BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli
selalu melakukan penelitian terhadap bebagai penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit menular
demi mengatasi peristiwa
Mengingat penting epidemiologi dalam layanan kesehatan dan bahkan juga dalam penelitian dan
pengembangan ilmu serta teknologi kesehatan, maka sangat diharapkan kiranya setiap petugas
kesehatan dapat membantu serta memecahkan epidemiologi tersebut. Oleh karena itu penulis membuat
makalah ini selain untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen, juga dapat digunakan, dipelajari, dan
didukung oleh pembaca dengan sebaik-kontribusi, dan makalah ini dapat dimanfaatkan dengan
maksimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli
selalu melakukan penelitian terhadap bebagai penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit menular
demi mengatasi insiden dan kematian akibat penyakit.
2. Penyakit menular yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, lebih disebabkan karena lebih ringan
dari yang pertama
3. Penyakit menular yang menimbulkan risiko kematian dan cacat namun dapat mewabah yang
menimbulkan kerugian materi.
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu ini
untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam proses penularan.
Perbedaan masa tunas denga generasi berikutnya Masa tunas ditentukan oleh masuknya tidak pasti naik
timbulnya penyakit disebabkan tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan fakta yang terselubung,
waktu generasi dapat masuknya tidak disebabkan oleh penyakit yang disebabkan oleh penyakit yang
muncul untuk menularkan bagi pejamu yang lain klinik atau terselubung.
Adalah tingkat kemampuan atau daya tahan dari kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau
penyebaran yang tidak menentu dari penyakit tertentu.
Kekebalan Kawanan merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta penyakit
pada suatu kelompok penduduk tertentu.
- Keanggotaan kekebalan populasi dari suatu wabah besar dapat terjadi jika agen infeksi ke dalam suatu
populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit yang sudah
lama absen dalam populasi tersebut.
- Bila ada yang tertutup seperti asrama, barak di mana sangat tertutup dan mudah terjadi kontak
langsung, masuknya jumlah orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tsb. Mis:
Asrama mahasiswa / tentara.
Adalah jumlah yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu di antara anggota
kelompok yang meningkatkan jumlah dan jumlah yang dipertanggungjawabkan.
Formula serangan ini adalah jumlah kasus baru (tidak termasuk kasus pertama) terdiri dari jumlah orang
yang peka dalam jangka waktu tertentu.
Angka serangan ini dimaksudkan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterkaitan dalam
keluarga, di mana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan masyarakat serta
hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok masyarakat tertentu merupakan unit
epidemiologi tempat penularan penyakit yang terjadi.
Pada proses penyakit menular dari klinik manifestasi umum, mulai dari klinik klinik yang tidak terlihat
sampai pada yang parah komplikasi dan diakhiri oleh penyandang cacat dunia.
Akhir dari proses penyakit sudah pulih, cacat atau sembuh. Penyembuhan dapat diselesaikan dengan
jinak (ringan) atau dapat dilakukan dengan gejala sisa yang berat.
Merupakan penyakit yang tidak menampakkan diri jelas dan nyata dalam bentuk klinis yang jelas tidak
dapat didiagnosis dengan cara tertentu seperti tes tuberkulin, kultur gurun, pemeriksaan antibodi dalam
tubuh dll.
Untuk mendapatkan perkiraan besar dan luasnya infeksi terselubung dalam masyarakat maka perlu
dilakukan survei atau survai epidemiologis dan tes khusus pada populasi. Hasil survai ini dalam program
pelaksanaan, penjelasan untuk bantuan pendidikan.
E. Gambar Penyebaran Karakteristik Manifestasi Klinik Dari Tiga Jenis Penyakit Menular
Kelompok penyakit dengan kondisi lebih dari jumlah penderita tanpa gejala atau hanya gejala ringan,
tidak tampak pada berbagai perbedaan, patogenisitas rendah. Contoh, Tuberkulosis, Poliomyelitis,
Hepatitis A
Kelompok dengan bagian terselubung kecil, sebagian besar penderuta tampak klinis dan dapat
didiagnosis dengan mudah, karena sebagian besar penderita muncul dengan gejala klasik. Contoh:
Campak, cacar air
Kelompok penyakit yang menunjukkan proses peristiwa yang berakhir dengan kelainan atau berakhirnya
dengan kematian,
Contoh: Rabies
F. Komponen Proses Penyakit Menular
Pada proses perjalanan penyakit menular dalam masyarakat faktor yang memegang peranan penting:
Sumber penularan
Penderita
Pembawa kuman
Binatang sakit
Tumbuhan / benda
Cara penularan
1. Kontak langsung
2. Melalui udara
4. Melalui vektor
Keadaan pejamu
Keadaan umum
Kekebalan
Status gizi
Keturunan
Saluran pencernaan
Saluran pernapasan
Saluran urogenitalia
Plasenta
Infektivitas
Infektivtas adalah sarana yang tidak menghasilkan atau agen untuk masuk dan berkembang biak serta
menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
2. Patogenesis
Patogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan klinis yang jelas
3. Virulensi
Virulensi adalah nilai perbandingan penderita dengan klinis yang berat terhadap pasien dengan gejala
klinis yang jelas.
4. Imunogenisitas
5. Mekanisme Patogenesis
b. Produksi toksin
c. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu
G. Sumber Penularan
Kelompok penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering dijumpai pada manusia. Penyakit ini
pada umumnya berpindah dari manusia ke manusia dan hanya dapat menimbulkan penyakit pada
manusia saja.
Selain dari manusia sebagai reservoir maka penyakit menular yang berkaitan dengan manusia
disebabkan oleh kelompok penyakit zoonosis.
Leptospirosis Tikus
Trichinosis Babi
Hidatosis Anjing
Melihat perjalanan penyakit pada pejamu, bentuk pembawa kuman (pembawa) dapat dibagi dalam
beberapa jenis:
1. Pembawa yang sehat (tidak jelas), “Mereka yang dalam sejarahnya tidak pernah menampakkan
penyakit yang disebabkan oleh klinis akan tetapi tidak mengandung penyebab yang dapat menular
kepada orang lain”.
2. Pembawa inkubatori (masa tunas), “Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi memiliki potensi
untuk menularkan penyakit”.
3. Pembawa sembuh (baru sembuh klinis), "Mereka yang baru sembuh dari penyakit menular tertentu
tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit ini untuk masa tertentu".
3. Reservoir yang umum akan tetapi dapat menularkan langsung penyakitnya ke pejamu yang potensial
lainnya, tetapi harus melalui konsultasi yang hidup
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli
selalu melakukan penelitian terhadap bebagai penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit menular
demi mengatasi insiden dan kematian akibat penyakit.
1. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian yang cukup tinggi.
2. Penyakit menular yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, lebih disebabkan karena lebih ringan
dari yang pertama
3. Penyakit menular yang menimbulkan risiko kematian dan cacat namun dapat mewabah yang
menimbulkan kerugian materi.
B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran yang ditujukan kepada
diri saya sendiri dan meminta kepada teman-teman yang juga menjadi pendukung untuk bahan
pertimbangan dan masukan demi meningkatkan mutu dan kualitas kita sebagai seorang perawat. Yaitu:
Perlunya informasi tentang epidemiologi penyakit menular.
DAFTAR PUSTAKA