Anda di halaman 1dari 27

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NAMA / UMUR : Tn. H / 75 Tahun

RUANGAN / KELAS : Perawatan Bedah / 501

Diagnosa waktu implementasi

Hipertermia berhubungan Kamis,16-01-2020


Peningkatan metabolisme tubuh (Pagi)
08:00 1. Monitor suhu tubuh
Hasil: 38,2 ◦C
08: 03
2. Megidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil: Nampak ulkus pada kaki bagian kiri
3. Menganjurkan tirah baring
08:05
Hasil : pasien melakukan anjuran tirah
baring
4. Membasahi dan mengipasi permukaan tubuh
08:07
Hasil : Berikan kompres air hangat
08:09 5. Panatalaksanaan pemberian antipiretik
Hasil: paracetamol 10 mg/12 jam/intra vena

Nyeri akut berhubungan dengan 08:15 1. Mengidentifikasi lokasi, karasteristik, durasi,


agen pencedara fisiologis frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil: Nyeri pada kaki bagian kiri seperti
tertekan dan hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
08:17
Hasil: Skala nyeri 5 (Sedang)
08:18 3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Hasil: Wajah nampak meringis, pasien
bersikap protektif
08:20 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil: menyediakan lingkungan yang
nyaman dan tenang ( meminjmalkan cahay,
suara bising dan suhu ruangan)
08:18 5. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil: pasien diajarkan melakukan tehnik
relaksasi
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
08:20
Hasil: keterolac 1 amp/8 jam/ intra vena
Gangguan integritas jaringan 08:21 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan
berhubungan dengan nekrosis integritas kulit
kerusakan jaringan ( luka Hasil: ketidakstabilan gula darah yang
gangrene ) akhirnya menimbulkan luka
2. Mengubah posisi tiap 2 jam jika tirah
08: 23
baring
Hasil: mengajarkan untuk miring kanan
miring kiri tiap 2 jam

3. Menganjurkan minum air yang cukup


08: 25
Hasil: menganjurkan pasien minum air 8
gelas perhari
4. Menganjurkan meningkatkan asupan
08:27
nutrisi
Hasil: menganjurkan pasien
mengonsumsi makanan rendah lemak dan
kalori
08:30 5. Menganjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
Hasil:menganjurkan pasien menghindari
cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin

Gangguan pola tidur 08:32 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan


berhubungan dengan tidur
Hasil: aktifitas sebelum tidur
Kurangnya control tidur
mendengarkan music pola tidur pasien
berubah
08: 34 2. Mengidentifikasi factor penganggu
tidur
Hasil : pasien sering terjaga karena
nyeri

3. Menjelaskan pentingnya tidur cukup


08: 36
selama sakit
Hasil: perawat menjelaskan tentang
pentingnya istirahat yang cukup 6-8
jam
4. Memodifikasi lingkungan (mis
08:38
pencahayaan, kebisingan,
suhu,matras,dan tempat tidur)
Hasil:pencahayaan ruangan redup,
laken bersih
5. menganjurkan menepati kebiasaan
08:40
waktu tidur
Hasil: perawat menganjurkan pasien
tidur pukul 22.00

Intoleransi aktivitas berhubugan 08:42 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh


dengan kelemahan yang mengakibatkan kelelahan
Hasil: Luka pada kaki bagian kiri
2. Memonitor pola dan jam tidur
08:44 Hasil: Tidur tidak teartur hanya 5 jam
08:46 3. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis cahaya, suara, kunjungan)
Hasil: membatasi pengunjung
08:48
4. Menganjurkan tirah baring
Hasil: Pasien dianjurkan tirah baring
08:50 5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
Hasil: Pasien tidak dapat melakukan aktivitas
karena lemah
Defisit perawatan diri 08:52 1. Mengidentikasi kebiasaan aktivitas
berhubungan dengan kelemahan perawatan diri sesuai usia
Hasil: pasien tidak mampu melakukan
aktivitas perawatan diri

2. Memonitor tingkat kemandirian


08:54
Hasil :pasien dibantu keluarga dalam
perawatan diri
08:56 3. Mengidentifikasi alat bantu kebersihan
diri,berpakaian, berhias dan makan
Hasil: peralatan mandi seperti sabun
dan handuk,
08:58 4. Menjadwalkan rutiniras perawatan diri
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien minimal 1
kali sehari
5. Menganjurkan melakukan perawatan
09:00 diri
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien dengan
tisu basah

Hipertermia berhubungan Kamis,16-01-2020


Peningkatan metabolisme tubuh
( siang)

14:05 1. Monitor suhu tubuh

Hasil: 38 ◦C

14:07 2. Megidentifikasi penyebab hipertermia

Hasil: Nampak ulkus pada kaki bagian kiri

14:09 3. Menganjurkan tirah baring


Hasil : pasien melakukan anjuran tirah
baring

4. Membasahi dan mengipasi permukaan


14:11
tubuh

Hasil : Berikan kompres air hangat


14:13
5. Panatalaksanaan pemberian antipiretik

Hasil: paracetamol 10 mg/12


jam/intravena

Nyeri akut berhubungan dengan 14:16 1. Mengidentifikasi lokasi, karasteristik,


agen pencedara fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil: Nyeri pada kaki bagian kiri
seperti tertekan dan hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
14:18
Hasil: Skala nyeri 5 (Sedang)
14:20 3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Hasil: Wajah nampak meringis, pasien
bersikap protektif
14:23 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil: menyediakan lingkungan yang
14:25
nyaman dan tenang ( meminjmalkan
cahay, suara bising dan suhu ruangan)
5. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
14:28
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: pasien diajarkan melakukan
tehnik relaksasi
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
14:30 Hasil: keterolac 1 amp/8 jam/ intra vena

Gangguan integritas jaringan 14:33 1. Mengidentifikasi penyebab


berhubungan dengan nekrosis gangguan integritas kulit
kerusakan jaringan ( luka
gangrene )
Hasil: ketidakstabilan gula darah yang
akhirnya menimbulkan luka
14:35
2. Mengubah posisi tiap 2 jam jika
tirah baring
Hasil: mengajarkan untuk miring kanan
miring kiri tiap 2 jam
14:37 3. Menganjurkan minum air yang
cukup
Hasil: menganjurkan pasien minum air 8
14:39 gelas perhari
4. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Hasil: menganjurkan pasien
mengonsumsi makanan rendah lemak dan
kalori
14:41 5. Menganjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
Hasil:menganjurkan pasien menghindari
cuaca yang terlalu panas atau terlalu
dingin

Gangguan pola tidur 14:43 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan


berhubungan dengan tidur
Kurangnya control tidur Hasil: aktifitas sebelum tidur
mendengarkan music pola tidur pasien
berubah
2. Mengidentifikasi factor penganggu
14:46 tidur
Hasil : pasien sering terjaga karena nyeri
3. Menjelaskan pentingnya tidur
14:48 cukup selama sakit
Hasil: perawat menjelaskan tentang
pentingnya istirahat yang cukup 6-8 jam
14:50 4. Memodifikasi lingkungan (mis
pencahayaan, kebisingan, suhu,matras,dan
tempat tidur)
Hasil:pencahayaan ruangan redup, laken
bersih
5. menganjurkan menepati kebiasaan
14:53 waktu tidur
Hasil: perawat menganjurkan pasien tidur
pukul 22.00

Intoleransi aktivitas berhubugan 14:55 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi


dengan kelemahan tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Hasil: Luka pada kaki bagian kiri
14:57 2. Memonitor pola dan jam tidur
Hasil: Tidur tidak teartur hanya 5 jam
3. Menyediakan lingkungan nyaman
15:00 dan rendah stimulus (mis cahaya, suara,
kunjungan)
Hasil: membatasi pengunjung
15:14 4. Menganjurkan tirah baring
Hasil: Pasien dianjurkan tirah baring
15:16
5. Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Hasil: Pasien tidak dapat melakukan
aktivitas karena lemah

Defisit perawatan diri 15:18 1. Mengidentikasi kebiasaan aktivitas


berhubungan dengan kelemahan perawatan diri sesuai usia
Hasil: pasien tidak mampu melakukan
aktivitas perawatan diri
2. Memonitor tingkat kemandirian
15:20
Hasil :pasien dibantu keluarga dalam
perawatan diri
15:22 3. Mengidentifikasi alat bantu
kebersihan diri,berpakaian, berhias dan
makan
Hasil: peralatan mandi seperti sabun dan
handuk,
15:25
4. Menjadwalkan rutiniras perawatan
diri
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien minimal 1
kali sehari
5. Menganjurkan melakukan
15:27
perawatan diri
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien dengan tisu
basah

Hipertermia berhubungan Kamis 16-02-2020


Peningkatan metabolisme tubuh Malam
21:15 1. Monitor suhu tubuh
Hasil: 37 ◦C
21:17
2. Megidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil: Nampak ulkus pada kaki bagian kiri
3. Menganjurkan tirah baring
21:19
Hasil : pasien melakukan anjuran tirah
baring
4. Membasahi dan mengipasi permukaan tubuh
21:20
Hasil : Berikan kompres air hangat
21:22 5. Panatalaksanaan pemberian antipiretik
Hasil: paracetamol 10 mg/12 jam/intra vena

Nyeri akut berhubungan dengan 21:26 1. Mengidentifikasi lokasi, karasteristik,


agen pencedara fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil: Nyeri pada kaki bagian kiri
seperti tertekan dan hilang timbul
21:28
2. Mengidentifikasi skala nyeri
Hasil: Skala nyeri 5 (Sedang)
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
21:30
Hasil: Wajah nampak meringis, pasien
bersikap protektif
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
21:33
Hasil: menyediakan lingkungan yang
nyaman dan tenang ( meminjmalkan
cahay, suara bising dan suhu ruangan)
5. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
21:35 untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: pasien diajarkan melakukan
tehnik relaksasi
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik

21:37
Hasil: keterolac 1 amp/8 jam/ intra vena
Gangguan integritas jaringan 21:39 1. Mengidentifikasi penyebab
berhubungan dengan nekrosis gangguan integritas kulit
kerusakan jaringan ( luka
Hasil: ketidakstabilan gula darah yang
gangrene )
akhirnya menimbulkan luka
2. Mengubah posisi tiap 2 jam jika
21:41
tirah baring
Hasil: mengajarkan untuk miring kanan
miring kiri tiap 2 jam
3. Menganjurkan minum air yang
21:43 cukup
Hasil: menganjurkan pasien minum air 8
gelas perhari
4. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
21:45
Hasil: menganjurkan pasien
mengonsumsi makanan rendah lemak dan
kalori
21:47 5. Menganjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem

Hasil:menganjurkan pasien menghindari


cuaca yang terlalu panas atau terlalu
dingin
Gangguan pola tidur 21:49 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan
berhubungan dengan tidur
Kurangnya control tidur Hasil: aktifitas sebelum tidur
mendengarkan music pola tidur pasien
berubah
2. Mengidentifikasi factor penganggu
21:51 tidur
Hasil : pasien sering terjaga karena nyeri
3. Menjelaskan pentingnya tidur
21:53 cukup selama sakit
Hasil: perawat menjelaskan tentang
pentingnya istirahat yang cukup 6-8 jam
21:55 4. Memodifikasi lingkungan (mis
pencahayaan, kebisingan, suhu,matras,dan
tempat tidur)
Hasil:pencahayaan ruangan redup, laken
bersih
5. menganjurkan menepati kebiasaan
21:57 waktu tidur
Hasil: perawat menganjurkan pasien tidur
pukul 22.00

Intoleransi aktivitas berhubugan 22:15 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi


dengan kelemahan tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Hasil: Luka pada kaki bagian kiri
22:18 2. Memonitor pola dan jam tidur
Hasil: Tidur tidak teartur hanya 5 jam
3. Menyediakan lingkungan nyaman
22:20 dan rendah stimulus (mis cahaya, suara,
kunjungan)
Hasil: membatasi pengunjung
22:22 4. Menganjurkan tirah baring
Hasil: Pasien dianjurkan tirah baring
5. Menganjurkan melakukan aktivitas
22:24 secara bertahap
Hasil: Pasien tidak dapat melakukan
aktivitas karena lemah

Defisit perawatan diri 22:26 1. Mengidentikasi kebiasaan aktivitas


berhubungan dengan kelemahan perawatan diri sesuai usia
Hasil: pasien tidak mampu melakukan
aktivitas perawatan diri
2. Memonitor tingkat kemandirian
22:28
Hasil :pasien dibantu keluarga dalam
perawatan diri
3. Mengidentifikasi alat bantu
22:30
kebersihan diri,berpakaian, berhias dan
makan
Hasil: peralatan mandi seperti sabun dan
handuk,
4. Menjadwalkan rutiniras perawatan
diri
22:32
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien minimal 1
kali sehari
5. Menganjurkan melakukan
22:34 perawatan diri
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien dengan tisu
basah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NAMA / UMUR : Tn. H / 75 Tahun

RUANGAN / KELAS : Perawatan Bedah / 501

Diagnosa waktu Implementasi

Hipertermia berhubungan Jum’at,17-01-2020


Peningkatan metabolisme tubuh (Pagi)
08:00 1. Monitor suhu tubuh
Hasil: 37,7 ◦C
08: 03
2. Megidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil: adanya infeksi pada ulkus
3. Mengingatkan anjuran tirah baring
08:05
Hasil : pasien masih melakukan tirah baring
08:07 4. Membasahi dan mengipasi permukaan
tubuh
Hasil : Berikan kompres air hangat
08:09 5. Panatalaksanaan pemberian antipiretik
Hasil: paracetamol 10 mg/12 jam/intra vena

Nyeri akut berhubungan dengan 08:15 1. Mengidentifikasi lokasi, karasteristik,


agen pencedara fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil: Nyeri pada kaki bagian kiri seperti
tertekan dan hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
08:17
Hasil: Skala nyeri 4 (Sedang)
08:18 3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Hasil: Wajah nampak meringis, pasien
bersikap protektif
08:20 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil: menyediakan lingkungan yang
nyaman dan tenang ( meminjmalkan cahay,
suara bising dan suhu ruangan)
08:18 5. Menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil: pasien melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
08:20
Hasil: keterolac 1 amp/8 jam/ intra vena
Gangguan integritas jaringan 08:21 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan
berhubungan dengan nekrosis integritas kulit
kerusakan jaringan ( luka Hasil: ketidakstabilan gula darah yang
gangrene ) akhirnya menimbulkan luka
2. Menganjurkan posisi tiap 2 jam jika tirah
08: 23
baring
Hasil:pasien melakukan miring kanan
miring kiri

3. Mengingatkan minum air yang cukup


08: 25
Hasil: pasien minum 5 gelas air per hari
4. Mengobservasi peningkatkan asupan
nutrisi
08:27
Hasil: pasien hanya memakan makanan
yang di berikan oleh petugas gizi
5. Mengingatkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
08:30 Hasil:suhu ruangan terkontrol

Gangguan pola tidur 08:32 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan


berhubungan dengan tidur
Hasil: aktifitas sebelum tidur
Kurangnya control tidur
mendengarkan music pola tidur pasien
berubah
08: 34 2. Mengidentifikasi factor penganggu
tidur
Hasil : pasien sering terjaga karena
nyeri
3. Mengobservasi penjelasan pentingnya

08: 36 tidur cukup selama sakit


Hasil: pasien menerapkan istrahat yg
cukup
4. Memodifikasi lingkungan (mis
pencahayaan, kebisingan,

08:38 suhu,matras,dan tempat tidur)


Hasil:pencahayaan ruangan redup,
laken bersih
5. mengingatkan menepati kebiasaan
waktu tidur

08:40 Hasil: pasien istaraht jam 22.00

Intoleransi aktivitas berhubugan 08:42 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh


dengan kelemahan yang mengakibatkan kelelahan
Hasil: Luka pada kaki bagian kiri
2. Memonitor pola dan jam tidur
08:44 Hasil: Tidur tidak teartur hanya 6 jam
08:46 3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis cahaya, suara,
kunjungan)
08:48
Hasil: membatasi pengunjung
4. Memantau tirah baring
08:50 Hasil: Pasien nampak istrahat
5. Mengingatkan melakukan aktivitas secara
bertahap
Hasil: Pasien tidak dapat melakukan aktivitas
karena lemah

Defisit perawatan diri 08:52 1. Mengidentikasi kebiasaan aktivitas


berhubungan dengan kelemahan perawatan diri sesuai usia
Hasil: pasien tidak mampu melakukan

08:54 aktivitas perawatan diri

2. Memonitor tingkat kemandirian

08:56 Hasil :pasien dibantu keluarga dalam


perawatan diri
3. Mengidentifikasi alat bantu kebersihan
diri,berpakaian, berhias dan makan
08:58 Hasil: peralatan mandi seperti sabun
dan handuk,
4. Menjadwalkan rutiniras perawatan diri
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien minimal 1
09:00 kali sehari
5. melakukan perawatan diri
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien dengan
tisu basah

Hipertermia berhubungan Jumat,17-01-2020


Peningkatan metabolisme tubuh
( siang)

14:05 1. Monitor suhu tubuh


Hasil: 37,7 ◦C
14:07
2. Megidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil: adanya infeksi pada ulkus
3. Mengingatkan anjuran tirah baring
14:09
Hasil : pasien masih melakukan tirah baring
14:11 4. Membasahi dan mengipasi permukaan
tubuh
Hasil : Berikan kompres air hangat
14:14 5. Panatalaksanaan pemberian antipiretik
Hasil: paracetamol 10 mg/12 jam/intra vena

Nyeri akut berhubungan dengan 14:18 1. Mengidentifikasi lokasi, karasteristik,


agen pencedara fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
14:20
Hasil: Nyeri pada kaki bagian kiri seperti
tertekan dan hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
14:23
Hasil: Skala nyeri 4 (Sedang)
14:25 3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Hasil: Wajah nampak meringis, pasien
bersikap protektif
14:28 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil: menyediakan lingkungan yang nyaman
dan tenang ( meminjmalkan cahay, suara
bising dan suhu ruangan)
5. Menganjurkan teknik nonfarmakologis
14:30
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: pasien melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
Hasil: keterolac 1 amp/8 jam/ intra vena

Gangguan integritas jaringan 14:33 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan


berhubungan dengan nekrosis integritas kulit
kerusakan jaringan ( luka
Hasil: ketidakstabilan gula darah yang
gangrene )
akhirnya menimbulkan luka
2. Menganjurkan posisi tiap 2 jam jika
14:35
tirah baring
Hasil:pasien melakukan miring kanan
miring kiri

3. Mengingatkan minum air yang cukup


14:37
Hasil: pasien minum 5 gelas air per hari
14:39 4. Mengobservasi peningkatkan asupan
nutrisi
Hasil: pasien hanya memakan makanan
yang di berikan oleh petugas gizi
14:41
5. Mengingatkan menghindari terpapar
suhu ekstrem
Hasil:suhu ruangan terkontrol

Gangguan pola tidur 14:43 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan


berhubungan dengan tidur
Kurangnya control tidur Hasil: aktifitas sebelum tidur
mendengarkan music pola tidur pasien
berubah
14:46
2. Mengidentifikasi factor penganggu
tidur
Hasil : pasien sering terjaga karena
nyeri
14:48
3. Mengobservasi penjelasan pentingnya
tidur cukup selama sakit
Hasil: pasien menerapkan istrahat yg
cukup
14:50 4. Memodifikasi lingkungan (mis
pencahayaan, kebisingan,
suhu,matras,dan tempat tidur)
Hasil:pencahayaan ruangan redup,
laken bersih
14:53
5. mengingatkan menepati kebiasaan
waktu tidur
Hasil: pasien istaraht jam 22.00

Intoleransi aktivitas berhubugan 14:55 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh


dengan kelemahan yang mengakibatkan kelelahan
Hasil: Luka pada kaki bagian kiri
14:57 2. Memonitor pola dan jam tidur
Hasil: Tidur tidak teartur hanya 6 jam
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
15:00
rendah stimulus (mis cahaya, suara,
kunjungan)
Hasil: membatasi pengunjung
15:14
4. Memantau tirah baring
Hasil: Pasien nampak istrahat
5. Mengingatkan melakukan aktivitas secara
15:16
bertahap
Hasil: Pasien tidak dapat melakukan
aktivitas karena lemah

Defisit perawatan diri 15:18 1. Mengidentikasi kebiasaan aktivitas


berhubungan dengan kelemahan perawatan diri sesuai usia
Hasil: pasien tidak mampu melakukan
aktivitas perawatan diri

15:20 2. Memonitor tingkat kemandirian


Hasil :pasien dibantu keluarga dalam
perawatan diri
15:22 3. Mengidentifikasi alat bantu kebersihan
diri,berpakaian, berhias dan makan
Hasil: peralatan mandi seperti sabun
dan handuk,
4. Menjadwalkan rutiniras perawatan diri
15:25
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien minimal 1
kali sehari
5. melakukan perawatan diri
15:27 Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien dengan
tisu basah
Hipertermia berhubungan jumat 17-02-2020
Peningkatan metabolisme tubuh Malam
21:15 1. Monitor suhu tubuh
Hasil: 37,7 ◦C
21:17
2. Megidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil: adanya infeksi pada ulkus
3. Mengingatkan anjuran tirah baring
21:19
Hasil : pasien masih melakukan tirah baring
21:20 4. Membasahi dan mengipasi permukaan
tubuh
21:22
Hasil : Berikan kompres air hangat
21:24 5. Panatalaksanaan pemberian antipiretik
Hasil: paracetamol 10 mg/12 jam/intra vena

Nyeri akut berhubungan dengan 21:26 1. Mengidentifikasi lokasi, karasteristik,


agen pencedara fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil: Nyeri pada kaki bagian kiri seperti
tertekan dan hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
21:28
Hasil: Skala nyeri 4 (Sedang)
21:30 3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Hasil: Wajah nampak meringis, pasien
bersikap protektif
21:33 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil: menyediakan lingkungan yang nyaman
dan tenang ( meminjmalkan cahay, suara
bising dan suhu ruangan)
5. Menganjurkan teknik nonfarmakologis
21:35
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: pasien melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
21:37
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
Hasil: keterolac 1 amp/8 jam/ intra vena
Gangguan integritas jaringan 21:39 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan
berhubungan dengan nekrosis integritas kulit
kerusakan jaringan ( luka
Hasil: ketidakstabilan gula darah yang
gangrene )
akhirnya menimbulkan luka
2. Menganjurkan posisi tiap 2 jam jika tirah
21:41
baring
Hasil:pasien melakukan miring kanan
miring kiri

3. Mengingatkan minum air yang cukup


21:43
Hasil: pasien minum 5 gelas air per hari
4. Mengobservasi peningkatkan asupan
nutrisi
21:45
Hasil: pasien hanya memakan makanan
yang di berikan oleh petugas gizi
5. Mengingatkan menghindari terpapar suhu
21:47
ekstrem
Hasil:suhu ruangan terkontrol
Gangguan pola tidur 21:49 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan
berhubungan dengan tidur
Kurangnya control tidur Hasil: aktifitas sebelum tidur
mendengarkan music pola tidur pasien
berubah
2. Mengidentifikasi factor penganggu
21:51 tidur
Hasil : pasien sering terjaga karena
nyeri
21:53
3. Mengobservasi penjelasan pentingnya
tidur cukup selama sakit
Hasil: pasien menerapkan istrahat yg
cukup
21:55 4. Memodifikasi lingkungan (mis
pencahayaan, kebisingan,
suhu,matras,dan tempat tidur)
Hasil:pencahayaan ruangan redup,
laken bersih
5. mengingatkan menepati kebiasaan
21:57 waktu tidur
Hasil: pasien istaraht jam 22.00

Intoleransi aktivitas berhubugan 22:15 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh


dengan kelemahan yang mengakibatkan kelelahan
Hasil: Luka pada kaki bagian kiri
22:18 2. Memonitor pola dan jam tidur
Hasil: Tidur tidak teartur hanya 6 jam
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
22:20 rendah stimulus (mis cahaya, suara,
kunjungan)
Hasil: membatasi pengunjung
22:22 4. Memantau tirah baring
Hasil: Pasien nampak istrahat
5. Mengingatkan melakukan aktivitas secara
22:24 bertahap
Hasil: Pasien tidak dapat melakukan
aktivitas karena lemah

Defisit perawatan diri 22:26 1. Mengidentikasi kebiasaan aktivitas


berhubungan dengan kelemahan perawatan diri sesuai usia
Hasil: pasien tidak mampu melakukan
aktivitas perawatan diri

22:28 2. Memonitor tingkat kemandirian


Hasil :pasien dibantu keluarga dalam
perawatan diri
22:30 3. Mengidentifikasi alat bantu kebersihan
diri,berpakaian, berhias dan makan
Hasil: peralatan mandi seperti sabun
dan handuk,
4. Menjadwalkan rutiniras perawatan diri
22:32
Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien minimal 1
kali sehari
5. melakukan perawatan diri
22:34 Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien dengan
tisu basah
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NAMA / UMUR : Tn. “H”/75 Tahun Ruangan:perawatan bedah/501

Diagnosa waktu Implementasi

Hipertermia berhubungan sabtu,18-01-2020


Peningkatan metabolisme tubuh (Pagi)
08:00 1. Monitor suhu tubuh
Hasil: 36,5 ◦C
08: 03
2. Megidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil: suhu tubuh normal
3. Mengingatkan anjuran tirah baring
08:05
Hasil : pasien masih melakukan tirah baring
08:07 4. Membasahi dan mengipasi permukaan
tubuh
Hasil : kompres air hangat dihentikan karena
suhun tubuh normal
5. Panatalaksanaan pemberian antipiretik
08:09
Hasil: paracetamol 1 tbl/8 jam/oral

Nyeri akut berhubungan dengan 08:15 1. Mengidentifikasi lokasi, karasteristik,


agen pencedara fisiologis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil: Nyeri pada kaki bagian kiri berkurang
08:1 2. Mengidentifikasi skala nyeri
Hasil: Skala nyeri 2 (ringan)
08:18
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
08:20 Hasil: pasien nampak rileks
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil: menyediakan lingkungan yang
nyaman dan tenang ( meminjmalkan cahay,
suara bising dan suhu ruangan)
08:18
5. Menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil: pasien melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
08:20 Hasil: asam mefenamat/8 jam/ oral

Gangguan integritas jaringan 08:21 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan


berhubungan dengan nekrosis integritas kulit
kerusakan jaringan ( luka Hasil: ketidakstabilan gula darah yang
gangrene ) akhirnya menimbulkan luka
2. Menganjurkan posisi tiap 2 jam jika tirah
08: 23
baring
Hasil:pasien melakukan miring kanan
miring kiri

3. Mengingatkan minum air yang cukup


08: 25
Hasil: pasien minum 5 gelas air per hari
4. Mengobservasi peningkatkan asupan
nutrisi
08:27
Hasil: pasien hanya memakan makanan
yang di berikan oleh petugas gizi
5. Mengingatkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
08:30 Hasil:suhu ruangan terkontrol

Gangguan pola tidur 08:32 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan


berhubungan dengan tidur
Hasil: aktifitas sebelum tidur
Kurangnya control tidur
mendengarkan music pola tidur pasien
berubah
2. Mengidentifikasi factor penganggu
tidur
Hasil : pasien mengatakan tidak lagi
08: 34
terjaga karena nyeri sudah berkurang
3. Mengobservasi penjelasan pentingnya
tidur cukup selama sakit
Hasil: pasien menerapkan istrahat yg
cukup
08: 36 4. Memodifikasi lingkungan (mis
pencahayaan, kebisingan,
suhu,matras,dan tempat tidur)
Hasil:pencahayaan ruangan redup,
08:38
laken bersih
5. mengingatkan menepati kebiasaan
waktu tidur
Hasil: pasien istaraht jam 22.00

08:40

Intoleransi aktivitas berhubugan 08:42 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh


dengan kelemahan yang mengakibatkan kelelahan
Hasil: Luka pada kaki bagian kiri
2. Memonitor pola dan jam tidur
08:44 Hasil: tidur teratur 8 jam sehari
08:46 3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis cahaya, suara,
kunjungan)
08:48
Hasil: membatasi pengunjung, minimalkan
suara bising,cahaya dan suhu
08:50 4. Memantau tirah baring
Hasil: Pasien nampak istrahat
5. Mengingatkan melakukan aktivitas secara
bertahap
Hasil: Pasien tidak dapat melakukan aktivitas
karena lemah
Defisit perawatan diri 08:52 1. Mengidentikasi kebiasaan aktivitas
berhubungan dengan kelemahan perawatan diri sesuai usia
Hasil: pasien melakukan aktivitas
perawatan diri secara mandiri secara
bertahap

2. Memonitor tingkat kemandirian


08:54 Hasil :pasien melakukan aktivitas
secara mandiri dan bertahap

08:56 3. Mengidentifikasi alat bantu kebersihan


diri,berpakaian, berhias dan makan
Hasil: peralatan mandi seperti sabun
dan handuk, baju,celana, dan alat
makan

08:58 4. Menjadwalkan rutiniras perawatan diri


Hasil: menganjurkan keluarga pasien
membersihkan tubuh pasien minimal 1
kali sehari
09:00 5. melakukan perawatan diri
Hasil: pasien dapat melakukan
perawatan diri secara mandiri dan
bertahap

Anda mungkin juga menyukai