Anda di halaman 1dari 15

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

RANCANG BANGUN SOFTWARE DESAIN RODA GIGI


LURUS
MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC
2010 EXPRESS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjan Teknik (S1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
DANU SONDANG WIDAGDA
D 200 07 0020

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Rancang Bangun Software Desain Roda Gigi Lurus
Menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 Express
Danu Sondang Widagda, Supriyono, Wijianto
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura
Email : darroes@gmail.com

ABSTRAKSI

Dalam setiap konstruksi permesinan, pasti terdapat roda gigi


didalamnya sebagai suatu penerus serta mereduksi putaran yang tinggi
dari mesin menuju roda. Roda gigi perlulah diperhitungkan berapa daya
dan putaran mesin yang akan diteruskan ke roda, hal ini untuk
menentukan dimensi serta umur dari roda gigi itu sendiri. Ketika
menghitung secara manual akan memakan banyak waktu mengingat
banyaknya hal yang perlu diperhitungkan, belum lagi faktor human error
yang memang menjadi kekurangan manusia.

Dalam perancangan software ini digunakan bahasa pemrograman


visual basic 2010 express. Dengan target software yang bekerja pada
komputer bersistem operasi windows 7. Perancangan difokuskan pada
fungsinya sebagai software penghitung untuk desain roda gigi lurus. Untuk
hasil dari perancangan dilakukan validasi data dari dua sumber buku yaitu
Sularso dan Suga K (1979) “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin” dengan Khurmi R.S. dan Gupta J.K (2005) “A Textbook Of
Machine Design (S.I. Unit)”.

Dari hasil validasi pada buku Sularso dan Suga K (1979) “Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin” untuk roda gigi menunjukkan
bahwa ada kesamaan hasil antara data validasi dengan data software,
yaitu untuk diameter jarak bagi roda gigi pinion 80 mm dan diameter jarak
bagi roda gigi besar 324 mm, serta lebar sisi roda gigi 36,8 mm yang data-
data tersebut memenuhi syarat aman. Begitu pula untuk validasi dari buku
Khurmi R.S. dan Gupta J.K (2005). “A Textbook Of Machine Design (S.I.
Unit)” terdapat kesamaan hasil antara data validasi dengan data software,
yaitu diameter jarak bagi roda gigi pinion 120 mm dan diameter jarak bagi
roda gigi besar 360 mm yang data-data tersebut memenuhi syarat aman.

Kata Kunci : Roda gigi, Software, Desain.

2
3
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kemajuan teknologi semakin pesat, terbukti dengan
adanya penemuan-penemuan baru dalam berbagai bidang. Dalam bidang
otomotif contohnya mobil bertenaga penggerak listrik, bidang energi
alternatif contohnya solar sel yang merubah panas yang dipancarkan
matahari menjadi energi listrik, dalam bidang komputasi contohnya
software seperti anti virus yang melakukan update setiap minggunya.
Sebagai mahasiswa yang masih aktif menuntut ilmu dibangku
perkuliahan, kini tantangannya adalah bagaimana cara untuk mengikuti
perkembangan zaman yang cepat ini, mahasiswa teknik khususnya
sebagai pemegang peranan penting dalam perkembangan teknologi yang
semakin cepat ini.
Berbeda dalam dunia industri, tantangan dalam dunia industri
adalah bagaimana membuat sebuah produk dengan efisiensi maksimal
serta ekonomis, sehingga tercapai keuntungan yang besar pula bagi para
pekerja yang berkerja didalamnya. Sebuah produk yang efisien perlulah
dikonsep dengan jelas, mulai dari pemilihan bahan yang akan dipakai,
perhitungan kekuatannya, serta biaya produksinya jika dikerjakan massal.
Dengan melakukan perhitungan yang teliti diharapkan mampu
mengurangi kesalahan dalam proses produksinya. Tetapi akan menyita
banyak waktu jika perhitungan ini dilakukan secara manual. Sehingga
sebagai mahasiswa yang masih aktif perlulah menjawab persoalan yang
terjadi dilapangan semacam ini.
Dalam setiap konstruksi permesinan, pasti terdapat roda gigi
didalamnya sebagai suatu penerus serta mereduksi putaran yang tinggi
dari mesin sebelum diteruskan kebagian yang lain. Roda gigi perlulah
diperhitungkan berapa daya dan putaran mesin yang akan diteruskan ke
roda, hal ini untuk menentukan dimensi serta umur dari roda gigi itu
sendiri. Ketika menghitung secara manual akan memakan banyak waktu
mengingat banyaknya hal yang perlu diperhitungkan.
Diharapkan dengan bantuan komputasi rancang bangun software
desain roda gigi lurus menggunakan visual basic 2010 express, akan
membantu perancangan roda gigi lurus khususnya dalam bidang
permesinan.

2. TUJUAN PERANCANGAN
Tujuan dari perancangan ini, yaitu membuat sebuah software
komputer untuk mendesain roda gigi lurus yang berjalan di Sistem
Operasi Windows 7.

B. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI


1. TINJAUAN PUSTAKA
Gopi Chand, Sharma, Pavan Kumar, Sainath dan Aravind (2012)
dalam journalnya dengan judul “Design of Spur Gear and its Tooth profile”
menyimpulkan dalam mendesain roda gigi lurus sebuah program
haruslah mudah digunakan dan ketika dieksekusi dengan memberikan
input dan kinerja yang diperlukan dalam sebuah analisa, serta juga
memberikan hasil analisa. Selain itu memberikan bentuk profile dari gigi
roda gigi dalam lingkup ukuran yang diijinkan atau aman. Pemakaian

4
komputer dapat membantu dalam mendesain roda gigi agar lebih cepat,
dapat dioperasikan dengan mudah, dan bebas dari kesalahan.
Nordiana, Ogbeide, Ehigiamusoe dan Anyasi (2007) dalam
sebuah journal berjudul “Computer Aided Design of a Spur Gear”. Sebuah
model keandalan roda gigi lurus saat dirancang dengan repetitif dan rutin
dapat dilakukan dengan bantuan komputer. Dimana hal ini melibatkan
desain, kajian dan evaluasi, menghasilkan gambar desain yang akurat
dan efisien, memberikan penghematan substantial dalam waktu dan
biaya produksi.

2. LANDASAN TEORI
a. Roda Gigi Lurus
Menurut Sularso (1979) guna mentransmisikan daya besar dan
putaran yang tepat, kedua roda tersebut harus dibuat bergigi pada
kelilingnya sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi kedua roda yang
saling berkait. Roda gigi semacam ini, yang dapat berbentuk silinder atau
kerucut, disebut roda gigi.
Elemen-elemen dasar yang mempengaruhi analisa roda gigi lurus,
beberapa diantaranya :
i). Perbandingan Reduksi
=
Dimana :
= Perbandingan reduksi
= Jumlah gigi roda gigi 1
= Jumlah gigi roda gigi 2
ii). Jarak Sumbu Poros

= = ( )
Dimana :
= Jarak sumbu poros (mm)
= Diameter jarak bagi 1 (mm)
= Diameter jarak bagi 2 (mm)
= Modul
= Jumlah gigi roda gigi 1
= Jumlah gigi roda gigi 2
iii). Daya Rencana
= .
Dimana :
= Daya rencana (kW)
= Faktor koreksi
= Daya yang ditransmisikan (kW)
iv). Diameter Jarak Bagi
= .
Dimana :
= Diameter jarak bagi (mm)
= Modul
= Jumlah gigi roda gigi
v). Kecepatan Keliling
. .
= .

5
Dimana :
= Kecepatan keliling (m/s)
= Diameter jarak bagi 1 (mm)
= Putaran yang diteruskan (rpm)
vi). Gaya Tangensial
.
=
Dimana :
= Gaya tangensial (kg)
= Daya rencana (kW)
= Kecepatan keliling (m/s)
vii). Faktor Dinamis
Kecepatan rendah (0,5 – 10 m/s)
=
Kecepatan sedang (5 – 20 m/s)
=
Kecepatan tinggi (20 – 50 m/s)
!,!
= !,!

Dimana :
= Faktor dinamis
= Kecepatan keliling (m/s)
viii). Beban Lentur
$ = %& . . ' .
Dimana :
$ = Beban lentur (kg/mm)
%& = Tegangan lentur yang diijinkan (kg/mm)
= Modul
' = Faktor bentuk gigi
= Faktor dinamis
ix). Beban Permukaan yang diijinkan
) .
( = *(
Dimana :
)
( = Beban permukaan yang diijinkan (kg/mm)
= Faktor dinamis
*( = Faktor tegangan kontak (kg/mm2)
= Diameter jarak bagi 1 (mm)
= Jumlah gigi roda gigi 1
= Jumlah gigi roda gigi 2
x). Lebar Sisi
,
+ = -
,.
Dimana :
+ = Lebar sisi (mm)
( = Beban permukaan yang diijinkan (kg/mm)
= Gaya tangensial (kg)
xi). Faktor Siklus '/
01 .23 .24 .5-6768
'/ = 9-
Dimana :

6
'/ = Faktor siklus berdasarkan kekerasan brinell
= Faktor Koreksi
:; = Faktor temperatur
:< = Faktor ketidak mampuan
% 6768 = Kekerasan brinell yang diijinkan
= = Nilai kekerasan brinell yang diijinkan (MPa)
xii). Estimasi Waktu
> 8@
A
5. ?
BC .8 .D
Dimana :
>5. = Estimasi waktu (jam)
EA = Nilai beban setiap putaran dalam factor '/
= Putaran mesin (rpm)
F = Nilai beban dalam satu kali putar

b. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap
mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros
Elemen-elemen dasar yang mempengaruhi analisa poros,
beberapa diantaranya:
i). Daya Rencana
= .
Dimana :
= daya rencana (kW)
= faktor koreksi
= daya nominal
ii). Momen Puntir
G = 9,74 . 10! .
Dimana :
G = momen puntir (kg.mm)
= daya rencana (kW)
= potaran poros (rpm)
iii). Tegangan Geser yang diijinkan
5O
MN = P0 .P0
Dimana :
M& = tegangan geser yang diijinkan (kg/mm2)
%Q = kekuatan tarik (kg/mm2)
sf1 = faktor keamanan bahan
sf2 = faktor keamanan asumsi
iv). Diameter Rencana
!, /
P = [ S . * . U$ . G ]
T
Dimana :
P = diameter rencana (mm)
M& = tegangan geser yang diijinkan (kg/mm2)
* = factor koraksi beban lentur
U$ = faktor koreksi beban tumbukan
T = torsi rencana (kg.mm)

7
v). Tegangan Geser yang terjadi
!, .;
M = Y
X
Dimana :
P = diameter rencana (mm)
M = tegangan geser yang diijinkan (kg/mm2)
T = torsi rencana (kg.mm)

c. Pasak
Pasak merupakan suatu elemen yang dipakai untuk menetapkan
bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, pulley atau kopling pada
poros. Momen diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros. Fungsi
yang serupa dengan pasak adalah seplain atau poros yang bergigi.
Elemen-elemen dasar yang mempengaruhi analisis pasak,
beberapa diantaranya :
i). Gaya Tangensial
; .
=
X
Dimana :
Ft = gaya tangensial (kg)
T = momen puntir (kg.mm)
ds = diameter poros (mm)
ii). Tegangan Geser
,
MZ = -
$ .[
Dimana :
MZ = tegangan geser (kg/mm2)
Ft = gaya tangensial (kg)
b = lebar pasak (mm)
l = panjang pasak (mm)
iii). Tegangan Geser yang diijinkan
5O
MZ& = P0 .P0
Dimana :
MZ& = tegangan geser yang diijinkan (kg/mm2)
%Q = kekuatan tarik (kg/mm2)
sf1 = faktor keamanan bahan
sf2 = faktor keamanan asumsi
iv). Tekanan Permukaan
,
= [ .( & -&\ )
Dimana :
P = tekanan permukaan pada pasak (kg/mm2)
Ft = gaya tangensial (kg)
t1 = kedalaman alur pasak pada poros (mm)
t2 = kedalaman alur pasak pada naf (mm)

d. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menopang poros
berbeban, sehingga putaran dapat berlangsung secara halus, aman dan
panjang umur.

8
Elemen-elemen yang mempengaruhi analisis bantalan
diantaranya :
i). Beban Radial
;
] = X
^
Dimana :
Fr = beban radial bantalan (kg)
T = momen rencana dari poros (kg.mm)
ds = diameter poros (mm)
ii). Beban Aksial
& = U . 0,11
Dimana :
Fa = beban aksial (kg)
Co = beban nominal statik spesifik (kg)
iii). Beban Ekuivalen
] = _ . ` . ] + ' . &
Dimana :
Pr = beban ekuivalen dinamis (kg)
X = nilai pada faktor X
V = nilai pada faktor V
Fr = beban radial bantalan (kg)
Y = nilai pada faktor Y
Fa = beban aksial (kg)
iv). Faktor Kecepatan
,
=( ) ^
Dimana :
fn = faktor kecepatan
n = putaran mesin maksimal (rpm)
v). Faktor Umur
c
b = .
Dimana :
Fh = faktor umur
fn = faktor kecepatan
C = beban nominal statik dinamis (kg)
Pr = beban ekuivalen dinamis (kg)
vi). Umur Nominal
db = 500 b
Dimana :
db = Umur nominal (jam)
b = Faktor umur

e. Bahasa Visual Basic 2010 Express


Menurut Edy Winarno dan Ali Zaki (2010), visual basic adalah
bahasa pemrograman klasik, legendaris, dan tiada duanya yang paling
banyak dipakai oleh programmer di dunia. Bahasa ini dipakai oleh jutaan
programmer, dan tercatat sebagai program yang paling dikuasai oleh
mayoritas orang.
Dasar pemrograman adalah bagian sintaks yang dipakai oleh
visual basic, beberapa hal diantaranya :

9
i). Variabel
Variabel ibarat tempat untuk menyimpan data dalam format
tertentu. Nilai dalam variable bisa diganti-ganti sesuai kebutuhan. Cara
penulisan variable di visual basic harus dipahami mengingat pentingnya
peran variable dalam sebuah program, hampir tidak mungkin membuat
program yang tidak melibatkan variable didalamnya.
ii). Operator Aritmatika
Operator aritmatika berfungsi melakukan operasi aritmatika
terhadap operand-operand yang ada.
iii). Statement
Blok statement yang menggunakan kondisional disebut struktur
pengambilan keputusan. Struktur ini menentukan bagian mana dari
program yang dieksekusi dengan syarat memenuhi statement kondisional
yang digunakan.

C. METODE PERANCANGAN
1. Peralatan dan Pendukung
Dalam pembuatan rancang software desain roda gigi lurus dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2010 Express
membutuhkan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak
(Software).
Adapun Hardware dan Software yang digunakan adalah :
a. Perangkat keras (Hardware)
Seperangkat laptop dengan spesifikasi :
i). Processor Intel® CoreTM i3-350M processor 2,26 GHz.
ii). VGA Intel® HD Graphics.
iii). RAM 2 GigaByte DDR3.
iv). Hard disk 320 GigaByte.
b. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat aplikasi system
informasi ini adalah :
i). Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32-bit.
ii). Microsoft Visual Basic 2010 Express.
iii). Net Framework 4.0.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari perancangan software diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Form Interface software (tab poros)

Gambar 1. Form interface software (tab poros)

10
Dalam tab poros pengguna perlu memasukkan beberapa data
sebelum mendapatkan hasil perencanaan poros dan pasak, data tersebut
antara lain daya motor, putaran mesin in, putaran reduksi 1 dan 2, bahan
poros, bahan pasak, faktor koreksi, faktor permukaan, faktor tumbukan,
dan faktor kelenturan.
Semua data diatas dibutuhkan untuk menghitung daya rencana,
torsi rencana, tegangan geser yang diijinkan, diameter rencana, dan
tegangan geser yang terjadi.

2. Form interface software (tab roda gigi 1 dan tab roda gigi 2)

Gambar 2. Form interface software Gambar 3. Form interface software


(tab roda gigi 1) (tab roda gigi 2)
Dalam tab pasangan roda gigi 1 dan 2, pengguna perlu
memasukkan data berupa daya motor, putaran mesin in, putaran reduksi
1 dan 2, jumlah gigi pasangan 1 dan 2, faktor koreksi, dan bahan roda
gigi.
Data diatas digunakan untuk mendapatkah diameter jarak bagi,
diameter kepala, diameter lingkar dalam, diameter kaki, perbandingan
reduksi, jarak sumbu poros, faktor kelonggaran puncak, kecepatan
keliling, gaya tangensial, faktor dinamis, beban lentur yang diijinkan, lebar
sisi, dan umur roda gigi.

3. Form interface software (tab bantalan)

Gambar 4. Form interface software (tab bantalan)


Dalam tab bantalan pengguna perlu merencanakan poros terlebih
dahulu, serta perlu memasukkan beberapa data lain seperti nomor
bantalan yang akan dipakai.
Data tersebut digunakan untuk mendapatkan beban radial, beban
aksial, beban ekuivalen dinamis, faktor kecepatan, faktor umur, dan umur
bantalan.

11
4. Form interface sotware (tab ilustrasi hasil)

Gambar 5. Form interface software (tab ilustrasi hasil)


Dalam tab ilustrasi hasil berisi ilustrasi susunan roda gigi, dimensi
dari pasangan roda gigi 1 dan pasangan roda gigi 2.
Adapun dalam menu bar “Lihat” > “Rujukan” menampilkan
informasi data rujukan perencanaan yang dapat membantu dalam
mempertimbangkan data-data yang lain seperti berikut ini :

Gambar 6. Form interface software (lihat rujukan)


Data-data didalam form lihat rujukan diantaranya :
a. Bahan
i). Poros dan Pasak
ii). Roda Gigi
iii). Bantalan
b. Faktor
i). Koreksi
ii). Tumbukan
iii). Kelenturan
iv). Bentuk Gigi
v). Tegangan Kontak
vi). Umur (Yn)
vii). Bengkokan yang diijinkan
c. Ukuran
i). Poros
ii). Pasak
iii). Bantalan
d. Diagram
i). Modul

12
5. Validasi
Untuk validasi hasil perancangan roda gigi lurus yang bersumber
dari buku Sularso dan Suga K (1979) “Dasar Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin” dengan input :
Daya = 15 PS
Putaran Pinion = 1450 rpm
Ratio =±4
Jarak Sumbu Poros = ± 200 mm
Sudut Tekan = 200
Bahan Pinion = S35C
Bahan Roda Gigi = FC30
Didapatkan kesamaan hasil sebagai berikut :
Output buku software satuan
faktor koreksi 1 1
daya rencana 11 11,025 kW
modul 4 4
gigi roda gigi pinion 20 20
gigi roda gigi besar 81 81
diameter jarak bagi pinion dipakai 80 80 mm
diameter jarak bagi roda gigi besar dipakai 324 324 mm
faktor kelonggaran puncak 1 1 mm
diameter kepala pinion 88 88 mm
diameter kepala roda gigi besar 332 332 mm
diameter kaki pinion 70 70 mm
diameter kaki roda gigi besar 314 314 mm
tinggi gigi 9 9 mm
kecepatan keliling 6.07 6.074 m/s
gaya tangensial 184 185,149 kg
faktor dinamis 0.497 0.497
beban lentur pinion 17.9 16,538 kg/mm
beban lentur roda gigi 11.2 11,267 kg/mm
beban lentur yang diijinkan 5 5,038 kg/mm
lebar sisi 36,8 36,754 mm
keterangan syarat aman terpenuhi terpenuhi
Tabel 1. Hasil validasi berdasarkan buku Sularso dan Suga K (1979)
“Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin”

Untuk Validasi hasil perancangan roda gigi lurus yang bersumber


dari buku Khurmi R.S. dan Gupta J.K, 2005, “A Textbook Of Machine
Design (S.I. Unit)” dengan input :
Daya = 20 kW
Putaran Pinion = 300 rpm
Ratio =3
Tegangan lentur bahan
Roda gigi pinion = 120 MPa

13
Roda gigi besar = 100 MPa
Gigi roda gigi pinion = 15
Didapatkan kesamaan hasil sebagai berikut :
output buku software satuan
kecepatan keliling 1.888 1.885 m/s
faktor koreksi 1 1
gaya tangensial 1080.943 1082.218 kg
faktor dinamis 0.613 0.614
modul 8 8
lebar sisi 112 52.074 mm
diameter jarak bagi pinion 120 120 mm
diameter jarak bagi roda gigi 360 360 mm
Tabel 2. Hasil validasi berdasarkan buku Khurmi R.S. dan Gupta J.K,
2005, “A Textbook Of Machine Design (S.I. Unit)”

E. KESIMPULAN DAN SARAN


1. KESIMPULAN
Dari hasil rancang software roda gigi lurus dapat disimpulkan
bahwa :
a. Dari hasil validasi pada buku Sularso dan Suga K (1979) “Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin” untuk roda gigi
menunjukkan bahwa ada kesamaan hasil antara data validasi
dengan data software, yaitu untuk diameter jarak bagi roda gigi
pinion 80 mm dan diameter jarak bagi roda gigi besar 324 mm,
serta lebar sisi roda gigi 36,8 mm yang data-data tersebut
memenuhi syarat aman.
b. Validasi dari buku Khurmi R.S. dan Gupta J.K (2005). “A Textbook
Of Machine Design (S.I. Unit)” terdapat kesamaan hasil antara
data validasi dengan data software, yaitu diameter jarak bagi roda
gigi pinion 120 mm dan diameter jarak bagi roda gigi besar 360
mm yang data-data tersebut memenuhi syarat aman.

2. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam perancangan dan pembuatan
software ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis akan
menyampaikan beberapa saran untuk mengembangkan software ini agar
lebih baik lagi.
a. Software bisa dikembangkan untuk menghitung jenis roda gigi
yang lain.
b. Software bisa dikembangkan untuk menghitung persoalan-
persoalan permesinan yang lain.
c. Pemakaian database akan memberikan kemudahan bagi
pengguna software dalam mengolah data yang dinamis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Chand Gopi, Sharma, Kumar P, dkk. 2012. Design of Spur Gear and its Tooth
Profile. Narsapur : Department of Mechanical Engineering, Swarnandhra
college of engineering and technology. Journal of Engineering Research
and Applications (IJERA).
Hamrock, Jacobson, Schmid. 2005. Fundamentals of Machine Elements Second
Edition. New York : Mc Graw Hill.
http://dspace.thapar.edu:8080/dspace/bitstream/123456789/302/1/8048113.pdf
diakses pada 6 mei 2013 jam 23:20
http://www.cartertools.com/involute.html diakses tanggal 28 Juli 2012 pukul 23.00
WIB.
http://www.gearsolutions.com/article/detail/5356/estimating-gear-fatique-life
diakses pada 25 agustus 2013 jam 02.34
http://www.microsoft.com/visualstudio/en-us/products/2010-editions/visual-basic-
express diakses tanggal 07 Agustus 2012 pukul 20.33 WIB.
http://www.scribd.com/doc/87127878/Contoh-Abstrak-Roda-Gigi diakses pada 6
mei 2013 jam 23:22
Khurmi R.S. dan Gupta J.K, 2005. A Textbook Of Machine Design (S.I. Unit).
Eurasia Publishing House (PVT.) LTD. Ram Nagar, New Delhi.
Mott. 2004. Machine Elements In Mechanical Design Fourth Edition. United
States : Pearson Prentice Hall.
Nordiana, Ogbeide, Ehigiamusoe dan Anyasi, 2007. Computer Aided Design of a
Spur Gear. Nigeria : Department of Materials and Production Engineering,
Ambrose Alli University, P.M.B. 14, Ekpoma, Edo State, Nigeria.
Soesianto, Nugroho Eko dan Santosa P Insap, 1988. Pemrograman Basic Edisi
Kedua. ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Suga Kiyokatsu dan Sularso, 1979. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen
Mesin. P.T. Pradnya Paramita, Jakarta.
Takeshi dan Sugiarto, 1983. Menggambar Mesin Menurut Standar I.S.O. P.T.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Ugural. 2003. Mechanical Design : An Integrated Approach. New York : Mc Graw
Hill.
Winarno Edy, Zaki Ali, dan SmitDev Community, 2010. Dasar-Dasar
Pemrograman Dengan Visual Basic 2010. P.T. Elex Media Komputindo,
Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai