ABSTRAK: Penelitian ini dilaksanakan pada ruas jalan KIMA dengan aktivitas kendaraan yang lalu
lalang setiap jamnya berpotensi menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan pada KIMA, memetakan tingkat kebisingan dengan
aplikasi Surfer 7.0, dan menganalisis persepsi kebisingan bagi pegawai dan masyarakat sekitarnya.
Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan selama 10 menit menggunakan SLM tipe TM-103 pada 42
titik pengukuran setiap ruas jalan di KIMA dengan 250 responden berpartisipasi dalam survei ini.
Penentuan titik pengukuran di lapangan menggunakan aplikasi GPS Tracker Lite digunakan koordinat
garis lintang dan garis bujur pada Google Earth. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai Leq di KIMA
rata-rata melebihi baku mutu yang diperuntukkan, yaitu 70 dB dengan nilai kebisingan Leq diperoleh
berkisar 56.2dB - 82.6dB. Hasil pemetaan tingkat kebisingan diperoleh dominan warna kuning untuk
tingkat kebisingan antara 64dB-74dB yang berada di bagian dalam area KIMA. Hasil studi kuesioner
menunjukkan bahwa untuk persepsi kebisingan bagi pegawai dan masyarakat sekitar diperoleh
sebanyak 44.4% responden yang dirasakan cenderung tidak mengganggu lingkungan karena sudah
terbiasa terpapar dengan kebisingan yang ada. Dari hasil penelitian ini maka untuk kawasan industri
yang berada di tengah kawasan penduduk perlu melakukan pengendalian kebisingan berupa
pengaturan ulang mengenai ruang terbuka hijau dalam bentuk jalur hijau pada prasarana jalan, dan
vegetasi yang tumbuh menyebar pada area KIMA.
Kata kunci: Tingkat kebisingan, bising lalu-lintas jalan, ketergangguan
ABSTRACT: The research was conducted on roads KIMA with activity passing vehicles per hour
potentially cause noise that can interfere. This study aimed to analyze the level of noise at KIMA,
mapping the noise level with Surfer 7.0 applications, and analyze the perception of noise for
employees and the surrounding community. Noise level measurement carried out for 10 minutes using
a SLM-type TM-103 at 42 measurement points every road in KIMA with 250 respondents participated
in the survey. Determination of measurement points in the field using GPS Tracker Lite application
used the latitude and longitude on Google Earth. From the measurement results obtained in KIMA Leq
value on average exceeded the quality standard which is applied, is 70 dB with noise Leq values
obtained ranged 56.2dB - 82.6dB. The results obtained by the dominant noise level mapping yellow
color to the level of noise ranged 64dB-74dB which is in the inside area KIMA. The results of the
questionnaire study showed that for the perception of noise for employees and the surrounding
community gained as much as 44.4% of respondents who felt inclined not to disturb the environment
because it is already familiar with the existing noise exposure. From these results it is for the industrial
area in the middle area of the population needs to be reset noise control on the green open space in the
form of green lanes on roads, and vegetation spread on KIMA area.
[1]
dan [2] Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Makassar
[3]
Mahasiswa S1 Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas
Hasanuddin Makassar
Sumber :Dokumentasi
Gambar 3 Pengambilan data
kebisingan di KIMA
∑ ( X i−μ x )2
s=√
N 2−1
(68,2−71,3)2 +…+(71,0−71,3)2
s=√
42−1
s=5,56807977798
30
20
yang diperuntukan untuk
10 sebuah kawasan industri
00 karena ruas jalan di KIMA
Konsentrasi
tidak hanya di pakai oleh
Pekerjaan/Istirah
at aktivitas lalu lalang
kendaraan dari industri tetapi
juga oleh masyarakat sekitar
KIMA sebagai jalan
Pilihan Jawaban penghubung.
2. Berdasarkan pemetaan tingkat
kebisingan di KIMA, kondisi
kebisingan yang dominan
ditandai dengan warna kuning
yakni antara 64dB – 74dB.
Hal ini menunjukkan rata-rata
jalan di KIMA berada pada
kondisi yang ramai dilalui
oleh kendaraan yang lalu
lalang.
3. Persepsi kebisingan di KIMA
bagi pegawai dan masyarakat
sekitar sebanyak 37.6% agar tidak mempengaruhi produktivitas
responden menyatakan sangat kinerja karyawan dan waktu istirahat
setuju kebisingan yang masyarakat sekitar.
berasal dari klakson
kendaraan menjadi penyebab
utama kebisingan di KIMA. DAFTAR PUSTAKA
Untuk persepsi kebisingan
bagi pegawai yang dirasakan Badan Litbang PU. 2005. Mitigasi
cenderung tidak mengganggu Dampak Kebisingan Akibat
lingkungan kerja karena para Lalu Lintas
pegawai sudah terbiasa Jalan.http://wancik.files.wordpr
terpapar dengan kebisingan ess.com/2009/01/pd-t-16-2005-
yang ada. Sedangkan bagi b-mitigasi-dampak kebisingan-
masyarakat sekitar KIMA akibat-lalu-lintas-jalan.pdf diaks
kebisingan yang ditimbulkan es tanggal 10 Oktober 2014
oleh klakson kendaraan Kep MENLH No : Kep-
berpengaruh terhadap waktu 48/MENLH/11/1996. Baku
istirahat masyarakat. Dan Tingkat Kebisingan. Jakarta
untuk upaya pengendalian Maulana, Rais Ridwan dkk. 2011.
kebisingan mayoritas Pemetaan Kebisingan
masyarakat sekitar Dilingkungan Kampus
menginginkan upaya Politeknik. Surabaya: Jurusan
pengendalian kebisingan Teknik Telekomunikasi Institut
dengan pembangunan noise Teknologi Sepuluh November
barrier. Surabaya
Mediastika, Ph, D, Christina E. 2004.
Akustika Bangunan. Jakarta :
SARAN Penerbit Erlangga
Berdasarkan hasil penelitian yang PP No. 55. 2012. Prasarana dan Lalu
dilakukan maka diajukan saran untuk Lintas Jalan. Indonesia:
kawasan industri yang berada di tengah Peraturan Pemerintah Republik
kawasan penduduk perlu melakukan Indonesia Nomor 55.
pengendalian kebisingan berupa
Rumberg, M. 2009. Environmental
pengaturan ulang mengenai ruang terbuka
hijau dalam bentuk jalur hijau pada
Noise.Visualizing Suistainable
prasarana jalan, dan vegetasi yang tumbuh Planning. 5:127-134
menyebar pada area KIMA. Sastrowinoto, Suyatno.
Dan sebagai bahan pertimbangan 1985. Penanggulangan
untuk dilakukan penelitian lebih lanjut Dampak Pencemaran Udara
mengenai tingkat kebisingan pada KIMA Dan Bising Dari Sarana
terutama kebisingan yang ditimbulkan Transportasi. Jakarta : Pustaka
oleh klakson kendaraan yang berpengaruh Bin
terhadap kinerja pegawai dan masyarakat
sekitar sehingga dirasa perlu diperhatikan
Subaris, H. Dan Haryono. 2008.
Hygiene Lingkungan Kerja.
Jogjakarta: Mitra Cendekia Pres.