Leadership Innovation
Human Resource Organization
Disusun Oleh:
MAGISTER MANAJEMEN
2019
Diskusi Kelas
Leadership Innovation
Pertanyaan:
3. Diskusikan strategi yang dapat dilakukan oleh dominant player untuk menghambat disruptive
company.
Jawaban:
Dapat dikatakan bahwa disruptive company mampu mengalahkan dominant player saat
bisa mengambil peluang pasar yang muncul pada saat inovasi lama sudah terlalu canggih dan
kompleks buat sebagian pelanggan. Pelanggan tersebut mengharapkan solusi yang lebih
sederhana dengan biaya yang lebih murah. Di sinilah disruptive innovation dapat di lakukan bagi
suatu perusahaan untuk masuk dengan konsep biaya yang lebih murah dan dapat memenuhi
keinginan tersebut. Fenomena ini juga terjadi ketika suatu inovasi mengubah pasar atau sektor
yang sudah ada dengan mengubah pasar atau sektor yang sudah ada, seperti memperkenalkan
kesederhanaan, kenyamanan, aksesibilitas, dan keterjangkauan seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Awalnya, disruptive innovation terbentuk dalam ceruk pasar yang mungkin terlihat
sama sekali tidak menarik atau tidak penting, tapi akhirnya produk atau ide baru benar-benar
mengubah industri dan bisa mengambil target pasar yang dimiliki oleh dominant player atau
mampu menciptakan kategori pasar yang baru,
Disruptive innovation sering berupa inovasi yang lebih inferior dalam fungsionalitas, bila
dibandingkan dengan produk lama yang sejenis. Inferioritas tersebut tentu saja tidak dipandang
enteng, karena setelah berhasil di pasar awal, perusahaan yang memperkenalkan disruptive
innovation tersebut umumnya akan terus menerus menyempurnakan produknya sehingga
perlahan-lahan kinerjanya bisa mendekati fungsionalitas produk lama dengan harga yang lebih
rendah dibandingkan strategi yang sudah lama dilakukan oleh dominant player.
3. Strategi yang dapat dilakukan oleh dominant player untuk menghadapi disruptive company?
Disruptive sebenarnya merupakan hal yang biasa dalam dunia bisnis karena lingkungan
bisnis selalu berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi dari model bisnis lama ke model
bisnis baru yang merubah tatanan bisnis dari hulu sampai ke hilir. Sehingga strategi yang dapat
digunakan oleh dominant player untuk menghadapi disruptive company agar tidak mengalami
kebangkrutan yaitu:
a) Trends watching
Perusahaan harus terus memantau perubahan trend dalam lingkungan bisnis khususnya pada
trend yang berhubungan dengan bisnis yang digelutinya. Memantau perubahan-perubahan
trend yang ditimbulkan akan membuat perusahaan dapat mendeteksi secara dini apa yang
sedang terjadi pada lingkungan bisnis (teknologi, ekonomi, budaya, politik, alam, dsb).
Informasi yang didapat dari trends watching dapat digunakan untuk melakukan adaptasi dan
antisipasi sehingga efek disrupsi dapat di minimalisir.
b) Research
Perusahaan harus melakukan riset dari informasi yang didapat dari trend watching. Hal ini
perlu dilakukan agar hasil yang didapat lebih baik dan dapat diterima oleh pasar. Riset dan
Development yang dilakukan perusahaan dilakukan untuk menyelaraskan informasi dari
trend watching dengan inovasi yang akan dihasilkan.
c) Risk management
Perusahaan juga perlu melakukan pengelolaan terhadap resiko bisnis yang akan dialami
akibat distruptive company. Pengelolaan resiko yang dimaksud berupa identifikasi, analisis
dan evaluasi. Jika hal tersebut dilakukan perusahaan akan dapat mengantisipati gejala
disrupsi yang terjadi.
d) Innovation
Inovasi harus dilakukan suatu perusahaan untuk membuat terobosan baru atau penyesuaian
pada bisnis lama agar sesuai dengan lingkungan disrupsi yang terjadi. Inovasi dilakukan
dapat dilakukan dengan membuat produk baru yang sesuai dengan trend saat ini atau dengan
meningkatkan kualitas dan fungsi produk yang sudah ada.
e) Switching
Switching disini diartikan sebagai memutar haluan bisnis, perusahaan dapat melakukan
strategi ini apabila bisnis yang dijalankannya tidak dapat lagi di otak-atik atau di modifikasi.
Perusahaan harus berani putar haluan atau dengan mematikan produk yang dihasilkannya
saat ini yang tidak sesuai dengan trends atau dengan mengkaninbalisasi produknya sendiri
dengan produk lainnya.
f) Partnership
Karena menghadapi ketidakpastian dalam bisnis dan persaingan bisnis yang kompleks
membuat perusahaan kesulitan jika menghadapi sendiri, maka perusahaan perlu melakukan
kolaborasi dan aliansi dengan perusahaan lain. Kolaborasi dan aliansi strategis perlu
dilakukan agar bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.
g) Change management
4. Analisis potensi disruption terhadap perusahaan (pilihan) anda. Bagaimana anda menghadapinya
Perusahaan yang kami pilih yaitu The New York Times Company
Potensi Disrupsi :
Potensi Disrupsi yang ada saat ini adalah terkait perkembangan teknologi yang semakin
maju. Perkembangan teknologi saat ini membuat hal-hal yang dulu tidak diperhitungkan menjadi
hal-hal yang memiliki dampak signifikan di dunia bisnis saat ini. Dampak potensi disrupsi pada
perusahaan kita adalah semakin berkembangnya teknologi maka yang terjadi semakin cepat arus
informasi saat ini membuat para kompetitor yang baru bermunculan dengan membawa inovasi
yaitu platform digital dimana mereka menyajikan sebuah berita atau artikel yang dapat diakses
melalui platform digital dan menggunakan internet. Sifat konsumen saat ini yang lebih menyukai
hal-hal praktis tentu menjadi tantangan tersendiri untuk perusahaan kami. perusahaan kami yang
mencetak bacaan-bacaan tersebut sudah mulai terpinggirkan karena dinilai tidak praktis.
Faktor lainnya yang menguatkan disrupsi ini adalah faktor alam dimana isu nya pada
perusahaan kita yang masih menggunakan kertas dalam pembuatan produknya. Dengan adanya
disrupsi ini kan meminimalisir penggunaan kertas dan akan lebih ramah lingkungan. Saat
beradaptasi pada trend yang saat ini sedang berkembang pada perusahaan percetakan koran atau
majalah yaitu mengadopsi platform digital untuk memudahkan pelanggan mengakses berita yang
kita buat dimana pun dan kapan pun. Tentu disrupsi ini akan menjadi ancaman jika tidak
diantispasi oleh perusahaan kita. maka dari itu cara mengantisipasi hal tersebut bisa dengan
melakukan:
a). Perusahaan harus selalu memantau munculnya teknologi-teknologi baru
b.) Memonitor arah perkembangan teknologi saat ini yang sedang dijalani
c.) Buat unit bisnis yang terpisah untuk bisa mengoptimalisasi teknologi baru yang sudah di
akuisisi