Anda di halaman 1dari 13

PAPER

PENGORGANISASIAN INSTALASI BEDAH SENTRAL


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu: Suko Pranowo, M.Kep

Disusun Oleh :

1. Dwi Utami
2. Lulu Dwi R
3. Erna Ristianti
4. Yosi Ismawati

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PENGORGANISASIAN INSTALASI BEDAH SENTRAL
A. Konsep Dasar
Salah satu pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit adalah pelayanan di ruang
operasi (OK). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah menjadikan
pembedahan yang dahulunya sebagai usaha terakhir, sekarang menjadi sesuatu dapat diterima
secara umum. Pelayanan professional yang diberikan pada pasien di kamar operasi kegiatan
mengidentifikasi kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial pasien mengimplementasikan asuhan
keperawatan yang bersifat individualistik, mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan
berdasarkan ilmu keperawatan, biomedis, ilmu perilaku dan ilmu alam dasar dalam rangka
memulihkan dan mempertahankan derajat kesehatan , kesejahteraaan klien sebelum, selama dan
sesudah tindakan operasi.
Untuk menjaga kelancaran pelayanan dan memelihara segala fasilitas yang ada menjadi siap
dan layak pakai, dibutuhkan suatu system manajemen yang mengatur tentang pengunaan,
pemeliharaan, serta batasan-batasan lain sehingga dalam menggunakannya tidak menimbulkan
suatu bahaya atau risiko. Pedoman Pengorganiasasian Kamar Operasi memuat Visi Misi,
gambaran umum,strukrur organisasi,uraian jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan,
kegiatan orientasi, jadwal pertemuan dan pelaporan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Instalasi Bedah Sentral ialah:
1. Mengurangi atau menurunkan angka kematian.
2. Memulihkan fungsi organ tubuh seoptimal mungkin.
3. Mengurangi resiko kecacatan seminimal mungkin.
C. Prinsip Pengorganisasian
D. Berbagai Jenis Struktur Organisasi Dalam Keperawatan

STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUMAH SAKIT

DIREKTUR

KEPALA INSTALASI

KEPALA RUANGAN

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


ASISTEN INSTRUMEN SIRKULER

1. DIREKTUR.
a. Hasil Kerja :
 Terbentuknya Instalasi Bedah Sentral disertai dengan SK
 Tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan IBS
 Kebijakan kegiatan IBS
b. Uraian Tugas :
 Mendukung kegiatan IBS
 Menentukan kebijakan IBS
 Mengesahkan SPO IBS
c. Tanggung Jawab :
 Mengadakan evaluasi kebijakan IBS
 Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk anggaran
yang dibutuhkan
 Mengadakan evaluasi kebijakan dan SPO di IBS
d. Wewenang
 Dapat memberi masukan dan kritik terhadap kegiatan di IBS
2. KEPALA INSTALASI
a. Hasil kerja :
 Kebijakan IBS
 SPO dan program IBS
 Laporan kegiatan IBS
b. Uraian Tugas :
 Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan IBS
 Menyusun SPO dan program IBS
 Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan
 Menerima laporan dari tim IBS dan membuat laporan kepada direktur
 Bekerjasama dengan tim IBS dalam melakukan investigasi masalah atau infeksi
nosokomial
 Mengidentifikasi temuan di lapangan yang berkaitan dengan kegiatan IBS
c. Tanggung Jawab :
 Sosialisasi kebijakan IBS agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas di IBS
 Mengevaluasi pelaksanaan program IBS
 Memberikan konsultasi pada petugas rumah sakit tentang IBS
 Berkoordinasi dengan unit terkait
d. Kewenangan :
 Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan aman
penggunaannya
 Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
e. Syarat Jabatan :
 Dokter Bedah
 Mendapat pelatihan dasar
 Mempunyai kemampuan memimpin
3. KEPALA RUANG
a. Hasil Kerja :
 Jadwal bulanan
 Laporan kegiatan bulanan
b. Uraian Tugas :
 Ikut serta menyusun kebijakan dan SPO
 Memonitor kegiatan di ruangan
 Memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan operasi
c. Tanggung Jawab
 Membimbing dan melakukan sosialisasi tentang SPO dan kebijakan kepada seluruh
anggota di IBS
 Membantu semua petugas dalam melakukan satu tindakan yang baik dan benar
d. Kewenangan
 Memberikan motivasi dan teguran tentang kinerja anggota
 Memberikan saran pelatihan untuk meningkatkan SDM
e. Syarat Jabatan :
 Perawat D.III
 Mempunyai kemampuan memimpin
4. PERAWAT ASISTEN .
a. Uraian Tugas :
1. Sebelum pembedahan
 Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum pembedahan
untuk memberikan penjelasan dan edukasi pre operasi. Menyiapkan ruangan operasi dalam
keadaan siap pakai meliputi:
 Kebersihan ruang operasi dan peralatan operasi.
 Meja mayo/instrumen
 Meja operasi lengkap.
 Lampu operasi.
 Mesin anestesi lengkap.
 Suction pump.
 Gas medis.
 Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan.
 Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai keperluan pembedahan.
 Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril Saat pembedahan
2. Saat pembedahan
 Memperingatkan "tim steril" jika terjadi penyimpangan prosedur aseptic.
 Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah dan assisten.
 Menata instrument steril di meja mayo sesuai urutan prosedur pembedahan.
 Memberikan bahan desinfektan kepada operator untuk desinfeksi kulit pada area yang akan
disayat.
 Memberikan laken steril untuk prosedur drapping.
 Memberikan instrument kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan kebutuhan tindakan
pembedahan secara tepat dan benar.
 Memberikan kain steril kepada operator dan mengambil kain kassa yang telah digunakan
dengan memakai alat.
 Menyiapkan benang jahit sesuai kebutuhan dalam keadaan siap pakai.
 Mempertahankan instrument selama pembedahan dalam keadaan tersusun secara sistematis
untuk memudahkan bekerja.
 Membersihkan instrument dari darah dalam proses pembedahan untuk mempertahankan
sterilitas alat dan meja mayo.
 Menghitung kain kassa, jarum dan instrument.
 Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum kepada ahli bedah
sebelum luka ditutup lapis demi lapis.
 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka.
 Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit.
 Menutup luka dengan kain kasa steril.
 Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi Setelah pembedahan
3. Setelah pembedahan
 Memfiksasi drain dan kateter.
 Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang dipasang
elektrocauter.
 Menggantikan alat tenun dan baju pasien serta memindahkan pasien dari meja operasi ke
kereta dorong.
 Memeriksa dan menghitung semua instrument serta menghitung sebelum dikeluarkan dari
kamar operasi.
 Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap.
 Membersihkan kain instrument bekas dengan cara :
o Pembersihan awal
o Merendam dengan cairan disinfektan yang mengandung deterjen.
o Menyikat sela-sela instrument
o Membilas dengan air mengalir
o Mengeringkan.
 Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar siap pakai.
b. Tanggung Jawab :
 Bertanggung jawab atas keakuratan, kebenaran dan ketepatan asuhan keperawatan.
 Bertanggung jawab atas ketepatan pendokumentasian kegiatan di rekam medik.
 Bertanggung jawab atas peralatan di bagian perawatan.
 Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada Perawat
Kepala Kamar operasi, dan secara operasional tindakan bertanggung jawab kepada ahli
bedah dan perawat kepala kamar operasi.
c. Kewenangan
 Berwenang melakukan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan.
 Berwenang melakukan koordinasi kegiatan penyelenggaraan asuhan keperawatan.
 Berwenang mengusulkan penambahan sarana dan prasarana untuk kegiatan asuhan
keperawatan.
 Berwenang Mengawasi dan mengontrol segala sesuatu kebutuhan baik instrument dan
bahan habis pakai selama operasi berlangsung.
d. Syarat Jabatan :
 Pendidikan: D3 Keperawatan / D3 Kebidanan
 Memiliki Surat Tanda Registrasi ( STR ).
 Ketrampilan:
o Mampu menerapkan budaya kerja.
o Mampu menerapkan pengetahuan tentang bedah dan enam sasaran keselamatan pasien.
o Mampu mengoperasikan komputer secara sedehana.
o Lulus uji kompetensi.
 Pelatihan : BLS, Teknik kamar bedah.
 Masa kerja berpengalaman di kamar bedah minimal 1 tahun sebagai sirkuler.
5. PERAWAT INSTRUMEN.
a. Uraian Tugas :
1. Sebelum Pembedahan
 Lampu operasi
 Mesin anastesi lengkap
 Succsion pump
 Gas medis
 Menyiapkan set instrumen steril
 Menyiapkan antiseptik dan bahan bahan sesuai keperluan pembedahan
2. Saat pembedahan
 Mengingatkan tim bedah steril jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik
 Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah dan asisten
 Menata instrumen steril di meja mayo
 Memberikan cairan antiseptik
 Memberikan linen steril untuk proses drapping
 Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan
 Memberikan duk steril kepada operator, dan mengambil kain kassa yang telah digunakan
dengan menggunakan alat
 Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan siap pakai
 Mempertahan sterilitas dan kerapihan instrumen
 Menghitung kain kassa, jarum dan instrumen
 Memberitahukan hasil perhitungan
 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
 Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka di jahit
 Menutup luka dengan kain kassa steril
 Menyiapkan bahan pemerikasaan laboratorium/ patologi jika ada
3. Setelah Pembedahan
 Memfiksasi drain, dan kateter
 Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit
 Mengganti alat tenun, baju pasien dan penutup serta memindahkan pasien dari meja
operasi ke kereta dorong
 Memeriksa dan menghitung semua instrumen sebelum dikeluarkan dari kamar operasi
 Memeriksa ulang dokumentasi
 Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara:
o Melakukan pengemasan
o Memasang indikator autoclave dan membuat label alat alat
 Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar siap pakai.
b. Tanggung Jawab :
 Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada Perawat
Kepala Kamar operasi. dan
 Secara operasional tindakan bertanggung jawab kepada ahli bedah dan perawat kepala
kamar operasi.
c. Kewenangan
 Berwenang melakukan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan.
 Berwenang melakukan koordinasi kegiatan penyelenggaraan asuhan keperawatan.
 Berwenang mengusulkan penambahan sarana dan prasarana untuk kegiatan asuhan
keperawatan.
 Berwenang Mengawasi dan mengontrol segala sesuatu kebutuhan baik instrument dan
bahan habis pakai selama operasi berlangsung.
d. Syarat Jabatan :
 Pendidikan: D3 Keperawatan
 Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
 Ketrampilan:
o Mampu menerapkan budaya kerja.
o Mampu menerapkan pengetahuan tentang bedah dan enam sasaran keselamatan pasien.
o Mampu mengoperasikan komputer secara sedehana.
o Lulus uji kompetensi.
 Pelatihan : BLS, Teknik kamar bedah.
 Masa kerja berpengalaman di kamar bedah minimal 1 tahun sebagai sirkuler.
6. PERAWAT SIRKULER
a. Uraian Tugas :
1. Sebelum Pembedahan
 Menerima pasien yang akan dibedah.
 Memeriksa dengan menggunakan formulir chek list serah terima.
 Memeriksa persiapan fisik.
 Melakukan serah terima pasien dengan perawat ruang dengan mencocokan chek list.
 Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas kewenangan tentang:
o Tindakan pembedahan yang akan dilakukan.
o Team bedah yang akan menolong fasilitas yang akan di gunakan pembedahan.
2. Saat Pembedahan
 Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis pembedahan dan bekerja sama dengan tenaga
anestesi.
 Membuka set steril dengan memperhatikan tehnik aseptic.
 Mengingatkan team bedah bila terjadi adanya penyimpangan tehnik steril.
 Mengikatkan tali jas team bedah.
 Membantu mengukur, dan mencatat kehilangan darah dan cairan dengan menghitung
jumlah urine dan darah yang keluar.
 Melaporkan hasil pencatatan kepada ahli anestesi.
 Menghubungi petugas (radiology / laboratorium) bila mana di perlukan. Mengumpulkan
dan menyiapkan bahan yang akan di periksa.
 Menghitung dan mencatat pemakaian kasa dengan scrube nurse.
 Mengukur dan mencatat tanda vital
 Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan alat dan memisahkan dengan yang
masih steril.
 Melakukan cek ulang jumlah kasa dan instrument dengan scrube nurse supaya tidak
tertinggal didalam tubuh saat pembedahan.
3. Setelah Pembedahan
 Membersihkan dan merapikan pasien setelah pembedahan.
 Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong.
 Mengukur dan mencatat tanda vital terakhir sebelum keluar dari ruang operasi.
 Mengukur tingkat kesadaran dengan Aldrete Score, meneliti, menghitung dan mencatat
obat-obatan dan alat yang di pakai, memeriksa kelengkapan dokumen medik:
o Laporan operasi
o Laporan anestesi.
o Pengisian formulir PA / radiology.
o Menyiapkan resep obat.
o Mendokumentasika tindakan keperawatan selama pembedahan.
o Identitas pasien
o Masalah yang timbul selama pembedahan,
o Tindakan yang dilakukan.
o Hasil evaluasi
 Mengukur kemampuan ekstremitas dengan Bromage score
 Melakukan serah terima dengan perawat ruang RR tentang:
o Kelengkapan dokumen medik
o Instruksi pasca bedah.
o Keadaan umum pasien.
o Obat-obatan dan resep baru.
 Membantu perawat instrument membersihkan dan menyusun kembali set instrumen.
 Membersihkan selang suction, botol bekas cairan dari sisa cairan pembedahan.
 Membantu perawat instrument membersihkan ruang operasi.
 Memberikan plester untuk fiksasi bekas luka sayatan.
b. Tanggung Jawab:
 Memonitor Bertanggung jawab atas keakuratan, kebenaran dan ketepatan asuhan
keperawatan.
 Bertanggung jawab atas ketepatan pendokumentasian kegiatan di rekam medik.
 Bertanggung jawab atas peralatan di bagian perawatan.
 Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada Perawat
Kepala Kamar operasi, dan secara operasional tindakan bertanggung jawab kepada ahli
bedah dan perawat kepala kamar operasi.
c. Kewenangan :
 Berwewenang melakukan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan.
 Berwewenang melakukan koordinasi kegiatan penyelenggaraan asuhan keperawatan.
 Berwewenang mengusulkan penambahan sarana dan prasarana untuk kegiatan asuhan
keperawatan.
 Berwewenang Mengawasi dan mengontrol segala sesuatu kebutuhan baik instrument dan
bahan habis pakai selama operasi berlangsung.
d. Syarat Jabatan :
 Pendidikan : D3 Keperawatan
 Memiliki Surat Tanda Registrasi ( STR ).
 Ketrampilan :
o Mampu menertapkan budaya kerja.
o Mampu menerapkan pengetahuan tentang bedah dan enam sasaran keselamatan pasien.
o Mampu mengoperasikan komputer secara sedehana.
o Lulus uji kompetensi.
 Pelatihan : BLS, Teknik kamar bedah.
 Masa kerja berpengalaman di kamar bedah lebih dari 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai