Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DASAR DASAR KESEHATAN LINGKUNG

“ HYGIENE DAN SANITASI”

Disusun Oleh :

Aliyyah Zahirah Rifani Zafirah

Merliana Marbun Risa Nofriani

Fryta Pramaishela Prihyono Puteri Mulyadi Ikhsan

Nurul Peenees Gultom Rizka Handayani

Zumratul Aini Ramadani Mursal

Kelas : 1F

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dengan judul “HYGIENE
DAN SANITASI”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jambi, 10 Februari 2020

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………..………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………...….…….…. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………..………..…..………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..….……….. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………..……………......….….. 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………..…………….…...…… 2

1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………...………….......….. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………..……………..….…. 2

2.1 Konsep Hygiene dan Sanitasi………...……...…………………….…...… 3

2.2 Peran Hygiene dan Sanitasi dalam Kehatan Masyarakat……………….... 5

2.3 Pengenalan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat……...…………….……. 7

2.4 Sanitasi Tempat-Tempat Umum……………………………...………….. 8

BAB III PENUTUP ………………………………………………….…………. 8

3.1 Kesimpulan ………………………………...…………...………………...8

3.2 Saran …………………………………….……………………………..… 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..…………. 9

iii
BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebersihan sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari


kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan
akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat
berpengaruh diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang
terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006).

Ada pepatah yang mengatakan “Men Sana In Corpore Sano”, yang artinya dalam
tubuh yang sehat, akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang
sakit dan biasanya karena pola hidup mereka sendiri yang kurang baik dan kebiasaan yang
kurang baik sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh.

Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi masih banyak orang yang
sakit karena kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan ataupun karena lalai.

Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal initerjadi


karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalahsepele,padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto & Wartonah
2006).

Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana kesehatan dari
masyarakat dan juga kebersihan lingkungan. Banyak orang yang masih belum paham dengan
apa yang menjadikan tubuhnya sehat, diantaranya adalah kebersihan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Hygiene ?


2. Apa pengertian dari sanitasi?
3. Apa ruang lingkup dari hygiene ?
4. Apa ruang lingkup dari sanitasi ?
5. Bagaimana pengenalan sanitasi total berbasis masyarakat ?
6. Dimana sanitasi tempat-tempat umum?

1.3 Tujuan

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan


2. Menjelaskan pengertian dari Hygiene
3. Menjelaskan pengertian dari sanitasi
4. Menjelaskan ruang lingkup hygiene
5. Menjelaskan ruang lingkup sanitasi
6. Menjelaskan pengenalan sanitasi total berbasis masyarakat
7. Menjalaskan dimana saja sanitasi tempat-tempat umum

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Hygiene dan Sanitasi

Pada dasarnya hygiene dan sanitasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu
dengan yang lainnya, namun keduanya memiliki perbedaan yaitu:

 Hygiene ialah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan
kepada “objek” itu sendiri “manusia”, kegiatannya misalnya mencuci tangan,
memasak air/makanan, proses pengolahan produk dan lain-lain.

 Sanitasi ialah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan
kepada “lingkungan” yang ada di sekitar objek “manusia”, kegiatannya misalnya
menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan sampah,
penanganan vektor penyakit dan lain-lain.

Jadi hygiene atau higienis adalah upaya pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan
manusia yang kegiatannya fokus pada usaha kesehatan individu. Sedangkan sanitasi adalah
upaya pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan yang kegiatannya fokus pada
lingkungan manusia.

Pengertian Hygiene Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti hygiene maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa
ahli, berikut ini ialah kata hygiene menurut para ahli yaitu:

 Menurut Brownell
Hygiene adalah cara manusia untuk menjaga dan memelihara kesehatannya.
 Menurut Gosh
Hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang meliputi semua faktor yang
mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik individu maupun masyarakat.
 Menurut Prescott
Hygiene dibagi ke dalam dua aspek yaitu menyangkut individu “Personal Hygiene”
dan menyangkut lingkungan “Environment”.

3
 Menurut Shadily
Hygiene adalah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kesehatan. Hygiene
erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan
syarat untuk mencapai derajat kesehatan.
 DEPKES RI
Menurut Depkes RI “tahun 2004” pengertian Hygiene adalah upaya kesehatan dengan
cara memelihara dan melindungi kebersihan individu, misalnya mencuci tangan untuk
kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan,
sedang dalam Depkes RI “1994” hygiene lebih kepada upaya penyehatan diri.
 Menurut UU No. 2 Tahun 1996
Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian hygiene ialah semua usaha untuk
memelihara, melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk
umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup
yang sehat, serta meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan.

Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian sanitasi menurut para ahli diantaranya yaitu:

 Menurut Hopkins
Sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai
pengaruh terhadap kesehatan.
 Menurut Sihite
Sanitasi makanan ialah suatu usaha pencegahan untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu, merusak kesehatan, mulai dari
minuman itu sebelum diproduksi. Selama dalam proses pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan hingga ke tahap penyajian makanan dan minuman itu siap di konsumsi.
 Menurut Dr. Azrul Azwar
Sanitasi adalah cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
 Menurut WHO
Sanitasi ialah pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang dapat
menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental.

4
Ruang Lingkup Hygiene Dan Sanitasi

 Ruang Lingkup Hygiene

1. Personal Hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu usaha untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
2. Hygiene Makanan dan Minuman adalah suatu usaha untuk menjaga dan memelihara
kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia.

 Ruang Lingkup Sanitasi

1. Penyediaan air bersih/air minum “water supply” ini meliputi pengawasan terhadap
kualitas, kuantitas dan pemanfaatan air.
2. Pengolahan sampah “refuse disposal” ini meliputi cara pembuangan sampah,
peralatan pembuangan sampah dan cara penggunaannya.
3. Pengolahan makanan dan minuman “food sanitation” ini meliputi pangadaan,
penyimpanan, pengolahan dan penyajian makanan.
4. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat “insect and rodent control”
ini meliputi cara pengendalian serangan dan binatang pengerat.
5. Kesehatan dan keselamatan kerja, ini melakukan kegiatan K3 meliputi ruang kerja
“misalnya dapur”, pekerjaan, cara kerja dan tenaga kerja.

2.2 Peran Hygiene dan Sanitasi dalam Kehatan Masyarakat

1. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat berbagai upaya telah dilakukan


pemerintah,salah satunya adalah pembangunan sarana air bersih. Upaya yang
dilakukan masyarakat untuk masalah air bersih yaitu :

 Tidak membuang sampah di sungai


 Hemat air
 Gunakan air sesuai kebutuha

2. Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban. Merupakan tempat
penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan
tujuan:

 Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi


manusia akibat pembuangan kotoran manusia.

5
Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan
sekitarnya, Dengan syarat sebagai berikut :

 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur
 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-
benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
 Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak
mahal.

Agar persyaratan-persyaratan ini dapat dipenuhi maka perlu diperhatikan antara lain sebagai
berikut :

 Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban


terlindung dari panas dan hujan, serangga dan binatang-binatang lain,
terlindung dari pandangan orang (privacy) dan sebagainya.
 Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat
berpijak yang kuat, dan sebagainya.
 Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang
tidak
mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau, dan sebagainya.
 Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas
pembersih.

3. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan membangun rumah di sekitar kawasan


yang sistem pencahayan dan ruang gerak yang memadai, menghindari tempat yang
bising yang dapat mengganggu,dll
4. Agar sampah tidak menumpuk dan menyebar dimana-mana, kita dapat
menanggulanginya dengan :
•    Menimbun sampah
•    Menyimpan sampah tertentu di tempat yang tertutup
•    Mendaur ulang sampah yang tidak bisa busuk
6
•    Mengangkut sampah kemudian membuangnya di tempat yang jauh dari
pemukiman
5. Agar tidak terserang gangguan serangga dan binatang pengganggu, kita dapat
mengatasinya dengan menjaga kebersihan rumah agar nyamuk dan tikus tidak
hinggap di tempat tersebut, dan tidak memelihara hewan yang dapat mengganggu
kita.
6. Kita harus pandai memilih tempat yang menjual makanan dan minuman yang sudah
jelas cara pengolahannya,kebersihannya tempatnya, kebersihan peralatannya, dll.

2.3 Pengenalan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan.
Komunitas merupakan kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial berdasarkan
kesamaan kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan.
Open Defecation Free yang selanjutnya disebut sebagai ODF adalah kondisi ketika setiap
individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.
Cuci Tangan Pakai Sabun adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air bersih yang mengalir. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga yang selanjutnya
disebut sebagai PAMRT adalah suatu proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air
minum dan air yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya seperti
berkumur, sikat gigi, persiapan makanan/minuman bayi.

Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas:

 Tidak buang air besar (BAB) sembarangan.


 Mencuci tangan pakai sabun.
 Mengelola air minum dan makanan yang aman.
 Mengelola sampah dengan benar.
 Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata
rantai penularan penyakit.

7
Sanitasi dasar adalah hádala sarana sanitasi rumah tanggayang meliputi sarana Luang
air besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.

2.4 Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan


terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat
dihindari. Sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi adalah suatu usaha pengendalian faktor-
faktor lingkungan untuk mencegah timbulnya suatu penyakit dan penularannya yang
disebabkan oleh faktor lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat
optimal (Depkes RI, 2002).

Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit,


pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan
sanitasi terhadap tempat-tempat umum dilakukan untuk mewujudkan lingkungan tempat-
tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan
penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya (Chandra, 2007).

Sanitasi tempat-tempat umum, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup


mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat
dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu tempat umum
merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit yang medianya makanan,
minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi
persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (Mukono, 2005).

Definisi Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977).

Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria :

1. Diperuntukkan masyarakat umum.

8
2. Mempunyai bangunan tetap/ permanen.
3. Tempat tersebut ada aktivitas pengelola,pengunjung/ pengusaha.
4. Pada tempat tersebut tersedia fasilitas :
5. Fasilitas kerja pengelola.
6. Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir, kamar
mandi, pembuangan limbah.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah
kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit. Untuk mencegah akibat yang timbul dari tempat-tempat
umum.

Usaha-usaha yang dilakukan dalam sanitasi tempat-tempat umum dapat berupa :

1. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap factor lingkungan dan factor manusia yang
melakukan kegiatan pada tempat-tempat umum.
2. Penyuluhan terhadap masyarakat terutama yang menyangkut pengertian dan
kesadaran masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari tempat-tempat umum.
Tujuan di lakukan nya sanitasi di tempat-tempat umum adalah sangat berguna untuk:

1. Untuk memantau sanitasi tempat-tempat umum secara berkala.


2. Untuk membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat di tempat – tempat umum.

Secara spesifik ruang lingkup sanitasi tempat – tempat umum di antara nya adalah:

1. Penyedian air minum (water supply)


2. Pengelolaan sampah padat, air kotor, dan kotoran manusia (wastes disposal meliputi
sawage, refuse,excreta)
3. Hyigiene dan sanitasi makanan (food hygiene and sanitation)
4. Perumahan dan kontruksi bangunan (housing and contruction)
5. Pengawasan fektor (vector control)
6. Pengawasan pencemaran fisik (physical pollution)
7. Hygiene dan sanitasi industry (industrial hygiene and sanitation)
Adapun kegiatan yang mendasari sanitasi tempat – tempat umum yaitu:

9
1. Pemetaan (monitoring)
Pemetaan (monitoring) adalah meninjau atau memantau letak, jenis dan jumlah tempat-
tempat umum yang ada kemudian di salin kembali atau di gambarkan dalam bentuk peta
sehingga mempermudah dalam menginspeksi tempat-tempat umum tersebut.

2. Inspeksi sanitasi
Inspeksi sanitasi adalah penilaian serta pengawasan terhadap tempat-tempat umum dengan
mencari informasi kepada pemilik, penanggug jawab dengan mewawancarai dan melihat
langsung kondisi tempat-tempat umum untuk kemudian diberikan masukan jika perlu apabila
dalam pemantauan masih terdapat hal-hal yang perlu mendapat pembenahan.

3. Penyuluhan
Penyuluhan terhadap masayarakat (edukasi) terutama untuk menyangkut pengertian dan
kesadaran masyarakat terhadap bahaya – bahaya yang timbul datu TTU.

 Aspek Penyelenggaraan Sanitasi Tempat-Tempat Umum


1. Aspek teknis/hukum (Peraturan dan perundang-undangan sanitasi)
2. Aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan hidup, adat istiadat,
kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan, komunikasi, dll
3. Aspek administrasi dan management, yang meliputi penguasaan pengetahuan tentang
cara pengelolaan STTU yang meliputi : Man, Money, Method, Material dan Machine
 Hambatan Pelaksanaan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/hygiene-dan-sanitasi/
http://www.sanitasi.net/sanitasi-total-berbasis-masyarakat.html
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-1-2-04.pdf
https://www.academia.edu/16529801/Sanitasi_Tempat_Umum
https://kesehtankita.wordpress.com/2016/05/18/higine-sanitasi-tempat-umum-kesmas/
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-1-2-04.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai