Anda di halaman 1dari 7

MIKROTIA

Riyan Charlie Milyantono, Artono

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN
Mikrotia terbentuk dari dua
kata yaitu micro yang artinya kecil dan
otia yang artinya telinga. Mikrotia umur, dan bayi kembar. Genetik bisa
adalah malformasi daun telinga yang menjadi salah satu faktor penyebab
memperlihatkan kelainan bentuk mikrotia tapi belum pernah diketahui
ringan sampai berat, dengan ukuran bagaimana genetik bisa mempengaruhi
kecil sampai tidak terbentuk sama dan menjadi faktor penyebab
sekali (anotia).1 Mikrotia merupakan mikrotia.7
kelainan kongenital telinga dimana Pada makalah ini akan dibahas
bentuk daun telinga lebih kecil dari mengenai epidemiologi, embriologi
ukuran normal. Mikrotia dapat bilateral telinga luar, manifestasi klinis, kriteria,
maupun unilateral dan terkadang penatalaksanaan dan komplikasi pada
didapatkan atresia meatus akustikus mikrotia.
eksternus.2
Kelainan kongenital ini akibat 1. Epidemiologi
cacat pertumbuhan tulang rawan Mikrotia terjadi pada setiap
Meckel dari arkus brankialis I. 5000-7000 kelahiran (bergantung
Kelainan berupa gangguan kepada statistik tiap-tiap negara dan ras
pertumbuhan pina sehingga telinga individual). Jumlahnya di Indonesia
luar menjadi kecil sekali dan tidak diketahui dengan pasti karena
bentuknya tidak normal. Kelainan ini belum pernah ada koleksi data
sering kali diikuti dengan gangguan sehubungan dengan mikrotia. Sekitar
pertumbuhan telinga bagian tengah 90% kasus mikrotia hanya mengenai
dengan akibat tuli konduksi.1 Mikrotia satu telinga saja (unilateral) dan 10%
mempunyai kejadian yang jarang dari kasus mikrotia adalah mikrotia
sehingga dokter yang menangani bilateral. Telinga terbanyak yang
sering tidak mempunyai keahlian terkena adalah telinga kanan. Anak
untuk melakukan rekonstruksi.3 laki-laki lebih sering terkena
Adapun penyebab pasti dibandingkan dengan anak perempuan
kelainan ini belum diketahui dengan (sekitar 65:35). Ras Asia lebih sering
jelas. Diduga penyebabnya adalah terkena dibanding ras lain.1,8
faktor genetik, infeksi virus, Di Amerika dilaporkan angka
intoksikasi bahan kimia dan obat yang kejadian mikrotia sekitar 2-3 tiap
teratogenik pada kehamilan muda.4-6 10.000 kelahiran lebih sering pada ras
Berdasar beberapa dugaan faktor Hispanik dan Asia (Jepang), angka
lingkungan dan genetik turut berperan kejadian mikrotia di India relatif tinggi
dalam terjadinya mikrotia. Faktor yaitu 1:1200 kelahiran. Pada penelitian
risiko terjadinya mikrotia antara lain dari 2,5 juta jiwa angka kelahiran di
ras, anemia saat kehamilan,kehamilan Kalifornia tercatat perbandingan
resiko tinggi, kelahiran tidak cukup insiden berdasarkan ras Hispanik
dibandingkan ras Kaukasian 7:1, ras heliks. Sedangkan cabang brankial
Asia dibandingkan ras Kaukasian kedua membentuk tonjolan keempat
3:1.Angka kejadian pada laki-laki lebih dimana akan terbentuk anti heliks ,
sering daripada wanita. Perbandingan tonjolan kelima dimana akan terbentuk
mikrotia telinga kanan:kiri:bilateral anti tragus dan tonjolan keenam akan
adalah 5:3:1.9 membentuk lobulus dan heliks bagian
Sejumlah kelainan yang bawah.5,6,8(Gambar 2)
berhubungan dan sindrom dapat Pada minggu ketujuh hingga
muncul bersamaan dengan mikrotia. minggu kedua belas, daun telinga
Dalam tinjauan 1200 kasus mikrotia, terbentuk oleh penggabungan dari
kelainan yang terkait termasuk cacat tonjolan-tonjolan tersebut diatas. Pada
lengkung brakial (36,5%), kelemahan minggu ke duapuluh daun telinga
saraf wajah (15,2%), bibir sumbing sudah seperti bentuk telinga dewasa,
(4.3%), cacat urogenital (4%), kelainan tetapi ukurannya belum seperti ukuran
kardiovaskular (2,5 %), dan dewasa sampai umur 9 tahun. Kalau
makrostomia (2,5%).10 proses penggabungan tersebut terhenti,
bisa mengakibatkan anomali / kelainan
2. Embriologi kongenital seperti mikrotia , anotia,
Telinga luar berasal dari dan atresia liang telinga. Sedangkan
kantong dan celah brankial pertama, fistel preaurikuler yang menyertainya
dan perkembangannya mulai pada diduga karena kegagalan dari
minggu ke empat kehamilan. penggabungan tonjolan-tonjolan
Pertumbuhan daun telinga dimulai brankhial.5
pada minggu ke empat dari fetus.
Dimana bagian mesoderm dari cabang
pertama dan kedua brankial
membentuk enam tonjolan (Hillock of
His) seperti yang ditunjukkan pada,
yang mengelilingi telinga luar dan
kemudian bersatu untuk membentuk
daun telinga dan liang
telinga.5,6,8(Gambar 1)

Gambar 2. Tonjolan pertama dan ke


enam relatif berada pada posisi yang
tetap, sementara tonjolan yang lain
berputar di sekitar celah menuju posisi
baru mereka, memberikan
pertumbuhan kepada bagian-bagian
Gambar 1. Enam tonjolan dari anatomi aurikuler.8
mesenkemial berasal dari lengkungan
brachial pertama dan kedua yang 3. Manifestasi Klinis
muncul di sisi lain dari celah brachial Pada mikrotia, daun telinga
yang pertama.8 tampak lebih kecil dan tidak sempurna.
Mikrotia seringkali terdiri dari tulang
Cabang brankial pertama rawan yang kecil, dengan bentuknya
membentuk tonjolan pertama dimana yang buruk, atau hanya berupa tanda
akan terbentuk tragus, tonjolan kedua saja. Daun telinga biasanya terletak
dimana akan terbentuk crus heliks, dan jauh ke depan dan lebih rendah
tonjolan ketiga dimana akan terbentuk daripada normal, sering terletak diatas
ramus mandibula. Beratnya Kelainan pada derajat III
malformasi bukan merupakan petunjuk membutuhkan proses
beratnya kelainan liang telinga atau operasirekonstruksi dua tahap atau
tulang-tulang pendengaran.6,12 lebih. Kelompok ini diklasifikasikan
Kebanyakan pasien dengan sebagai mikrotia klasik. Sebagian besar
mikrotia terdapat atresia (ketiadaan) pasien anak akan mempunyai mikrotia
dari kanal auditory external dan jenis ini. Telinga hanya akan tersusun
membran timpani dengan kelainan dari kulit dan lobulus yang tidak
yang bervariasi dari osikel telinga sempurna pada bagian bawahnya.
tengah. Jarang pasien datang dengan Biasanya juga terdapat jaringan lunak
mikrotia dan kanal stenosis yang paten. di bagian atas nya, dimana ini
Jarang terjadi tapi sangat sulit merupakan tulang kartilago yang
diperbaiki adalah pasien dengan sisa terbentuk tidak sempurna. Biasanya
aurikuler yang berada dalam posisi pada kategori ini juga akan disertai
abnormal. Karena meatus hanya bisa atresia atau ketiadaan lubang telinga
dipindahkan dalam jarak yang terbatas, luar.13,14
dokter bedah harus
mempertimbangkan eksisi komplit dari
kanal.1,8
Telinga bagian dalam berasal
dari jaringan embriologi yang terpisah
sama sekali dari telinga bagian tengah Grade I Grade II Grade III
dan bagian luar, sehingga hampir Anotia
selalu normal pada pasien dengan
mikrotia. Dengan kata lain kehilangan Gambar 3. Gradasi kriteria mikrotia
pendengaran pada pasien mikrotia atau menurut Aguilar dan Jahrsdoerfer3
atresia adalah tuli konduktif.8
5. Terapi
4. Kriteria Mikrotia Usia pasien menjadi
Kriteria menurut Aguilar dan pertimbangan operasi, minimal
Jahrsdoerfer, yaitu derajat I jika telinga berumur 6–8 tahun. Pada usia ini,
luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kartilago tulang iga sudahcukup
kecil. Tidak diperlukan prosedur memadai untuk dibentuk sebagai
operasi untuk kelainandaun telinga ini. rangka telinga dan telinga sisi normal
Telinga berbentuk lebih kecil dari telah mencapaipertumbuhan maksimal,
telinga normal. Semua struktur telinga sehingga dapatdigunakan sebagai
luar ada pada grade I ini, yaitu kita bisa contoh rangka telinga. Pada usia ini
melihat adanya lobule, helix dan anti daun telinga mencapai 80–90% ukuran
helix. Grade I ini dapat disertai dengan dewasa.1,14
atau tanpa lubang telinga luar (external Dengan tidak adanya tulang
auditory canal).8,13 Derajat II jika rawan daun telinga, pembedahan
terdapat defisiensi struktur telinga rekonstruksi jarang menghasilkan
seperti tidak terbentuknya skapa, lobul, kosmetik yang memuaskan. Prostesis
heliks atau konka. Ada beberapa yang artistik adalah pemecahanyang
struktur normal telinga yang hilang. paling baik untuk kosmetiknya. Pada
Namun masih terdapat lobule dan kelainan unilateral dengan
sedikit bagian dari helix dan anti pendengaran normal dari telinga
helix.8,13 Derajat III terlihat seperti telinga sisi lain, rekonstruksi telinga
bentuk kacang tanpa struktur telinga tengah tidak dianjurkan, tetapi bila
atau anotia. terjadi gangguan pendengaran
bilateral, dianjurkan rekonstruksi disertai atresia meatus akustikus
15
telinga tengah. eksternus bilateral dapat dilakukan
Indikasi pembedahan pada operasi pada usia enam tahun keatas.
mikrotia yaitu mikrotia Penderita atresia meatus akustikus
unilateral,mikrotia bilateral, eksternus unilateral. Apabila fungsi
rekonstruksi atresia meatus akustikus dan anatomi telinga tengah, osikel,
eksternus.3,11Terdapat tiga model mastoid dan saraf fasialis dalam batas
rangka telinga untuk operasi normal, orang tua dapat
rekonstruksi, antara lain metode tandur mempertimbangkan untuk dapat
autologus, yaitu rekonstruksi dilakukan operasi rekonstruksi
menggunakan kartilago autologus, mikrotia dan atresia meatus akustikus
telah menjadi standar operasi eksternus lebih awal. Penderita yang
rekonstruksi karena tandur diterima akan dilakukan rekonstruksi mikrotia
dengan baik dan tidak terjadi reaksi dan atresia meatus akustikus eksternus
penolakan jaringan. Metode prosthetic harus mengerti tentang resiko operasi
framework, bila rekonstruksi rekonstruksi yang akan dilakukan.11
menggunakan rangka silikon atau
goretex. Metode ini sering 6. Komplikasi
menimbulkan komplikasi nekrosis. Komplikasi daerah donor
Integritas jaringan host dengan bahan termasuk luka pada dada yang tidak
prostetik masih memerlukan penelitian bagus, retrusi ringan sampai berat dan
lebih lanjut. Metode yang terakhir perataan dari kontur tulang rusuk.
prosthetic ear replacements. Untuk Kerangka alloplastik memiliki resiko
pilihan rekonstruksi mikrotia juga ekstrusi yang lebih besar dibandingkan
terdapat 3, yaitu rekonstruksi dengan kerangka kartilago tulang
autogenik, gabungan rekonstruksi rusuk. Ekstrusi yang membutuhkan
autogenik dan aloplastik menggunakan pemindahan terjadi pada 5-30% dari
sebuah kerangka telinga aloplastik, dan kerangka silastik, dibandingkan pada
yang terakhir rekonstruksi prostetik.15 1-2% dari kartilago tulang rusuk.
Komplikasi lainnya termasuk infeksi,
Tabel 1. Kandidat pasien yang akan hematom, dan kehilangan kulit. Hal ini
dilakukan operasi rekonstruksi meatus biasanya jarang terjadi dan kerangka
akustikus eksternus ditentukan hampir selalu bisa diselamatkan..13,14
berdasarkan kriteria Jahrsdoerfer, et Hematom kecil atau cedera
al.11 pembuluh darah dapat menyebabkan
sebagian dari graf untuk menjadi
nekrosis. Jika sebagian kecil (1-2 mm)
dari graf menjadi terbuka tapi
perikondrium masih utuh, terapi
antibiotik oral dengan yang sensitive
terhadap Stafilokokus dan
Pseudomonas harus digunakan. Defek
yang besar mungkin memerlukan
rekonstruksi dengan flap lokal, seperti
flap fasia temporoparietal. Penggunaan
Rekonstruksi meatus akustikus antibiotik jangka panjang diperlukan
eksternus dapat dilakukan setelah dua untuk menghindari penyebaran
bulan pasca operasi rekonstruksi infeksi.8
mikrotia, karena diharapakan Komplikasi kosmetik yang
vaskularisasi jaringan subkutan dan dapat terjadi seperti posisi yang buruk,
kulit lebih baik. Penderita mikrotia kontraktur parut dan hipertrofi.
Umumnya, semua akan membaik dan obat yang teratogenik pada
seiring berjalannya waktu, revisi bekas kehamilan muda.
luka kecil dapat dilakukan setelah fase Mikrotia mempunyai kejadian
penyembuhan selesai. Pneumotoraks yang jarang sehingga dokter yang
akut dan atelektasis dapat terjadi akibat menangani sering tidak mempunyai
dari pengambilan tulang rawan rusuk. keahlian untuk melakukan
Komplikasi tertunda dari pengambilan rekonstruksi. Telinga terbanyak yang
tulang rusuk yaitu deformitas dinding terkena adalah telinga kanan. Anak
dada dan jaringan parut. Untuk laki-laki lebih sering terkena
menghindari komplikasi dari dibandingkan dengan anak perempuan
pneumotoraks, beberapa ahli bedah (sekitar 65:35). Dan ras Asia lebih
menganjurkan penggunaan tabung sering terkena dibanding ras lain.
dada pada periode pasca operasi segera Kriteria mikrotia menurut Aguilar dan
setelah pengambilan tulang rusuk.8 Jahrsdoerfer, yaitu derajat I jika telinga
Ohara, et alyang dikutip oleh Peggy E, luar terlihat normal tetapi sedikit lebih
et almelaporkan penurunan kelainan kecil. Tidak diperlukan prosedur
dinding dada jika pasien berusia lebih operasi untuk kelainandaun telinga ini.
dari 10 tahun pada saat pengambilan Derajat II jika terdapat defisiensi
tulang rusuk, dibandingkan dengan struktur telinga seperti tidak
anak-anak berusia kurang dari 10 terbentuknya skapa, lobul, heliks atau
tahun.11 konka. Ada beberapa struktur normal
Rekonstruksi atresia meatus telinga yang hilang. Namun masih
akustikus eksternus mempunyai terdapat lobule dan sedikit bagian dari
komplikasi helix dan anti helix.Derajat III terlihat
sepertilateralisasidarigrafmembrantimp seperti bentuk kacang tanpa struktur
ani(22% -28%), stenosiskanal(8%), telinga atau anotia. Kelainan pada
nyeri senditemporomandibular(2%), derajat III membutuhkan proses
kerusakan saraf fasialis(1%), operasirekonstruksi dua tahap atau
danSNHL(2 %-5%). Lateralisasigraf lebih.
dapat dihindari dengan Terdapat tiga model rangka
menggunakankemasan gelfoamuntuk telinga untuk operasi rekonstruksi,
menstabilkan jaringan selama fase antara lain metode tandur autologus,
penyembuhan. Parapasien dan ahli yaitu rekonstruksi menggunakan
bedahharus berhati-hatitelitiuntuk kartilago autologus, telah menjadi
menghindaristenosis kanal, standar operasi rekonstruksi karena
termasukpemeriksaanreguler, tandur diterima dengan baik dan tidak
debridement, dan pengobatan yang terjadi reaksi penolakan jaringan.
tepatdari setiapinfeksi.8 Metode prosthetic framework, bila
rekonstruksi menggunakan rangka
RINGKASAN silikon atau goretex. Metode ini sering
Mikrotia merupakan kelainan menimbulkan komplikasi nekrosis.
kongenital telinga dimana bentuk daun Integritas jaringan host dengan bahan
telinga lebih kecil dari ukuran normal. prostetik masih memerlukan penelitian
Mikrotia dapat bilateral maupun lebih lanjut. Metode yang terakhir
unilateral dan terkadang didapatkan prosthetic ear replacements. Untuk
atresia meatus akustikus eksternus. pilihan rekonstruksi mikrotia juga
Adapun penyebab pasti kelainan ini terdapat 3, yaitu rekonstruksi
belum diketahui dengan jelas. Diduga autogenik, gabungan rekonstruksi
penyebabnya adalah faktor genetik, autogenik dan aloplastik menggunakan
infeksi virus, intoksikasi bahan kimia sebuah kerangka telinga aloplastik, dan
yang terakhir rekonstruksi prostetik.
DAFTAR PUSTAKA 8. Leach J.L.. Ear Reconstruction.
[article on internet]. 2011. [cited
1. Thorne, Charles H. Otoplasty on September 2012, 26th].
and Ear Reconstruction. In Available on:
Thorne CH et al eds, Grabb and http://www.emedicine.medscape.
Smith’s Plastic Surgery, edisi ke- comAccesses June 7th 2014.
6, 2007, Wolters 9. Tollefson TT. Advances In The
Kluwer/Lippincott Williams & Treatment of Mikrotia. Curr
Wilkins, Philadelphia. Opin Otolaryngol Head Neck
2. Alasti F. Genetics of Mikrotia Surg. 2006;14.p.412-22
and Associated Syndromes, 10. Park SS. Aural Atresia of the
2009. Available from: External Ear, Updated: Jun 21,
http://jmg.bmj.com/content/early 2012. Available from:
/2009/03/16/jmg.2008.062158 http://emedicine.medscape.com/a
Accesses June 7th 2014. rticle/845632-overview Accesses
3. Bonilla A. Pediatric Mikrotia June 10th 2014.
Surgery, Updated: May 17, 2011. 11. Peggy E, Melissa K, Scholes A.
Available from: Mikrotia and Congenital Aural
http://emedicine.medscape.com/a Atresia. Otolaryngologic Clinics
rticle/995953-overview Accesses of North America.
June 8th 2014. 2007;40:1.p.61-80.
4. Sosialisman, Alfian F Hafil & 12. John Jacob Ballenger, BS, MS,
Helmi, Kelainan Telinga Luar MD, Congenital of Ear, Disesase
dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan of the Nose, Throat Ear Head
Telinga, Hidung, Tenggorok, and Neck, 13 th edition.
Kepala & Leher. Edisi ke enam, Philadelphia,. Lea & Febiger
Fakultas Kedokteran Universitas 1991, pp. 485-502.
Indonesia. 2007, halaman 57-62. 13. Sarkissian, Raffi der. Otoplasty.
5. Christoper J. Linstrom, Frank E. In Dolan, W editor. Facial
Lucente, Infection of the Plastic, Reconstructice, and
External Ear, Head and Neck Trauma Surgery, 2005, Marcell-
Surgery – Otolaryngology, 4th Decker, New York.
edition, Lippincott Williams & 14. Kryger, Zol B. Mikrotia Repair.
Wilkins, 2006, pp. 1987 – 2001. In Kryger, ZB. Practical Plastic
6. Paul R Lambert, Congenital Surgery. 2007. Landes
Aural Atresia, Development of Biosciense, Texas
the Ear, Head and Neck Surgery 15. Throne C.H. Information about
– Otolaryngology, 4th edition, microtia/ aural atresia [article on
Lippincott Williams & Wilkins, internet] 2011.[cited on
th
2006, pp. 2027 – 2040. September 2012, 26 ]. Available
7. Lin SJ. Mikrotia. Updated: Jul on:
22, 2011. Available from http://www.microtia.comAccesse
http://emedicine.medscape.com/a s June 11th 2014.
rticle/1290083-overview
Accesses June 9th 2014.

Anda mungkin juga menyukai