Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Masa nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan
kemabali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau kurang lebih
40 hari (prawirohardjo,2002).

Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal yang sangant penting dan
ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi keluarga, dimana keluarga mendukung
proses pemulihan ibu. Pada masa nifas akan mengalami perubahan fisik meliputi ligament-
ligamen bersifat lembut dan kendor otot-otot tegang, uterus membesar postur tubuh berubah
sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada masa hamil.

Pada proses masa nifas ada beberapa perawatan yang harus dilakukan ibu seperti senam hamil,
perawatan dan pijat payudara, cara menyusui yang benar, perawatan tali pusat dan perawatan
masa nifas lanjutan di rumah. Semua yang disebutkan diatas akan di bahas pada makala ini.

1
BAB II

1.1 SENAM NIFAS

Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai hari
yang kesepuluh, terdiri dari sederet gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat
pemulihan keadaan ibu. Senam nifas memilki tujuan sebagai berikut :

1) Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu

2) Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan

3) Membantu memulihkan kekuatan dan kekencanagan otot-otot panggul

4) Memperlancar oengeluaran lokhea

5) Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan

6) Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan

7) Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifa, misalnya emboli,trombosia dan lain-
lain.

Senam nifas membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh dan punggung
setelah melahirkan. Memperbaiki otot tonus, pelvis dan pereganggan otot abdomen,
memperkuat panggul serta membantu ibu untuk lebih rileks pasca melahirkan.

Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak adakomplikasi obstetric atau
penyulit masa nifas. Senam ini sebaiknya dilakukan di antara waktu makan dan bisa dilakukan
pagi atau sore hari.

2
Senam nifas sesuai tahapan hari :

1) Hari pertama
Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudia lakukan pernapasan perutdiawali dengan
mengambil nafas mellui hidun, kembungkan perut, dan tahan hingga hitungan ke-5,
kemudian keluarkan nafas pelan-pelan melalui perut sambil mengkontraksikan otot perut.
Ulangi sebanyak 8 kali.

2) Hari kedua
Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kede[an. Angkat kedua tangan lurus keatas
sampai kedua telapak tangan bertemu kemudian turunkan perlahan. Lakukan gerakan
dengan mantap hingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi
sebanyak 8 kali.

3
3) Hari ketiga
Berbaring rileks dengan posisi tangan kesamping badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat
perlahan kemudian turunkan kembali. Ingat jangan menghentak ketikan menurunkan
pantat. Gerakan dilakukan 8 kali.

4) Hari keempat
Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan diatas
perut dan lutut ditekuk.angkat kepala sampai menyentuh dada sambil mengerutkan
ototsekitar anus dan mengkontraksi otot perut. Kepala turun pelan-pelan ke posisi semula
Sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasi otot perut. Jangan lupa untuk
mengatur pernafasan. Ulangi gerakan ini sebanayk 8 kali.

4
5) Hari kelima
Tubuh tidur terlrntang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala sampai dagu
menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, ulangi sebaliknya.
Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika mengangkat kepala.
Lakukanperlahan dan atur pernafasan saat melakukan gerakan. Lakukan gerakkan
sebanyak 8 kali.

6) Hari keenam
Posisi tidur terlentang, kaki lurus, kedua tangan di samping badan,kemudia lutut ditekuk
kearah perut 90 ° secra bergantian antara kaki kiri dan kanan. Jangan menghentak ketika
menurukan kaki,lakukan perlahan tetapi bertenaga. Lakukan gerakan sebanyak 8 kali

7) Hari ketujuh
5
Tidur terlengan kaki lurus kedua tangan disamping badan. Angkat kedua kai secara
bersamadalam keadaan lurus sambil mengkontraksikan perut kemudian turunkan
perlahan dan aturpernafasan. Lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakan diri.
Gerakan dapat dilakukan 8 kali.

8) Hari kedelapan
Posisi nungging, nafas melaluipernafasan perut.kerutkan anus dantahan 5-10 detik. Saat
anus dikerutkan, ambil nafas kemudian kelurkan nafas pelan-pelan, jangan
menghentakkan ketikan menurunkan kaki. Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan
kaki. Gerakan dilakukan sebanyak 8 kali.

9) Hari kesembilan

6
Posisi berbaring, kaki luruskedua tangan disamping bada, angkatangkat kedua kaki dalam
keadaan lurus sampai 90 ° kemudian turunkan kembalipelan-pelan. Jangan menghentak
ketikan menurunkan kaki. Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan di
lakukan sebanyak 8 kali.

10) Hari kesepuluh


Tidur terlentang, kaki lurus dengan kedua tangan diletakkan dibelakang kepala kemudian
bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan tidur kembali (sit up). Lakukan
gerakan sebanyak 8 kali.

1.2 PERAWATAN DAN PIJAT PAYUDARA

7
Perawatan payudara merupakan perawatan sedini mungkin payudara ibu untuk menyiapkan
payudara sebagai penghasil ASI.

Tujuan dari perawatan payudara adalah :

1) Memelihara kebersihan payudara


2) Menjaga agar payudara merasa nyaman
3) Menjaga agar payudara tidak luka
4) Mencegah terjadinya peningkatan suhu tubuh
5) Merangsang kelenjar-kelenjar payudara untuk memproduksi ASI

Persiapan alat :

1) Baby oil/minyak kelapa


2) Air hangat dalam baskom
3) Kapas (min 5)
4) Waslap yang bersih 2 buah

Prosedur kerja :

1) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakkan


2) Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
3) Jaga privasi ibu dengan cara menutup pintu/jendela/memaki sampiran
4) Buka pakaian ibu
5) Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit
6) Putting susu di pegang dengan ibu jari dan telunjuk, diputar sebanyak 10 kali kedalam
dan keluar
7) Putting susu di tarik masing-masing sebanyak 20 kali secara perlahan
8) Putting susu dirangsang menggunakan ujung waslap
9) Licinkan telapak tangan menggunakan baby oil
10) Letakkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara, lakukan pijatan mmemutar
kesamping, kebawah kemudian tangan dilepaskan kearah depan. Lakukan gerakan ini
sebanyak 20 kali

8
11) Tangan kiri menopang payudara kiri, tangan kanan mengurut kiri dari pangkal payudara
kearah puting susu. Masing-masing sebanyak 20 kali
12) Tangan kiri menopang payudara kiri, tangan kanan menggenggam melakukan
pengurutan dengan buku-buku jari mulai dari pangkal payudara kearah putting susu.
Masing-masing 20 kali
13) Merangsang payudara menggunakan air hangat. Lakukan masing-masing sebanyak 10
kali
14) Payudara dibersihkan dan dikeringkan dengan menggunakan waslap yang bersih
15) Rapihkan pakaian pasien

Gambar gerakan perawatan dan pijat payudara :

9
10
1.3 CARA MENYUSUI YANG BENAR
1. Cuci tangan dan sesuda menyusui

2. Ibu harus duduk atau berbaring dengan posisi santai. Jika ibu posisi duduk, telapak kaki
ibu menyentuh lantai kemudian dapat menambah bantal di atas paha ibu untuk
mempermudah bayi menyusu dan agar ibu tidak harus menunduk

3. Posisikan telingan bayi berada dalam satu garisdengan leherdan lengan bayi

11
4. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu

5. Kekelurakan ASI sedikit, oleskan pada putting susu dan areola

12
6. Pegang payudara dengan pegangan sepertimembentuk huruf C yaitu payudara dipegang
dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang dibawah atau dengan pegangan
seperti gunting (putting susu dan areoladijepit oleh jaritelunjuk dan jaritengah seperti
gunting) dibelakang areola.

7. Sentuh pipi/bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks mengisap)

13
8. Tunggu sampai mulut bayi membuka lebar dab lidah menjulur kebawah

9. Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu kebelakang bayi
bukan kebelakang kepala

14
10. Posisikan puting susu diatas bibir bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung bayi

11. Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi

12. Usahakan sebagian areola masuk kemulut bayi, sehingga putting susu berada diantara
pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang lunak
(palatum molle)

15
13. Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga
ASI akan keluar

14. Setelah bayi menyusu dan mengisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu
dipegang atau disangga lagi

15. Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payurada dengan hidung bayi dengan
maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah
dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayidengan lengan ibu bagian
dalam

16
16. Dianjurkn tangan ibu bebas mengelus-elus bayi

17
1.4 PERAWATAN TALI PUSAT

a. Pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering.
b. Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali
pusat.
c. Selama tali pusatnya belum puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara
dicelupkan kedalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk menjaga
tali pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali pusat,
bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, harus sedikit mengangkat ( bukan
menarik ) tali pusat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.
d. Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya
menjadi lembab dan menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa ditutup, tutup atau
ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kassa steril. Pastikan bagian
pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa.
e. Segera datang ketempat pelayanan kesehatan bila terdapat perdarahan, merah, bernanah,
atau bau.

18
1.5 ASUHAN LANJUT MASA NIFAS DI RUMAH

Asuhan yang diberikan pada ibu nifas saat kunjungan rumah adalah sebagai berikut :

1. Kunjungan kedua
a. Memastikan ovulasi uterus berjalan normal : uterus berkontraks, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatka cukup makan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperhatikan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konselingpada ibu mengenai perawatan bayi sehari-hari.
2. Kunjungan ketiga
a. Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraks, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperhatikan tanda-tanda penyulit
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperhatikan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konselingpada ibu mengenai perawatan bayi sehari-hari.
3. Kunjungan keempat
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia alami atau bayinya.
b. Memberikan konseling KB secra dini
c. Menganjurkan ibu membawa bayinya ke posyandu atau puskesmas untuk menimbang
dan imunisasi

19
BAB. III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
kandungan kemabali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu
atau kurang lebih 40 hari (prawirohardjo,2002).

Dalam masa nifas baik ibu maupun bayi, memerlukan perawatan dan kebutuhan khusus
seperti:

1. Senam nifas sangatlah penting dalam membantu pemulihan kembali alat kandungan ibu
dan membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut, dan
perineum terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
2. Perawatan payudara agar bayi tetap mendapatkan ASI esklusif.
3. Cara menyusui yang benar mempunyai posisi tertentu agar puting susu ibu tidak terjadi
pembengkakan serta lecet dan pengeluaran ASI tetap lancer.
4. Perawatan tali pusat mencegah terjadi infeksi.
5. Perawatan nifas lanjutan di rumah guna mencegah terjadinya infeksi baik ibu maupun
bayi dan memantau perkembangan pemulihan kesehatan ibu.

20

Anda mungkin juga menyukai