Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk
kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu
kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih
dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika
deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi
penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang
pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin,
1989).Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data.
Ukuran pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, median dan quartil.
Sedangkan ukuran penyebaran data meliputi ragam (variance) dan simpangan baku (standard
deviation).

2. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah ini sebagai berikut :


1. Pengertian Mean, Median, Modus ?
2. Kelebihan dan Kekurangan Rata-rata, Median dan Modus ?
3. Hubungan Antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan Modus ?
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Mean, Median, Modus

1. Pengertian Mean

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan
membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalah sebuah rata-rata dari data yang
diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu"
(Sutrisno Hadi; 1998). Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu
data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada
pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan
untuk jenis data nominal dan ordinal. Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh
data dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai
berikut maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :
Dimana:
x = data ke n
x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel
n = banyaknya data

Bisa juga Menghitung mean


a) Rumus Mean Hitung dari Data Tunggal
b) Rumus Mean Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi
Dengan : fixi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian xi = data ke-i
c) Rumus Mean Hitung Gabungan
2. Pengertian Median

Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan  nilainya. Bisa
juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me.  Dengan
median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50%
dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam  mencari median,
dibedakan  untuk banyak data ganjil  dan banyak data genap.  Untuk  banyak data ganjil,
setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di
tengah. Median bisa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai
analisis statistika. Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum,
variansi dirumuskun sabagai :
Contoh:
Dari lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86, 92, dan 79.
Tentukan median populasi ini.
jawab: Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar, diperoleh  79 82 86 92 93
Oleh karena itu medianya adalah 86
Kada nikotin yang berasal dari sebuah contoh acak enam batang rokok cap tertentu adalah
2.3, 2.7, 2.5, 2.9, 3.1, dan 1.9 miligram. Tentukan mediannya.
jawab: Bila kadar nikotin itu diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, maka diperoleh 1.9
2.3 2.5 2.7 2.9 3.1
Maka mediannya adalah rata-rata dari 2.5 dan 2.7, yaitu
Selain itu juga dapat dicari median dari data yang telah tersusun dalam bentuk distribusi
frekuensi. Rumus yang digunakan ada dua, yaitu
Dimana :
Bak = batas kelas atas median
c =  lebar kelas
s’ = selisih antara nomor frekuensi median dengan frekuensi kumulatif sampai kelas median
fM = frekuensi kelas median
Sebelum menggunakan kedua rumus di atas, terlebih dahulu harus ditentukan kelas yang
menjadi kelas median. Kelas median adalah kelas yang memuat nomor frekuensi median, dan
nomor frekuensi median ini ditentukan dengan membagi keseluruhan data dengan dua.
3. Pengertian Modus

Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah dari
suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila
digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan
kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan
jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita
ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang
paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang
ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:
Modus digunakan untuk mencari suatu pasangan yang cocok dengan kita eh , ,  salah. Dalam
Statistik, modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi.
Misalkan dalam mengamati tiga jenis pohon mangga, Mangga Mana lagi (A), Mana Lainnya
(B) dan Mana nih mangganya (C). Pengamatan tertuju pada buah masing-masing mangga.
Kita duduk dibawahnya selama 2 hari berturut-turut tanpa mandi. Selama dua hari duduk
dibawah pohon mangga, terjadi sebuah fenomena alam, yaitu jatuhnya buah mangga tanpa
tersentuh.  Hasil pengamatan selama dua hari diketahui bahwa hari pertama pohon mangga A
menjatuhkan 3 buahnya, Pohon Mangga B menjatuhkan 2 buah mangganya dan pohon
mangga C menjatuhkan 6 buah mangganya. Hari berikutnya Mangga A menjatuhkan 4
Mangga B menjatuhkan 8 dan Mangga C menjatuhkan 2 buahnya. Sehingga jika diambil
kesimpulan maka yang jadi modus adalah pohon mangga B karena pohon mangga B lebih
sering menjatuhkan buahnya daripada kedua pohon yang lainnya Data yang belum
dikelompokkan Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki
frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo.
Data yang telah dikelompokkan Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung
dengan rumus:
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya

Contoh:
Sumbangan dari warga Bogor pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai berikut: Rp
9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 10.000,
Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling tinggi, adalah
Rp 9.000.
Dari dua belas pelajar sekolah lanjutan tingkat atas yang diambil secara acak dicatat berapa
kali mereka menonton film selama sebulan lalu. Data yang diperoleh adalah 2, 0, 3, 1, 2, 4, 2,
5, 4, 0, 1 dan 4. Dalam kasus ini terdapat dua modu, yaitu 2 dan 4, karena 2 dan 4 terdapat
dengan frekuensi tertinggi. Distribusi demikian dikatakan bimodus.
4. Kelebihan dan Kekurangan Rata-rata, Median dan Modus

1. Mean
Kelebihan
Rata-rata lebih populer dan lebih mudah digunakan. Dalam satu set data, rata-rata selalu
ada dan hanya ada satu rata-rata. Dalam penghitungannya selalu mempertimbangkan semua
nilai data. Tidak peka terhadap penambahan jumlah data. Variasinya paling stabil.
Cocok digunakan untuk data yang homogen.
Kelemahan
Sangat peka terhadap data ekstrim. Jika data ekstrimnya banyak, rata-rata menjadi kurang
mewakili (representatif). Tidak dapat digunakan untuk data kualitatif. Tidak cocok untuk data
heterogen.
2. Median
Kelebihan
Tidak dipengaruhi oleh data ekstrim. Dapat digunakan untuk data kualitatif maupun
kuantitatif. Cocok untuk data heterogen.
Kelemahan
Tidak mempertimbangkan semua nilai data. Kurang menggambarkan rata-rata populasi.
Peka terhadap penambahan jumlah data.
3. Modus
Kelebihan
Tidak dipengaruhi oleh data ekstrim. Cocok digunakan untuk data kuantitatif maupun
kualitatif.
Kelemahan
Modus tidak selalu ada dalam satu set data. Kadang dalam satu set data terdapat dua atau
lebih modus. Jika hal itu terjadi modus menjadi sulit digunakan. Kurang mempertimbangkan
semua nilai. Peka terhadap penambahan jumlah data.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,


menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah
ilmu yang berkenaan dengan data. Dalam menghitung pengukuran gejala pusat seperti mean,
modus, median dan quartile harus berkesinambungan satu sama lain atau dapat di katakan
terstruktur. Karna kesaalahan dalan satu soal pengerjaan saja bisa membuat salah soal-soal
selanjutnya.
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan
membagi jumlah data dengan banyaknya data. Median menentukan letak tengah data setelah
data disusun menurut urutan  nilainya

Saran

Saran kami yakni dengan adanya statistik dasar dalam mata kuliah maka manfaatkanlah
ilmu yang ada di mata kuliah statistik dasar guna menjadikan dan mengarahkan kita kearah
yang baik. Sehingga tercipta nilai karakter bangsa.dan bisa menghitung
DAFTAR PUSTAKA

http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/mengnal-definisi-mean-median-dan-modus.html 
tanggal 22 Maret 2016 12:16
Suharyadi, & Purwanto. (2009). In Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta:
Salemba Empat.
Sudjana. (1991). In Statistika. Bandung: Tarsito.
Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statitika. Jakarta: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai