Anda di halaman 1dari 15

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN YANG EFEKTIF

PAPER

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keperawatan

Oleh :

Ivan Dwi Pradipta (108117072)


Rizky Octaviani (108117054)
Dinda Kartika Dewi (108117083)
Rosmita Indriarti (108117068)
Murnitasari (108117082)
Hadijah Fauzi Badjamal (108117044)
Linda Nur Herlina (108117064)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
CILACAP
2020
GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN YANG EFEKTIF

A. GAYA KEPEMIMPINAN
Penerapan suatu gaya kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh persepsi
pimpinan tentang perannya, nilai-nilai yang dianut, sikap dalam mengemudikan
jalannya organisasi, perilaku kepemimpinan dan gaya kepemimpinan yang
dominan. Tipologi kepemimpinan saat ini antara lain:
1. Otokratik
Pada gaya kepemimpinan otokratik, pemimpin melakukan kontrol
yang maksimal terhadap bawahan, membuat keputusan sendiri dalam
menentukan tujuan kelompok. Gaya kepemimpinan otokratik tidak
meningkatkan partisipasi dan kerja sama antara bawahan dengan pemimpin.
Perilaku pemimpin yang otokratik sering menimbulkan kekecewaan dan
ketidakpuasan dari bawahan. Gaya kepemimpinan otokratik efektif
digunakan dalam keadaan darurat. Disamping itu juga bermanfaat bila
pemimpin adalah satu-satunya orang yang menjadi sumber informasi dan
keterampilan tertentu, dengan kemampuan bawahan yang terbatas.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan otokratik adalah:
a. Menuntut ketaatan penuh dari bawahan.
b. Disiplin kerja tinggi dan kaku, ketaatan bawahan lebih hanya
dikarenakan rasa takut.
c. Nada keras dalam memberikan instruksi, egois, tidak mau menerima
saran dan pandangan bawahan serta menerapkan komunikasi satu arah.
d. Tujuan organisasi sama dengan tujuan pribadi.
e. Organisasi dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi.
f. Menganggap dirinya sebagai sumber kehidupan organisasi.
g. Kekuasaan bersifat sentralisasi dan pengambilan keputusan tanpa
melibatkan bawahan.
h. Pembenaran segala cara untuk mencapai tujuan.
i. Setiap hambatan dianggap sebagai penghalang, dan akan disingkirkan.
j. Memperlakukan bawahan sebagai alat.
k. Berorientasi pada tugas.
l. Perilaku kekuasaan formal.
2. Demokratik
Pada gaya kepemimpinan demokratik, pemimpin menghargai
karakteristik dan kemampuan bawahannya. Pemimpin menggunakan
posisinya untuk mendapatkan pandangan bawahannya serta memotivasi
mereka untuk mencapai tujuan dan membiasakan mereka untuk membuat
keputusan tertentu bagi dirinya. Dengan gaya kepemimpinan demokratik,
bawahan akan merasa puas dan merasa dibutuhkan dalam bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratik adalah:
a. Memandang perannya sebagai kordinator dan integrator.
b. Pendekatan holistik dan integratik.
c. Organisasi sebagai wahana untuk mencapai tujuan bersama.
d. Organisasi perlu disusun agar keragaman kegiatan dapat semuanya
terakomodasi.
e. Berprinsip bahwa perbedaan perlu menjamin kebersamaaan.
f. Memperlakukan bawahan secara manusiawi dan menyadari berbagai
kebutuhan bawahan (fisik, psikologis, spiritual, sosial budaya, prestise
dan pengembangan).
g. Pengambilan keputusan ditetapkan bersama yang bertujuan untuk
meningkatkan tanggung jawab.
h. Dihormati oleh karyawan dan bukan ditakuti.
i. Menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitas dan inovasi bawahan.
j. Bertanggung jawab terhadap kesalahan bawahan.
k. Memberikan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi.
l. Mengutamaklan kepentingan bersama.
m. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang praktis dan realistis
3. Paternalistik
Gaya kepemimpinan paternalistik terdapat pada lingkungan
tradisional karena adanya kekuatan ikatan primordial, sistem keluarga besar,
komunalistik, peran adat istiadat, dan hubungan pribadi yang dekat antar
anggota masyarakat.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan paternalistik adalah:
a. Terdapat pada lingkungan tradisional: kekuatan ikatan primordial,
sistem keluarga besar, komunalistik, peran adat istiadat, dan hubungan
pribadi yang dekat antar anggota masyarakat.
b. Rasa hormat pada orang yang lebih tua dan keteladanan.
c. Persepsi pemimpin dipengaruhi oleh harapan bawahan.
d. Harapan bawahan: pemimpin tidak mementingkan diri sendiri, tetapi
memperhatikan kepentingan bawahan.
e. Harapan pemimpin: kepemimpinannya tidak dipertanyakan.
f. Legitimasi kepemimpinan: merupakan hal yang wajar dan biasa.
g. Mengutamakan kebersamaan, fokus pada keadilan dan pemerataan.
h. Pemimpin bersikap kebapakan, hubungan atasan dan bawahan bersifat
informal.
i. Bawahan dianggap belum matang.
j. Bersikap melindungi sehingga bawahan takut bertindak.
k. Pemimpin merupakan sumber informasi.
l. Pengambilan keputusan tanpa melibatkan bawahan.
4. Kharismatik
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan kharismatik adalah:

a. Daya tarik memikat dan mampu memperoleh pengikut dalam jumlah


besar
b. Penampilan fisik, usia dan harta bukan prasyarat
c. Memiliki kekuatan gaib/ajaib
d. Mampu menggunakan berbagai gaya kepemimpinan
5. Laissez - Faire.
Seorang pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan bebas
tindak, menyerahkan perannya sebagai pimpinan kepada bawahannya,
dengan bimbingan yang minimal atau tidak ada sama sekali. Kepercayaan
diberikan kepada bawahan untuk melaksanakan tugasnya dengan cara yang
sesuai dengan pola kerja. Gaya kepemimpinan ini efektif bila bawahan
mempunyai kemampuan dan tanggung jawab yang tinggi. Gaya
kepemimpinan ini akan menimbulkan keresahan bawahan bila kurang
mempunyai kemampuan dan tanggung jawab karena mereka tidak dapat
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan laissez-faire adalah:
a. Konsep: organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena
anggotanya cukup mengetahui tujuan dan sasaran organisasi dan tugas
yang akan dikerjakan.
b. Berperan pasif dan tidak mau campur tangan.
c. Falsafah: manusia memiliki solidaritas, kesetiaan, taat pada norma-
norma dan peraturan yang telah ditetapkan serta bertanggung jawab
terhadap tugas.
d. Mempunyai nilai saling mempercayai.
e. Bersikap permisif, menganggap bawahan sebagai rekan kerja.
f. Kepentingan dan tujuan organisasi tetap difokuskan.
g. Pendelegasian sangat ekstensif.
h. Pengambilan keputusan diserahkan pada pimpinan tingkat
bawah/operasional.
i. Status quo organisasi tidak terganggu.
j. Pertumbuhan dan perkembangan diserahkan kepada bawahan.
k. Intervensi pimpinan sangat minim.
Gaya dalam kepemimpinan yang dibahas menurut Owens (dalam
Kartini; 1983:18), sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan autokratis
Gaya autokratis memiliki wewenang (authority), dari sesuatu sumber
(misalnya, karena posisinya), pengetahuan, kekuatan atau kekuasaan untuk
memberikan penghargaan ataupun menghukum. Pengunaan authority ini
sebagai pegangan atau hanya sebagai alat/metoda agar sesuatunya dapat
dijalankan. Apa yang dilakukan oleh pemimpin dengan gaya ini hanyalah
memberitahukan apa tugas-tugas karyawan. Setiap gaya kepemimpinan pada
hakekatnya bersifat netral, artinya bahwa kekuatan maupun kelemahan dari
setiap gaya kepemimpinan itu banyak ditentukan oleh kapan dan bagaimana
seorang Pemimpin menerapkannya setelah memahami personalitas dirinya
sendiri serta situasi yang sedang dihadapi.
a. Kelemahan gaya kepemimpinan autokratis
Efisiensi yang tampak, adanya komunikasi satu arah sering hanya
merupakan efisiensi yang semu (a false effeciency). Komunikasi satu
arah tanpa adanya umpan balik akan menimbulkan kesenjangan dalam
proses.
Kelemahan yang paling kritis bagi kepemimpinan ini terletak pada
dampaknya terhadap para anggota (bawahan) nya. Bila pimpinan atau
manager kurang mampu membaca situasi yang sedang dihadapinya,
para pekerja (karyawan) yang telah terdidik dan terlatih akan
menentangnya, baik secara terbuka ataupun diam-diam, gaya
kepemimpinan ini dirasakan sesuatu yang mengabaikan harga diri dan
perasaan orang lain. Akibatnya, gaya ini hanya akan menghasilkan
moral karyawan yang rendah serta dengan sendirinya produktifitasnya
menjadi rendah pula
b. Keuntungan gaya kepemimpinan autokratis
Menjamin terjaganya kekonsistensian kebijakan dan prosedur-prosedur
kegiatan yang memang dapat menjadi faktor-faktor yang kritis dalam
industri- industri, misalnya urusan personalia demi keadilan dan
pemerataan maka aplikasi yang konsisten dari peraturan-perturan
karyawan tidak dapat dihindarkan oleh si pemimpin atau manager.
2. Gaya kepemimpinan birokratis
Gaya kepemimpinan birokratis ini yang sama dengan autokratis, yaitu
dengan sistem transparansi dengan karyawan (bawahan) apa dan bagaimana
sesuatu itu dijalannkan atau dilaksanakan. Ciri khusus gaya ini adalah pada
pandangannya bahwa semua aturan/ketentuan organisasi adalah absolut,
artinya si pemimpin memanej bawahannya dengan berpegang penuh pada
aturan-aturan yang telah ditetapkan dan tidak diperkenankan adanya
pengecualian sedikitpun, termasuk hal-hal yang menyangkut aspek-aspek
teknis.
a. Kelemahan kepemimpinan birokratis
Gaya ini sangat mengandung kekuatan (inflekxiliti) dalam situasi-
situasi di mana diperlakukan adanya pengecualian terhadap aturan
permainan tadi,. Demikian pula akan terjadi semacam kelumpuhan
(paralysis) kebijakan dan operasional dalam situasi yang tidak
ditetapkan ataupun ketentuan yang ada bernada ambigous. Dalam situasi
seperti ini, biasanya, para pimpinan atau manager kurang mampu
mengambil keputusan (judgement) mereka atas situasi khusus tadi.
Sehingga orang-orang (bawahan) yang bekerja dalam situasi seperti itu
akan merosot moralnya, menentang dengan terang-terangan ataupun
diam- diam atas kebijakan gaya kepemimpinan birokratis tadi, dan
dengan sendirinya produktivitas kerjanya menurun.
b. Keuntungan kepemimpinan birokratis
Menjamin terjaganya segala pelaksanaan peraturan-peraturan yang ada.
Apabila ini berjalan dengan baik maka para anggota atau karyawan tahu
benar di mana posisi mereka harapkan dan ramalkan, serta akan merasa
aman, tentram dan diperlakukan secara obyektif.
3. Gaya kepemimpinan diplomatis
Gaya kepemimpinan ini, adalah wewenang atau kekuasaan yang jelas
tetapi kurang suka mempergunakan kekuasaannya itu. Pada prakteknya lebih
suka memotivasi bawahannya secara persuasif. Artinya bahwa alat utamanya
untuk menggerakkan orang lain adalah melalui persuasif dan motivasi akan
terpaksa memakai gaya autokratis walaupun sebenarnya ingin dihindari.
a. Kelemahan kepemimpinan diplomatis
Gaya kepemimpinan diplomatis ini,memungkinkan seorang pemimpin
atau manager kurang dihargai (lose respect) oleh bawahannya, sebab
pemimpin terlalu terbuka dengan bawahan dan dapat memastikan semua
orang, akan menyetujui sikap, keyakinan, prinsip-prinsip, dan nilai-nilai
yang dianutnya
b. Keuntungan kepemimpinan diplomatis
Gaya ini menggunakan pendekatan yang sifatnya persuasif serta dengan
adanya kebebasan, sekalipun terbatas, pada karyawan ataupun orang
yang diajak bekerja sama dan melaksanakan tugasnya lebih bergairah
lagi. Bagaimana seorang Pimpinan dapat memberikan penghargaan atas
eksistensi bawahan, sehingga bawahan meresponsnya secara positif
serta mau bekerja secara antusias
4. Gaya kepemimpinan partispatif
Gaya ini (participative leader) selalu mengajak, secara terbuka, para
anggota atau bawahannya untuk berpartisipasi atau ambil bagian, baik secara
luas ataupun dalam batas-batas tertentu, dalam pengambilan keputusan,
perumusan kebijakan, dan metode-metode operasionalnya
a. Kelemahan kepemimpinan partispatif
Gaya kepemimpinan ini menggunakan waktu yang kurang efisien,
sehingga dapat mengakibatkan kehilangan kendali managerial.
Misalnya, orang akan cenderung merespons negatif atas ajakan
memberikan saran-saran bilamana saran-saran yang telah diberikan
selalu diabaikan atau ditolak oleh pimpinan
b. Keuntungan kepemimpinan partsipatif
Pada gaya ini seorang pemimpin dapat menciptakan suatu iklim
(suasana) bagi karyawan yang dengan mudah mengeluarkan semua
kemampuannya (their power) yang telah dimotivasi, serta berjuang
untuk, tujuan yang telah di ciptakan sendiri (melalui keputusan
bersama)
5. Gaya kepemimpinan free rein leader
Gaya seorang pemimpin yang memberikan kebebasan pada
bawahan, bertindak tanpa pengarahan ataupun kontrol lebih lanjut, kecuali
bila mereka sendiri memintanya
a. Kelemahan kepemimpinan free rein leader
Pada dasarnya kelemahan gaya kepemimpnan ini adalah kontrol
menajerial yang sangat kecil, dan cenderung menanggung resiko yang
amat besar
b. Keuntungan kepemimpinan free rein leader
Keuntungan gaya kepemimpinan ini, adalah kerena lebih menitik
beratkan pada pendayagunaan waktu dan resources secara optimal

B. PEMIMPIN YANG EFEKTIF


Menurut Tappen (1995) ada enam komponen penting ciri dari pemimpin yang
efektif untuk mengarahkan orang-orang/ bawahan dalam organisasi keperawatan,
antara lain:
1. Memiliki Pengetahuan yang cukup
a. Pengetahuan kepemimpinan:
1) Teori kepemimpinan.
2) Pengertian kepemimpinan
3) Gaya kepemimpinan
4) Pemimpin yang efektif
b. Pengetahuan keperawatan:
1) Subtansi ilmu keperawatan
2) Ketrampilan
3) Peningkatan dan pengembangan ilmu keperawatan secara terus
menerus
4) Menyadari kekuatan
5) Kekuasaan personal untuk orang lain
c. Berpikir kritis:
1) Mengkaji asumsi gagasan dan kegiatan yang masuk akal
2) Pemimpin berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
3) Pekerjaan yang rutinitas akan menghambat inovasi
2. Memiliki Kesadaran diri
Kesadaran diri berkontribusi kepada pengembangan hubungan
interpersonal yang efektif. Peningkatan kesadaran diri sendiri dapat terjadi
dengan mempelajari perilaku manusia, mengobservasi reaksi orang lain
terhadap perilaku kita dan umpan balik dari orang lain tentang perilaku yang
kita tampilkan. Komponen kesadaran diri sangat membantu untuk menjadi
seorang pemimpin yang efektif, karena:
a. Dapat mengenal diri sendiri
b. Dapat mengenal gejala dari kecemasan
c. Dapat mengungkapkan perasaan dengan kehangatan dan
menghormati orang lain dengan positif
d. Seseorang akan lebih fleksibel, lebih mandiri, kurang tergantung
pada orang lain bila menyadari dan menerima keunikan dirinya
e. Bila kesadaran diri rendah, cenderung mempunyai respons yang
berbeda dari yang diharapkan orang lain
f. Kesadaran diri penting, karena kita akan menyukai diri sendiri,
lebih menyenangkan, dan memikirkan diri kita sebagai seorang
pemimpin
3. Komunikasi yang Efektif
Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik dalam suatu
kepemimpinan, seorang pemimpin yang efektif harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Pendengar aktif, sebagai pendengar yang baik membutuhkan
kosentrasi dan berusaha untuk melakukan klarifikasi bila terjadi ketidak
jelasan informasi, menebak atau mengira-ngira akan menimbulkan
ketidak akuratan
b. Mengikuti aliran informasi, hal ini dilakukan dengan cara sering
bertemu yang bertujuan untuk mencegah salah pengertian
c. Asertif, komunikasi yang diulang berkali-kali, jelas dan langsung
adalah penting untuk kepemimpinan yang efektif
d. Memberikan umpan balik, karena umpan balik sangat dibutuhkan
oleh anggota tim
e. Hubungan dan jaringan komunikasi
f. Mengkomunikasikan visi
4. Memiliki Energi
a. Energi tidak dinilai hanya dari fisik tetapi juga dari situasi
perasaan
b. Energi yang tinggi dapat meningkatkan efektifitas dalam
memimpin, karena saat berinteraksi tingkat energi seorang pemimpin
akan mempengaruhi respons orang lain
c. Enthusiasm, merupakan semangat yang besar, antusias, dan
kegairahan dari seorang pemimpin yang dapat ditularkan kepada orang
lain
d. Seorang pemimpin dapat menjaga dan meningkatkan energi
dengan cara menjaga kondisi kesehatan, relaksasi, rekreasi dan
menggunakan teknik kepemimpinan yang efektif
5. Memiliki Tujuan
Kepemimpinan yang efektif harus memperhatikan tujuan yang akan
dicapai, meliputi:
a. Tujuan lingkungan (organisasi) dan tujuan kelompok
b. Tujuan individual (anggota dan pemimpin)
c. Sebuah tujuan, butuh kebersamaan dan pengertian untuk group
d. Kewajiban pemimpin “bagaimana memulai sesuatu dalam group”
e. Untuk mencapai kebersamaan, pemimpin harus memberikan
informasi yang tepat
6. Melakukan Tindakan/aksi
a. Pemimpin berorientasi pada kemampuan menentukan dan tindakan
b. Pemimpin tidak dapat menunggu orang lain memberitahu apa yang
harus dikerjakan
c. Berfikir dahulu sebelum berbuat
d. Bekerja dengan orang lain
e. Inisiatif dalam pikiran dan kegiatan
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Manajemen-

dan-Kepemimpinan-dalam-Keperawatan-Komprehensif.pdf

https://www.academia.edu/33086285/KONSEP_TEORI_DAN_PRINSIP_KEPEMIMPINAN

_DALAM_KEPERAWATAN?auto=download

https://www.academia.edu/19209000/Gaya_Kepemimpinan_dan_Kepemimpinan

_Efektif

Anda mungkin juga menyukai