Anda di halaman 1dari 5

Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih

1. Pendahuluan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran
kemih. Ketika mengenai saluran kemih bawah dinamai sistitis (infeksi kandung kemih)
sederhana, dan ketika mengenai saluran kemih atas dinamai pielonefritis (infeksi ginjal). Gejala
dari saluran kemih bawah meliputi buang air kecil terasa sakit dan sering buang air kecil atau
desakan untuk buang air kecil (atau keduanya), sementara gejala pielonefritis meliputi demam
dan nyeri panggul di samping gejala ISK bawah. Tidak semua orang dapat terkena infeksi
saluran kemih. Hanya beberapa orang dengan faktor risiko saja yang dapat terkena infeksi
saluran kemih. Pada artikel ini akan dibahas mengenai faktor risiko ISK.1

2. Isi
Terdapat berbagai macam faktor risiko infeksi saluran kemih. Secara lengkap, infeksi
saluran kemih dapat dilihat pada gambar 2.1. 1

Gambar 2.1. Faktor Risiko umum infeksi saluran kemih1


Secara khusus, infeksi saluran kemih sering terjadi pada wanita, dan banyak wanita
mengalami lebih dari satu infeksi selama hidup mereka (lihat gambar 2.2.). Faktor risiko khusus
untuk wanita untuk ISK meliputi:2
 Anatomi saluran kemih wanita. Seorang wanita memiliki uretra lebih pendek daripada
pria, yang memperpendek jarak yang harus ditempuh bakteri untuk mencapai kandung
kemih.
 Aktivitas seksual. Wanita yang aktif secara seksual cenderung memiliki lebih banyak
ISK daripada wanita yang tidak aktif secara seksual. Memiliki pasangan seksual baru
juga meningkatkan risiko seorang wanita. Oleh sebab itu, wanita yang memiliki aktivitas
seksual yang tinggi, misalnya yang berkerja sebagai PSK, akan memiliki risiko yang
tinggi untuk tertular infeksi saluran kemih.
 Jenis alat kontrol kelahiran. Wanita yang menggunakan diafragma untuk kontrol
kelahiran mungkin berisiko lebih tinggi, serta wanita yang menggunakan agen
spermisida. Hal ini terjadi karena adanya sperma yang masih tersisa di saluran kemih
yang dapat menyebabkan reaksi inflamasi.
 Menopause. Setelah menopause, penurunan estrogen yang bersirkulasi menyebabkan
perubahan pada saluran kemih yang membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi.
Gambar 2.2. Faktor risiko infeksi saluran kemih khusus pada wanita1

Selain faktor risiko pada wanita seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat faktor
risiko lain. Faktor risiko lain untuk ISK meliputi:
 Kelainan saluran kemih. Bayi yang lahir dengan kelainan saluran kemih yang tidak
mengizinkan urin keluar dari tubuh secara normal atau menyebabkan urin kembali ke
uretra memiliki peningkatan risiko ISK.
 Penyumbatan di saluran kemih. Batu ginjal atau pembesaran prostat dapat menjebak
urin di kandung kemih dan meningkatkan risiko ISK.
 Sistem kekebalan yang ditekan. Diabetes dan penyakit lain yang merusak sistem
kekebalan - pertahanan tubuh terhadap kuman - dapat meningkatkan risiko ISK.
 Prosedur kemih baru-baru ini. Pembedahan urin atau pemeriksaan saluran kemih yang
melibatkan instrumen medis dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih.
 Penggunaan kateter. Orang-orang yang tidak dapat buang air kecil sendiri dan
menggunakan tabung (kateter) untuk buang air kecil memiliki peningkatan risiko ISK.
Kejadian ini mungkin termasuk orang-orang yang dirawat di rumah sakit, orang-orang
dengan masalah neurologis yang membuatnya sulit untuk mengendalikan kemampuan
mereka untuk buang air kecil dan orang-orang yang lumpuh. 2,3

3. Kesimpulan
Terdapat berbagai macam faktor risiko penyebab ISK, terutama yang terjadi pada wanita.
Wanita dengan tingkat aktivitas seksual yang tinggi diduga memiliki risiko ISK yang tinggi juga.
Selain itu, penggunaan kateter juga memiliki faktor risiko yang tinggi terhadap ISK, terutama
karena urin yang statis dan tidak dapat membilas saluran kemih.
Referensi
1. Tan C, Chlebicki M. Urinary tract infections in adults. Singapore Medical Journal. 2016
Sep ;57(09): p485–90.
2. Catheter-Related Urinary Tract Infection (UTI): Transmission and Pathogens, Guidelines
for Catheter Use, Diagnosis. 2019 Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/2040035-overview
3. ‌Zarb P, Coignard B, Griskevicienne J, Muller A, Vankerckho ven Weist K, Goossens
MM, Vaerenberg S, Hopkins S, Catry B, Monnet DL, Goosens H, Suetens C. The
European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) pilot point prevalence
survey of healthcare-associated infections and antimicrobial use. Euro Surveill.
2012;17(46)

Anda mungkin juga menyukai