Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SA Seksi 342
PENDAHULUAN
1
Contoh tambahan estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan
historis disajikan dalam paragraf 16.
342 .
Standar Pofesional Akuntan Publik
dan pengalamannya tentang peristiwa masa lalu dan sekarang, serta asumsi
tentang kondisi yang diharapkan ada dan rangkaian tindakan yang
diharapkan akan dilaksanakan.
Risiko salah saji estimasi akuntansi yang material biasanya tergantung dari
kompleksitas dan subjektivitas proses penetapan estimasi akuntansi,
tersedianya dan keandalan data relevan jumlah dan signifikan atau tidaknya
asumsi yang dibuat, serta tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan
asumsi tersebut.
342.
Audit atas Estimasi Akuntansi
2 SA Seksi 411 [PSA No. 08] Makna Menyajikan Secara Wajar Sesuai dengan Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia dalam Laporan Auditor Independen membahas
tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
3 SA Seksi 431 [PSA No. 10] Pengungkapan Memadai dalam Laporan Keuangan
membahas tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan apakah laporan keuangan
mencakup pengungkapan memadai hal-hal material sesuai dengan keadaan dan fakta yang
disadarinya.
342.3
Standar Pofesional Akuntan Publik
E VA LU AS I KE PA NT A S AN (REASONABLENESS)
4
Sebagai tambahan terhadap bukti tentang estimasi, dalam keadaan tertentu auditor
dapat meminta representasi tertulis dari manajemen berkaitan dengan faktor dan asumsi
kunci.
342.4
Audit atas Estimasi Akuntansi
342.5
Standar Pofesional Akuntan Publik
Dalam keadaan ini, suatu evaluasi estimasi atau faktor kunci, atau asumsi
dapat dibuat minimum atau dipandang tidak perlu karena peristiwa atau
transaksi tersebut dapat digianakan oleh auditor untuk menilai kepantasan
estimasi.
14 Seperti dijelaskan dalam SA Seksi 312 [PSA No. 25] Risiko Audit dan
Matenrialitas dalam Pelaksanaan Audit, paragraf 29, auditor menilai
kepantasan estimasi akuntansi dalam hubungannya dengan laporan
keuangan secara keseluruhan:
Berhubung tidak ada satu pun estimasi akuntansi yang dapat dijamin
ketepatannya auditor harus menyadari bahwa adanya perbedaan antara
estimasi yang didukung penuh oleh bukti audit dengan estimasi yang
dicantumkan dalam laporan keuangan merupakan suatu hal yang wajar,
oleh karena itu perbedaan tersebut tidak dapat dianggap sebagai
kemungkinan salah saji. Namun, apabila auditor berkesimpulan bahwa jumlah
yang diestimasi dalam laporan keuangan tersebut tidak masuk akal, ia harus
memperlakukan perbedaan antara estimasi tersebut dengan estimasi yang
pantas sebagai kemungkinan adanya salah saji dan menggabungkannya
dengan kemungkinan salah saji lainnya. Auditor juga harus
mempertimbangkan apakah perbedaan antara estimasi yang didukung bukti
audit dan estimasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan memberikan
petunjuk adanya kecenderungan manajemen.entitas untuk menyajikan
laporan keuangan menurut keinginannya, meskipun kedua estimasi
tersebut secara individual dianggap wajar. Sebagai contoh, jika setiap
estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan merupakan
estimasi yang dianggap wajar secara individual, tetapi jika perbedaan antara
masing-masing estimasi tersebut dengan estimasi yang didukung oleh bukti
audit cenderung untuk meningkatkan laba, auditor harus mempertimbangkan
kembali estimasi tersebut secara keseluruhan.
15 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001. Penerapan lebih awal
dari tanngal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan. Masa
transisi ditetapkan mulai dari 1 Agustus 2001 sampai dengan 31 Desember
2001. Dalam masa transisi tersebut berlaku standar yang terdapat dalam
Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Agustus 1994 dan Standar
Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Setelah tanggal 31 Desember
2001, hanya ketentuan dalam Seksi ini yang berlaku.
342.6
Audit atas Estimasi Akuntansi
LAM PIR AN
Piutang Pendapatan
Piutang tidak tertagih Pendapatan penumpang
Cadangan penghapusan kredit penerbangan
Gadai yang tidak tertagih
Penghasilan pelanggan
Pendapatan angkutan
Pendapatan bea (dues income)
Kerugian kontrak penjualan
Sediaan
Sediaan usang Kontrak
Nilai bersih sediaan yang Pendapatan yang akan dihasilkan
dapat direalisasikan jika Biaya yang akan terjadi
terdapat harga jual dan Persentase penyelesaian
biaya masa yang akan
datang diperhitungkan
Kerugian atas komitmen Sewa Guna Usaha
pembelian Biaya langsung awal (initial direct
cost)
Biaya pelaksanaan
Nilai residu
Tuntutan Pengadilan
Probabilitas kerugian
Jumlah kerugian
Instrumen Keuangan
Penilaian sekuritas
Klasifikasi sekuritas yang diper- Tarif
dagangkan versus investasi Tarif pajak efektif tahunan dalam
Probabilitas tingginya korelasi
pelaporan interim
hedge
Tarif bunga atas piutang dan
Penjualan sekuritas dengan
utang yang diperhitungkan
puts and calls Tingkat laba bruto dalam
metode akuntansi program
342.7
Fasilitas Produktif, Sumber
Daya Alam dan Aktiva
Tidak Berwujud Alcrual
Jangka waktu manfaat dan Klaim tanggungan sendiri pada
nilai residu perusahaan asuransi kerugian
Metode depresiasi dan amor- Kompensasi dalam stock option plans
tisasi dan deferred plans
Keterpulihan biaya (recovaribili- Klaim jaminan
ty of costs Pajak bumi dan bangunan (PBB)
Cadangan terpulihkan Pengembalian yang dinegosi-
(recoverable reserve)
asi kembali Lain-lain
Asumsi aktuaria dalam biaya Kerugian dan nilai bersih yang dapat
pensiun direalisasikan atas penjualan bagian
atau
restrukturisasi bisnis
342.8