Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS SUPPLY CHAIN HUAWEI

DISUSUN OLEH :

Asyiffa Fitri Awallia 1401154425

Dian Pertiwi Wulandari 1401154467

Dwima Nur Shabrina 1401154439

Faradita Hermawati 1401154369

Nurul Hafizah 1401154383

Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Telkom University

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan Huawei

Huawei adalah perusahaan pemasok perangkat telekomunikasi dan


jaringan komunikasi terbesar di Cina dan dunia. Huawei Technologies adalah
perusahaan swasta berteknologi tinggi yang didirikan pada tahun 1988
oleh Ren Zhengfei, yang mengkhususkan pada penelitian dan pengembangan
(litbang), produksi dan pemasaran perangkat-perangkat telekomunikasi dan
menyediakan solusi bagi operator penyelenggara telekomunikasi. Huawei
melayani 35 dari 50 operator telekomunikasi teratas dan menginvestasikan 10
persen dari pendapatan tahunannya pada litbang.

1.2 Latar Belakang

Huawei berkomitmen untuk sourcing yang bertanggung jawab dengan


(kenapa untuknya aku hapus soalnya asa gak pas terus didepannya udh ada
untuk hehe)alasan berikut:

a. Huawei adalah perusahaan yang bertanggung jawab dan mengharapkan


mitranya juga bertanggung jawab
b. Skema Merek: Brand image pemasok mempengaruhi citra merek Huawei,
yang pada nantinya gambar dapat disampaikan kepada pelanggan Huawei
c. Sebuah rantai pasokan yang tidak bertanggung jawab dapat menjadi risiko
untuk bisnis kami dan bisnis pelanggan kami

Tantangan utama bagi Huwaei adalah untuk memastikan bahwa


pemasok mematuhi harapan-harapan / persyaratan / standar serta dengan
peraturan internasional.

1.3 Uraian Program/Kegiatan

Tujuan Huawei:

a. Melaksanakan proses manajemen rantai pasokan CSR efisien dan


bertanggung jawab
b. Mendorong pemasok untuk mengadopsi perilaku CSR bertanggung jawab
dan proaktif
c. Berkolaborasi dengan LSM yang tepat, pelanggan, pemasok, perwakilan
pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya selaras dengan
strategi bisnis kami.

Huawei telah belajar bahwa CSR Supply Chain Management adalah


sebuah kolaborasi win-win antara Huawei, pemasok, pelanggan dan masyarakat
pada umumnya. Alasan utama untuk keberhasilan mereka telah sebagian besar
disebabkan:

a. Dukungan dan drive dengan top manajemen tingkat eksekutif dan tim yang
berdedikasi mereka
b. Integrasi CSR ke dalam semua proses bisnis

Dampak Bisnis :

a. Untuk membangun hubungan yang bertanggung jawab yang solid dengan


pemasok
b. Untuk mengharapkan layanan berkualitas tinggi (pengalaman dan berbagi
pengetahuan)

Dampak Sosial :
a. Untuk memperbaiki kondisi kerja karyawan pemasok lokal
b. Untuk meningkatkan kehidupan (asalnya kan lingkungan bukan kehidupan
kenapa diganti soalnya kalo lingkungan itu mah nanti bisi masuk ke dampak
lingkungan hehe) bagi orang-orang yang tinggal dekat dengan pabrik-pabrik
c. Untuk memperbaiki kondisi kerja bagi karyawan Huawei

Dampak lingkungan :

a. Untuk mempromosikan rantai pasokan hijau dan untuk meminimalkan


dampak terhadap lingkungan
BAB II

TEORI

2.1 Strategic Fit


Strategic fit merupakan consistency antara prioritas pelanggan dan strategi
rantai pasokan yang kompetitif kemampuan yang ditentukan oleh strategi
supply chain.

Bagaimana Strategis Fit Dapat Dicapai?

Langkah 1: Memahami Pelanggan dan Supply Chain Ketidakpastian

 Mengidentifikasi kebutuhan segmen pelanggan yang dilayani


 Jumlah produk yang dibutuhkan di setiap lot
 Pelanggan Response time akan mentolerir
 Ragam produk yang dibutuhkan
 Tingkat layanan yang diperlukan
 Harga produk
 Tingkat Diinginkan inovasi dalam produk

Langkah 2: Memahami Supply Chain

 Ada biaya untuk mencapai respon


 Efisiensi rantai pasokan: biaya pembuatan dan pengiriman produk
kepada pelanggan
 Meningkatkan hasil tanggap dalam biaya yang lebih tinggi bahwa
efisiensi yang lebih rendah

Langkah 3: Mencapai Strategic Fit

 Semua fungsi dalam rantai nilai harus mendukung strategi bersaing


untuk mencapai fit strategis
SUPPLY CHAINS EFFICIENT VS RESPONSIVENESS

EFFICIENT RESPONSIVENESS

Goal Lowest Cost Quick Responsiveness

Product Max Perf At Min Cost Assembe To Order

Pricing Lower Pricing and Higher Price and


Margin Margins

Manu High Efficiency Flex Capacity

Invest Min. Inventory Maintain Buffer

Lead Time Reduce Leadtime Reduce Even With


Higher Price

Suppliers Cost/Quality Speed, Flex, Quality

Transportation Cost Quick & Responsive

2.2 Supply Chain Driver and Obstaclez

Kerangka Penataan Drivers

 Dampak gabungan dari driver ini menentukan respon dan efisiensi seluruh
SC
 Strategi SC menentukan bagaimana rantai pasokan harus melakukan
sehubungan dengan efisiensi dan responsif
 SC kemudian menggunakan driver rantai pasokan untuk mencapai tingkat
kinerja perintah strategi SC
1. Fasilitas
Peran Fasilitas dalam rantai pasokan
 Menentukan posisi
 Produksi atau penyimpanan (gudang)
Peran dalam strategi bersaing
 Skala ekonomi (prioritas efisiensi)
 Jumlah yang lebih besar dari fasilitas yang lebih kecil (prioritas
responsiveness)
 Komponen fasilitas keputusan
Lokasi
 Sentralisasi (efisiensi) vs desentralisasi (responsiveness)
 Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan (misalnya,
ketersediaan pekerja berkualitas, infrastruktur, kedekatan dengan
pelanggan)
 Kapasitas (fleksibilitas terhadap efisiensi)
 Metodologi Manufacturing (produk fokus terhadap proses fokus)
 Metodologi Pergudangan (storage SKU, pekerjaan banyak
penyimpanan, cross-docking)
 Secara keseluruhan trade-off: Responsiveness terhadap efisiensi

2. Inventaris
Persediaan: Peran dalam Supply Chain
 Inventarisasi ada karena ketidakcocokan antara supply dan demand
 Sumber biaya dan pengaruh pada respon
 Dampak terhadap
 Waktu aliran material: waktu berlalu ketika bahan memasuki rantai
pasokan untuk ketika keluar dari rantai pasokan
Persediaan: Peran dalam Strategi Kompetitif
 Jika responsif adalah prioritas kompetitif strategis, perusahaan dapat
menemukan jumlah yang lebih besar dari persediaan lebih dekat
dengan pelanggan
 Jika biaya yang lebih penting, persediaan dapat dikurangi untuk
membuat perusahaan lebih efisien
Komponen Keputusan Persediaan
 Persediaan Cycle
 Persediaan Keamanan
 Persediaan musiman
 Persediaan dibangun untuk melawan variabilitas diprediksi
permintaan
 Secara keseluruhan trade-off: Responsiveness terhadap efisiensi

3. Transportasi: Peran dalam Supply Chain


 Memindahkan produk antara tahap dalam rantai pasokan
 Dampak terhadap tanggap dan efisiensi
 Transportasi cepat memungkinkan respon yang lebih besar tetapi
efisiensi yang lebih rendah
 Juga mempengaruhi persediaan dan fasilitas
Transportasi: Peran dalam Strategi Kompetitif
 Jika responsif adalah prioritas kompetitif strategis, maka moda
transportasi yang lebih cepat dapat memberikan respon yang lebih
besar kepada pelanggan yang bersedia membayar untuk itu
 Bisa juga menggunakan moda transportasi yang lebih lambat untuk
pelanggan yang prioritas adalah harga (biaya)
 Bisa juga mempertimbangkan baik persediaan dan transportasi untuk
menemukan keseimbangan yang tepat
Komponen Keputusan Transportasi
 Mode transportasi: Udara, truk, kereta api, kapal, pipa, transportasi
elektronik dan bervariasi dalam biaya, kecepatan, ukuran pengiriman,
fleksibilitas.
 Route dan jaringan pilihan

4. Informasi: Peran dalam Supply Chain


 Hubungan antara berbagai tahapan dalam rantai pasokan -
memungkinkan koordinasi antara tahap
 Penting untuk operasi sehari-hari dari setiap tahap dalam rantai
pasokan
 Misalnya, penjadwalan produksi, tingkat persediaan
Informasi: Peran dalam Strategi Kompetitif
 Memungkinkan rantai suplai untuk menjadi lebih efisien dan lebih
responsif pada saat yang sama (mengurangi kebutuhan untuk trade-
off)
Komponen Keputusan Informasi
 Push (MRP) vs tarik (permintaan informasi yang dikirimkan dengan
cepat di seluruh rantai pasokan)
 Koordinasi dan berbagi informasi
 Peramalan dan perencanaan agregat

5. Sourcing
Sourcing: Peran dalam Supply Chain
 Mengatur proses bisnis yang diperlukan untuk membeli barang dan
jasa dalam rantai pasokan
 Pilihan Supplier, tunggal vs beberapa pemasok, negosiasi kontrak
Sourcing: Peran dalam Strategi Kompetitif
 Keputusan Sourcing sangat penting karena mereka mempengaruhi
tingkat efisiensi dan responsif dalam rantai pasokan
 In-house vs outsourcing decisions- meningkatkan efisiensi dan
responsif
 Keputusan Sourcing sangat penting karena mereka mempengaruhi
tingkat efisiensi dan responsif dalam rantai pasokan
 In-house vs outsourcing decisions- meningkatkan efisiensi dan
responsif

6. Harga
 Harga menentukan jumlah biaya pelanggan dalam rantai pasokan
 Harga strategi dapat digunakan untuk mencocokkan permintaan dan
penawaran
Harga: Peran dalam Strategi Kompetitif
 Perusahaan dapat memanfaatkan strategi harga yang optimal untuk
meningkatkan efisiensi dan daya tanggap
 Harga murah dan ketersediaan produk yang rendah; bervariasi harga
dengan waktu respon

2.3 Transportation in the Supply Chain


Faktor yang mempengaruhi Keputusan Transportasi
1. Pembawa : Pihak yang bergerak dan mengangkut produk.
 Biaya yang berhubungan kendaraan
 Biaya operasi tetap
 Biaya yang terkait dengan perjalanan produk
2. Pengirim : Pihak yang membutuhkan pergerakan produk antara dua poin
dalam rantai pasok.
 Biaya transportasi
 Biaya persediaan
 Biaya fasilitas
Model Transportasi dan Karakteristiknya

1. Truk
 TL (Truck Load) :
- Biaya tetap dan biaya variabelnya rendah.
- Masalah utama : Kepuasan, layanan yang konsisten, pengalur
jaringan (Backhuls)
 LTL (Less than truck) :
- Biaya tetap lebih tinggi dan biaya variabelnya rendah
- Masalah utama : Lokasi fasilitas konsolidasi, kepuasan, rute
kendaraan, pelayanan pelanggan.
2. Rail
- Penjadwalan untuk meminimalkan penundaan
- Variabilitas waktu pengiriman
3. Air
- Jadwal optimasi
- Manajemen hasil
4. Packages carriers
- Sensitive terhadap waktu pengiriman
- Mahal
5. Water
- Muatan sangat besar di biaya yang rendah
- Paling lambat
6. Pipeline
- Biaya tetap tinggi
- Terbaik untuk permintaan yang besar dan diprediksi

Trade-Offs dalam Desain Transportasi

1. Biaya transportasi Vs Biaya persediaan


 Pilihan model transportasi
- Manajer harus memperhitungkan biaya persediaan saat memilih
model transportasi
- Sebuah model dengan biaya trasnportasi yang lebih tinggi dapat
dibenarkan jika secara signifikan hasil persediaan lebih rendah
 Pengumpulan persediaan
- Persediaan agregasi menurunkan rantai pasokan biaya jika produk
memiliki nilai yang tinggi untuk berat rasio, ketidakpastian
permintaan tinggi, atau perintah pelanggan besar
- Persediaan agregasi meningkatkan rantai pasokan biaya jika produk
memiliki nilai yang rendah untuk berat rasio, ketidakpastian
permintaan tinggi, atau perintah pelanggan besar

2. Biaya transportasi Vs Responsiveness


 Aggregasi temporal adalah proses menggabungkan pesanan dalam
waktu
 Aggregasi temporal menurunkan biaya transportasi karena itu
menghasilkan pengiriman lebih besar dan mengurangi variasi dalam
ukuran pengiriman
 Aggregasi temporal menurunkan responsiveness pelanggan

Transportasi yang Disesuaikan

 Penggunaan jaringan dan mode transportasi yang berbeda didasarkan


pada pelanggan dan karakteristik produk
 Faktor yang mempengaruhi penyesuaian :
- Jarak dan massa jenis pelanggan
- Permintaan produk & nilai

2.4 Sourcing Decision in a Supply Chain


Sourcing merupakan serangkaian proses bisnis yang diperlukan untuk
memberi barang dan jasa. Proses sourcing merupakan :
1. Supplier scoring and assessment
Kinerja pemasok harus dibandingkan atas dasar dampak pemasok terhadap
total biaya. Faktor penilaian pemasok ialah :

a. Replenishment Lead Time


b. On-Time Performance
c. Supply Flexibility
d. Delivery Frequency / Minimum Lot Size
e. Supply Quality
f. Inbound Transportation Cost
g. Pricing Terms
h. Information Coordination Capability
i. Design Collaboration Capability
j. Exchange Rates, Taxes, Duties
k. Supplier Viability

2. Supplier selection and contract negotiation


Seleksi pemasok dapat dilakukan melalui, tawaran yang kompetitif, lelang
dan negosiasi langsung. Evaluasi pemasok berdasarkan biaya total yang
digunakan pemasok. Macam – macam lelang yaitu :

a. Sealed-bid first-price auctions


b. English auctions
c. Dutch auctions
d. Second-price (Vickery) auctions
 Kontrak untuk ketersediaan produk dan keuntungan rantai pasok,
adalah:
a. Buyback Contracts
b. Revenue-Sharing Contracts
c. Quantity Flexibility Contracts
 Kontrak untuk mengkoordinasikan biaya rantai pasok
 Kontrak untuk meningkatkan kinerja agen
 Kontrak untuk meningkatkan peningkatan kerja
3. Design collaboration
Proses ini menentukan kerjasama yang akan digunakan agar menekan biaya,
meningkatkan kualitas, dan mengurangi waktu untuk dipasarkan.

4. Procurement
Proses dimana pemasok mengirimkan produk untuk merespon permintaan
pembeli dengan tujuan untuk membuat permintaan ditempatkan dan
dikirimkan sesuai dengan jadwal dan biaya terendah.

Product Categorization by Value and Criticality

5. Sourcing planning and analysis


Suatu perusahaan harus secara berkala menganalisis pengadaan belanja dan
pemasok kinerja dan menggunakan

2.5 Information Tecnology and The Supply Chain


1. Peran Teknologi dalam Rantai Pasok

Informasi adalah driver yang berfungsi sebagai perekat untuk


membuat rantai pasokan terkoordinasi. Penggunaan TI yang efektif dalam
rantai pasokan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja.

Informasi harus memiliki karakteristik sebagai berikut :


 Accurat
 Diakses pada waktu yang tepat
 Informasi harus dari jenis yang tepat

Informasi memberikan dasar untuk keputusan manajemen rantai pasokan

 Inventaris
 Transportasi
 Fasilitas
Karakteristik informasi rantai pasokan yang berguna
 Akurat
 diakses pada waktu yang tepat
 informasi yang tepat
 Informasi tersebut harus dapat mencakup seluruh rantai pasok.

2. Pentingnya informasi dalam rantai pasokan


Informasi relevan yang tersedia pada rantai pasokan memungkinkan
manajer untuk membuat keputusan yang memperhitungkan semua tahap
rantai pasokan memungkinkan kinerja harus dioptimalkan untuk seluruh
rantai pasokan, bukan hanya untuk satu tahap - mengarah pada kinerja yang
lebih tinggi untuk setiap perusahaan individu dalam rantai pasokan.

3. Kerangka IT rantai pasokan


Proses makro rantai pasokan
 Custumer Relationship Management (CRM) Proses berlangsungnya
atau hubungan pelanggan dengan perusahaan.pemasaran,
pembelian, service center.
 Internal Supply Chain Management (ISCM) mencakup semua
proses yang terlibat dalam perencanaan untuk dan memenuhi
pesanan pelanggan, perencanaan strategi, perencanaan permintaan,
perencanaan penyediaan, pemenuhan, servis lapangan.
 Supplier Relationship Management (SRM) proses-proses berfokus
pada interaksi antara perusahaan dan pemasok yang hulu dalam
rantai pasokan
kolaborasi desain, sumber, bernegosiasi, membeli, kolaborasi
supply.
 Transaction Management Foundation. Sistem sebelumnya
difokuskan pada otomatisasi transaksi yang sederhana dan
penciptaan metode terpadu untuk menyimpan dan melihat data di
seluruh perusahaan.

Teknologi informasi rantai pasokan dalam praktek


 Sistem IT ialah penentu keberhasilan
 Mengambil langkah tambahan dan nilai ukuran
 Menyelaraskan tingkat kecanggihan dengan kebutuhan kecanggihan
 Menggunakan sistem IT untuk mendukung pengambilan keputusan,
tidak membuat keputusan
 Berpikir tentang masa depan.

2.6 Coordination in The Supply Chain


1. Bullwhip Effect
Bullwhip Effect adalah suatu keadaan yang terjadi dalam rantai
supply dimana permintaan dari customer mengalami perubahan (distorsi).
Perubahan tersebut mengakibatkan serangkaian efek yang akan mengacu
rantai supply.

Kurangnya koordinasi pada tiap pihak dalam rantai pasok akan


menimbulkan dampak yang biasa disebut bullwhip efek. Bullwhip efek
merupakan permintaan yang meningkat dari konsumen ke pengecer,
pengecer ke agen, agen ke produsen, produsen ke pemasok kerena
kurangnya koordinasi infomasi pada setiap pihak.
Kurangnya koordinasi menyebabkan penyimpangan informasi
dalam rantai pasok. Dampak dari kurangnya koordianasi dalam rantai
pasok berpengaruh terhadap :

 Manufacturing cost : kurangnya koordinasi meningkatkan biaya


manufacture dalam rantai pasok. Sebagai akibat dari bullwhip effect,
P&G dan suppliernya harus memenuhi aliran permintaan lebih banyak
dari permintaan konsumen.
 Inventory cost : kurangnya koordinasi meningkatkan biaya persediaan
dalam rantai pasok. Untuk mengatasi variabilitas permintaan, pada
perusahaan P&G harus menyimpan persediaan yang lebih besar dari
yang diperlukan dalam rantai pasok. Hal ini berakibat pada
meningkatnya inventory cost.
 Replenishment lead time : kurangnya koordinasi meningkatkan lead
time. Peningkatan variabilitas sebagai sebuah hasil dari bullwhip effect
yang membuat penjadwalan pada P&G dan pemasok pabrik jauh lebih
untuk dibandingkan tingkat permintaannya.
 Transportation cost : kurangnya koordinasi meningkatkan biaya
transportasi dalam rantai pasok. Kebutuhan transportasi dari waktu ke
waktu pada P&G dan pemasoknya yang berkorelasi untuk memenuhi
pesanan. Sehingga, bull whip menyebabkan kebutuhan transportasi
berfluktuasi secara signifikan dari waktu ke waktu. Hal ini
menimbulkan biaya transportasi yang meningkat karena kelebihan
kapasitas transportasi perlu diperhatikan untuk menutupi periode
permintaan tinggi.
 Labor cost for shipping and receiving (biaya tenaga kerja untuk
pengiriman dan penerimaan) : kurangnya koordinasi meningkatkan
biaya tenaga kerja hubungannya dengan pengiriman dan penerimaan
dalam rantai pasok. Persyaratan tenaga kerja untuk pengiriman pada
P&G dan pemasoknya berfluktuasi dengan pesanan fluktuasi serupa
terjadi untuk kebutuhan tenaga kerja dalam menerima dari distributor
maupun pengecer. Berbagai tahap memiliki pilihan yaitu antara
kelebihan kapasitas pekerja atau berbagai macam kapasitas pekerja
dalam menanggapi fluktuasi pesanan.
 Level of product availability (tingkat ketersediaan produk) : kurangnya
koordinasi menyebabkan kerugian pada ketersediaan produk dan hasil
dalam stockouts lebih dalam rantai pasok. Fluktuasi besar dalam
pesanan membuat lebih sulit bagi P&G untuk menyediakan semua
pesanan distributor dan pengecer tepat waktu. Hal ini meningkatkan
kemungkinan bahwa pengecer akan kehabisan stok, sehingga
kehilangan penjualan pada rantai pasok.
 Relationship across the supply chain (hubungan dalam seluruh rantai
pasok) : kurangnya koordinasi memiliki dampak negatif terhadap
kinerja pada setiap tahap dan dengan demikian menyebabkan kerugian
hubungan dalam rantai pasok. Terdapat kecenderungan untuk
menyalahkan tahap lain dari rantai pasok karena setiap tahap dirasa
sebisa mungkin telah melakukan yang terbaik.
BAB III
ANALISIS

3.1 Strategi Fit pada Perusahaan Huawei

Huawei memiliki strategi fit yang berfokus (gitu aja ya soalnya biar pas
sama teorinya gaksih) pada bidang-bidang berikut seperti yang kita berhasil
keberlanjutan rantai pasokan:

 Kerjasama yang lebih baik dengan pelanggan: Sustainability


selanjutnya dimasukkan ke dalam proses pengadaan kami. Dalam
kerjasama dengan pelanggan kami, kami menerapkan audit dan
kemampuan pembangunan proyek bersama, mengidentifikasi peluang
bisnis mengenai keberlanjutan, dan dieksplorasi praktik inovatif dan
kasus bisnis yang berkaitan dengan keberlanjutan.
 Kerjasama yang lebih baik dengan pemasok: Keberlanjutan ditugaskan
berat badan yang lebih besar dalam kualifikasi dan penilaian kinerja
pemasok kami. Kami melipatgandakan upaya kami untuk melatih
pemasok, memberi mereka dukungan yang diperlukan, dan berbagi
pengalaman. Pendekatan berbasis bisnis kami untuk manajemen
pemasok mendorong pemasok kami untuk meningkatkan kinerja
keberlanjutan mereka.
 Kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah dan LSM: Hal ini
memungkinkan kita untuk meningkatkan pengawasan kami praktek
hijau pemasok dan transparansi. Kami mengidentifikasi faktor pasar
yang dipromosikan rantai pasokan hijau. Untuk membantu pemasok
mengurangi konsumsi energi dan emisi, kami menggunakan perangkat
lunak dari Institute of Public and Environmental Affairs (IPE) untuk
secara teratur query data pada kinerja lingkungan 465 pemasok utama.
 Manajemen yang lebih baik dari mineral konflik: Sejalan dengan
praktik terbaik industri, kami menganalisis tren terbaru yang
berhubungan dengan masalah mineral konflik, meningkatkan proses
manajemen internal kami, dan mendorong penggunaan smelter
disertifikasi oleh Konflik Gratis Sourcing Initiative (CFSI). Kami
menyelidiki 977 pemasok berdasarkan Pedoman Diligence OECD
Karena untuk Supply Chains Bertanggung Jawab Mineral dari Konflik
dan berisiko tinggi Area dan CFSI kuesioner mineral konflik.
 Kerjasama yang lebih baik dengan pemain industri: Kami berpartisipasi
dalam membahas dan menetapkan standar industri, dan memainkan
peran utama dalam mengembangkan standar IPC-1401 untuk
keberlanjutan rantai pasokan. Kami juga mendorong kerjasama rekan
dan kolaborasi dengan pemain rantai pasokan hulu dan hilir, untuk
mengkonversi praktik terbaik dalam standar industri dan
tindakan. Huawei merupakan mitra dari berbagai lembaga akademis,
termasuk Humboldt University of Berlin (Jerman), Universitas Waseda
(Jepang), Peking University (China), dan Chinese Academy of Social
Sciences.

Setelah kami mengetahui berdasarkan teori yang di dapat dari supply


chains efficient dan responsiveness diatas maka kami dapat menganalisa
apakah perusahaan Huawei masuk ke dalam kategori efficient atau
responsiveness :

 GOAL : LOWEST COST


Ini semua dapat dilihat dari banyaknya promo dan
potongan harga yang diberikan oleh Huawei.
 PRODUCT : MAX PERF AT MIN COST
Karena tidak adanya customisasi yang ditawarkan
oleh perusahaan Huawei, sehingga konsumen hanya
dapat memilih produk yang disediakan
 PRICING : LOWER PRICE AND MARGIN
Dapat dilihat dari banyaknya potongan harga yang
diberikan oleh Huawei dan harga produknya yang
murah atau lower
 MANU : HIGH EFFICIENCY
Karena produk yang ditawarkan bersifat massal,
jadi kapasitas produk yang dikeluarkannya bersifat
konstan karena tidak terpengaruh oleh adanya
pesanan ataupun tidak
 INVENT : MAINTAIN BUFFER
Karena produk yang dipasrkan bersifat tangible
 LEADTIME : REDUCE LEADTIME
Karena bersifat massal
 SUPPLIERS : COST/ QUALITY
Karena bersifat massal maka erat kaitannya dengan
suppliers dengan cost termurah
 TRANSPORTATION : COST
Karena Huawei memasarkan produknya dengan
harga yang rendah maka cost transportasinya harus
yang termurah

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan HUAWEI termasuk ke


dalam supply chain yang effisien.

3.2 Supply Chain Driver and Obstaclez pada Perusahaan Huawei


1. Fasilitas
 Untuk membantu pemasok mengurangi konsumsi energi dan emisi,
Huawei menggunakan perangkat lunak dari Institute of Public and
Environmental Affairs (IPE) untuk secara teratur query data
pada kinerja lingkungan 465 pemasok utama.
 Huawei mengembangkan jaringan telekomunikasi adalah melalui
jaringan kabel bawah laut melalui Huawei Marine. Jaringan kabel
bawah laut ini menghubungkan tiga Negara sekaligus seperti Indonesia-
Singapura-Malaysia.
 Huawei diakui sebagai satu dari sedikit vendor di dunia yang mampu
memberikan end-to-end 3G solution.
 Huawei (dan ZTE, alias Zhongxing Telecom, kampiun industri telekom
Cina lainnya) sedang merintis teknologi canggih bernama “remote
radio-head” technology.

2. Inventaris
 Biaya persediaan pada Perusahaan Huawei tergolong tinggi, karena
permintaan untuk produk Huawei sangat fluktuasi atau dengan kata lain
permintaan untuk Produk Huawei sangat sulit untuk diprediksi.

3. Transportasi
 Untuk melakukan pengiriman barang, Perusahaan Huawei
menggunakan jalur transportasi darat untuk jangkauan wilayah yang
dekat dan transportasi udara untuk jangkauan wilayah yang cukup jauh.
 Perusahaan Huawei bekerjasama dengan Perusahaan Kargo yang bagus
dalam pengiriman udara, ada yang darat dan ada yang fokus
dipelayanan via udara. Perusahaan Kargo juga menyediakan layanan
Sewa Gudang, jasa antar alamat, atau fokus di barang-barang tertentu
seperti barang-barang elektronik, barang cairan, hewan dan sebagainya.

4. Informasi
 Promosi menjadi bagian yang penting dalam mempengaruhi konsumen.
Promosi merupakan sarana bagi perusahaan yang berupa suatu kegiatan
dengan tujuan untuk menciptakan komunikasi yang terarah antara
produsen dan konsumen. Strategi promosi yang dilakukan oleh
Perusahaan Huawei melalui berbagai cara. Periklanan dengan
menggunakan media elektronik, media cetak, media internet dan
menggunakan media luar ruang (billboard, banner, dan poster).
5. Sourcing
 Perusahaan Huawei meluncurkan strategi kualitas pertama dan
sepenuhnya tertanam ke dalam strategi kami pengadaan, proses
pengadaan, dan manajemen pemasok. Untuk mendesak para pemasok
kami untuk terus meningkatkan, kita mengadopsi "Top Four Initiative",
yang bertujuan untuk mencapai berbasis IT manajemen,
mempromosikan otomatisasi produksi, mengembangkan keahlian
karyawan, dan mempertahankan staf.
 Kersajama yang lebih baik dengan pelanggan: Sustainability
selanjutnya dimasukkan ke dalam proses pengadaan Perusahaan
Huawei. Dalam kerjasama dengan pelanggan, Huawei menerapkan
audit dan kemampuan pembangunan proyek bersama, mengidentifikasi
peluang bisnis mengenai keberlanjutan, dan dieksplorasi praktik
inovatif dan kasus bisnis yang berkaitan dengan keberlanjutan.

6. Harga
 Perusahaan Huawei merupakan perusahaan yang menerapkan prinsip
The Low Cost Company. Perusahaan Huawei melakukan perbaikan
terus menerus dari sisi penurunan biaya produksi (cost). Huawei, dalam
penerapannya tidak memperkenankan penurunan kualitas (quality) dan
waktu penyampaiannya (delivery).

3.3 Transportation in the Supply Chain pada Perusahaan Huawei


Untuk melakukan pengiriman barang, Perusahaan Huawei
menggunakan jalur transportasi darat untuk jangkauan wilayah yang dekat dan
transportasi udara untuk jangkauan wilayah yang cukup jauh. Perusahaan
Huawei bekerjasama dengan Perusahaan Kargo yang bagus dalam pengiriman
udara, ada yang darat dan ada yang fokus dipelayanan via udara. Perusahaan
Kargo juga menyediakan layanan Sewa Gudang, jasa antar alamat, atau fokus
di barang-barang tertentu seperti barang-barang elektronik, barang cairan,
hewan dan sebagainya.

3.4 Sourcing Decision in a Supply Chain pada Perusahaan Huawei


1. Supplier scoring and assessment
Huawei membagi pemasok dalam kategori yang berbeda untuk
memastikan kepatuhan lanjutan mereka dengan persyaratan keberlanjutan yang
ada. Setiap tahun, Huawei mengaudit pemasok dan menetapkan pemasok kedalam
salah satu dari tiga tingkat prioritas: tinggi, sedang, dan rendah. Atas dasar ini,
daftar pemasok yang memerlukan perhatian khusus disusun. Faktor-faktor
dipertimbangkan selama audit adalah: negara mana pemasok didasarkan; Jenis
produk / material;berpotensi proses manufaktur berisiko tinggi; volume usaha dan
hubungan; kinerja keberlanjutan; risiko lingkungan; dan sistem manajemen risiko.

Setiap tahun, Huawei melakukan audit onsite. Sebelum melakukan audit, Huawei
memberi kesempatan pemasok untuk melakukan pemeriksaan sendiri berdasarkan
ketentuan Perjanjian Keberlanjutan Supplier, sehingga supplier dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dan membuat rencana
koreksi. Selama audit onsite, Huawei menilai kemampuan masing-masing
pemasok untuk mengelola keberlanjutan sendiri, dan mengidentifikasi potensi
masalah, terutama masalah berisiko tinggi dan isu-isu mengenai sistem manajemen
dan kemampuan.

Jika Huawei menemukan masalah saat audit, Huawei akan membantu


pemasok menganalisis akar penyebab, mengidentifikasi cara-cara untuk
mengatasinya, dan mengambil tindakan yang ditargetkan menggunakan Check,
Root, Correct, Prevent, dan Evaluation (CRCPE) metodologi.

2. Supplier selection and contract negotiation


Penggunaan English auction untuk memilih supplier dipilih perusahaan
Huawei untuk proses lelang dengan tujuan untuk mengurangi biaya dan juga agar
mempercepat proses. Kontrak yang gunakan adalah kontrak Quality Flexibility
Contracts dimana jumlah barang yang dipesan sesuai dengan permintaan
konsumen kepada supplier.

3. Design collaboration
Program peningkatan kemampuan pemasok diluncurkan oleh Deutsche
Telekom dalam kemitraan dengan tiga pemasok dan konsultan
internasional. Program ini mendorong supplier untuk mengintegrasikan
keberlanjutan ke dalam bisnis mereka, mencari peluang perbaikan melalui
benchmarking, mengadopsi pendekatan yang berkelanjutan untuk efisiensi
manajemen yang lebih besar, dan secara teratur meninjau kemajuan perbaikan.
Melalui upaya teguh supplier untuk meningkatkan kemampuan, tiga pemasok telah
membuat kemajuan besar dalam manajemen keberlanjutan. Misalnya, pemasok
telah mencapai kepuasan pelanggan yang lebih baik, efisiensi operasional,
pengurangan biaya, kinerja energi, dan lingkungan kerja.

4. Procurement

Sesuai dengan Kode Industri Elektronik Perilaku (EICC) dan panduan


tanggung jawab sosial dari Kerjasama Audit Gabungan (JAC), Huawei telah
merumuskan Perjanjian Keberlanjutan Supplier. Huawei meminta pemasok
menandatangani Perjanjian Keberlanjutan Supplier yang merupakan prasyarat
untuk kualifikasi pemasok, audit, dan penambahan kinerja appraisal. Dengan
hukum yang berlaku, peraturan, dan standar internasional, pemasok diminta untuk
ikut serta dalam pembuatan produk dan proses produksi, pengambilan keputusan
bisnis dan operasi sehari-hari, dan membangun sistem manajemen yang
efektif. Upaya ini akan memungkinkan para pemasok kami untuk mengelola risiko,
bekerja lebih efisien, dan mengasah daya saing mereka.
Huawei berhak untuk memeriksa atau audit pemasok setiap saat, untuk menilai
apakah mereka memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Perjanjian
Keberlanjutan Pemasok.Kami juga mengharuskan pemasok kami untuk
memperluas persyaratan yang sama untuk vendor mereka sendiri.

5. Sourcing planning and analysis


Huawei menilai kinerja keberlanjutan pemasok setiap tahun berdasarkan
hasil audit onsite dan perbaikan. Penilaian kinerja mencakup faktor kunci seperti
tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, lingkungan, etika bisnis, dan sistem
manajemen. Pemasok diklasifikasikan menjadi empat kelas (A, B, C, dan D)
berdasarkan kinerja keberlanjutan mereka, yang merupakan tingkat kinerja mereka
dalam urutan.

Kinerja keberlanjutan dari setiap pemasok diterbitkan secara internal, dan


dikomunikasikan oleh manajer pengadaan Huawei kepada manajer pemasok untuk
mendorong perbaikan terus-menerus. Jumlah bisnis dengan setiap pemasok
tergantung pada kinerja mereka, yang juga merupakan faktor yang
dipertimbangkan dalam tender, pemilihan supplier, manajemen portofolio, dan
proses lainnya. Pemasok yang tampil baik diberikan kuota pengadaan yang lebih
tinggi dan peluang bisnis yang lebih, sedangkan sebaliknya adalah benar untuk
pemasok berkinerja rendah. Huawei menginstruksikan kinerja pemasok rendah
untuk memperbaiki masalah yang ada dalam jangka waktu tertentu dan bahkan
dapat menghentikan hubungan bisnis dengan pemasok yang menampilkan kinerja
sangat miskin. Pada 2015, Huawei membatasi hak tender atau mengurangi kuota
dari tiga pemasok karena kinerja keberlanjutan yang buruk.

3.5 Information Tecnology and Coordination in The Supply Chain pada


Perusahaan Huawei
 Huawei mengadopsi "Top Four Initiative", yang bertujuan untuk mencapai
berbasis IT manajemen, mempromosikan otomatisasi produksi,
mengembangkan keahlian karyawan, dan mempertahankan staf di posisi
kunci. Hal ini termasuk kedalam kerangka IT rantai pasok Internal Supply
Chain Management mencakup semua proses yang terlibat dalam
perencanaan untuk dan memenuhi pesanan pelanggan, untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan efektif dan efisien Huawei membentuk
sebuah perencanaan strategi seperti mengembangkan keahlian karyawan
agar dapat memproduksi atau membuat inivasi dengan lebih cepat dan
konsisten.
 Pada Huawei juga menerapkan Custumer Relationship Management
(CRM) Proses berlangsungnya atau hubungan pelanggan dengan
perusahaan Huawei menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Huawei
menjalin kerja sama kepada pelanggan dengan menerapkan audit dan
kemampuan pembangunan proyek bersama, mengidentifikasi peluang
bisnis mengenai keberlanjutan, dan dieksplorasi praktik inovatif dan kasus
bisnis yang berkaitan dengan keberlanjutan.
 Supplier Relationship Management (SRM) proses-proses berfokus pada
interaksi antara perusahaan dan pemasok yang hulu Supplier Relationship
Management pada Huawei ialah Huawei membangun Kerjasama yang
lebih baik dengan pemasok menilaian kinerja pemasok,
memberi dukungan yang diperlukan kepada pemasok, dan berbagi
pengalaman. Pendekatan berbasis bisnis untuk manajemen pemasok
mendorong pemasok untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan merek,
mengkontrol kapasitas pemasok dan kepatuhan mereka dengan hukum
yang berlaku, peraturan, dan Perjanjian Keberlanjutan Pemasok. .
 Untuk keberlanjutan rantai pasokan Huawei juga mendorong untuk
melakukan kordinasi dengan pemain rantai pasokan hulu dan hilir, untuk
mengkonversi praktik terbaik dalam standar industri dan tindakan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
INI BELUM DIISI?APA SETIAP ORANG HARUS MENGISI?APA
BELUM KETULIS AJA?YAUDAH YA AKU NAMBAH2IN AJAA HEHE
Kesimpulan
Dilihat dari beberapa teori dan analisis yang telah disampaikan dan dijabarkan
diatas maka dapat kami simpulkan bahwa :
 Huawei merupakan perusahaan yang dapat dikategorikan yang memiliki
supply chain efisien (soalnya ini bahasan bagian aku)
 Huawei memiliki supply chain yang sudah cukup baik dikarenakan
Huawei telah dapat menerapkan beberapa teori yang telah direalisasikan
pada perusahaannya
 APA LAGI YAKKK
Saran
SEBENERNYA INI AKU SO IDE SIH WKWK, INI SARAN DARI
KELOMPOK KITANYA APA GIMANA? BACA AJA DULU YAA KALO
GA BAGUS GAUSAH DIPAKE SYIF HAHAA
Seperti apa yang telah disimpulkan pada poin-poin diatas bahwa Huawei
sudah cukup baik dalam penerapan supply chainnya, namun tentunya Huwaei
harus dapat terus mempertahankan ataupun meningkatkan kinerja,
produktivitas, serta kualitasnya. Maka dalam kehidupan sehari- hari kami
selaku konsumen memberikan saran, dimana Huawei harus tetap
memperhatikan kepuasaan bagi pelanggannya untuk itu Huawei harus dapat
memberikan fasilitas maupun penawaran yang menarik dan berkualitas bagi
konsumennya. Selain itu, Huawei harus bisa mempertahankan positioning
brand nya di benak konsumen bahwa Huawei merupakan perusahaan yang
memberikan harga murah namun kualitasnnya baik.
DAFTAR PUSTAKA

Artikel 1 : http://supply-chain.unglobalcompact.org/site/article/115
Artikel 2 : http://www.huawei.com/en/sustainability/win-
windevelopment/developsupplychain
Artikel 3 : http://www.huawei.com/en/all-products/Solar/distributors

Artikel Tambahan
http://datacomm.creatingforum.com/t3-sekilas-tentang-sejarah-huawei
http://www.kompasiana.com/alomet.net/mengerling-strategi-bisnis-sang
naga_551031a9a333110237ba7ffa

LAMPIRAN

Beberapa produk yang ditawarkan oleh Huawei

Anda mungkin juga menyukai