1. Ajeng Hikmah p
2. Athaya Nada S
3. Febrian Aditya
4. Fenny Thressia
5. Kamaliya Nurul H
6. Muadzam Fahrurozi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah
ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Air jernih yang kita lihat sehari-hari, yang biasa kita minum, apakah
sudah bener-benar sehat dan juga layak untuk kita konsumsi? Dari mana kita
tahu air tersebut memang bersih. Mengutip Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian
mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila
dimasak.
Air tanah dapat dikelompokkan menjadi air tanah dangkal dan air
tanah dalam. Secara fisik air tanah dangkal jernih dan bening, hal itu
terjadi akibat proses penyaringan di setiap lapisan tanah. Namun
kandungan zat kimia seperti unsur garam, hara, dan bahan terlarut sangat
tergantung pada lokasi dari air tanah itu berada. Menurut letaknya air
tanah terdiri dari lapisan :
Contoh dari air permukaan seperti air sungai, air danau, air laut, mata air, dan air
hujan.
2. Tertutup
Proses pemindahan air secara tertutup, menggunakan bahan pipa
bahan PVC atau GI, beton yang banyak digunakan untuk distribusi air
bersih untuk pemukiman, perhotelan, perkantoran dan sebagainya
kualitas airnya dijamin bersih, karena bebas dari pengotoran.
Gambar 1.11 Saluran Air Tertutup Bahan PVC
Air limbah merupakan hasil sisa dari kegiatan berupa cairan yang
dibuang yang berisi bahan pencemar, agar aman diperlukan wadah sebagai
tempat untuk menampung, dapat berupa:
1. Kedap air
2. Volume besar
3. Bahan kuat
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manusia hidup butuh air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari
– hari seperti: mandi, mencuci, memasak, bahan baku air minum, menyiram
WC, menyiram tanaman, membersihkan peralatan rumah tangga. Air bersih
yang diperlukan bisa berasal dari air tanah, air permukaan, air hujan, mata
air, yang berisiko tercemari oleh agen penyakit, pencemaran bahan kimia an
organik, zat terendap bila pendistribusiannya dilakukan secara terbuka atau
menggunakan saluran atau pipa namun bocor. Untuk mengetahui air bersih
tercemar dapat dilakukan pemeriksaan terhadap fisik air, kimia air dan
mikrobiologi air.
Limbah cair adalah masuknya satu atau lebih bahan pencemar dari hasil
aktivitas manusia yang sudah tidak dipakai lagi dan dibuang, yang bersumber
dari rumah tangga, perdagangan, industri dan klinik dengan kandungan bahan
pencemar dengan berbagai bentuk, jenis dan karakteristik. Penampungan
limbah cair menggunakan bak penampung kedap air dengan kondisi tertutup
agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
Prinsip dasar pengolahan limbah cair melalui proses fisik, kimia dan
mikrobiologi yang dilakukan dengan tahapan pre treatment, primary
treament, scondary treatment, tertiary treatment dan sludge treatment yang
dimaksudkan untuk mengurangi bahan pencemar seperti zat padat, lemak,
kimia anorganik, dan kuman. Kehadiran bahan pencemar pada limbah cair
diketahui melalui pemeriksaan pH air, zat tersuspensi, DO, BOD, COD,
Phospat, Amaonia, Minyak atau lemak.
DAFTAR PUSTAKA