Anda di halaman 1dari 8

Bab 6 PENGINTEGRASIAN 

A. Pentingnya Pengintegrasian
 Pengintegrasian (integration) ialah fungsi operasional manajemen personalia yang
terpenting, sulit, dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena
karyawan/manusia bers ifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat,
serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan, dan kebutuhan yang berbeda-beda
dalam organisasi perusahaan. Karyawan tidak dapat diperlakukan seenaknya seperti
menggunakan faktor- faktor produksi lainnya (mesin, modal, atau bahan baku).
Karyawan juga harus selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan serta memberikan
peran aktif untuk menggunakan alat-alat yang ada. Karena tanpa peran aktif karyawan,
alat-alat canggih yang dimiliki tidak ada artinya bagi perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Tujuan perusahaan hanya dapat dicapai jika para karyawan bergairah
bekerja, mengerahkan kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan, serta
berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal. Jika karyawan kurang
berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan dapat memperoleh hasil yang baik.
Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan kewenangannya untuk mengubah sikap
dan perilaku karyawan supaya mau bekerja giat serta berkeinginan mencapai hasil
yang optimal Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan kepada yang diingin-
can, manajer harus memahami sifat dan motif apa yang mendorong mereka mau
bekerja pada perusahaan. Pada umumnya orang mau bekerja karena didorong
ceinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohaninya. Jadi, manajer arus
berusaha memberikan balas jasa yang adil dan layak, serta memperlakukan caryawan
dengan baik sebagaimana layaknya manusia. Karyawan juga harus menyadari
mengapa perusahaan menerima mereka dan apa yang diharapkan dari karyawan.
Perusahaan selalu mengharapkan agar karyawannya bekerja giat, me- matuhi disiplin,
serta menghasilkan prestasi kerja yang baik, karena hanya dengan cara ini perusahaan
dapat memperoleh labanya. Masalah pengintegrasian adalah menyatukan keinginan
karyawan dan kepen- tingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang serasi serta
saling menguntung- kan. Jadi the nature of man dan the nature of organization perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Agar pengertian pengintegrasian menjadi
jelas. penulis mencoba mendefinisikannya sebagai berikut. Pengintegrasian adalah
kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar
tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan. Usaha untuk pengintegras ian
dilakukan melalui hubungan antarm anusia (h- mun relation), motivasi, kepem impinan,
kesepakatan kerja bersama (KKB). dan Collective Barguin ing Jadi, pengintegrasian
adalah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci untuk mencapai hasil
yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga memberikan
kepuasan kepada semua pihak. Karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan
perusahaan memperoleh laba. Tujuan Pengintegrasian Tujuan pengintegrasian adalah
meman faatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif
dalam menunjang tercapainya tujuan perusa- haan serta terpenuhinya kebutuhan
karyawan Prinsip Pengintegrasian Prinsip pengintegrasian adalah menciptakan kerja
sama yang baik dan saling menguntungkan. Metode Pengintegrasian Manajer dalam
melaksanakan pengintegras ian harus berdasarkan kepada prinsip dan metode yang
mapan. Metode adalah suatu cara pendekatan dan peme- cahan masalah yang
berdasarkan atas analisis ilmu pengetahuan. Dengan metode ini diharapkan
pemecahan masalah dapat dipertanggungjawabkan. Pendekatan pengintegrasian
dalam mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan hendaknya didasarkan atas
anggapan bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama perusahaan yang perlu
dipelihara secara manusiawi, bukan diperlakukan sebagai faktor produksi pasif lainnya
yang dapat dimanfaatkan sekehendak hati. Metode-metode pengintegrasian yang kita
kenal adalah sebagai berikut.
1. Human relations 
2. Motivasi (Motivation). 
3. Kepemimpinan (Leadership). 
4. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). 
5. Collective Bargaining 
B. Hubungan Antarmanusia 
Hubungan antarmanusia (Human Relation) adalah hubungan kemanusiaan yang
harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi
terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang
cukup kukuh, mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif untuk mencapai
sasaran bersama. Manajer dalam menciptakan hubungan antarmanusia yang harmonis
memerlukan kecakapan dan keterampilan tentang komunikasi, psikologi, sosiologi,
antropologi, dan etologi, sehingga dia memahami serta dapat mengatasi masalah-
masalah dalam hubungan kemanusiaan. 
Manajer hendaknya terbuka serta mendorong partisipasi dan keberani an para bawahan
untuk menyampaikan pendapat dan keluhan-keluhannya. Hal ini akan tercipta dengan
memanfaatkan komunikasi dua arah (two-way trafic), formal atau informal, vertikal
ataupun horizontal, sehingga terdapat saling pengertian dan penghayatan mengenai
kebijaksanaan yang diambil. Dengan cara ini bawahan merasa mendapat pengakuan
dan perlakuan yang baik sehingga mendorong mere- ka untuk berpartisipasi aktif dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan antusias. 
•Kesimpulan 
Hubungan antarmanusia (human relation) akan tercipta serta terpelihara dengan baik,
jika ada kesediaan melebur sebagian keinginan individu demi ter- capainya kepentingan
bersama yang didasarkan atas saling pengertian, harga- menghargai, hormat-
menghormati, toleransi, menghargai pengorbanan, dan pe- ranan yang diberikan setiap
individu anggota kelompok/karyawan. Untukjelasnya pengintegrasian dan terciptanya
hubungan antarmanusia (human relation), penulis gambarkan skema sebagai berikut.
—————
Penjelasan 
a. Lingkaran I adalah kepentingan-kepentingan organisasi perusahaan dan untuk inilah
perusahaan didirikan oleh pengusaha.
b. Lingkaran II adalah keinginan-keinginan individu karyawan dan untuk inilah karyawan
bersedia bekerja pada perusahaan. 
c. Bagian A adalah kepentingan-kepentingan perusah aan yang di lebur atas kesediaan
pengusaha (benefit and service) demi tujuan bersama.
d. Bagian C adalah keinginan-keinginan individu karyawan yang dilebur atas kesediaan
dari karyawan demi tujuan bersama.
 e. Bagian B adalah penyatuan kepentingan perusahaan dan keinginan individu
karyawan yang harus didahulukan secara bersama 
f. Semakin besar kemauan melebur kepentingan dan keinginan anggota or- ganisasi,
semakin baik hubungan antarmanusia di dalam organisasi tersebut untuk mencapai
tujuan bersama. 
g. Jika hubungan antarmanusia di dalam perusahaan semakin serasi, tujuan bersama
akan lebih mudah dicapai dengan has il yang lebih memuaskan. 
Manajer dalam menciptakan hubungan antarmanusia (human relation) hen- daknya
memahami masalah "kepribadian dan perilaku" dari setiap individu bawahannya. 
Kepribadian 
Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif tetap dan sebagian besar dibentuk oleh
faktor keturunan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan. Serangkaian variabel ini yang
menentukan persamaan dan perbedaan dalam perilaku seseorang individu. 
——————
Kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah kekuatan
keturunan, kekuatan kebudayaan, kekuatan hubungan keluarga dan kelas sosial atau
pendidikan, dan kekuatan lain dari keanggotaan kelompok. Kekuatan- kekuatan utama
yang mempengaruhi kepribadian digambarkan pada konsep.
Gambar 6.1 
Manajer akan dapat memahami perilaku dan kemauan seseorang karyawan untuk
melebur keinginam dan kepentingannya demi tujuan bersama setelah mengetahui
kepribadian orang tersebut. Karena sebenarnya kepribadian seorang karyawan
berhubungan erat dengan persepsi. sikap, belajar, dan motivasinya. 
Teori Kepribadian
 Teori kepribadian yang kita kenal antara lain sebagai berikut. 
a. Teori Sifat. 
b. Teori Psikodinam is. 
c. Teori Humanistis 

a. Teori Sifat (Truitist Theories) 


Sifat atau ciri merupakan bagian yang membentuk kepribad ian, petunjuk jalan bagi
tindakan dan merupakan sumber keunikan individu. Sifat/ciri cenderur dapat diduga
sebagai pengarah perilaku individu berbuat dengan cara yang konsis- ten dan khas.
Selanjutnya, ciri itu menghasilkan perilaku yang konsisten karena merupakan sifat yang
tetap dan jangkauannya umum serta luas. Kelemahan teori sifat ini misalnya sifat
pendiam, periang, menyendiri, dan ramah-tamah belum pasti menunjukkan kepribadian
individu yang sama pada setiap situasi, karena perilaku individu masih dipengaruhi oleh
lingkungan. 

b. Teori Psikodinamis (Psychodinamic Theories) Teori psikodinamis dikemukakan oleh


Freud. Freud menerangkan perbedaan individual dalam kepribadian dengan
mengemukakan bahwa orang menghadapi perangsangnya yang utama secara berbeda-
beda. Perbedaan kepribadian ini terletak pada Id (bagian ketidaksadaran) dan Superego
yang diperlunak oleh Ego.
 Id adalah sebagai bagian yang primitif dan tidak sadar dari kepribadian, gudang dari
perangsang pokok. Id bekerja secara tidak rasional dan secara im- pulsif, tanpa
mempertimbangkan apakah yang diinginkan itu mungkin atau dapat diterima dari segi
moral. Superego adalah gudang dari nilai individu, termasuk sikap moral yang diben-
tuk oleh masyarakat. Secara kasar Superego sesuai dengan hati nurani (con- science).
Superego sering bertentangan dengan Id. Id ingin mengerjakan apa yang dirasa baik,
sedangkan Superego cenderung mengerjakan apa yang benar.

Ego mewakili gambaran seseorang mengenai kenyataan fisik dan sosial, gambaran
mengenai apa yang akan menimbulkan sesuatu dan hal-hal apakah yang mungkin
terjadi dalam dunia yang dialaminya. Teori ini menyatakan bahwa kehidupan waktu
kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku orang setelah menjadi
dewasa. Teori ini menjadi daya pendorong untuk meneliti perkembangan anak,
bagaimana mengembalikan orang pada jalan yang tepat menuju berfungsinya
kepribadian yang efektif. c. Teori Humanistis (Humanistic Theories) Pendekatan
humanistis terhadap pemahaman kepribadian memberi tekanan pada perkembangan
dan perwujudan diri individu. Teori ini menekankan penting- nya cara mempersepsikan
dunia mereka dan kekuatan yang mempengaruhinya. Carl Rogers melakukan
pendekatan humanistis atau berpusat pada orang (people centered). Carl Rogers
menasihati agar mendengarkan apa yang dikatakan orang mengenai dirinya sendiri.
Menurut teori humanistis perangsang yang paling dasar dari organisasi manusia tertuju
pada perwujudan diri (self actualization), usaha keras yang terus- menerus untuk
mewujudkan potensi yang melekat pada dirinya.
————
 Orang yang melakukan perwujudan diri adalah orang yang berpusat pada persoalan
(problem cen- tered), demokratis, sangat kreatif, mampu mengadakan hubungan
interpersonal yang mendalam, memuaskan, dan dapat segera menerima orang lain
sebagaimana adanya. Kesimpulan teori-teori kepribadian sebagai berikut. 
1. Teori sifat (trait theory) memberikan daftar yang menguraikan sifat-sifat individu. 
2 Teori psikodinamis menyatupadukan ciri-ciri orang dan menjelaskan sifat dinamis dari
perkembangan kepribadian.
 3. Teori humanistis menekankan orangnya dan pentingnya perwujudan diri bagi
kepribadian. Tiap-tiap pendekatan teoretis berusaha menerangkan sifat khas dari
individu yang mempengaruhi pola perilakunya.

C.Pengertian dan Teori-Teori Motivasi


 I. Pengertian Motif dan Motivasi 
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau meng- gerakkan.
Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
umumnya 'dan.bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. 
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menya- lurkan,
dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal. Motivas i semakin penting karena manajer memba- gikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
diinginkan. Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan
terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk
mencapai hasil kerja yang maks imal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada
artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat. 
Memotivasi karyawan ini sangat sulit, di antaranya karena hal-hal berikut.
 1. Apakah yang mendorong seseorang bergairah bekerja? 
2. Mengapa ada orang yang bekerja keras untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi,
sedangkan orang lain walaupun dia mampu, cakap, dan terampil, prestasi kerjanya
rendah saja?
3. Alat motivasi apa yang harus diberikan supaya karyawan bersedia bekerja keras? 

Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan motivasi yang
diinginkan karyawan. Orang mau bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan,
baik kebutuhan yang disadari (conscious needs) maupun kebutuhan yang tidak disadari
(unconscious needs), berbentuk materi atau nonmateri, kebutuhan fisik maupun
rohani. 

Peterson dan Plowman mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor- faktor
berikut a. The Desire to Live (keinginan untuk hidup) Keinginan untuk hidup merupakan
keing inan utama dari setiap orang, manusia bekerja untuk dapat makan dan makan
untuk dapat melanjutkan hidupnya. The Desire for Position (keinginan untuk suatu
posisi) 
b. Keinginan untuk suatu posisi dengan memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia
yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
 c. The Desire for Power (keinginan akan kekuas aan) Keinginan akan kekuasaan
merupakan keinginan selangkah di atas keinginan untuk memiliki, yang mendorong
orang mau bekerja. The Desire for Recognation (ke inginan akan pengakuan) 
d. Keinginan akan pengakuan, penghormatan, dan status sosial, merupakan jenis
terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan demikian, setiap
pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (needs) tertentu dan
mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya. 

Kebutuhan-kebutuhan yang dipuaskan dengan bekerja menyangkut hal-hal berikut.


 a. Kebutuhan Fisik dan Keamanan 
Kebutuhan ini menyangkut kepuasan kebutuhan fisik/biologis seperti makan, minum,
perumahan, seks, dan semacamnya, di samping kebutuhan akan rasa aman dalam
menikmatinya. 
b. Kebutuhan Sosial 
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang terpuaskan karena memperoleh penga- kuan,
status, dihormati, diterima, serta disegani dalam pergaulan masyarakat. Hal ini penting
karena manusia tergantung satu sama lainnya.
c. Kebutuhan Egoistik 
Kebutuhan egoistik adalah kebutuhan kepuasan yang berhubungan dengan kebebasan
orang untuk mengerjakan sendiri suatu pekerjaan sehingga puas karena berhasil
menyelesaikannya. 
Kepuasan-kepuasan di atas ada yang dinikmati di luar pekerjaan, di sekitar pekerjaan,
dan lewat pekerjaan. Kepuasan fisik terpuaskan di luar pekerjaan, kebutuhan sosial
terpuaskan melalui hubungan pribadi di sekitar pekerjaan, sedangkan kebutuhan
egoistik terpuaskan melalui pekerjaan. 
Kegairahan Kerja 
Yang dimaksud kegairahan kerja adalah kemauan dan kesenangan yang mendalam
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dengan mengetahui perilaku manusia, apa
sebabnya orang mau bekerja, dan kepuasan-kepuasan apa yang dinik- matinya maka
seorang manajer akan lebih mudah memotivasi bawahannya. Apakah pengertian motif
dan motivasi itu? Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. 
Edwin B Flippo 
Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning employee and organization
interest so that behavior result in achievement of employee want simultaneo usly with
attainment or organizational objectives. (Motivasi adalah suatu keahlian, dalam
mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga
keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai).
 Menurut American Encyclopedia 
Motivation: That predisposition (it self the subject of much controvency) within the
individual wich arouses sustain and direct his behavior. Motivation involve such factor
as biological and emotional needs that can only be inferred from observation behavior
(Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan)
dalam diri seseo rang yang membangkitkan to pan gan dan mengarahkan tindak-
tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya
dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia). 
Merle J. Mosko wits Motivation is usually refined the initiation and direction of behavior,
and the study of motivation is in effect the study of course of behavior (Motivasi secara
umum didefinisikan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran
motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku).
 Motif 
Motifadalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja
seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai (penulis). 
Perbedaan pengertian keinginan (want) dan kebutuhan (needs) adalah keingin- an
(want) dari setiap orang berbeda karena dipengaruhi oleh selera, latar belakang, dan
lingkungannya, sedangkan kebutuhan (needs) semua orang adalah sama.
Misalnya, semua orang butuh makan (needs), tetapi jenis makanan yang diinginkannya
(want) tidak selalu sama tergantung pada selera masing-masing individu. Hal inilah
yang menyulitkan manajer untuk memberikan alat motivasi yang tepat bagi setiap
individu bawah annya. 
Manajer dalam memotivasi karyawan hanya berdasarkan atas perkiraan- perkiraan saja
dan berpedoman kepada kebutuhan - kebutuhan manusia saja.
——————
Keterangan:
 1. Perangsang berbentuk materiil atau nonmateriil yang tercipta oleh internal
(keinginan) maupun eksternal yang dilakukan oleh manajer.
 2. Rangsangan yang menciptakan ke inginan (want) dan mempengaruhi perilaku
seseorang (individu). 
3. Keinginan menjadi daya penggerak dan kemauan bekerja seseorang (individu). 
4. Kemauan bekerja menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan seseorang.
5. Kebutuhan dan kepuasan mendorong menciptakan perangsang selanjutnya dan
seterusnya, jadi merupakan siklus.
 Problem motivasi semakin rumit dan berkembang, karena kemajuan peradab- an dan
ilmu pengetahuan. Elton Mayo (1880-1949) melakukan penelitian yang disebut
"Hawthorne Studies" yaitu meneliti masalah manusia dan perilakunya tentang kemauan
bekerjanya. Penelitian ini menciptakan suatu teori yang disebut Human Science Theory,
yang isinya adalah: 
1. Masalah manusia hanya dapat diselesaikan secara manusiawi apabila meng gunakan
informasi dan alat-alat kemanusiaan pula. 
2. Moral kerja atau semangat kerja besar peranan dan pengaruhnya terhadap pro-
duktivitas para pekerja. Moral adalah suatu keadaan yang berhubungan erat sekali
dengan kondisi mental seseorang.
 3. Perlakuan yang baik/wajar terhadap para karyawan lebih besar pengaruhnya
terhadap produktivitas daripada tingkat upah yang besar, walaupun upah juga
merupakan hal penting. 

Human Science Theory dari Elton Mayo ini menjadi dasar dan inspirasi yang mendorong
perkem bangan teori-teori motivasi selanjutnya. G.R.Terry mengemukakan bahwa
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan- tindakan. Motivas i itu tampak dalam dua
segi yang berbeda.
 Pertama, kalau dilihat dari segi aktif/dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha
positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi
tenaga kerja, agar secara produktif berhas il mencapai dan mewujudkan tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. 
Kedua, jika dilihat dan segi pasif/statis, motivasi akan tampak sebagai kebu- tuhan
sekaligusjuga sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan
mengarah kan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan. 
Keinginan dan kegairahan kerja dapat ditingkatkan berdasarkan pertimbangan tentang
adanya dua aspek motivasi yang bersifat statis. Aspek statis yang pertama tampak
sebagai kebutuhan pokok manusia yang menjadi dasar bagi harapan yang akan
diperoleh lewat tercapainya tujuan organisasi. Aspek motivasi statis kedua adalah
berupa alat perangsang atau insentif yang diharapkan dapat memenuhi apa yang
menjadi kebutuhan pokok yang diharapkan. 
Menurut Dr. David Mc. Clelland, terdapat pola motivasi yang menonjol:
 1. Achievement motivation, yaitu suatu keinginan untuk mengatasi/mengalahkan suatu
tantangan, untuk kemajuan, dan pertumbuhan.
2. Affiliation motivation, yaitu dorongan untuk melakukan hubungan dengan orang lain. 
3. Competence motivation, yaitu dorongan untuk melakukan pekerjaan yang bermutu.
 4. Power motivation, yaitu dorongan yang dapat mengendalikan suatu keadaan. Dalam
hal ini ada kecenderungan untuk mengambil risiko dan menghancurkan rintangan yang
terjadi. 
Sifat ini banyak dilakukan/terdapat pada orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
politik. Power motivation ini tidak akan beraki bat terlalu buruk jika diikuti oleh
achievement, affiliation, dan competence motivation 

2. Tujuan Motivasi 
Tujuan motivasi antara lain sebagai berikut.
 1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. 
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 3. Mempertahankan kestabilan
karyawan perusahaan. 
4: Meningkatkan kedisiplinan karyawan. 
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan. 
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. 
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan. 
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan. 
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. 
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. 

3. Asas-Asas Motivasi 
Asas-asas motifasi ini mencakup asas mengikutsertakan, komunikasi, pengakuan,
wewenang yang didelegasikan, dan perhatian timbal balik 
a. Asas Mengikutsertakan 
Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berparti- sipasi dan
memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam
proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggung
jawab atas tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan
meningkat. 

b. Asas Komunikasi 
Asas komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin
dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi,
motivasi kerja bawahan akan meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui
suatu soal, semakin besar pula minat dan perhatiannya.
Jika seorang pemimpin secara nyata berikhtiar untuk senantiasa memberikan informasi
kepada bawahannya, ia akan berkata, "Saya rasa Saudara orang penting. Saya hendak
memastikan bahwa Saudara mengetahui apa yang sedang terjadi." Dengan cara ini,
bawahan akan merasa dihargai dan akan lebih giat bekerja. 

c. Asas Pengakuan 
Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat
serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. Bawahan akan
bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka terus-menerus mendapat peng- akuan dan
kepuasan dari usaha-usahanya. Dalam memberikan pengakuan/puj ian kepada
bawahan hendaknya dijelaskan bahwa dia patut menerima pen ghargaan itu, karena
prestasi kerja atau jasa-jasa yang diberikannya. Pengakuan dan pujian harus diberikan
dengan ikhlas di hadapan umum supaya nilai pengakuan/puj ian itu semakin besar 

d. Asas Wewenang yang Didelegasikan 


Yang dimaksud asas wewenang yang didelegasikan adalah mendelegasikan sebagian
wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas
dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau'manajer. Dalam pendele- gasian ini,
manajer harus meyakinkan bawahan bahwa karyawan mampu dan dipercaya dapat
menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik. Misal nya dengan mengatakan, "Ini suatu
pekerjaan. Saudara dapat mengambil keputusan sendiri bagaimana harus
melakukannya." Dengan tindakan ini manajer menyatakan secara jelas bahwa bawah
an itu cakap dan penting. Asas ini akan memotivasi moral/ gairah bekerja bawahan
sehingga semakin tinggi dan antusias 

e. Asas Perhatian Timbal Balik 


Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawah an dengan mengemuka- kan
keinginan atau harapan perusahaan di samping berusaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan. Misalnya, manajer minta supaya
karyawan meningkatkan prestasi kerjanya sehingga perusahaan memperoleh laba yang
lebih banyak. Apabila laba semakin banyak, balas jasa mereka akan dinaikkan. Jadi ada
perhatian timba! balik untuk memenuhi keinginan semua pihak. Dengan asas motivasi
ini diharapkan prestasi kerja karyawan akan meningkat. 

Kesimpulan 
Asas motivasi yang diterapkan harus dapat mehingkatkan produktivitas kerja dan
memberikan kepuasan kepada karyawan. Produktivitas kerja adalah perbandingan hasil
(output) dengan masukan (input), dan produksi yang dihasilkan harus mempunyai nilai
tambah. 

Anda mungkin juga menyukai