Npm : D1D018103
Mata kuliah :
Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang artinya adalah “Menggerakkan”.
Definisi menurut para ahli:
o Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
o Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau
mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai
dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan
dan memperahankan kehidupan.
o Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude)
karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan
kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif
terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja
maksimal”.
o Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).
o Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah
laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri
individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.
(Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)
o Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk
berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)
o Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu
mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)
Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon pegawai terhadap sejumlah
pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai agar tumbuh
dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh pegawai tercapai.
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi,
antara lain :
Setelah keadaan itu, keadaan terdorong akan muncul lagi untuk mendorong perilaku ke
arah tujuan yang sesuai. Pengulangan kejadian yang baru saja diuraikan seringkali disebut
lingkaran korelasi.
Teori-teori Drive berbeda dalam sumber dari keadaan terdorong yang memaksa manusia
atau binatang bertindak. Beberapa teori, termasuk teori Freud, dipahami oleh keadaan terdorong
sejak belum lahir, atau instingtif. Tentang perilaku binatang, khususnya ahli ethologi telah
mengusulkan suatu penjelasan suatu mekanisme dorongan sejak kelahiran (tinbergen, lorenz, dan
leyhausen dalam morgan, dkk. 1986). Teori-teori drive yang lain telah mengembangkan peran
belajar dalam keaslian keadaan terdorong. Contohnya, dorongan yang di pelajari (learned
drives), seperti mereka sebut, keaslian dalam latihan seseorang atau binatang atau pengalaman
masa lalu dan yang berbeda dari satu individu ke individu yang lain.
Contoh : seorang karyawan yang dituntut untuk bisa mengerjakan pekerjaannya walau
itu sulit sekalipun, ia akan berusaha untuk mempelajarinya sampai mampu demi pekerjaannya
dan tanggung jawabnya.
Teoritujuan
Penetapan tujuan tidak hanya mempengaruhi kerja itu sendiri, tetapi dapat juga
mendorong pegawai untuk mencoba menemukan metode yang lebih baik untuk melakukan
pekerjaan . Teori tujuan berdasarkan pada intuitif yang solid. Perusahaan menggunakan teori
tujuan ini, berdasarkan tujuan-tujuan perusahaan, secara berurutan disusun tujuan-tujuan untuk
devisi, bagian sampai satuan kerja yang terkecil untuk diakhiri penetapan sasaran kerja untuk
setiap karyawan dalam kurun waktu tertentu Tujuan-tujuan yang bersifat spesifik atau sulit
cenderung menghasilkan kinerja (performance) yang lebih tinggi. Dalam pencapaian tujuan
dilakuka melalui usaha partisipasi yang menimbulkan dampak :
(+) Acceptance/Penerimaan : sesulit apapun apabila orang telah menerima suatu pekerjaan maka
akan dilaksanakan dengan baik.
(-) Timbulnya superioritas pada orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi.
Teori tujuan ini, dapat juga ditemukan dalam teori motivasi harapan. Individu
menetapkan sasaran pribadi yang ingin dicapai. Sasaran pribadi memiliki nilai kepentingan
pribadi (valence) yang berbeda-beda. Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat dilakukan
berdasarkan prakarsa sendiri. Bila didasarkan oleh prakarsa sendiri, dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja individu bercorak proaktif dan dan ia akan memiliki keikatan (commitmen) besar
untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan yan telah ia tetapkan. Bila seseorang tenaga kerja
memiliki motivasi kerja yang lebih bercorak reaktif, pada saat ia diberi tugas untuk menetapkan
sasaran-sasaran kerjanya untuk kurun waktu tertentu, dapat terjadi bahwa keikatan terhadap
usaha mencapai tujuan tersebut tidak terlalu besar.
Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Contoh : Seseorang yang mempunyai tujuan dengan jelas dan tegas dalam suatu
organisasi atau perusahaan akan menghasilkan strategi dan tingkat output yg tinggi sesuai
dengan apa yang inin ia capai,
Contoh : seorang karyawan yang menginginkan mobil untuk memenuhi kebutuhan harga
diri dan kebutuhan aktualisasi dirinya akan lebih termotivasi dalam bekerja dengan lebih keras.
Cerita Motivasi
Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang
berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan
melompat-lompat di depan mereka.
Tukang cukur berkata, “Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia” “Apa iya?” jawab
pengusaha.lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan
mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih,”Bejo,
kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!”
Bejo melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat
tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha
dan berkata,”Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah
saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu
mengambil uang logam yang nilainya paling kecil.”
Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan
pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat
sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya, “Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang
cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp. 500, saya lihat kok yang kamu ambil uang
yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang
Rp. 500?”
Bejo pun berkata,”Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu
selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti
permainannya akan selesai…”
Analisis : Bejo menggunakan Teori penetapan tujuan (goal setting theory) , tidak mementingkan
kebutuhan harga diri (self esteem) seperti yg dikatakan Maslow.
Dengan penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme:
a. Tujuan adalah yang mengarahkan perhatian
b. Tujuan adalah yang mengatur upaya
c. Tujuan adalah meningkatkan persistensi
d. Tujuan adalah menunjang strategi untuk dan rencana kegiatan