(SAP)
SKS : 2 (T: 1 P: 1)
Tingkat/Semester : I I/ IV
Pertemuan ke : 10
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat menerapkan Pelayanan
Kontrasepsi Dengan Berbagai Metode.
III. METODE
- Ceramah
- Diskusi
VI. REFERENSI
1. Anna Glasier, Ailsa Gabbie. 2006. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.
Penerbit EGC. Jakarta
2. Ari suliatywati. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Peneribit Salemba Medika.
Jakarta.
3. Arikunto. S, 2003, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta.
4. BKKBN. 2007. Bultin Program KB Nasional, No. 2 Tahun 2007.
5. . 2012. Pembinaan PUS dan Kesertaan Ber-KB Seluruh Tahan Keluarga.
6. Dyah Novita Setia Arum. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Penerbit
Mitra Cendikia. Yogyakarta.
7. Hartanto H. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan.
Jakarta.
PELAYANAN KONTRASEPSI MODERN
A. Kontrasepsi Implant
1. Pengertian
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di
bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan oleh dokter Anda. Tabung kecil berisi
hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah kehamilan.
Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau suntik KB
berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5 tahun.
Dan bilamana Anda berencana hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek
samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur
Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan pencabutan disebabkan oleh
pemasangan yang tidak tepat, oleh karena itu ,hanya petugas klinik yang terlatih
(dokter,bidan,dan perawat) yang diperbolehkan memasang maupun mencabut
implan.untuk mengurangi masalah yang timbul setelah pemasangan,semua tahap
proses pemasangan harus dilakukan secara hati-hati dan lembut,dengan menggunakan
upaya pencegahan infeksiyang dianjurkan (Sarifiddin, 2006).
3. Mekanisme Kerjanya
a. Mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan penetrasi sperma
b. Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok
untuk implantasi zygote
c. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.
d. Mengurangi transportasi sperma.
7. Efek Samping
Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid seperti
dismenorea (nyeri haid), terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6
bulan pertama dari pemakaian.
B. Kontrasepsi AKDR
1. Pengertian
AKDR merupakan alat kontrasepsi yang berjangka panjang dapat sampai 10
tahun , dapat di pakai oleh semua usia perempuan usia reproduksi.
2. Jenis-jenis AKDR
Sampai sekarang telah terdapat berpuluh – puluh jenis AKDR. AKDR atau IUD
mencegah pertemuan sel sperma dengan sel telur sehingga kehamilan tidak terjadi.Ada
beberapa macam IUD yang sering digunakan diantaranya :
1. Bentuk seperti spiral, namanya lippes loop.
2. Bentuk seperti huruf T dan dililiti tembaga, namanya cooper-T
3. Berbentuk seperti pohon kelapa atau kipas terbuka dan dililiti tembaga, namanya
multi load.
AKDR dipasang pada rongga rahim wanita pada saat sedang haid atau pada masa
nifas. Pemasangan dilakukan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Pemasangan IUD
sebaiknya dilakukan pada saat :
Pemeriksaan AKDR dilakukan satu minggu sesudah pemasangan dan sesudah itu
setiap bulan, dilakukan sebanyak 3 kali.
C. Kontrasepsi Mantap
1. Tubektomi
Tubektomi adalah tindakan mengikat atau memotong kedua saluran telur wanita
yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan
lagi. Kontrasepsi ini hanya dipakai untuk jangka panjang, walaupun kadang-kadang
masih dapat dipulihkan kembali seperti semula.
Tubektomi untuk mencegah bertemunya sel telur dan sperma (pembuahan)
dengan menutup saluran telur tanpa mengubah indung telur dalam rahim. Sebelum
melakukan tubektomi terlebih dahulu kita lakukan konseling yaitu tim medis atau
konselor harus menyampaikan informasi lengkap dan objektif tentang keuntungan
dan keterbatasan berbagai metode kontrasepsi itu. Jangka waktu efektif kontrasepsi,
angka kegagalan, komplikasi dan efek samping dan kesesuaian kerja kontrasepsi
dengan karakteristik dan keinginan klien
Kontrasepsi tubektomi pada wanita atau tubektomi yaitu tindakan memotong
tuba fallopii/tuba uterina.
Tubektomi pada wanita adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita atau
tuba fallopii yang mengakibatkan wanita tersebut tidak dapat hamil atau tidak
menyebabkan kehamilan lagi. Dahulu tubektomi dilakukan dengan jalan laporotomi
atau pembedahan vaginal. Sekarang, dengan alat-alat dan teknik baru, tindakan
tubektomi dilakukan secara lebih ringan dan tidak memerlukan perawatan di rumah
sakit
2.Keuntungan Tubektomi
Keuntungan tubektomi sebagai berikut:
a.Motivasi hanya dilakukan sekali, sehingga tidak diperlukan motivasi berulang-
ulang.
b.Efektivitas hampir 100%
c.Tidak mempengaruhi libido seksualitas
d.Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
e.Sangat efektif dan permanen
f.Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
g.Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
h.Tidak mempengaruhi proses menyusui
i.Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local
j.Tidak bergantung pada faktor senggama
k.Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kehamilan yang serius
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.
3. Kerugian Tubektomi
Tindakan ini dapat dianggap tidak ireversibel, walaupun memang ada kemungkinan
untuk membuka tuba kembali pada mereka yang akhirnya masih menginginkan anak
lagi dengan operasi rekanalisasi. Oleh karena itu, penutupan tuba hanya dapat
dikerjakan pada mereka yang menpunyai syarat-syarat tertentu. Keterbatasan
tubektomi aadalah :
a. Harus dipertimbangkan sifat permanan metode kontrasepsi
b. Klien dapat menyesal dikemudian hari
c. Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
d. Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
e. Dilakukan oleh dokter yang terlatih
f. Tidak melindungi diri dari IMS HBV dan HIV/AIDS.
Untuk laki-laki subur yang sudah mempunyai anak cukup (2 anak) dan istri beresiko
tinggi Syarat-syarat menjadi akseptor.
b. Keringat malam
Penangananya: Carilah Perawatan Tepat. Ada berbagai perawatan yang tersedia
untuk gangguan kecemasan, dan sangat penting untuk memilih perawatan yang
benar dan efektif dengan melakukan perawatan yang berbeda untuk jenis yang
berbeda. Obat dapat membatasi gejala-gejala, tetapi bukan obat cepat yang
memiliki banyak efek samping yang sering lebih parah. Terapi kognitif dan
perilaku lebih cocok karena membantu Anda mentoleransi dengan penyebab
serangan kecemasan, dan akan membantu Anda untuk mengatasi gangguan Anda.
2. Efek samping vasektomi
Setelah vasektomi, tubuh Anda masih memproduksi sperma seperti sebelumnya,
hanya tidak lagi dikeluarkan lewat ejakulasi. Sensasi kenikmatan orgasme tidak
berkurang. Cairan sperma menyumbang sekitar 10% dengan volume ejakulasi pada
pria yang tidak divasektomi dan tidak signifikan mempengaruhi penampilan, tekstur,
bau atau rasa ejakulasi.