Anda di halaman 1dari 6

Safira Nawafillah Mustika – 175020300111037

Nabila Aulia Putri - 175020301111066

Bab 12
The Balanced Scorecard
 Evolusi dari the balanced scorecard
Interaksi antara seseorang dan teknologi penting untuk memastikan proses bisnis
menjadi lebih efisien, karena bisnis yang diukur hanya berdasar kriteria keuangan tidak
dapat merefleksikan lingkungan teknologi yang baru. Pengukuran kinerja harus
mengamati perubahan pada lingkungan pasar, menentukan dan menilai terhadap unit
sasaran bisnis dan menegaskan pencapaian dari tujuan kinerja yang ingin dicapai.
Kombinasi kompeten dari pengukuran harus melihat terhadap 4 fokus penting
yang dilupakan dalam metode tradisional, yaitu: metode untuk mengukur kepuasan
pelanggan, metode untuk mengukur kesesuaian kinerja keuangan, rencana untuk
memastikan kinerja kompetitif, dan metode untuk mengukur indikator antar organisasi.
The balanced scorecard adalah sebuah sistem yang dapat mengukur tidak hanya
terhadap kinerja keuangan, melainkan juga kinerja non-keuangan.

 4 dimensi balanced scorecard Kaplan dan Norton


Tabel 12.1

Dimensi balanced scorecard Indikator kunci (atau pengukuran)


Keuangan Pendapatan operasi, return dan investasi,
pendapatan neto, earning per share,
pertumbuhan penjualan, cah flow, nilai
tambah ekonomi
Proses bisnis internal Desain produk, pengembangan produk,
layanan pra penjualan, efiseinsi
manufaktur dan kualitas
Pembelajaran dan pertumbuhan Kemampuan intelektual dari karyawan,
sistem informasi, prosedur organisasi
untuk memanajemen bisnis dan
beradaptasi dengan perubahan, training
dan pengemabangan karyawan, dan
kepuasan pelanggan
Pelanggan Survei kepuasan pelanggan, retensi
pelanggan, akuisis pelanggan baru, waktu
respon pelanggan, market share dan
profitability pelanggan

 Argumen atas adopsi dari balanced scorecard


1. Scorecard menyediakan beracam-macam elemen kompetitf perusahaan pada satu
laporan.
2. Scorecard melindungi dari adanya sub-optimisasi, karena manajemen didorong untuk
terus berfikir tentang semua pengukuran opsioanal, dan scorecard dapat
memperlihatkan adanya peningkatan pada area tertentu.
3. Balanced scorecard fokus pada strategi dan visi, bukan kontrol.
4. Berdasarkan Kaplan dan Norton pada situasi pasar, strategi produk dan lingkungan
kompetitif yang berbeda, dibutuhkan scorecard yang berbeda juga.
5. Balanced scorecard memprioritaskan manajemen, karyawan, investor dan pelanggan.
6. Balanced scorecard mendorong perusahaan untuk menyatukan strategi perencanaan
dan pembiayaan, karena pembiayaan berperan dalam strategi perencanaan.
7. Balanced scorecard mendorong manajemen untuk membuat strategi jangka panjang
dan manfaat kompetitif yang berkelanjutan.

 Menghubungkan Pengukuran Balanced Scorecard dengan Ukuran dan Faktor


Pasar: studi hoque and james (2000)
1. Ukuran Organisasi dan Balanced Scorecard
Teori kontingensi organisasi yang dikembangkan oleh Burns and Stalker
(1961), Lawrence dan Lorsch (1967) dan Woodward (1965) menyatakan bahwa
ukuran dapat memengaruhi cara organisasi merancang dan menggunakan sistem
manajemen. Merchant (1981,n1984) mengklaim bahwa pertumbuhan organisasi
menimbulkan peningkatan komunikasi dan masalah kontrol. Ketika ukuran
perusahaan meningkat, proses akuntansi dan kontrol cenderung menjadi lebih
terspesialisasi dan canggih
2. Tahap siklus Hidup Produk dan Balanced Scorecard
Penelitian Hoque and James (2000) menunjukkan hubungan positif antara
tahap siklus hidup produk carly dan ketergantungan yang lebih besar pada BSC.
Mereka menemukan itu perusahaan yang memiliki proporsi produk baru yang
lebih tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menggunakan
langkah-langkah yang terkait dengan produk baru. Walaupun hal ini mungkin
benar, perlu dicatat bahwa perusahaan tahap kemunduran mungkin juga memiliki
kebutuhan yang lebih besar untuk menggunakan BSC untuk membangun kembali
posisi kompetitif mereka di pasar.
3. Posisi Pasar dan balanced scorecard
Posisi pasar mengacu pada pangsa pasar organisasi dalam kaitannya
dengan para pesaingnya di pasar tertentu.
Merchant (1984) memasukkan variabel ini dalam studinya dan menyarankan
bahwa ketika suatu organisasi memiliki posisi pasar yang kuat, penggunaan
anggaran untuk kontrol akan lebih menonjol daripada di perusahaan dalam posisi
pasar yang lemah. Ini karena kontrol yang lebih besar mungkin diperlukan untuk
perusahaan dengan posisi pasar yang kuat. Dalam posisi pasar yang kuat ada
kebutuhan untuk membuat seluruh organisasi berkomitmen untuk sekelompok
tujuan pragmatis, layak yang dapat disampaikan ke setiap area organisasi untuk
memperbaiki sistematisasi kegiatan. Selanjutnya, Merchant, mengikuti Galbraith
(1977), menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang lebih besar untuk peningkatan
komunikasi di perusahaan yang memegang posisi pasar yang kuat

 Praktik Balanced Scorecard di Sektor Publik


Telah banyak Organisasi Sektor Publik yang menerapkan implementasi Balanced
Scorecard. Seperti 12.1 Balanced Scorecard of the housing authority of Fiji. Sedangkan, 12.2
implementasi BSC indikator di Australia Water Authority
 Keterkaitan Total Quality Management and Balanced Scorecard

Anda mungkin juga menyukai