkan komunikasi radio atau Sinyal jamming dapat dipancarkan
wireless yang membawa informasi voice, melalui stasiun (pemancar) jamming tetap
video ataupun data. atau bergerak (mobile) yang ditempatkan
Mengapa suatu sistem komunikasi pada kendaraan darat, pesawat terbang,
elektronik dapat dilumpuhkan secara ataupun kapal laut seperti terlihat pada
elektromagnetik, ada beberapa alasan : gambar 1.
Pertama, tidak sukar untuk mengetahui
frekuensi kerja dan lebar bidang frekuensi (
BW : bandwidth ) suatu sistem komunikasi,

INKOM, Vol. III, No. 1-2, Nop 2009 III-22


Gambar 1. Jamming pada system komunikasi radio [8]

2.Permasalahan Power Amplifier


Adalah bagian terakhir yang
Diagram blok radio jammer yang telah berhubungan dengan antenna,bagian ini cara
dibuat pada penelitian yang dibiayai Ristek bekerjanya mirip dengan Driver Aplifier
pada tahun anggaran 2006 dan 2007 adalah yaitu sebagai penguat kelas A atau linierv
seperti pada gambar2. amplifier, daya output yang dihasilkan
Radio Jammer terdiri dari bagian bagian: sebesar 100 Watts.
Exciter (terdiri dari Noise Power Supply
Generator,Sawtooth Generator, 2 buah Merupakan sumber catu daya hanya
VCO, Sum dan sistem Switch), BPF, Driver untuk bagian Power Amplifier saja,
Amplifier,RF Power Amplifier dan Power teganagan catuannya sebesar 28 V
Supply, semuanya berada pada rack adjustable dan arus yang dihasilkan adalah
pemancar jammer pada gambar 3. sebesar 15 Ampere.
Cara kerja perangkat jammer seperti Antena Tx
dibawah ini: Jenis Antena Discone secara umum
Exciter kurang popular,karena pemakainya bunyak
Merupakan bagian terpenting , karena digunakan dikalangan komersial dan
seluruh proses pembangkitan sinyal militer.Kelebihan dari antena ini adalah
sweeper(penyapu) , sinyal derau (noise) dan selain mempunyai pancarannya
sinyal oscilator (Voltage Control Oscilator) omnidirectional juga tak kalah penting
berasala dari bagian ini. kemampuan kemampuan karakteristik
Driver Amplifier frekuensinya sangat lebar (broadband).
Bagian ini berfungsi untuk memperkuat Peralatan telah berfungsi dengan baik ,
sinyal keluaran dari Exciter sebelum masuk tetapi ada keinginan dari calon user untuk
ketingkatn Power Amplifier.Rangkaian penelitian pengembangan baik dari dimensi
Driver Amplifier merupakan sebuah penguat maupun performance.Untuk itu kami
pita lebar ( wideband) dan bekerja sebagai melakukan penelitian mengoptimasikan daya
penguat kelas A atau linier Amplifier. jangkau perangkat jammer.

Djaelani: Menentukan Panjang Jangkauan Perangkat Jammer dengan Pendekatan


Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP) III-23
Gambar 2. Diagram blok Radio Jammer
bekerja sesuai dengan frekuensi band
sehingga gainnya akan lebih tinggi,
Keempat dimensi peralatan
diperkecil,dengan memampatkan bagian
bagiannya.
Hasil riset diharapkan digunakan TNI
(Tentara Nasional Indonesia ). Dengan
pengembangan ini diharapkan daya
jangkaunya meningkat atau performance
meningkat.Pada makalah ini kami
membahas mengenai panjang daya jangkau
peralatan jammer dengan pendekatan
equivalent isotropically radiated power
Gambar 3. Rak peralatan Radio Jammer (EIRP).

3.Tujuan 4. Studi pustaka


Tujuan dari penulisan makalah ini
4.1 Link Budgeting pada sistem
adalah untuk mengoptimasikan daya
jangkau perangkat jammer. Untuk tujuan komunikasi radio
tersebut kami membuat beberapa tahapan Untuk mengoptimalkan daya jangkau
pekerjaan: perangkat Jammer , maka harus
Pertama membuat persamaan daya mengetahui dahulu persamaan untuk
jangkau peralatan jammer. menghitung jangkauan perangkat
Kedua menaikan gain antena jammer Jammer.Dalam menghitung jangkauan
yaitu dengan mengganti antena pemancar perangkat Jammer ini,sama seperti
semula omni directional (Antena Discone) menghitung link budgeting pada
dengan antena directional. komunikasi radio.Dalam radio komunikasi
Ketiga mengubah Exciter ,Band Pass ,effective isotropic radiated power (EIRP)
Filter menjadi 4 band, dan RF Amplifier adalah besar kekuatan teoritis antena
menjadi 4 buah yang masing masing isotropis ( yang merata mendistribusikan
kekuatan disegala arah) akan

INKOM, Vol. III, No. 1-2, Nop 2009 III-24


mengeluarkan untuk menghasilkan daya mengkoordinir pemancar pada frekuensi
puncak pada arah maksimum gain antena yang sama sehingga daerah cakupan
[3].EIRP digunakan untuk memperkirakan mereka tidak tumpang tindih.Ilustrasi link
daerah jangkauan pemancar, dan untuk budgeting seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Ilustrasi link budgeting[3]


Link budgeting merupakan suatu proses dimana:
perhitungan awal dalam mendisain suatu D=jarak antara kedua antena (Km)
sitem komunikasi.Tahapan perhitungan .f=frekuensi yang digunakan (MHz)
link budgeting secara umum adalah L=loss dari siatem (dB)
sebagai berikut:
a.Hitung EIRP dari sisi transmitter.Besar c.Tentukan nilai Isotropic Signal Level
nilai EIRP seperti pada persamaan dibawah (ISL)
ini[4]. ISL=EIRP-FSL (3)
EIRP = PT − LC + G A (1) Dimana:
FSL= Free Space Loss
dimana:
PT =power output RF Amplifier.
d.Tentukan Receive Signal Level (RSL)
LC = rugi rugi pada kabel antara RF
RSL=ISL+G ant rx- Line loss rx (4)
Amplifier dan antenna.
Dimana :
GA = gain antenna pemancar.
ISL=isotropic signal level
G ant rx=gain antenna penerima
b.Tentukan nilai Free Space Loss.
Line loss rx=line loss disisi penerima
L(dB) = 32,44 + 20 log D
(2)
+ 20 log f
Zone ditambah 3 meter bebas dari
halangan maka radio LOS baik.Sebagian
4.2 Fresnell Zone mengadopsi bahwa harus 80% dari fresnell
Pada perambatan sinyal dari perangkat Zone tidak ada yang menghalangi untuk
radio jamming ke receiver supaya sinyal memperoleh radio LOS yang baik.Jika ada
dapat diterima dengan baik, maka posisi halangan diwilayah Fresnell Zone maka
perangkat radio jamming dan receiver peformance sistem akan terganggu.
harus line of sight (LOS).
Pada kondisi LOS,antara pengirim dan
penerima tembus pandang secara langsung
4.3 Horizon Radio
tanpa ada rintangan.Dari gambar Fresnell Bentuk bumi seperti bola mengakibatkan
Zone berupa cerutu raksasa, mempunyai perambatan gelombang radio terbatas oleh
panjang d dan radius maksimum r.Teori jarak horizon.Jarak horizon radio dh lebih
Fresnell Zone nantinya digunakan untuk panjang dari horizon oftis.
mengkuantifikasi radio line of
dh = 1,4 h (5)
sight.Beberapa orang menggunakan
konsensus bahwa jika 60% dari Fresnell dimana:

Djaelani: Menentukan Panjang Jangkauan Perangkat Jammer dengan Pendekatan


Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP) III-25
h=tinggi antena (feet) Untuk h=100 m= 300 feet, dh=1,4√300
dh= jarak horizon (mile) mile=1,4x17,6 mile=24,64 mile=36,96 km.
Untuk h=20 m=60 feet, dh=1,4√60
mile=1,4x7,7 mile=10.78 mile=16,7 km.

Gambar5 .Fresnell Zone.[4]

4.4 Konversi dBm ke microvolt per Tabel 2. EIRP terhadap perubahan


meter besarnya PT (daya output Power
Amplifier RF)
Biasanya sensitivity dipakai satuan Pt EIRP Pt EIRP
microvolt per meter ,maka persamaan (dBm) (dBm) (dBm) (dBm)
konversi dari dBm ke microvolt per meter
seperti persamaan 6. 49.29 51.79 51.13 53.64
49.54 52.04 51.76 54.26
E = 10 ( P +77 + 20 log f ) / 20 (6)
Dimana: 49.77 52.28 53.97 56.48
E dalam microvolt per meter 50 52.5 54.77 57.28
(f) dalam Megaherzt 50.21 52.71 55.44 57.94
P dalam dBm 50.41 52.91 56.02 58.52
Untuk keperluan perhitungan daya
50.60 53.10 56.53 59.03
jangkau jammer telah dibuat tabel 1.
Menghitung E (microvolt per meter) dari 50.79 53.29
persamaan 6. Tabel 3. FSL terhadap perubahan jarak
Tabel 1. Daftar P(dBm) dan E (mikrovolt D FSL D FSL
permeter) dari pers.(6) (Km) (dB) (Km) (dB)
Pt(dBm) E( u-volt/meter) 1 66.42 12 88.00
-116 0.56 2 72.44 13 88.69
-100 3.53 3 75.96 14 89.34
-90 11.19 4 78.46 15 89.94
-87 15.81 5 80.39 16 90.50
-70 111.94
6 83.32 17 91.02
8 84.48 18 91.52
9 85.50 19 91.99
10 86.42 20 92.44

INKOM, Vol. III, No. 1-2, Nop 2009 III-26


5. Metoda Pengukuran tidak dapat dilakukan karena
keterbatasan waktu, karena sistem
Dalam menentukan panjang jangkauan tranceiver dengan frekwensi tersebut hanya
perangkat jammer dengan pendekatan TNI yang memiliki. Dengan mengetahui
equivalent isotropically radiated power sensitifitas dalam microvolt per meter maka
(EIRP) kami membuat beberapa tahap, ISL nominal dibuat 15 kali sensitifitas
yaitu: penerima.
1. Mengukur output power Power
Amplifier RF perangkat jammer.
6. Hasil dan Analisis
2. Membahas kembali menghitung link
budgeting antara pemancar dan penerima
radio. 6.1 Pengukuran Power Amplifier
3. Membahas kembali sifat perambatan Jammer
gelombang radio pada pemukaaan bumi, Blok diagram pengukuran Power
dimana adanya pemantulan gembang Amplifier RF Jammer seperti pada gambar
radio maka dibahas kembali fresnell 6.
zone. Selanjutnya dengan bentuk Mengukur Respon Amplifier
permukaan bumi bulat sehingga adanya • Saklar S1 dihubungkan dengan CW
horizon radio. Signal dan S2 dihubungkan ke Dummy
4. Menerapkan link budgeting tersebut Load.
diatas pada hal khusus pada sistem • Atur Sinyal Generator mulai frekuensi
perang elektronika perangkat jammer. 30-80 MHz , baca besarnya daya yang
5. Konversi dBm ke microvolt per meter. terbaca pada Power meter dan amati
Dimana penerima harus menerima sinyal bentuk spectrum frekuensi yang
jamming diatas level sinyal yang diterima tergambar pada Spektrum Analyser.
biasa.
• Dicatat mulai dari frek 30-80 MHz.
Ada cara menentukan level sinyal yang
Data hasil pengukuran Power Amplifier
diterima pada bagian Hasil dan Analisis.
optimal dengan selektivitas Penerima.

Gambar 6. Blok diagram pengukuran Power Amplifier[2]

Djaelani: Menentukan Panjang Jangkauan Perangkat Jammer dengan Pendekatan


Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP) III-27
Tabel 4 Data hasil pengukuran Power Amplifier
P.O. PO
Freq. N Freq.
No (Dummy) (Dummy)
[MHz] o [MHz]
dBm dBm
1 30 50 13 56 48,75
2 32 50 14 58 48,75
3 34 49,54 15 60 48,75
4 36 49,03 16 62 49,03
5 38 48,75 17 64 49,03
6 40 48,75 18 68 49,29
7 42 49,03 19 70 49,54
8 44 49,29 20 72 49,78
9 46 49,54 21 74 49,78
10 48 49,54 22 76 50
11 50 49,54 23 78 50
12 52 49,29 24 80 49,54

Gambar 7. Percobaan pengukuran perbandingan sinyal receiver dan sinyal jamming.

6.2 Menentukan perbandingan ISL jamming cukup optimal untuk memacetkan


Pembangkit sinyal receiver dapat komunikasi dan catat level sinyal
digantikan oleh Transceiver yang bekerja jamming.Nilai terukur adalah ISL,dan pada
pada frekuensi antara 30-80 MHz. waktu terjadi lumpuh komunikasi sebut
Pembangkit sinyal jamming dapat dipakai ISLoptimal.
sub bagian Exciter pada sistem Radio ISLoptimal = EIRP − FSL
Jammer, dimana mempunyai output 0 dBm,
Dari pers (1) dan (2) didapat:
untuk mengatur level output pembangkit
sinyal jamming dipergunakan Variabel ISLoptimal = PT − LC + G A
(7)
Attenuator. Mula mula hanya pembangkit − 32,44 − 20 log D − 20 log f
sinyal receiver yang dihidupkan,lalu
hidupkan Receiver danMeter Audio, maka Dari pers(7) dapat dikeluarkan nilai -20 log
meter audia akan menunjukan adanya sinyal D.
audio. − 20 log D = ISLoptimal − PT + LC
Setelah itu hidupkan pembangkit sinyal (8)
− G A + 32,44 + 20 log f
jamming, maka akan terjadi jamming pada
receiver sehingga meter audio tidak Seterusnya dari pers (6) didapat nilai log D.
menujuk,setelah variabel Attenuator dipilih 1
nilai sehingga sinyal jamming cukup besar
log D = ( ISL0 pt − PT + LC
− 20 (9)
untuk dapat memacetkan komunikasi.Atur
Variabel Attenuator sehingga sinyal − G A + 32,44 + 20 log f )

INKOM, Vol. III, No. 1-2, Nop 2009 III-28


Dari pers (9) didapat : Input sinyal jamming dibuat 15 kalinya
D = 10 .........(10)
Z atau sebesar 15 mikro volt per meter, maka
akan akan terjadi sinyal jamming akan
menggangu sinyal input reciver sehingga
1 receiver hanya menerima sinyal jamming.
z= ( ISLopt − PT + LC (11) Dari tabel 1 , E dengan 15 mikro volt per
− 20 meter sama dengan P sebesar -87 dBm,
− G A + 32,44 + 20 log f ) untuk lebih yakin dapat melumpuhkan
Dimana: diberi margin = 57 dB,sehingga ISL opt= -
D dalam Km 30 dBm
.f dalam MHz Tabel 5 adalah jarak yang dijangkau dengan
PT dalam dBm perubahan Power Output RF (dalam Watt
LC dalam dB dan dBm), untuk ISL nominal = -30 dBm.
GA dalam dB Dari persamaan 5 untuk tinggi antena 20 m
ISLoptimal dalam dBm Tabel jarak terhadap mempunyai horizon radio 16,7 km dan
perubahan output RF Amplifier PT (dalam untuk tinggi antena 100 m mempunyai
Watt dan dBm) dan untuk ISL optimal =- horizon radio 36,96 km.
30dBm dari persamaan 11, persamaan 10
7. Kesimpulan
dan persamaan 2.
Perhitungan link budgeting pada
Tabel 5. Jangkauan perangkat jammer
pemancar dan penerima dapat digunakan
terhadap perubahan PT dan untuk ISL
pada penentuan jangkauan pemancar
optimal =-30dBm
jammer.
Diperlukan perbandingan level sinyal
jamming dan level sinyal input receiver agar
Pt(Watt) Pt(dBm) D[km]
terjadi pelumpuhan.melalui percobaan.
85 49.29 5.87 Daya jangkau perangkat jammer seperti
90 49.54 6.04 pada tabel 5, berubah terhadap besarnya Pt.
95 49.78 6.20 Daya jangkau perangkat jammer
dipengaruhi oleh perambatan gelombang
100 50 6.36 VHF.
120 50.79 6.97 Pada perambatan gelombang dengan
130 51.14 7.26 frekuensi VHF , berlaku sifat Fresnell Zone
150 51.76 7.79 untuk jarak D ini harus Line Of Sight antara
pemancar dan penerima.
250 53.97 10.06 Perambatan gelombang radio VHF
300 54.77 11.02 merupakan garis lurus, maka jangkauannya
350 55.44 11.91 dibatasi oleh horizon radio, jadi jarak
400 56.02 12.73 jangkaunya tidak melebihi horizon radio.
Peningkatkan daya jangkauan jammer
450 56.53 13.50 dapat dikerjakan :
6.3 Analisis -Menaikan gain antena yaitu dengan
mengganti antena pemancar semula omni
Receiver PRC 1077 mempunyai sensitivity = directional dengan antena directional.
-116 dBm (pada 12 dB SINAD) [7]. -Mengubah Exciter ,Band Pass Filter
Kalau kita konversikan sensitivity ini ke menjadi 4 band, dan RF Amplifier menjadi 4
nilai E adalah 0,177 mikro volt per meter, buah yang masing masing bekerja sesuai
Receiver pada umumnya mempunyai dengan frekuensi band sehingga gainnya
sensitivity = 1 mikrovolt per meter. akan lebih tinggi,

Djaelani: Menentukan Panjang Jangkauan Perangkat Jammer dengan Pendekatan


Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP) III-29
Pengukuran daya jangkau peralatan [2] Elan Djaelani,Pembuatan Modul
jammer belum dapat dilaksanakan karena Receiver Untuk Sistem Perangkat
keterbatasan waktu, dan juga karena sistem Pemancar Jamming, “Prosiding
tranceiver dengan frekwensi tersebut harus Seminar Radar Nasional 2009”,
meminjam dari TNI. Bandung ,30 April 2009, ISBN 9-793-
68889-6.
8. Ucapan terima kasih [3] http://en.wikipedia.org/wiki/Equivalent
_isotropically_radiated_power.
Penelitian ini dilaksanakan di Puslit [4] Std. 100 The Authoritative Dictionary
Elektronika dan Telekomunikasi-LIPI. of IEEE Standards Terms, 7th Edition,
Saya ucapkan terima kasih kepada : The Institute of Electrical and
• Daday Ruhiat Amd,Djaelani ,Dede Electronics Engineers, New York,
Ibrahim,dan Syamsu Ismail ,ST. Puslit 2000, ISBN 0-7381-2601-2, page 391
Elektronika dan Telekomunikasi-LIPI [5] Elan Djaelani,Daday Ruhiat,Pembuatan
• Ridodi Anantaprama,ST,Puslit Exciter Untuk Perangkat Pemancar
Informatika –LIPI. Jamming, “Prosiding Radar Nasional
• Rustamaji Ir,MT., Jurusan Teknik 2008”,ISSN:1979-2921.
Elektro –ITENAS. yang telah membantu [6] Termann,Electronic And Radio
dalam melaksanakan penelitian dan Engineering,,Mc Graw-Hill
penulisan makalah ini. Kogakusha,1982( p 820)
[7] www.dtwc.com,VHF 1077 Tactical
9. Daftar pustaka Manpack Radio,DATRON,3030
Enterprise Court,Vista,CA 92081,USA.
[1] Elan Djaelani,Agus Subekti,VHF
[8] Laporan Penelitian VHF Radio
Electronic Jamming Device For
Jammer,Puslit Informatika-LIPI,2007.
Electronic Warfare, “Proceeding of
:Asia Pacific On
Arts,Science,Engineering &
Technology”,Solo May 19-22
2008,ISBN:979 3688 88 2

INKOM, Vol. III, No. 1-2, Nop 2009 III-30

Anda mungkin juga menyukai