A. Pentingnya Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) ialah fungsi operasional manajemen personalia yang
terpenting, sulit, dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena
karyawan/manusia bers ifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat,
serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan, dan kebutuhan yang berbeda-beda
dalam organisasi perusahaan. Karyawan tidak dapat diperlakukan seenaknya seperti
menggunakan faktor- faktor produksi lainnya (mesin, modal, atau bahan baku).
Karyawan juga harus selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan serta memberikan
peran aktif untuk menggunakan alat-alat yang ada. Karena tanpa peran aktif karyawan,
alat-alat canggih yang dimiliki tidak ada artinya bagi perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Tujuan perusahaan hanya dapat dicapai jika para karyawan bergairah
bekerja, mengerahkan kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan, serta
berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal. Jika karyawan kurang
berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan dapat memperoleh hasil yang baik.
Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan kewenangannya untuk mengubah sikap
dan perilaku karyawan supaya mau bekerja giat serta berkeinginan mencapai hasil
yang optimal Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan kepada yang diingin-
can, manajer harus memahami sifat dan motif apa yang mendorong mereka mau
bekerja pada perusahaan. Pada umumnya orang mau bekerja karena didorong
ceinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohaninya. Jadi, manajer arus
berusaha memberikan balas jasa yang adil dan layak, serta memperlakukan caryawan
dengan baik sebagaimana layaknya manusia. Karyawan juga harus menyadari
mengapa perusahaan menerima mereka dan apa yang diharapkan dari karyawan.
Perusahaan selalu mengharapkan agar karyawannya bekerja giat, me- matuhi disiplin,
serta menghasilkan prestasi kerja yang baik, karena hanya dengan cara ini perusahaan
dapat memperoleh labanya. Masalah pengintegrasian adalah menyatukan keinginan
karyawan dan kepen- tingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang serasi serta
saling menguntung- kan. Jadi the nature of man dan the nature of organization perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Agar pengertian pengintegrasian menjadi
jelas. penulis mencoba mendefinisikannya sebagai berikut. Pengintegrasian adalah
kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar
tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan. Usaha untuk pengintegras ian
dilakukan melalui hubungan antarm anusia (h- mun relation), motivasi, kepem impinan,
kesepakatan kerja bersama (KKB). dan Collective Barguin ing Jadi, pengintegrasian
adalah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci untuk mencapai hasil
yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga memberikan
kepuasan kepada semua pihak. Karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan
perusahaan memperoleh laba. Tujuan Pengintegrasian Tujuan pengintegrasian adalah
meman faatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif
dalam menunjang tercapainya tujuan perusa- haan serta terpenuhinya kebutuhan
karyawan Prinsip Pengintegrasian Prinsip pengintegrasian adalah menciptakan kerja
sama yang baik dan saling menguntungkan. Metode Pengintegrasian Manajer dalam
melaksanakan pengintegras ian harus berdasarkan kepada prinsip dan metode yang
mapan. Metode adalah suatu cara pendekatan dan peme- cahan masalah yang
berdasarkan atas analisis ilmu pengetahuan. Dengan metode ini diharapkan
pemecahan masalah dapat dipertanggungjawabkan. Pendekatan pengintegrasian
dalam mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan hendaknya didasarkan atas
anggapan bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama perusahaan yang perlu
dipelihara secara manusiawi, bukan diperlakukan sebagai faktor produksi pasif lainnya
yang dapat dimanfaatkan sekehendak hati. Metode-metode pengintegrasian yang kita
kenal adalah sebagai berikut.
1. Human relations
2. Motivasi (Motivation).
3. Kepemimpinan (Leadership).
4. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB).
5. Collective Bargaining
B. Hubungan Antarmanusia
Hubungan antarmanusia (Human Relation) adalah hubungan kemanusiaan yang
harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi
terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang
cukup kukuh, mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif untuk mencapai
sasaran bersama. Manajer dalam menciptakan hubungan antarmanusia yang harmonis
memerlukan kecakapan dan keterampilan tentang komunikasi, psikologi, sosiologi,
antropologi, dan etologi, sehingga dia memahami serta dapat mengatasi masalah-
masalah dalam hubungan kemanusiaan.
Manajer hendaknya terbuka serta mendorong partisipasi dan keberani an para bawahan
untuk menyampaikan pendapat dan keluhan-keluhannya. Hal ini akan tercipta dengan
memanfaatkan komunikasi dua arah (two-way trafic), formal atau informal, vertikal
ataupun horizontal, sehingga terdapat saling pengertian dan penghayatan mengenai
kebijaksanaan yang diambil. Dengan cara ini bawahan merasa mendapat pengakuan
dan perlakuan yang baik sehingga mendorong mere- ka untuk berpartisipasi aktif dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan antusias.
•Kesimpulan
Hubungan antarmanusia (human relation) akan tercipta serta terpelihara dengan baik,
jika ada kesediaan melebur sebagian keinginan individu demi ter- capainya kepentingan
bersama yang didasarkan atas saling pengertian, harga- menghargai, hormat-
menghormati, toleransi, menghargai pengorbanan, dan pe- ranan yang diberikan setiap
individu anggota kelompok/karyawan. Untukjelasnya pengintegrasian dan terciptanya
hubungan antarmanusia (human relation), penulis gambarkan skema sebagai berikut.
—————
Penjelasan
a. Lingkaran I adalah kepentingan-kepentingan organisasi perusahaan dan untuk inilah
perusahaan didirikan oleh pengusaha.
b. Lingkaran II adalah keinginan-keinginan individu karyawan dan untuk inilah karyawan
bersedia bekerja pada perusahaan.
c. Bagian A adalah kepentingan-kepentingan perusah aan yang di lebur atas kesediaan
pengusaha (benefit and service) demi tujuan bersama.
d. Bagian C adalah keinginan-keinginan individu karyawan yang dilebur atas kesediaan
dari karyawan demi tujuan bersama.
e. Bagian B adalah penyatuan kepentingan perusahaan dan keinginan individu
karyawan yang harus didahulukan secara bersama
f. Semakin besar kemauan melebur kepentingan dan keinginan anggota or- ganisasi,
semakin baik hubungan antarmanusia di dalam organisasi tersebut untuk mencapai
tujuan bersama.
g. Jika hubungan antarmanusia di dalam perusahaan semakin serasi, tujuan bersama
akan lebih mudah dicapai dengan has il yang lebih memuaskan.
Manajer dalam menciptakan hubungan antarmanusia (human relation) hen- daknya
memahami masalah "kepribadian dan perilaku" dari setiap individu bawahannya.
Kepribadian
Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif tetap dan sebagian besar dibentuk oleh
faktor keturunan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan. Serangkaian variabel ini yang
menentukan persamaan dan perbedaan dalam perilaku seseorang individu.
——————
Kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah kekuatan
keturunan, kekuatan kebudayaan, kekuatan hubungan keluarga dan kelas sosial atau
pendidikan, dan kekuatan lain dari keanggotaan kelompok. Kekuatan- kekuatan utama
yang mempengaruhi kepribadian digambarkan pada konsep.
Gambar 6.1
Manajer akan dapat memahami perilaku dan kemauan seseorang karyawan untuk
melebur keinginam dan kepentingannya demi tujuan bersama setelah mengetahui
kepribadian orang tersebut. Karena sebenarnya kepribadian seorang karyawan
berhubungan erat dengan persepsi. sikap, belajar, dan motivasinya.
Teori Kepribadian
Teori kepribadian yang kita kenal antara lain sebagai berikut.
a. Teori Sifat.
b. Teori Psikodinam is.
c. Teori Humanistis
Ego mewakili gambaran seseorang mengenai kenyataan fisik dan sosial, gambaran
mengenai apa yang akan menimbulkan sesuatu dan hal-hal apakah yang mungkin
terjadi dalam dunia yang dialaminya. Teori ini menyatakan bahwa kehidupan waktu
kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku orang setelah menjadi
dewasa. Teori ini menjadi daya pendorong untuk meneliti perkembangan anak,
bagaimana mengembalikan orang pada jalan yang tepat menuju berfungsinya
kepribadian yang efektif. c. Teori Humanistis (Humanistic Theories) Pendekatan
humanistis terhadap pemahaman kepribadian memberi tekanan pada perkembangan
dan perwujudan diri individu. Teori ini menekankan penting- nya cara mempersepsikan
dunia mereka dan kekuatan yang mempengaruhinya. Carl Rogers melakukan
pendekatan humanistis atau berpusat pada orang (people centered). Carl Rogers
menasihati agar mendengarkan apa yang dikatakan orang mengenai dirinya sendiri.
Menurut teori humanistis perangsang yang paling dasar dari organisasi manusia tertuju
pada perwujudan diri (self actualization), usaha keras yang terus- menerus untuk
mewujudkan potensi yang melekat pada dirinya.
————
Orang yang melakukan perwujudan diri adalah orang yang berpusat pada persoalan
(problem cen- tered), demokratis, sangat kreatif, mampu mengadakan hubungan
interpersonal yang mendalam, memuaskan, dan dapat segera menerima orang lain
sebagaimana adanya. Kesimpulan teori-teori kepribadian sebagai berikut.
1. Teori sifat (trait theory) memberikan daftar yang menguraikan sifat-sifat individu.
2 Teori psikodinamis menyatupadukan ciri-ciri orang dan menjelaskan sifat dinamis dari
perkembangan kepribadian.
3. Teori humanistis menekankan orangnya dan pentingnya perwujudan diri bagi
kepribadian. Tiap-tiap pendekatan teoretis berusaha menerangkan sifat khas dari
individu yang mempengaruhi pola perilakunya.
Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan motivasi yang
diinginkan karyawan. Orang mau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan,
baik kebutuhan yang disadari (conscious needs) maupun kebutuhan yang tidak disadari
(unconscious needs), berbentuk materi atau nonmateri, kebutuhan fisik maupun
rohani.
Peterson dan Plowman mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor- faktor
berikut a. The Desire to Live (keinginan untuk hidup) Keinginan untuk hidup merupakan
keing inan utama dari setiap orang, manusia bekerja untuk dapat makan dan makan
untuk dapat melanjutkan hidupnya. The Desire for Position (keinginan untuk suatu
posisi)
b. Keinginan untuk suatu posisi dengan memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia
yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
c. The Desire for Power (keinginan akan kekuas aan) Keinginan akan kekuasaan
merupakan keinginan selangkah di atas keinginan untuk memiliki, yang mendorong
orang mau bekerja. The Desire for Recognation (ke inginan akan pengakuan)
d. Keinginan akan pengakuan, penghormatan, dan status sosial, merupakan jenis
terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan demikian, setiap
pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (needs) tertentu dan
mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya.
Human Science Theory dari Elton Mayo ini menjadi dasar dan inspirasi yang mendorong
perkem bangan teori-teori motivasi selanjutnya. G.R.Terry mengemukakan bahwa
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan- tindakan. Motivas i itu tampak dalam dua
segi yang berbeda.
Pertama, kalau dilihat dari segi aktif/dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha
positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi
tenaga kerja, agar secara produktif berhas il mencapai dan mewujudkan tujuan yang
ditetapkan sebelumnya.
Kedua, jika dilihat dan segi pasif/statis, motivasi akan tampak sebagai kebu- tuhan
sekaligusjuga sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan
mengarah kan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.
Keinginan dan kegairahan kerja dapat ditingkatkan berdasarkan pertimbangan tentang
adanya dua aspek motivasi yang bersifat statis. Aspek statis yang pertama tampak
sebagai kebutuhan pokok manusia yang menjadi dasar bagi harapan yang akan
diperoleh lewat tercapainya tujuan organisasi. Aspek motivasi statis kedua adalah
berupa alat perangsang atau insentif yang diharapkan dapat memenuhi apa yang
menjadi kebutuhan pokok yang diharapkan.
Menurut Dr. David Mc. Clelland, terdapat pola motivasi yang menonjol:
1. Achievement motivation, yaitu suatu keinginan untuk mengatasi/mengalahkan suatu
tantangan, untuk kemajuan, dan pertumbuhan.
2. Affiliation motivation, yaitu dorongan untuk melakukan hubungan dengan orang lain.
3. Competence motivation, yaitu dorongan untuk melakukan pekerjaan yang bermutu.
4. Power motivation, yaitu dorongan yang dapat mengendalikan suatu keadaan. Dalam
hal ini ada kecenderungan untuk mengambil risiko dan menghancurkan rintangan yang
terjadi.
Sifat ini banyak dilakukan/terdapat pada orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
politik. Power motivation ini tidak akan beraki bat terlalu buruk jika diikuti oleh
achievement, affiliation, dan competence motivation
2. Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi antara lain sebagai berikut.
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 3. Mempertahankan kestabilan
karyawan perusahaan.
4: Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
3. Asas-Asas Motivasi
Asas-asas motifasi ini mencakup asas mengikutsertakan, komunikasi, pengakuan,
wewenang yang didelegasikan, dan perhatian timbal balik
a. Asas Mengikutsertakan
Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berparti- sipasi dan
memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam
proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggung
jawab atas tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan
meningkat.
b. Asas Komunikasi
Asas komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin
dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi,
motivasi kerja bawahan akan meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui
suatu soal, semakin besar pula minat dan perhatiannya.
Jika seorang pemimpin secara nyata berikhtiar untuk senantiasa memberikan informasi
kepada bawahannya, ia akan berkata, "Saya rasa Saudara orang penting. Saya hendak
memastikan bahwa Saudara mengetahui apa yang sedang terjadi." Dengan cara ini,
bawahan akan merasa dihargai dan akan lebih giat bekerja.
c. Asas Pengakuan
Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat
serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. Bawahan akan
bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka terus-menerus mendapat peng- akuan dan
kepuasan dari usaha-usahanya. Dalam memberikan pengakuan/puj ian kepada
bawahan hendaknya dijelaskan bahwa dia patut menerima pen ghargaan itu, karena
prestasi kerja atau jasa-jasa yang diberikannya. Pengakuan dan pujian harus diberikan
dengan ikhlas di hadapan umum supaya nilai pengakuan/puj ian itu semakin besar
Kesimpulan
Asas motivasi yang diterapkan harus dapat mehingkatkan produktivitas kerja dan
memberikan kepuasan kepada karyawan. Produktivitas kerja adalah perbandingan hasil
(output) dengan masukan (input), dan produksi yang dihasilkan harus mempunyai nilai
tambah.