Anda di halaman 1dari 2

Indikasi:

Akses perifer ditujukan untuk penggunakan jangka pendek (short-term infusion) yakni dalam
beberapa haripada pasien dengan jaringan pembuluh darah vena yang telah dipersiapkan dan untuk
pemberian cairan infus yang non-vesicant. Bila cairan vesicant bocormaka akan menimbulkan iritasi,
timbul vesikel - vesikel dan nekrosis jaringan. Pasien yang di rawat dengan kemoterapi non-vesicant
dalam jangka waktu pendek dapat memperoleh keuntungan dengan pemasangan akses ini.

Akses vena central menjadi pilihan dibandingkan degan akses perifer apabila cairan yang diberikan
memiliki pH < 5.0 atau > 9.0, osmolaritas > 500 mOsm/L atau memiliki karakteristik vesicant.Indikasi
lain termasuk kebutuhan untuk memonitoring tekanan vena central di mana cukup sering pada pasien
onkologi. Akses vena central jangka pendek hanya digunakan pada pasien rawat inap dengan periode
rawat inap kurang dari 3 minggu. Apabila akses central diperlukan untuk periode terapi lebih lama
(hitungan bulan) atau pasien harus dirawat dirumah, maka PICC (Peripherally Inserted Central
Catheter) menjadi alternatif. Pada perkembangannya, PICC menjadi lebih banyak digunakan pad
apasien rawat jalan, oleh karena penggunaan jangka waktu sedang. Kelemahannya adalah bagian
pada kateter berada diluar tubuh sehingga terkadang menimbulkan ketidaknyamanan.

High flow semi-implantable catheter (permcath), diindikasikan untuk pasien yang memerlukan
Hemodialisa dalam jangka waktu lama dan pada pasien yang menjalani program apheresis. Kateter
Hickman menawarkan kemungkinan pemberian cairan infus yang berbeda, termasuk produk darah,
(dapat dilakukan dialisa darah). Selain itu juga kateter ini menawarkan kenyamanan dengan
menghindari puncture vena, dan juga dapat berperan sebagai jalur untuk memperlama pemberian
nutrisi parenteral.

Indikasi utama implan kateter total adalah untuk memenuhi kebutuhan akses vena central,
pemberian obat - obatan vesicant, dan sebagai alternatif bila akses perifer tidak dapat digunakan.
Kateter jenis ini memerlukan area tusukan di daerah perkutan untuk dapat mengakses port-nya. Hal
ini lah yang membuat akses ini memiliki jangka waktu pemakaian tingkat sedang dan memberikan
kesempatan pada kulit untuk pulih. Hampir semua pemasangan akses ini ditujukan utuk kemoterapi
pada pasien kanker.

Teknik

Operasi untuk memasang salah satu kateter dilakukan dengan situasi dan kondisi yang baik, yakni
dimana pasien bisa dimonitoring tanda - tanda vitalnya dan keadaan umumnya. Secara umum, setting
tempat yang baik untuk melakukan tindakan pemasangan ini adalah di ruang operasi atau di ruang
radiointervensi.

Anestesi yang digunakan tergantung pada kondisi pasien dan penilaian klinis dari tim medis. Secara
umum, lokal anestesi yang dikombinasikan dengan sedasi dapat efektif bila diaplikasikan pada pasien
ini. Jenis operasi ini merupakan operasi yang bersih, sehingga antibiotik profilaksis tidak terlalu
diperlukan.
Pemilihan lokasi implan berdasarkan pada lokasi vena mana yang akan digunakan sebagai lokasi
pemasangan kateter dan lokasi mana yang akan digunakan untuk meletakkan port-pocket. Syarat
pemilihan lokasi yang lain adalah vena yang aliran vena nya menuju vena cava superior. Indikasi
pemasangan akses di daerah inferior adalah bila terjadi thrombosis pada vena cava superior (indikasi
absolut), dan bila kondisi dinding dada anterior tidak memungkinkan untuk pemasangan akses
(indikasi relatif) karena bila dada tidak memungkinkan dipasang akses maka pilihan lain adalah
memasang akses pada ekstrimitas atas. Pada kondisi khusus, salah satu opsi alternatif adalah
pemasangan translumbar puncture pada vena cava inferior, transhepatic percutaneous access,
kanulasi pada vena kolateralis, dan rekanalisasi vena yang mengalami obstruksi.

Teknik pemasangan akses tergantung pada pembuluh yang dipilih. Secara umum, pada vena - vena
superficial (vena jugularis eksterna, vena cephalica, vena basilica, vena safenus) dilakukan diseksi,
sedangkan pada vena profunda (vena jugularis interna, vena subclavius, dan vena femoralis) dilakukan
pungsi (tusukan). Pada teknik pungsi, dapat dipandu oleh USG sehingga dapat megurangi resiko
terjadinya cedera jaringan sekitarseperti arteri yang tertusuk atau pneumothorax.

Jika, teknik diseksi dipilih untuk akses vena superficial, maka venotomy dilakukan untuk memasukkan
kateter dan didorong hingga ujung kateter berada pada posisi tengah. Kemudian dilakukan ligasi pada
bagian distal dan ligatur proksimal ditempatkan disekitar kateter, dan harus hati - hati agar tidak
terjadi konstriksi. Pada kasus dengan vena yang besar, dapat dilakukan penjahitan disekitar insisi,
daripada ligatur sehingga memungkinkan aliran darah tetap terjaga dan mengurangi resiko
thromboplebitis.

Jalur vena yang menuju atrium merupakan jalur lurus pada sisi kanan tubuh, sehingga bagian kanan
tubuh menjadi lokasi pilihan untuk insersi. Bila ditemukan tumor pada area thoraks (contoh: kanker
payudara), bahkan jika tidak ada “penghalang” kateter pada sisi itu, prosedur tetap dilakukan dengan
teknik kontralateral tumor.

Bagian proksimal kateter diletakkan pada persimpangan cavoatrial (cavoatrial junction), kemudian
monitoring pasien untuk kemungkinan terjadinya aritmia yang terkonduksi akibat pemasangan
alat.Pada kebanyakan kasus, ujung kateter akan masuk ke atrium kanan dengan tidak sengaja tanpa
menyakiti pasien.

Port pocket sebaiknya dipasang pada lokasi yang kuat / rapat dan jauh dari area kulit yang mengalami
penurunan integritasnya (stoma, radiodermatitis, ulserasi lesi tumor). Apabila memungkinkan, lokasi
pemasangan port berada di daerah dinding anterior dada diatas fascia muskulus pectoralis. Pada
pasien obesitas, jaringan subkutan akan menimbulkan kesulitan tersendiri dalam pemasangan akses.
Bila operator menemui kasus demikian, maka lokasi port dapat diletakkan lebih superficial pada plana
adiposa dengan minimum kedalaman 2 cm dari jaringan subkutis.

Anda mungkin juga menyukai