Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI CORE ISSUE


Sebagai fasilitas penunjang kesehatan di Kabupaten Maluku Barat Daya,
Puskesmas Tiakur selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dengan cara
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan
perseorangan maupun kesehatan masyarakat.
Untuk mewujudkannya, salah satu pelayanan kesehatan yang dilakukan
Puskesmas Tiakur yaitu pelayanan kepada pasien ISPA. Pada wilayah kerja
Puskesmas Tiakur, penyakit ISPA menempati posisi Pertama dalam urutan 10
penyakit terbanyak yang diderita masyarakat. Bila tak segera dilakukan penanganan,
maka akan menimbulkan dampak yang lebih besar. Berdasar pada hal tersebut maka
penulis mengangkat isu “Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit ISPA
di wilayah kerja Puskesmas Tiakur” sebagai isu prioritas yang harus segera dilakukan
penanganan,

B. STRATEGI PEMECAHAN ISU


Kegiatan aktualisasi dilakukan berdasarkan hasil rancangan aktualisasi yang
sudah diseminarkan pada tanggal 12 November 2019, yang mengangkat “Rendahnya
pemahaman masyarakat tentang penyakit ISPA diwilayah kerja Puskesmas Tiakur”
dengan gagasan pemecahan isu yaitu “Peningkatan pemahaman masyarakat
tentang penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Tiakur”. Terdapat 5 kegiatan
yang dirancangkan, namun dalam pelaksanaan dilapangan telah bertambah menjadi 6
kegiatan, hal ini dilakukan untuk memenuhi dan memberikan pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat. Aktualisasi dilaksanakan di Puskesmas Tiakur selama ±4 minggu.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi untuk menunjang
strategi pemecahan isu, meliputi:
1. Sosialisasi tentang penyakit ISPA
2. Terapi Pijat Telinga
3. Pembuatan Leaflet tentang Penyakit ISPA
4. Pembagian Leaflet tentang Penyakit ISPA
5. Penyediaan Poster tetang Penyakit ISPA
6. Konseling tentang Penyakit ISPA.
C. PROSES PENERAPAN INISIATIF/ KEGIATAN
1. Kegiatan I
Nama Kegiatan Sosialisasi Tentang Penyakit ISPA
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan : Rabu, 20 November 2019

26
Diulangi : Tidak terjadi pengulangan kegiatan
Diselesaikan : Rabu, 20 November 2019
Capaian Kegiatan Terlaksana
Lampiran Foto, surat undangan, materi sosialisasi, daftar hadir

a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait sosialisasi yang
akan dilakukan
2. Menyiapkan materi dan alat peraga
3. Menyiapkan daftar hadir
4. Memberikan daftar hadir kepada peserta untuk diisi
5. Melakukan sosialisasi
6. Membuat pendokumentasian
7. Memberikan laporan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

b. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan sosialisasi tentang penyakit ISPA diawali dengan melakukan
konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor untuk memberitahukan
tentang sosialisasi yang akan dilakukan, setelah menentukan untuk melakukan
sosialisasi dibalai desa Kaiwatu pada tanggal 20 November 2019 dan
mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas, penulis segera membuat surat
pemberitahuan untuk diberikan kepada Kepala Desa Kaiwatu. Pada tanggal 19
penulis menyiapkan materi sosialisasi dalam bentuk power point, alat peraga
dalam bentuk lembar balik dan daftar hadir. Sosialisasi tentang penyakit ISPA
dilakukan pada tanggal 20 November 2019 pukul 10.00 WIT dan dihadiri oleh
16 peserta. Dalam sosialisasi penulis memberikan daftar hadir untuk
ditandatangani oleh para peserta setelah itu penulis menyampaikan materi
sosialisasi. Penulis juga tak lupa untuk membuat pendokumentasian agar
memperkuat laporan hasil kegiatan yang akan disampaikan kepada Kepala
Puskesmas.
c. Output/ Hasil
1. Terlaksananya Sosialisasi Tentang Penyakit ISPA
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ISPA

d. Keterkaitan Nilai-nilai Substantif Mata Pelatihan


1. Akuntabilitas
Setelah kegiatan sosialisasi dilakukan, penulis memberikan laporan hasil
kegiatan kepada Kepala Puskesmas sebagai bentuk pertanggung

27
jawaban atas kegiatan yang telah penulis lakukan.
2. Nasionalisme
Ketika melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor
dan saat menyampaikan materi sosialisasi penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Etika Publik
Dalam berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas, penulis mengenakan
pakian yang rapi dan sopan.
4. Komitmen Mutu
Alat peraga sebagai salah satu penunjang kegiatana sosialisasi dibuat
dengan semenarik mungkin dengan inovasi.
5. Anti Korupsi
Materi sosialisasi disiapkan secara mandiri dan penuh rasa tanggung
jawab.
6. Whole Of Government
Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi, konsultasi dilakukan dengan
Kepala Puskesmas selaku mentor.
7. Pelayanan Publik
Kegiatan sosialisasi tentang penyakit ISPA dilakukan seefektif dan
seefisien mungkin sehingga dapat menimbulkan respon timbal-balik
antara penulis dan peserta sosialisasi.
8. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi, penulis selalu memperhatikan
kode etik dan kode perilaku ASN agar pelayanan publik dapat dilakukan
dengan semaksimal mungkin.
e. Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Sosialisasi tentang penyakit ISPA berkontribusi atau sejalan dengan visi
Puskesmas Tiakur, yaitu “Puskesmas dengan pelayanan berkualitas bagi
masyarakat” serta telah mewujudkan misi dari Puskesmas Tiakur yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan merata
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

f. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan terlaksananya sosialisasi tentang penyakit ISPA maka telah
memperkuat nilai organisasi, yaitu : kesediaan melayani dan kerja cerdas/
profesional.

2. Kegiatan II
Nama Kegiatan Terapi Pijat Telinga
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan : Senin, 02 Desember 2019
Diulangi : Tidak terjadi pengulangan kegiatan
Diselesaikan : Senin, 02 Desember 2019

28
Capaian Kegiatan Terlaksana
Lampiran Foto, info consent

a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait kegiatan yang
akan dilakukan.
2. Memberikan info consent (surat menerima/ menolak tindakan) bagi pasien
atau keluarga pasien
3. Menyiapkan alat bahan yang diperlukan untuk pijat telinga
4. Melakukan terapi pijat telinga
5. Dokumentasi
6. Memberikan laporan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

b. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dimulai dengan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku
mentor untuk memberitahukan serta meminta ijin untuk melakukan kegiatan
ini apabila terdapat pasien ISPA yang bersedia diberikan Terapi Pijat Teliga.
Pada tanggal 02 desember, kegiatan ini saya lakukan pada 2 orang pasien
bernama By.G dan By.R, sebelum melakukan terapi penulis memberikan info
consent bagi ibu pasien untuk ditanda tangani. Setelah itu penulis
menyiapkan ]alat dan bahan yaitu cottion bath,baby oil dan tissue yang
diperlukan untuk terapi pijat telinga, kemudian saya melakukan terapi sembari
mengajarkan kepada ibu dari By.G dan By.R. Setelah terapi dilakukan, penulis
melakukan pendokumentasian untuk diberikan sebagai bahan pelaporan hasil
kegiatan kepada Kepala Puskesmas.
c. Output/ Hasil
1. Terlaksananya Terapi Pijat Telinga
2. Pasien dan keluarga pasien paham cara melakukan terapi pijat telinga

d. Keterkaitan Nilai-nilai Substantif Mata Pelatihan


1. Akuntabilitas
Sebelum memulai terapi pijat telinga, penulis memberikan info consent
untuk ditandatangani oleh keluarga pasien sebagai bentuk membangun
kepercayaan antara penulis, pasien dan keluarga pasien.
Sebagai pelayan publik yang berintegritas, setelah melaksanakan
kegiatan pijat telinga, penulis melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas sebagai bentuk pertanggung jawaban.
2. Nasionalisme

29
Ketika melakukan konsultasi penulis berbicara menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

3. Etika Publik
Dalam melakukan terapi pijat telinga, penulis juga memberikan
penjelasan-penjelasan kepada keluarga pasien terkait dengan terapi yang
dilakukan sebagai bentuk kedisiplinan dan tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada pasien.
4. Komitmen Mutu
Terapi pijat telinga dilakukan dengan memperhatikan dan memastikan
kenyamanan pasien, sehingga pasien merasa puas dengan terapi yang
diterima.
5. Anti Korupsi
Secara mandiri dan penuh tanggung jawab penulis menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan untuk melakukan terapi pijat telinga.
6. Whole Of Government
Sebelum memulai kegiatan terapi pijat telinga, penulis berkonsultasi
dengan Kepala Puskesmas terkait kegiatan yang akan dilakukan serta
meminta persetujuan dan ijin dari Kepala Puskesmas.
7. Pelayanan Publik
Terapi pijat telinga efisien untuk dilakukan karena selain murah, terapi
ini mudah untuk dilakukan.
8. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan terapi pijat telinga, penulis selalu
memperhatikan peran penulis selaku pemberi pelayanan.

e. Kontribusi Terhadap Visi-Misi


Kegiatan Terapi pijat telinga berkontribusi dengan misi Puskesmas Tiakur,
yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan merata
2. Meningkatkan mutu SDM dalam meningkatkan kualitas pelayanan
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

f. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan terlaksananya terapi pijat telinga maka telah memperkuat nilai
organisasi, yaitu : Keterbukaan, kesediaan melayani dan kerja cerdas/
profesional.

30
3. Kegiatan III
Nama Kegiatan Pembuatan Leaflet Tentang Penyakit ISPA
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan : Selasa, 19 November 2019
Diulangi : Tidak dilakukan pengulangan
Diselesaikan : Selasa, 19 November 2019
Capaian Kegiatan Terlaksana
Lampiran Foto, leaflet

a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait dengan kegiatan
yang akan dilakukan
2. Mencari referensi untuk pembuatan leaflet
3. Membuat leaflet
4. Dokumentasi
5. Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

b. Deskripsi Kegiatan
Pembuatan leaflet tentang penyakit ISPA dimulai dengan berkonsultasi kepada
Kepala Puskesmas Tiakur pada tanggal 19 November 2019. Kemudian
mencari referensi untuk digunakan sebagi isi leflet. Setelah referensi
didapatkan penulis mulai mendesain leaflet kemudian mencetak. Setelah itu,
penulis memperlihatkan hasil desain leaflet yang telah dicetak dan digandakan
sebanyak 50 lembar

c. Output/ Hasil
Terlaksananya Pembuatan Leaflet tentang penyakit ISPA

d. Keterkaitan Nilai-nilai Subtantif Mata Pelatihan


1. Akuntabilitas
Hasil kegiatan, penulis laporkan kepada Kepala Puskesmas dengan
sejelas-jelasnya dan penuh tanggung jawab.
2. Nasionalisme
Saat melakukan konsultasi dan dalam pembuatan leaflet, penulis
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar mudah
dipahami.
3. Etika Publik
Ketika kegiatan dijalankan, penulis melakukan pendokumentasian.
4. Komitmen Mutu

31
Leaflet tentang penyakit ISPA, penulis buat dengan semenarik mungkin.
5. Anti Korupsi
Penulis membuat leaflet secara mandiri dan dengan tampilan yang
sederhana.
6. Whole Of Government
Mengawali kegiatan penulis berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas
selaku mentor untuk membicarakan kegiatan yang akan penulis lakukan.
7. Pelayanan Publik
Leaflet dibuat secara efektif dan efisien.
8. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan pembuatan leaflet, penulis selalu
memperhatikan kode etik dan kode perilaku ASN.

e. Kontribusi Terhadap Visi-Misi


Kegiatan pembuatan leaflet tentang penyakit ISPA berkontribusi dengan misi
Puskesmas yaitu : “Meningkatkan mutu SDM dalam meningkatkan kualitas
pelayanan”.

f. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan terlaksananya pembuatan leaflet maka telah memperkuat nilai
organisasi, yaitu : kerja keras.

4. Kegiatan IV
Nama Kegiatan Pembagian Leaflet Tentang Penyakit ISPA
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan : Rabu, 20 November 2019
Diulangi : Senin, 25 November 2019
Diselesaikan : Senin, 02 Desember 2019
Capaian Kegiatan Terlaksana
Lampiran Foto

a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk kegiatan yang akan
dilakukan
2. Membagikan leaflet kepada pasien/ keluarga pasien/ masyarakat
3. Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

32
b. Deskripsi Kegiatan
Pembagian leaflet tentang penyakit ISPA dimulai dengan berkonsultasi kepada
Kepala Puskesmas Tiakur pada tanggal 20 November 2019. Setelah mendapat
persetujuan dari Kepala Puskesmas, penulis melakukan pembagian leaflet.
Pembagian leaflet dilakukan pada tanggal 20 November 2019 (saat
penyuluhan dibalai desa kaiwatu), kemudian diulangi beberapa kali, yakni
pada tanggal 25 November 2019, tanggal 02 Desember 2019 (diberikan pada
pasien ISPA yang datang berobat di Puskesmas Tiakur). Kegiatan ini diakhiri
pada tanggal 11 Desember 2019 (saat kunjungan posyandu bayi-balita di desa
kaiwatu).
c. Output/ Hasil
1. Terlaksananya Pembagian Leaflet tentang penyakit ISPA
2. Leaflet telah diterima oleh peserta sosialisasi, peserta konseling

d. Keterkaitan Nilai-nilai Substantif Mata Pelatihan


1. Akuntabilitas
Setelah melakukan pembagian leaflet, penulis melaporkan hasil kepada
Kepala Puskesmas dengan sejelas-jelasnya dan penuh rasa tanggung
jawab.
2. Nasionalisme
Saat melakukan konsultasi, penulis menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
3. Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi dan pelaporan hasil kegiatan, penulis
menggunakan pakian yang rapi dan sopan.
4. Komitmen Mutu
Leaflet dibagikan kepada pasien, keluarga pasien, pengunjung puskesmas,
peserta sosialisasi sehingga tercapailah keefektivitasan dari kegiatan ini.
5. Anti Korupsi
Leaflet dibagikan tanpa memungut biaya apapun.
6. Whole Of Government
Sebelum melakukan pembagian leaflet, pertama-tama penulis menemui
Kepala Puskesmas untuk melakukan konsultasi.
7. Pelayanan Publik
Leaflet dibagikan tanpa mendiskriminatif peneriima leaflet tersebut.
8. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan pembagian leaflet, penulis selalu
memperhatikan kode etik dan kode perilaku ASN.

e. Kontribusi Terhadap Visi-Misi


Kegiatan pembagian leaflet berkontribusi dengan misi puskesmas, yaitu :
1. Meningkatkan mutu SDM dalam meningkatkan kualitas pelayanan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
33
f. Penguatan Nilai Organisasi
Dengan terlaksananya pembagian leaflet maka telah memperkuat nilai
organisasi, yaitu : Kerja keras dan kasih sayang.

5. Kegiatan V
Nama Kegiatan Penyediaan Poster Tentang Penyakit ISPA
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan : Senin, 09 Desember 2019
Diulangi : Tidak dilakukan pengulangan kegiatan
Diselesaikan : 16 Desember 2019
Capaian Kegiatan Terlaksana
Lampiran Foto, Design Poster

a. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait pelaksanaan
kegiatan
2. Mencari referensi sebagai bahan materi yang akan dimasukkan kedalam
poster
3. Membuat poster
4. Menempelkan poster
5. Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

b. Deskripsi Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan, penulis melakukan konsultasi dengan Kepala
Puskesmas pada tanggal 09 Desember 2019, setelah itu penulis mencari
referensi sebagai bahan mater dalam pembuatan poster. Setelah materi
didapatkan, penulis mulai mendesain kemudian memprint poster sebanyak 1
lembar. Tanggal 10 Desember 2019 penulis memperlihatkan hasil desain
kepada Kepala Puskesmas untuk dikoreksi. Setelah itu poster di cetak,
kemudian ditempel pada tanggal 16 Desember 2019 di Puskesmas Tiakur.

c. Output/ Hasil
Tersedianya Poster tentang penyakit ISPA

d. Keterkaitan Nilai-nilai Substantif Mata Pelatihan


1. Akuntabilitas

34
Setelah kegiatan dilakukan, penulis memberikan laporan hasil kegiatan
kepada Kepala Puskesmas sebagai bentuk pertanggung jawaban atas
kegiatan yang telah penulis lakukan.
2. Nasionalisme
Ketika melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor,
penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Etika Publik
Ketika kegiatan dijalankan, penulis melakukan pendokumentasian
4. Komitmen Mutu
Poster tentang penyakit ISPA, penulis buat dengan semenarik mungkin
5. Anti Korupsi
Penulis mendesain dan mencari materi secara mandiri dan dengan
tampilan yang sederhana.
6. Whole Of Government
Mengawali kegiatan penulis berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas
selaku mentor untuk membicarakan kegiatan yang akan penulis lakukan.
7. Pelayanan Publik
Poter dibuat secara efektif dan efisien.
8. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan penyediaan poster, penulis selalu
memperhatikan kode etik dan kode perilaku ASN.

e. Kontribusi Terhadap Visi-Misi


Kegiatan penyediaan poster tentang penyakit ISPA berkontribusi dengan misi
puskesmas yaitu :
1. Menciptakan suasana kerja dan lingkungan yang menyenangkan yang
dilandasi rasa kekeluargaan
2. Meningkatkan mutu SDM dalam meningkatkan kualitas pelayanan
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

f. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan tersedianya poster maka memperkuat nilai organisasi, yaitu : Kerja
keras dan kerja cerdas/ profesional.

6. Kegiatan VI
Nama Kegiatan Konseling Tentang Penyakit ISPA
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan : Senin, 25 November 2019
Diulangi : Senin, 02 Desember 2019
Diselesaikan : Rabu, 11 Desember 2019
Capaian Kegiatan Terlaksana
Lampiran Foto, surat pemberitahuan, materi konseling, daftar hadir

a. Tahapan Kegiatan

35
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait kegiatan yang
akan dilaksanakan
2. Menyiapkan materi dan alat peraga
3. Menyiapkan daftar hadir
4. Memberikan daftar hadir kepada peserta konseling
5. Melakukan konseling
6. Membuat pendokumentasian
7. Memberikan laporan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

b. Deskripsi Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan, penulis melakukan konsultasi dengan Kepala
Puskesmas pada tanggal 20 November 2019, setelah itu penulis menyiapkan
materi, alat peraga dan daftar hadir. Sebelum memberikan koneling, penulis
memberikan daftar hadir bagi peserta konseling untuk diisi. Setelah itu
konseling dilakukan. Konseling dilakukan pertama kali pada tanggal 25
November 2019 dengan 2 orang peserta, kemudian diulangi pada tanggal 02
Desember 2019 dengan 3 orang peserta, kegiatan ini diakhiri pada tanggal 11
Desember 2019 dengan jumlah 4 orang peserta.

c. Output/ Hasil
1. Terlaksananya Konseling tentang penyakit ISPA
2. Peserta konseling memahami materi konseling

d. Keterkaitan Nilai-nilai Substantif Mata Pelatihan


1. Akuntabilitas
Setelah kegiatan konseling dilakukan, penulis memberikan laporan hasil
kegiatan kepada Kepala Puskesmas sebagai bentuk pertanggung
jawaban atas kegiatan yang telah penulis lakukan.
2. Nasionalisme
Ketika melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor
dan saat menyampaikan materi sosialisasi penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Etika Publik
Dalam berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas, penulis mengenakan
pakian yang rapi dan sopan.
4. Komitmen Mutu
Alat peraga sebagai salah satu penunjang kegiatana sosialisasi dibuat
dengan semenarik mungkin dengan inovasi.

36
5. Anti Korupsi
Materi konseling disiapkan secara mandiri dan penuh rasa tanggung
jawab.
6. Whole Of Government
Sebelum melakukan kegiatan konseling, konsultasi dilakukan dengan
Kepala Puskesmas selaku mentor.
7. Pelayanan Publik
Kegiatan konseling tentang penyakit ISPA dilakukan seefektif dan
seefisien mungkin sehingga dapat menimbulkan respon timbal-balik
antara penulis dan peserta konseling.
8. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan konseling, penulis selalu memperhatikan kode
etik dan kode perilaku ASN agar pelayanan publik dapat dilakukan
dengan semaksimal mungkin.

e. Kontribusi Terhadap Visi-Misi


Konseling tentang penyakit ISPA berkontribusi atau sejalan dengan visi
Puskesmas Tiakur, yaitu “Puskesmas dengan pelayanan berkualitas bagi
masyarakat” serta telah mewujudkan misi dari Puskesmas Tiakur yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan merata
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

f. Penguatan Nilai Organisasi


Dengan terlaksananya konseling tentang penyakit ISPA maka telah
memperkuat nilai organiasi yaitu : kesediaan melayani dan kerja cerdas/
profesional.

37

Anda mungkin juga menyukai