Anda di halaman 1dari 9

Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman kehidupan bawah laut dari kepulauan Indonesia

yang membentang luas di cakrawala khatulistiwa masih banyak menyimpan misteri dan tantangan
terhadap potensinya. Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai
harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang dan jika kaitkan
dengan pengembangan wisata bahari, maka keberadaan biota laut yang satu jelas mempunvai andil
yang sangat besar. Karena, keberadaannya sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor
termasuk sektor pariwisata.

Terumbu karang merupakan ekosistem khas yang terdapat di daerah tropis yang terbentuk dari
endapan-endapan masif terutama kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga
berkapur dan organisrne-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Terumbu karang
merupakarL ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali.Janganlian dirusak, diambil sebuah saja,
maka rusaklah keutuhannya.Ini dikarenaka n kehidupan terumbu karang didasari oleh hubungan
saling tergrmtung antara ribuan makhlukNamun, keadaan terumbu karang di Indonesia terus berada
dalam keterpurukan.Berbagai ancaman menuju kehancuran tak juga berakhir, bahkan zrnczunan-
ancaman itu kini menjadi hal yang menakutkan bagi pemulihan dan
pertumbuhannya'Padahal,Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi ferumbu karang untuk seluruh
Lrdo-Pasifik.Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60 ribu kilometer persegi.lebih. sejauh
ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga'. Untuk itu,
COREMAP tr telah mengupayakan untuk mempertahankan terumbu karang yang kondisinya masih
sangat baik. Sementara adanya ide untuk pen:maman baru karang tak menjadi program merek4 di
mana hal itu membutuhkan biaya yang cukup ti.ggr.Data LIPI 2009 iuga menyebutkan kalau,
terumbu karang yang kondisinya baik mencapai26persen, cukup baik 37 persen danyang sudah
mengalami kehancuran sebanyak 31,5 persen. Kenyataan itulah yang nampak saat ini dan
diprediksikan bakal akan, terjadi lagi kerusakan-kerusakan pada terumbu karang ke deparurya

Ekosistem padanglamum atau seagrass memPunyai peran penting


sebagaihubitutikandanberbagaibiotalautlainnya.Berbagaijenis ikan"yang bernilai ekonomi penting
meniadikan padang lamrrn sebagai tempat mencari makan, berlindung, bertelur, memiiah dan
sebalai aa"rat asuhan- Dalam perkembangannya banyak padang lamrn yang telah mengalami
gangguan atau kerusakan karena gangguan alam ataupun karena aktivitas manusia'. Padang larnun
di tndonesia memiliki luas sekitar 30.000 kmpersegi yang dihuni oleh 13 jenis lamun. Suatu padang
lamun dapat terdiri dari vegetasi tunggal yakni tersusun dari satu jenis lamun saja ataupun vggetasi
campuran yang terdiri dari berbagai ienis lamun. Di setiap padaRg lamun hidup berbagai biota
lainnya yang berasnsiasi dengan lamun, yang keseluruhannya terkait dalam satu rangkaian fungsi
ekosistem.

Pencemaran dari kegiatan di laut

Pencemaran dari kegiatan di laut dapat terjqdi misalnya pada tumpahan minyak di laut, baik dari
kegiatan.perkapalan dan pelabuhar; pemboran, dan debalasti4g ,miiEfan kapal, tanker. Bencana
yang amat besar terjadi saat, kecqlakaan tabrakan atau kandasnya kapal tanker yang menumpahkan
mualan minyaknya ke perairan pantar, seperti kasus kandasnya suPertanker Showa Maru yang
merusak perairan Pantai Kepuluan Riau.
Penggunaan alat tangkap tak ramah lingkungan

Beberapa alat tangkap ikan yang tak ramah lingkungan dapat menimbulkan kerusakan pada padang
lamun seperti pukat harimau yang mengeruk dasar laut. Penggunaanbom dan racun sianida juga
ditengarai menimbulkan kerusakan padang lamun. Di Lombok Timur dilaporkan kegiatan perikanan
dengan bom dan raflrn yang menyebabkan berkurangnya kerapatan dan luas tutupan lamun.

MerrurutHeppy, ancaman terbesarpadang lamun di pesisir Kotawaringin Barat adalah aktivitas


penduduk dalam menambatkan kapal atau 1) peiahn, sehingga lamun yang turnbuhbanyak tergerus
lunas kapp)darr terinjak-injak. Upaya mengurangi kerusakan seharusnya untulqtepay perahu
dibuatkan tempat tambat tersendiri. Ekosistem ini amat rentan terhadap ke.merosotan lingkungan
yang diakibatkan kegiatan marlil$i

PENCEMARAN LAUT

Pencemaran laut merupakan zuatu peristiwa masul'rrya material pencemar seperti partikel kimia
limbah industri, limbah pertanian dan perumaha+ ie datam laut, yang bisa merusak lingkungan
laut'Material Lerbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam dalam perairan. Ada
yang berdampak langsunp maupun tidak langsung'

Minyak di Laut Antara Energi dan Pencemaran

Minyak menjadi Pencemar laut nomor satu di dunia'Sebagian diakibatkan aktivitas pengeboran
minyak dan industri' Separuh lebih disebabkan pelayaran serta kecelakaan kapal tanker. wilayah
Indonesia sebagai jalur kapal internasional Pun rawan Pencemaran limbah minyak'

Badan Dunia Group of Expert on Scientific Aspects of Marine Pollution (GESAMP) mencatat sekitar
6,44 iula ton per tahun kandungan hidrokarbon dari minyak telah mencemari perairan laut dunia.
Masing-masing berasal dari transportasi laut sebesar 4,63 juta toru instalasi pengeboran lepas pantai
0,18 juta torL dan sumber lain (industri dan pemukiman) sebesar 1,38 juta ton'

Limbah minyak sangat berpengaruh terhadap kerusakan ekosistem laut, mulai dari terurnbu karang,
mangrove sampai dengan biota air' baik yang bersifat lethal (mematikan) rnaupun sablethal
(menghambat pertumbuhan, reproduksi dan proses fisiologis lainnya)' Hal ini karena adanya
senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi, yang memiliki komponen senyaw'a
kompleks, sepertibenzen4 :.toluena "thilb"rrur,, dan isomer xylena (BTEX)' Senyawa tersebut
beqpenga.ruh besar terhadap Pencemaran'

Direktur Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Muhamad Karim
mengatakan, dampak dari pencemaran minyak laut paling dirasakan oleh nelayan'.'Akibat tumpahan
miriyak, terumbu karang, ikan dan biota laut mati'Para nelayan yang menggantungkan hidup dari
mencari ikan di laut tidak

Awal Pencemaran Minyak di Laut


Sejak peluncuran kapal pengangkut minyak pertama Gluckauf pada 1885, dan penggunaan pertama
mesin diesel kapal (tiga tahun kemudian), fenomena pencemaran laut oleh minyak muncul. Sebelum
perang Dunia II sudatr ada usaha-usaha untuk membuat perafuran mengenai pencegahan dan
penanggulanganpencemaran laut.Namun, baru terpikirkan setelah terbentuk International Maritime
Organization (IMO) dari Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 1948.
DESTRUCTIVE FISHING
Kegiatan penangkapan yang dilakukan nelayan seperti balran peledak, bahan beracun dan tnnal
bertentangan kode etik penangkapan. Kegiatan ini umumnya bersifat merugikan bagi sumberdaya
perairan yang ada. Kegiatan ini semata-mata hanya akan memberikan dampak yang kurang baikbaik
ekosistem perairan akan tetapi memberikan keuntungan yang besar bagi nelayan. Dalam kegiatan
panangkapan yang dilakukan nelayan dengan cara dan alat tangkap yang bersifat merusak oleh
nelayan khususnya nelayan tradisional.

llrnu Pengetahuan I Tehnologi


KEKAYAAN laut yang berlimpah dapat memberikan manfaat IA. bagi kemakmuran rakat
idonesia. Namun, kenyataanrrya negara kepulauan terbesar di dunia ini tidak mampu
mengelola sumber penghidupan yang terhampar luas di bumi khatulistiwa. Kurangnya
kepedulian pemerintah dan pihak-pihak terkait terhadap pengernbangan pengetahuan,
teknologi, dan riset atas potensi kekayaan laut Indonesia, diduga kuat menjadi pangkal
"kebodohan" bangsa ini. Ironisnya potensi laut Indonesia justru menjadi surga riset kapal
asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan perusahaary lembaga atau negara
yang ingin menguasai kekayaan nusantara. Banyak data dan potensi sumber daya alam
dicuri.Pemerintah dengan sadar tahu.Namur; kurangnya anggaran dan mahalrrya biaya yang
harus dikeluark;rn untuk riset menjadi "pembenaran" atas kondisi ini.Tak heran, sejak era
reformasi, riset dan pemetaan laut yang dilakukan pihak asing semakin marak.Mulai dari
kedok kerjasama institusi pemerintah, sampai dengan yang jelas-jelas ilegal
alias'bodong'tidak memiliki izin dari pemerintah Indonesia. Sebenarnya negara telah
memiliki peraturan kerjasama internasional di bidang penelitian dan pengembangan,
dengan adanya PP (Peraturan Pemerintah) No 4112006, tentang perizinan kdgiatan
penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di Indonesia. Perafuran pemerintah ini
menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban dan larangan yang harus ditaati lembaga
atau peneliti asing, mitra serta lembaga penjamin kegiatan penelitian.Peraturan tersebut
harus dilaksanalan pemerintah untuk melindungi masyarakat, bangsa dan ne1;ara dari
kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian pihak asing. Seluruh penelitian harus
mendapat izin dari lembaga penanggung jawab, yaitu Kementerian Riset dan Teknologf
melalui tim yang dibentuk Sekretariat Perizinan Peneliti Asing (TKPIPA). Tim ini merupakan
pokja interdept yang anggotanya terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian
Pertahanan, Mabes POLRI, BIN, LIPI, BPPf, serta kementerian lain yang disesuaikan dengan
misi riset. Ekspedisi penelitian laut Internasional pun banyak dilakukan mulai dari Ekspedisi
Challenger (1872-1875), The Gazelle (1875), The Valdivia (1899), The Siboga (1899-1900),
The Planet (1906-1907),The Snellius I (1929-1930), The Albatros (1948), The Spencer of Bird
(19471950), The Galathea (1981) serta yang terakhir Deep Sea Explorer (2010) yang
dilakukan kapal Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Sulawesi.
RISET LAUT ILEGAL MARAK
Melihat potensi dan kekeryaan alam Indonesia yang luar biasa, wilayah nusantara menjadi
surga riset ilegal kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan perusahaan,
lembaga atau negara yang ingrn mengtrasai bumi khatulistiwa. Banyak data dan potensi
sumber daya alam dicuri karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian bangsa ini. Sebenamya
negara telah me.miliki peraturan kerjasama intemasional di bidang penelitian dan
peneembangan, dengan adanya PP (peraturan pemerintah) No 4L/2005, tentang perizinan
kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di Indonesia. Peraturan pemerintah
ini menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban dan larangan yang harus ditaati lembaga
atau peneliti asing mitra serta lembaga penjamin kegiatan penelitian. Peraturan tersebut
harus dilaksanakan pemerintah untuk melindungi masyarakat, bangsa dan negara dari
kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian pihak asing. Seluruh penelitian harus
mendapat izin dari lembaga penanggung jawab, yaitu Kementerian Riset dan 1'eknologi,
melalui tim yang dibentuk Sekretariat Perizinan Peneliti Asing (TKPIPA). Tim ini merupakan
pokja interdept yang anggotanya terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian
Pertahanan dan Keamanan, Mabes POLRI, BIN, LIPI, BPPT, serta kementerian lain yang
disesuaikan dengan misi riset

OCEAN ENERGY SOLUSI KRISIS ENERGI


Sebagai negara kepulauan terbesar dengan karakteristik alam yang luar biasa, Indonesia
memiliki sumber energi altematif laut yang berlimpah. Ocean enery resources yang dimiliki
L:rdonesia bisa dibilang terbaik dan terbesar di dunia. NamurL uPaya dalam
mengembangkan energi alternatif ini belum dikaii secara serius.

Energi Pasang Surut (Tidal Energy)


Teknologi pembangkit listrik pasang surut (PLPS) mungkin sudah dikuasai penuh para ilmurn
an di Indonesia. Karena, pada prinsipnya teknologi tersebut tidak berbeda dengan
pembangkit listrik tenaga air (PLTA), seperti yang diterapkan di waduk fatiluhur dan
wadukwaduk lainnya. Di mana air laut ketika pasang ditampung dalam suatu wilayah yang di
bendung dan pada waktu pasang surut air laut dialirkan kembali ke laut.

Energi Panas Laut (Ocean Ther:nal Energy Conversion)


Perbedaan temperatur di bawah laut sebenamya telah menjadi ide pemanfaatan energi dari
laut. Jika rnenyelam ke bawah permukaan, aimya akan semakin dingin. Temperatur di
permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar matahari diserap air. Tapi, di bawah
permukaan temperatur akan turun cukup drastis. Inilah iebabnya mengapa penyelam
menggunakan pakaian khusus ketika menyelam jauh ke dasar laut. Pakaian tersebut dapat
menarrgkap panas tubuh sehingga menjaga mereka tetap hangat.
Energi Gelombang Laut (Wave Energy)
Peneliti Universitas Oregory AS mempublikasikan temuan teknologi terbarunya yang diberi
nawra Permanent Magnet Linear Buoy. Nama Buoykarena pada prinsip dasamya teknologi
terbaru tersebut dipasang untuk memanfaatkan gelombang laut di pe"mukaan. Berbeda
dengan Buoy yang digunakan untuk mendeteksi gelombang laut yang menyimpan potensi
tsunami.

Energi Ganggang Laut


Alga atau dikenal sebagai tanaman ganggang termasuk tumbuhan yang bisa hidup di
perairan mana saja. Selain tidak memerlukan air tawar untuk tumbutU alga juga dapat
ditanam di lahan yang tidak subur, dan perairan laut dangkal yang banyak terdapat di
Indonesia. Walaupun tidak memerlukan lahan luas, potensi hayati yang dimiliki alga dinilai
luar biasa oleh para ahli biologi. Beberapa waktu lalu, pemerintah Amerika Serikat
mengumumkan akan mengambil sumber hayati tersebut sebagai salah satu cadangan untuk
menggantikan BBM fosil, yang dalam waktu tidak lama diperhitungkan akan habis dari perut
bumi.

AIR MINERAL LAUT DALAM


Indonesia memiliki 17.504 pulau yang tersebar sepanjang 5.100 km di daerah khatulistiwa
dengan garis pantai mencapai 81.000 km dan luas laut 5.800.000 km2. Seluruh sumberdaya
yang terkandung didalamnya, baik air laut-dalam (ALD) yang berada di kedalaman lebih dari
200 m, maupun air di permukaan merupakan hak serta kewenangan Indonesia dalam
pengelolaan dan pemanfaatannya. Di antara prrlau-pulau yang banyak itu terdapat pulau-
pulau yang mempunyai daerah pesisir dekat dengan dasar laut yang landai dan tiba-tiba
curam hingga kedalaman air 600 meter bahkan lebih.

Manfaat ALD
ALD dengan kandungan mineralnya ini setelah diolah dengan baik, sangat penting dan
bermanfaat untuk suplai air minum bagi kelangsungan hidup dan kesehatan tubuh manusia.
Penyediaan air mineral laut-dalam ini juga merupakan srratu kegiatan yang bersifat strategis
untuk mengantisipasi kemungkinan krisis air bersih di masa mendatang. ALD setelah melalui
proses desalinasi, juga memberi hasil sampingary yaitu garam berkualitas tinggi. Di samping
itu AI-D dapat diaplikasikan untuk berbagai kegunaary yaitu untuk budidaya perikanan,
budidaya pertaniary bahan kosmetik, obat-obatan, spa, dan sebagai pendingin ruangan.

Pengembangan Industri ALD di Indonesia


Pengalaman Prof. Bonar Pasaribu yang menimba ilmu selama 8 tahun di ]epang dan melihat
perkembangan industri maritim di sana sejak 35 tahun yang lewat, membuat beliau
terinspirasi tidak hanya mengembangkan pendidikan ilmu dan teknologi kelautan di
Indonesia tetapi juga mengembangkan industri maritim. Salah satunya adalah adalah
industri ALD. Bekerjasama dengan Mr Ki*iy, Homma, kolega dari almamatemya (Universitas
Tokai, I"parg) mereka merintis industri ALD di Bali.
Setelah hampir 2 tahun melakukan kajian, maka tahun ketiga telah mulai dibangun industri
ALD di Bali. hrdustri y*g dibangun masih dalam skala laboratorium untuk menghasilkan
1000liter air mineral laut-dalam per hari. Setelah melakukan pengujian laboratorium dan
memperolehberbagai perizinan, maka saat ini air mineral laut-dalam dalam bentuk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) )/ang pertama di ftrdonesia telah siap didistribusikan ke
masyarakat. Produk AMDK ini di bawah PT Omega Tirta Kyowa dengan merek dagang
"Oceanic" telah mulai dipasarkan di pulau Bali.

ARTIFICIAL FISH REEF


"Suatu malam sekitar 3 tahun silam, saya bersama rekan-rekan Iepang menikmati makan
malam dengan hidangan cumi-cumi, lobster, ikan laut di sebuah restoran di pinggir pantai
Hakodate di pulau Hokkaido yang terletak di bagian utara Jepang. Restoran itu berada di
tingkat dua dan kami duduk langsung menatap ke laut. Saya melihat kapal-kapal yang sibuk
menangkap ikan di laut itu, ramai sekali dengan lampu-lampu kapal yang memancarkan
cahaya berbinar-binar. Menurut Bonar, Artificial Fish Reef (AFR) secara bebas diterjemahkan
sebagai "Karang Buatan untuk Ikan-, maksudnya tempat hidup ikan atau habitat buatan
untuk ikan maupun biota lainnya. AFR telah dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai
ternPat makan ikan (feeding ground), tempnl pemijahan ikan (spawning ground), tempat
hidup ikan dan biota lainnya atau disebut sebagai habitat, sebagai tempat persembunyian
ikan (escape zone), sebagai alat untuk pengumpulan ikan.lrungsi AFR ini agak berbeda
dengan Fish Aggregation Device (IrAD).FAD yang berarti sebagai 'Alat Pengumpul Ikan",
ditujukan lebih untuk pengumpulan ikan saia. Secara tradisional, FAD terbuat dari bahan
daun-daunan (umumnya menggunakan daun kelapa) dirangkai dengan dengan
batangbatang kayu.Alat ini di Indonesia disebut sebagai "rurnpon", di Filipina disebut
"payaos" . ARF dapat mengumpulkan ikan-ikan dan biota lainnya karena beberapa alasan,
yaitu: 1) T'empat persembunyian ikan. Ikan-ikan berukuran kecil mempertahankan dirinya
dengan bersembunyi terhadap ikan-ikan besar yang akan memangsanya/ 2) Tempat
beristirahat. Ikan-ikan beristirahat di ARF karena sulit berenang akibat kuatnya arus yang
melaluinya, 3) Tempat pemijahan ikan

Aplikasi AFR di ]epang


Bonar juga menjelaskan bahwa di Jepang, AFR ini mempunyai sejarah yang panjang, dimulai
pada tahun 1804 di |epang dengan menggunakan bangku pada kedalaman 20 meter dan
metode ini berkembang terus sampai tahun 1925 dan bentuknya seperti rumpon yang
umum dikenal di perairan kita. Dasar pemikiran untuk pembuatan rumpon adalah de-ngan
kenyataan bahwa Eunung laut merupakan habitat dari ikan di dalam laut, sehingga gunung
laut itu merupakan Artificial Fish Reef atau Fish Aggregation Detsice atau Rumpon bagi ikan.
Flasil-hasil rumpon tradisional dievaluasi dan muncul keinginan membuat rumpon dari
bahan concrete. Hal itu disebabkan rumpon yang dibuat secara tradisional tidak tahan lama
dan sulit dibentuk dalam berbagai desain. Tetapi dengan bahan concrete dapat dibentuk
beragam jenis dan ketahanan bisa mencapai 30 tahrrn. Pada1954, secara tiba-tiba produksi
ikan merosot di perairan pantai Jepang dan menjadi masaiah utama yang menimbulkan
pemikiran bagaimana cara untuk meningkatkan produksi ikan.
Pada1954, secara tiba-tiba produksi ikan merosot di perairan pantai Jepang dan menjadi
masaiah utama yang menimbulkan pemikiran bagaimana cara untuk meningkatkan produksi
ikan. Berbagai riset perikanan dilakukan, lalu peralatan AFR yang terbuat dari bahan
concrete didesain dan dikonstruksi untuk membentuk habitat buatan bagi ikan di perairan
pantai. Berbagai uji-coba dilakukan dan seiring perjalanan. waktu, modifikasi terhadap
peralatan AFR dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas peralatan.

Desain dan Konstruksi AFR


Peralatan AFR terbuat dari bahan semerL pasir dan kerangka besi diolah menjadi concrete.
AFR.didesain dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan sebagai habitat buatan bagi
ika.1e- oimi-cum| lobster, kerang mata tujutr, <lan biota lainnya. Desain AFR dapat
dikelompokkan kepada tiga hal, yaitu 1) AFR untuk jenis-jenis ikan; 2) ARF untuk pemifahan;
3) ARF untuk tanaman laut. ARI untuk pernijahan diklasifikasikan dalam 3 grup, yaitu 1) ARF
untuk cumi-cumi, dengan bentuk dasar yang khas; 2) ARF untuk gurita dengan bentuk
cakram; dan 3) ARF untuk ikan-ikan dengan formasi dasar tanaman laut atau rumput laut.
ARF untuk tanaman laut di dasar laut disebut sebagai "Marino-plantation" ditujukan untuk
beberapa kegunaary baik sebagai habitat ikaru maupun untuk membentuk lingkungan
tanaman laut yang juga bermanfaat untuk melindungi lingkungan pantai. Desain dan
konstruksi AFR yang diuraikan disini adalah produk paten |epang yaitu: 1) Cylinder (berat 11
ton, diameter 3 m), 2) Rectangular (berat 10 ton), 3) Multi reef untuk oyster (berat 6 tory
tinggi 2.5 meter),4) Sepia untuk cumi2 danbulubabi(berat 10 ton dan diameter 3 m), 5)
Cradle untuk gurita (berat 4 ton diameter 2,20 m), 4) Ebisu untuk lobster (berat 5.5 ton,
diameter 3 m), 6) Kainosu untuk tempat abalone (kerang mata tujuh) (berat 60 kg, diameter
49 cm), drrr 4 Marino plantationberkegunaan ganda untuk rumput laut.

Aplikasi Teknologi Akustil< Untuk Komunikasi Bawah Air


Dalam laut, profil suhu dan tek;uran dapat membentuk saluran snrara (amusticataoeguiile).
Saluran suara ini dimanfaatkan dengan baik oleh kapal selam, paus dan mamrrralia laut
lainnya untuk berkomrmikasi jarak jauh, ribuan kilometeq, dengan efektif. Setain itu, sifat
zuara ini dapat dimanfaatkan dalam komunikasi antarperalatan observasi laut (rrrodem
bawah air), misalnya untuk keperluan deteksi dini tsunami, yakni antara seismometer yang
di pasang di dasar perairan pada kedalaman ratusan bahkan ribuan meter dengan
pelampung permukaan, atau sebaliknya. Modem suara bawah air telah berkembang dengan
baik dengan laju pengiriman data tertinggi dapat mencapai 38.400 baud. Sejarah
Transplantasi Karang di Indonesia
Jika melihat kil'as balik sejarah kegiatan transplantasi di Indonesia maka butuh waktu tidak
sectikit untuk meyakinkan para penggiat rehabilitasi dan pemerintah untuk metode ini
sebagai salah satu metode rehabilitasi. Adalah kstitut Pertanian Bogor (IPB), Asosiasi Koral
Kerang dan Ikan Hias trdonesia (AKKI) dan Pusat Penelidan Oseanografi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Lrdonesia'(P2OLIPD yang menjadi pionir dalam pengembangan metode
transplantasi ini pada 1996. Kala itu masih tertanam pemikiranbahwa pertumbuhan karang
sangat lambat yaleri hanya berkisar antara L-2 crn pertahun, sehingga sulit sekali mendapat
pengakuan bahwa hasil penelitian tentang pertumbuhan karang hasil transplantasi dapat
dipercaya dan pertumbuhan karang bisa mencapai 1-3 cm perbulan terutama untuk karang
bercabang seperti jenis Acropora.
Penelitian awalberlangsung dari tahun 1 996-2003yxrg dilaksanakan oleh mahasiswa dan
dosen IPB serta beberapa universitas lain,

Topografi dan struktur geologi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku Utara, Papua hingga
Sulawesi Utara memperlihatkan bukti keberadaan lempeng bumi dan patahan serta 154
gunung berapi aktif. Ballkary Jakarta yang dinilai wilayah aman pernah dilanda empat kali
gempa bumi besar pada periode tiga abad terakhir.

Fakta Menarik
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi, dan 130 di antaranya gunung berapi aktif.
Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan. Negera
ini juga menjadi temPat pertemuan dua rangkaian gunung berapi aktif ( Ring of Fire ).
Letusan gunung terdahsyat di dunia adalah Gunung 'fambora, yang terletak di Pulau
Sumbawa. Cunung ini meletus pada April 1815 dengan skala tujuh padaVolcanic Explosiztity
lndex (YEI). Tambora menjadi letusan terbesar sejak letusan danau Taupo pada 181. Letusan
gunung ini terdengar hingga pulau Sumatera (lebih dari 2.000 km) yangmenyebabkan
kematian tidak kurang dari 71.000 oran& dengan 11.000-L2.000 di antaranya tewas
seketika. Lebih dari itu, letusan gunung Tambora menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu
tahun berikutnya ( 1815 ) sering disebut sebagai tahun tanpa musim paras, karena
perubahan drastis akibat debu yang dihasilkan letusan Tambora. Alhasil, banyak panen yang
gagal dan kematian temak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan
terburuk pada abad ke-18.
Para ilmuw€m menemul<.an katak ternyata dlpat memperkirakan gempa bumi. Pada 2009,
katak-katak di IJAquila Italia menghilang dari kolam setempat, tiga hari sebelum gempa
besar. Para peneliti dalam laporan yang diterbitkan di Jumal Intemasional (untuk Penelitian
Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat) mengatakan, batubatu di kerak bumi rnengeluarkan
partikel bermuatan, sebelum gempa. Hal ini mempengaruhi air. Para ilmuwan
memperkirakan katak dapa{ mendeteksi perubahan ini sebelum lempeng tektonik bergeser.

HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERI TSUNAMI'


Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia maka tidak heran jika bmcana dahsyat
berasal dari laut. Salah satunya gempa bumi di NanggroeAceh Darussalam (NAD)
berkekuatan 9,3 skala richter hingga teriudi tsunami yang menelan korban jiwa hingga
ratusan ribuan pada 2004 lalu. Benarkahbencana tsun ami dan letusan gunung
mengakibatkan hilangnya peradaban Lrdonesia sebagai negara maritim?
Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, menuturkan melihat
kondisi letak geografis Indonesia yang merupakannegara kepulauan, pada masa lalu
Indonesia merupakan wilayah dengan peradaban maritim yang sangat hebat. Menurut Andi,
dengan melihat letusan katastropik toba yang diperkirakan terjadi pemusnahan massal dari
populasi mahluk hidup di seluruh dunia, termasuk manusia. Hanya sebagian kecil yang dapat
bertahan. Catatanmengenai letusan Krakatau Purbaitu diambil dari sebuah teks fawa Kuno
yang berjudul "Pustaka Raja Parrva" yfrrg diperkirakanberasal dari tahun 416 Masehi. Dalam
teks kuno itu juga disinggung mengenai bencana alam di kawasan yang kini dikenal sebagai
selat Sunda yang akhimya memisahkan dua pulau yang kini dikenal sebagai ]awa dan
Sumatera.
nutti-uutti secara geologis yang ditemukan oleh para ilmuwan dan peneliti Indonesia
maupun Iuar negeri, menemukan banyak sekali peradaban yang terkubur akibat bencana
tsunami dan letusan gunung. Contohnya di situs batujaya di karawang seluas ribuan hektar
yang terkubur akibat bencana.

Anda mungkin juga menyukai