ABSTRAK
Pembangunan sistem informasi di Universitas X dilakukan dengan tidak
menggunakan manajemen proyek yang baik. Pembangunan sistem informasi dilakukan
berdasarkan tahapan-tahapan yang ditentukan oleh masing-masing penanggung jawab
pembangunan sistem informasi. Akibatnya pembangunan sistem informasi sering
melebihi batasan waktu dan batasan biaya yang telah ditentukan serta kurang sesuai
dengan kebutuhan yang ada. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan tata laksana
proyek pembangunan sistem informasi.
Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi dilakukan
melalui tahapan pengumpulan dan analisa data, tahapan pengembangan tata laksana dan
tahapan pembuatan buku tata laksana proyek pembangunan sistem informasi.
Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi dilakukan berdasarkan
pedoman, kebijakan dan panduan proyek pembangunan sistem informasi yang ada di
Universitas X serta standar manajemen proyek seperti Capability Maturity Model
Integration (CMMI) for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition.
Hasil dari penelitian ini adalah tata laksana proyek pembangunan sistem
informasi. Tata laksana yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan kontribusi agar
proses-proses dalam proyek pembangunan sistem informasi dapat menjadi lebih baik.
PENDAHULUAN
Universitas X adalah universitas yang masih terhitung baru. Walaupun
demikian, sejak awal masa pendiriannya Universitas X telah mempunyai suatu
komitmen untuk menjadi digital campus. Untuk membantu mencapai komitmen
tersebut, maka sejak awal pendiriannya Universitas X sudah memiliki Departemen
Information and Communication Technology (ICT). Departemen ini akan bertanggung
jawab untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan oleh Universitas X.
Selama ini pengembangan aplikasi-aplikasi tersebut dilakukan dengan tidak
menggunakan manajemen proyek yang baik dan benar. Pengembangan aplikasi
dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan yang ditentukan oleh masing-masing
penanggung jawab pengembangan aplikasi dan tahapan-tahapan tersebut tidak
didokumentasikan. Selain itu pengembangan aplikasi dilakukan tanpa benar-benar
mempertimbangkan kepuasan customer, di mana customer di sini adalah departemen-
departemen lain yang ada di universitas. Akibatnya pengembangan aplikasi sering
melebihi batasan waktu dan batasan biaya yang telah ditentukan. Aplikasi yang
dihasilkan juga terkadang kurang sesuai dengan kebutuhan customer sehingga perlu
dilakukan perubahan pada aplikasi setelah aplikasi tersebut diserahkan ke customer. Hal
ini tentu saja menimbulkan biaya tambahan karena selain harus mengeluarkan biaya
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
untuk maintenance aplikasi yang sudah berjalan, juga diperlukan biaya tambahan untuk
melakukan perubahan terhadap aplikasi.
Melihat kondisi di atas maka perlu dilakukan pengembangan standar untuk
proyek pembangunan sistem informasi. Salah satu hal yang harus ada dalam standar
tersebut adalah tata laksana proyek pembangunan sistem informasi yang berdasarkan
pada standar manajemen proyek seperti Capability Maturity Model Integration (CMMI)
for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition.
METODA
Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi dilakukan
melalui tiga tahapan. Pada tahapan pertama yaitu tahapan pengumpulan dan analisa data
dilakukan pengumpulan data yang akan dibutuhkan dalam pembuatan tata laksana
proyek pembangunan sistem informasi dari Universitas X. Pada tahapan kedua yaitu
tahapan pengembangan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi akan
dilakukan pengembangan prosedur dan formulir acuan untuk proyek pembangunan
sistem informasi. Pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan terhadap bagian-bagian
dari CMMI for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition yang dapat digunakan
dalam pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Pada tahapan
ketiga yaitu tahapan pembuatan buku tata laksana proyek pembangunan sistem
informasi, dokumen prosedur, dokumen formulir acuan dan matrik tata laksana disusun
ke dalam buku tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Gambaran umum
tentang tahapan-tahapan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.
3.1
Pengumpulan dan Analisa
Data
Pedoman, Kebijakan
dan Panduan Proyek
Pembangunan
Sistem Informasi
3.2
Pengembangan Tata Laksana Proyek
Pembangunan Sistem Informasi
Inisialisasi Proyek
Perencanaan Proyek
Capability Maturity
Model Integration PMBOK Guide
(CMMI) for Fourth Edition
Development
Pelaksanaan Proyek
Monitoring dan
Kontrol Proyek
Penutupan Proyek
3.3
Pembuatan Buku Tata Laksana Proyek Pembangunan Sistem Informasi
Dokumen Formulir
Dokumen Prosedur Matrik Tata Laksana
Acuan
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Berdasarkan dokumen prosedur yang sudah disusun seperti yang dapat dilihat pada
Tabel 1, dapat diidentifikasi formulir acuan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
aktivitas pengumpulan requirement. Formulir acuan tersebut dapat dibedakan menjadi 2
jenis yaitu formulir acuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dan formulir
acuan yang dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas. Formulir acuan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan aktivitas pengumpulan requirement adalah sebagai berikut:
Project charter yaitu dokumen yang memberikan otorisasi secara formal untuk
memulai suatu proyek dan memberikan otorisasi kepada project manager untuk
mengalokasikan sumber daya bagi aktivitas proyek
Stakeholder register yaitu dokumen yang terdiri dari semua informasi tentang
stakeholder proyek yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek
Formulir acuan yang dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas pengumpulan requirement
adalah sebagai berikut :
Requirements documentation yaitu dokumen yang menggambarkan requirement
yang ada dalam proyek
Requirements traceability matrix yaitu dokumen yang menjelaskan tentang dari
mana requirement berasal dan bagaimana requirement tersebut dipenuhi selama
pelaksanaan proyek
Requirements inter-traceability matrix yaitu dokumen yang menjelaskan hubungan
antar requirement
Requirements management plan yaitu dokumen yang menjelaskan bagaimana
requirement akan dianalisa, didokumentasikan dan dikelola selama pelaksanaan
proyek
Semua formulir acuan tersebut akan dibuat dengan format seperti yang dapat dilihat
pada Tabel 2.
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
KESIMPULAN
Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi di Universitas X
menghasilkan 42 prosedur dan 59 formulir acuan. Kelompok aktivitas inisialisasi
proyek dan penutupan proyek dikembangkan menjadi 2 prosedur. Kelompok aktivitas
perencanaan proyek merupakan kelompok aktivitas terpanjang karena dapat
dikembangkan menjadi 20 prosedur. Kelompok aktivitas pelaksanaan proyek dapat
dikembangkan menjadi 8 prosedur. Kelompok aktivitas monitoring dan kontrol proyek
dapat dikembangkan menjadi 10 prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Hoyle, D. (2009). ISO 9000 Quality Systems Handbook. 6th edition. Oxford:
Butterworth-Heinemann.
IT Governance Institute. (2007). COBIT 4.1. Rolling Meadows: IT Governance
Institute.
Project Management Institute. (2008). A Guide to the Project Management Body of
Knowledge (PMBOK Guide) Fourth Edition. Pennsylvania: Project
Management Institute.
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
ISBN : 978-602-97491-1-3
C-10-9