Anda di halaman 1dari 2

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka. Cipta. Jakarta.

Terjadinya masalah gizi utama yaitu adanya mahasiswa yang memiliki status gizi berlebih dan
obesitas, menjadikan status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam
menjaga kesehatan para mahasiswa. Status gizi berlebih dan obesitas tersebut dapat disebabkan
oleh beberapa

Kurangbaiknya pola makan mahasiswa serta aktifitas fisik yang rendah dapat disebabkan
oleh pengetahuan yang kurang, minimnya kepedulian terhadap gaya hidup sehat serta
lingkungan yang kurang mendukung gaya hidup sehat.

Berdasarkan berbagai hal tersebut, tingkat pengetahuan yang baik yang secara tidak
langsung nantinya mampu mempengaruhi pola makan dan pola aktifitas merupakan salah
satu faktor utama dalam mengarahakan seseorang terhadap pola hidup sehat. Maka dari itu
perlu dilakukannya perbaikan terhadap pengetahuan mahasiswa terkait gizi seimbang serta
aktifitas fisik yang baik.
Kebiasaan untuk tidak sarapan pagi juga dapat meningkatkan resiko terjadinya obesitas,
hal ini terjadi karena kebiasaan sarapan yang ditinggalkan dapat meningkatkan nilai BMI
(Mota, 2008 dan Dejong, 2009).

Jika pola asupan buruk, akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal,
serta lebih rentan terhadap penyakit-penyakit kronis di masa dewasa

Cari referensi terkait resiko terjadinya masalah kesehatan di asrama

Dihubungkan ke

sebagai individu yang tinggal di asrama merupakan

dikaji lebih terkait faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya masalah gizi
agar dapat dilakukan tindakan pencegahan agar masalah gizi

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen


masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Untuk menjaga status kesehatan pada remaja maka perlu diketahui masalah gizi
yang terjadi dilingkungan asrama agar nantinya dapat diidentifikasi penyebab terjadinya
masalah tersebut sehingga dapat diambi langkah-langkah untuk mengatasi penyeba
timbulnya masalah gizi yang terjadi di lingkungan asrama.
Pengetahuan kognitif merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Pengetahuan yang didasari dengan pemahaman yang tepat akan menumbuhkan perilaku
yang diharapkan, khususnya tentang pengetahuan gizi. Jika pengetahuan remaja kurang tentang gizi,
maka upaya yang dilakukan remaja untuk menjaga keseimbangan makanan yang dikonsumsi dengan
yang dibutuhkan akan berkurang dan menyebabkan masalah gizi kurang atau gizi lebih
(Notoatmodjo, 2003).

Hal ini berkaitan erat antara tingkat pengetahuan dengan pemilihan jenis makanan dan kebiasaan
makan seseorang (Ah ha, 2016).

risiko beberapa penyakit degeneratif.a

Masukin pembahasan ttg definisi asrama


Asrama sebagai bagian dari gizi masyarakat
Kondisi kesehatan dan status gizi diasrama
Tujuan pengadaan pemantauan/penilaian gizi di asrama

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5482459/
sebagai salah satu indikator kesehatan remaja. Asupan gizi yang baik, pengetahuan
gizi dan kesehatan serta presepsi tubuh yang baik, yang disertai oleh lingkungan yang
sehat akan membuat remaja memiliki status gizi yang baik, sehingga pertumbuhan pada
fase remaja akan menjadi lebih optimal. Untuk mengidentifitkasi dan menyelesaikan
masalah gizi yang ada, perlu dilakukan analisis terhadap situasi gizi, yang dilanjutkan
dengan diagnosis gizi, mendesain rencana program gizi, melaksankan program gizi
(intervensi gizi), serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang telah
direncanakan yang diikuti dengan proses monitoring dan evaluasi. Untuk mengetahui
langkah-langkah penerapan penyelesaian masalah gizi di lingkungan asrama, didalam
laporan ini akan dibahas mengenai langkah-langkah dalam mengatasi masalah gizi mulai
dari proses identifikasi masalah hingga proses monitoring dan evaluasi kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai