Anda di halaman 1dari 14

KEGIATAN PEMBELAJARAN PROSES FILTRASI

A. Tujuan
Setelah mempelajari materi sistem pengoperasian peralatan proses filtrasi,
diharapkan:

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian filtrasi, macam-macamnya, cara


kerjanya.
2. Peserta didik dapat merancang peralatan filtrasi sederhana sklala laboratorium.
3. Peserta didik dapat mengoperasikan peralatan penyaringan sentrifugal
(centrifugal filters) untuk pemerasan pada pembuatan serbuk bawang lanang.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mempelajari kompetensi menerapkan dan mengoperasikan peralatan
filtrasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan prinsip dari filtrasi.
2. Menyebutkan jenis-jenis peralatan filtrasi.
3. Menjelaskan cara kerja dari jenis-jenis peralatan filtrasi.
4. Merancang percobaan filtrasi.
5. Mengoperasikan peralatan penyaringan sentrifugal (centrifugal filters) pada
pemerasan bawang lanang.

C. Uraian Materi
a. Pengertian Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu
tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa
cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau
keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang
peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh
karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses
yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan. Fluida mengalir
melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Penyaring dapat beroperasi pada:
 Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
 Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya
sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih
baik dari pada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti
pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu
aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum,
atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady)
atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),
penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow).
Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu
kue kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk
membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum
dibuang.
Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas
atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam
medium penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan
berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring
lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan.
Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan
tertentu di atas medium penyaring. Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di
atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah
terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau
polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel
tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih,
meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring
ultra, unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan
untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga
dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga
putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif
lebih kecil dibandingkan zat cairnya.

b. Prinsip Kerja Filtrasi, yaitu:


a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara
(penghisapan).

c. Klasifikasi  penyaringan
Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan
medium penyaring yang baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan
dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
1. Penyaring gaya berat (gravity filters)

Gambar Penyaring gravitasi

Gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir


dengan cara memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat
perbedaan ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir.

2. Penyaring tekanan (Pressure filters)


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya
padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti
kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan
tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan,
meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.

Gambar Penyaring tekanan

3. Penyaring vakum (Vacuum filters)


Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara
(penghisapan). Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala
besar serta proses kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas,
media poros dan lain-lain. Pemiliham media filter ini didasarkan atas
kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inert terhadap
bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.
Gambar Penyaring vakum

4. Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)

Gambar Penyaring sentrifugal

Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan
penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar
yang memiliki dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium
penyaring seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari
gaya sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring,
meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan
dan padatan kue diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan
residu di dalam kue mengalirkan partikel sehingga padatan lebih kering
daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter press) atau
penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus
dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini
dapat dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.

5. Komponen-komponen Mesin spinner

Solusi paling gampang meniriskan minyak yang pasti banyak menyatu dalam aneka
goreng-gorengan adalah menggunakan mesin spinner. Mesin ini dibilang mesin
pemeras minyak yang sederhana cara kerjanya dan sangat efisien dalam
penggunaanya. Mesin ini biasa digunakan untuk meniriskan aneka gorengan, abon
ikan/sapi, kerupuk, kripik buah dan macam-macam jenis olahan gorengan lainnya.
Bahkan tidak jarang banyak orang/pengusaha bisnis kuliner menggunakannya
dalam proses sari buah untuk memisahkan sari buah dari ampasnya. Maka dari itu
mesin spiner ini merupakan mesin yang cukup serbaguna.
Komponen-komponen Mesin spinner:
 Keranjang/basket
Sering juga disebut keranjang kassa karena permukaannya yang berlubang-lubang
kecil. Inilah bagian terpenting dalam di mesin spiner yang harus anda ketahui.
Keranjang atau basket ini menapung aneka makanan hingga potongan terkecil
untuk di tiriskan, ukurannya pun beragam sesuai dengan kebutuhan anda.
 Dinamo Listrik
Motor listrik atau yang biasa di sebut dinamo listrik adalah alat bantu kerja yang di
gerakkan oleh tenaga listrik. Dinamo ini yang membantu perputaran poros
engkolnya dan dengan ini keranjang /basket berputar yang di hubungkan dengan V-
belt atau karet.
 Bodi Spiner
Bodi disini merupakan permukaan luar yang menutupi basket/keranjang, biasanya
terbuat dari stainless steel tahan karat. Berbentuk seperti tabung dan mempunyai
poros bagian tengah sebagi penghubung dengan penghubung dengan basket.
Porosnya digerakkan dengan V-belt yang dihubungkan langsung ke rotary/motor
listrik.
 Poros Rotary
Bagian ini merupakan salah satu bagian penggerak basket agar bisa berputar
secara konstan pada putara 2500-3000rpm.
 V-belt
Yang menghubungkan antara motor listrik dengan basket/poros tube agar bisa
membuat basket berputar menurut putaran mesin listrik.

Prinsip kerja Komponen Mesin spinner ini sebenarnya sangat sederhana layaknya


seperti pengering pakaian pada mesin cuci. Hanya saja obyek yang di keringkan
adalah makanan dengan proses goreng atau minyak. Disini spinner juga tidak
mengeluarkan limbah air cucian seperti mesin cuci, tetapi spiner meniriskan minyak
hasil pengeringan dari dalam tube/bodi. Nah jika anda mencari mesin ini di Toko
Mesin, anda bisa memilihnya dengan aneka ukuran yang berbeda, dari ukuran 1,5
kg, 3,5 kg, 5 kg, 10 kg dan 25 kg. Tentunya bagi para pelaku bisnis, mesin ini wajib
punya dan sangat membantu dan juga sangat efisien dalam membantu produksi.
Spinner merupakan mesin yang bermanfaat untuk mengurangi kadar minyak dan air
pada makanan tertentu. Spinner sangat membantu bagi pelaku usaha olahan
makanan gorengan seperti keripik buah, kripik umbi-umbian, keripik pisang, keripik
tahu, keripik tempe, abon dan lain-lain.
Kandungan minyak yang tinggi dari makanan yang digoreng tersebut menjadi
kendala tersendiri bagi pelaku usaha makanan, sehingga makanan tersebut cepat
tengik dan otomatis tidak layak untuk dikonsumsi. Hal ini seringkali terjadi pada
makanan yang dimasak dengan temperatur tinggi atau penggunaan minyak goreng
yang digunakan berulang - ulang.
Manfaat spinner (peniris minyak)
1. Mengurangi kadar minyak pada makanan gorengan
2. Dapat juga digunakan untuk mengurangi kadar air pada produk tertentu, misal :
bahan baku yang dicuci dan ingin cepat kering.
3. Dapat meningkatkan kualitas produk makanan lebih tahan lama (tidak cepat
tengik).
4. Baik untuk kesehatan yaitu menurunkan kolestrol dalam darah akibat dari
makanan yang goreng tersebut.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Filtrasi


1. Debit
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara
efisien.)
2. Konsentrasi
Konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air yang
sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau
akan jadi clogging.
3. Temperature
Adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi, akan menyebabkan
massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan
memepengaruhi daya Tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjadi
perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman media, ukuran dan material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam
perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai
daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang
lama.
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit
atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi di atas
media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam pori. Dengan
muka pori yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi.
3. Filter Medium (Medium Penyaring)

Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang berfungsi
menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan meloloskan partikel
padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-sama dengan cairan.
Medium Filter seharusnya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
4. Memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas secara total
dan bersih.

4. Identifikasi Peralatan Filtrasi

Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak
berfungsi secara optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena
adanya perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Pemeriksaan penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
 Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,
 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,
 Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan
gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak
lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar
seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk
suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah
cair. Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum,
atau pemisah sentrifugal.

Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung


apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar.
Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui
peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang
padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak
dihentikan selama peralatan beroperasi.

1) Identifikasi mesin Pres Bersaringan (Filter Press)


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan kue
basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk
persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan penyelia plat polipropelina cetakan. Dalam desain lain,
kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame
press), yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat
diubah-ubah.

Pengoperasiannya sebagai berikut :


(1) Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama
dengan memutar skrup hidraulik.
(2) Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
(3) Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
(4) Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
(5) Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
(6) Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.
(7) Setelah merangkai mesin pres, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
(8) Filtrasi dilanjutkan sampai cairan tidak lagi muncul pada keluaran atau tekanan
filtrasi secara tiba-tiba meningkat.
(9) Hal ini terjadi ketika bingkai penuh padatan atau tidak ada lumpur lagi yang
dapat masuk.
(10) Jika hal demikian terjadi, mesin pres dapat dikatakan mengalami kemacetan
(jammed). Cairan pencuci mungkin dapat digunakan untuk membersihkan
pengotor yang larut dari padatan., setelah itu kue dapat ditiup dengan kukus
(steam) atau udara untuk membersihkan cairan yang tersisa.
(11) Mesin pres kemudian dibuka, dan padatan kue dihilangkan dari medium
penyaring dan dipindahkan ke konveyor atau tempat penampungan.
(12) Dalam banyak mesin pres, operasi tersebut dilakukan secara otomatis.

Gambar Mesin Pres Bersaringan (Filter Press)

2). Ientifikasi Filter Drum Berputar (Rotary Drum Filter)


(1) Jenis yang paling umum dari penyaring vakum kontinyu adalah penyaring
drum berputar. Pengoperasiannya sebagai berikut :
(2) Drum berputar dengan arah horizontal pada kecepatan 0.1 s.d. 2 r/min
mengaduk lumpur yang melaluinya.
(3) Medium penyaring, seperti kanvas, melingkupi permukaan dari drum,
sebagian dibenamkan dalam cairan. Di bawah drum utama yang
berputar, terdapat drum yang lebih kecil permukaan padat.
(4) Di antara dua drum tersebut ada ruang tipis berbentuk radial membagi
ruang anular kedalam kompartemen-kompartemen, setiap kompartemen
tersambung dengan pipa internal ke suatu lubang dalam plat berputar
pada rotary valve.
(5) Vakum dan udara secara bergantian dimasukkan pada tiap-tiap
kompartemen dalam drum berputar.
(6) Penyaring bergaris-garis menutupi permukaan yang tampak pada tiap-
tiap ruang membentuk suatu pergantian panel.
(7) Filtrat dan cairan pencuci dialirkan bersama melalui suatu pipa tercelup;
padatan dibuang dengan mengalirkan udara melalui kain dari tapal diam
di dalam drum, menyentuh kain penyaring.
(8) Perubahan arah secara tajam pada roller mengakibatkan padatan jatuh
terbuang. Kain dicuci dari roller pada bagian bawah drum.
(9) Cairan pencuci dipercikkan secara langsung pada permukaan ampas.
jumlah drum yang terendam merupakan suatu variabel.
(10) Penyaring umpan diposisikan dari dasar beroperasi sekitar 30% dari
daerah penyaringan yang terendam di dalam lumpur.
(11) Tebal ampas yang terbentuk pada penyaring vakum berputar diindustri
adalah 3 s.d.40 mm (1/8 s.d. 1.5 in.).
(12) Ukuran drum standard bervariasi dari diameter 0.3 m (1 ft) dengan
diameter permukaan 0.3 m, s.d. diameter 3 m (10 ft) dengan diameter
permukaan 4.3 m (14 ft).

Gambar Filter Drum Berputar (Rotary Drum Filter)


D. Aktivitas Pembelajaran
Proses Filtrasi/Pemerasan
Melakukan pengoperasian peralatan sentrifugal filtrasi pada pemerasan bawang
lanang.
Tujuan : Peserta diklat dapat mengoperasikan peralatan sentrifugal filtrasi pada
pemerasan bawang lanang.

Deskripsi Singkat

Bahan dari alat spinner adalah stainless, sehingga aman digunakan untuk
memeras/meniriskan makanan dan tidak berkarat. Pemanfaatan dari mesin
spinner adalah untuk pemerasan campuran bawang lanang dan air sampai
terpisah antara cairan dan padatannya.
Campuran hasil pemblenderan bawang lanang dan air dimasukkan ke dalam
keranjang spinner. Mesin akan diputar oleh poros yang dihubungkan dengan
motor listrik dengan menggunakan V-belt. Akibat dari gaya sentrifugal yang terjadi
saat keranjang berputar, maka bawang lanang akan bergerak menuju ke sisi-sisi
keranjang. Air akan bergerak keluar melewati keranjang dan jatuh di tabung
spinner yang selanjutnya mengalir keluar dari tabung karena kemiringan alas
tabung spinner. Dengan demikian, ampas bawang lanang akan tertinggal di dalam
keranjang.

Gambar Alat Spinner (Pemerasan)


A. Alat dan Bahan
Alat:
1. Baskom/wadah
2. Spinner (alat pemerasan)
3. Pengaduk kayu
4. Sumber Arus 220 Volt

Bahan:
1. Campuran Bawang lanang hasil pemblederan dan air

B. Prosedur Proses Pemerasan (spinning)


1. Pastikan peralatan spinner bersih dan kering.
2. Cek kondisi mesin spinner secara keseluruhan terutama keadaan motor
penggeraknya.
3. Masukkan campuran hasil pemblenderan (bawang lanang dan air) yang
akan diproses ke dalam keranjang mesin spinner.
4. Pastikan setiap akan memutarkan mesin spinner, posisi keranjang tepat
pada tempatnya (nok-nya).
5. Masukkan stekker pada stop kontak AC 22O Volt.
6. Tekan tombol ON untuk menyalakan mesin spinner.
7. Kondisikan mesin berputar sampai semua air pada hasil pemblenderan
tersebut tidak keluar
8. Tekan tombol OFF untuk mematikan mesin spinner.
9. Lihat kondisi bawang lanang, jika masih terdapat air yang menempel
berlebih ulangi proses  spinningnya sekali lagi.

C. Tugas
1. Tuliskan cara kerja alat spinner pada pemerasan campuran bawang lanang
dengan air.
2. Jika tidak tersedia alat spinner kegiatan pemerasan dapat diganti dengan
cara bagaimana? Jelaskan!

Pengamatan
Padatan
No. Perlakuan Jumlah air sisa (mL)
Serbuk (kg)
1 Pemerasan Campuran

E. Rangkuman
Filtrasi adalah salah satu proses pemisahan yang dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis tergantung pada bahan yang akan dipisahkan serta tingkat
pemisahan yang diinginkan. Filtrasi diartikan pula sebagai pemisahan campuran
antara padatan dan cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui
medium penyaring. Proses filtrasi banyak dilakukan di industri, misalnya pada
produksi air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, dan lain-
lain. Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga
dorong karena adanya beda tekanan, karena gravitasi atau tenaga putar.

F. Latihan / Tugas

Soal Uraian:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses filtrasi
2. Sebutkan macam-macam peralatan filtrasi
3. Jelaskan cara kerja dari macam-macam peralatan filtrasi
4. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan filtrasi
5. Sebutkan persyaratan dari medium filter
6. Tuliskan delapan langkah cara pemakaian alat spinner
7. Tuliskan tujuh cara perawatan alat spinner
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Kegiatan umpan balik yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
 Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
 Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
 Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
 Materi apa yang ingin saya tambahkan?
 Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
 Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
 Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
 Apa yang akan saya lakukan?

KUNCI JAWABAN

Soal Uraian
1. Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu
fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana
zat padat itu tertahan.

2. Macam-macam peralatan filtrasi:


a. Penyaring gaya berat (gravity filters)
b. Penyaring tekanan (Pressure filters)
c. Penyaring vakum (Vacuum filters)
d. Penyaring sentrifugal (Centrifugal filters).

3. Cara kerja macam-macam filtrasi:


a. Penyaring gaya berat (gravity filters) adalah
sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan
ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir.
b. Penyaring tekanan (Pressure filters) yaitu suatu
mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan.
Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat
mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu; cairan melalui
kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan kue basah
dibelakangnya.
c. Penyaring vakum (Vacuum filters) adalah teknik
untuk memisahkan produk yang solid dari campuran reaksi pelarut atau cair.
Campuran padat dan cair dituangkan melalui kertas filter melalui corong
Buchner. Padatan terperangkapoleh filter dan cairan tersebut ditarik melalui
corong ke dalam labu penampung, dengan ruang hampa.
d. Penyaring sentrifugal (Centrifugal filters). Padatan
yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan
berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki
dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring
seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal
memaksa cairan melewati medium penyaring, meninggalkan padatannya.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan filtrasi:


a. Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak
berfungsinya filter secara efisien.)
b. Konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air
yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media
atau akan jadi clogging.
c. Temperature, adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi, akan
menyebabkan massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu
juga akan memepengaruhi daya Tarik menarik dianatara partikel halus,
sehingga terjadi perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan disaring.
d. Kedalaman media, ukuran dan material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam
perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya
saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama.
e. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit
atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi di atas
media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam pori. Dengan
muka pori yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi.

5. Persyaratan medium filter


Suatu medium filter (septum) pada setiap filter harus memenuhi syarat-syarat, yaitu
sebagai berikut:
a. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
b. Tidak mudah tersumbat.
c. Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
d. Harus memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas secara total
dan bersih.
e. Tidak boleh terlalu mahal.

6. Cara Pemakaian Mesin Spinner 


1. Cek kondisi mesin spinner secara keseluruhan terutama keadaan motor
penggeraknya
2. Masukkan stekker pada stop kontak AC 22O Volt
3. M asukkan makanan yang akan diproses ke dalam keranjang mesin spinner
4.  Ratakan posisi makanan di dalam keranjang
5. Tekan tombol ON untuk menyalakan mesin spinner
6. Kondisikan mesin berputar sampai minyak pada makanan tersebut tidak keluar
7. Tekan tombol OFF untuk mematikan mesin spinner
8. Lihat kondisi makanan, jika masih terdapat minyak yang menempel berlebih
ulangi proses  spinningnya sekali lagi.

7. Cara Perawatan Mesin Spinner 


1. Pastikan dinamo motor selalu bersih dan jangan terkena air
2. Jaga kebersihan dari keranjang mesin dan pastikan lubang minyak atau air dapat
keluar dengan baik
3. Pastikan kekencangan belt pada posisi standar (jangan terlalu kencang), sebab
apabila posisi dinamo motor bergesar akan dapat merubah kekencangan moto.
4. Pastikan setiap akan memutarkan mesin spinner, posisi keranjang tepat pada
tempatnya (nok nya)
5. Pastikan listik yang masuk yaitu 220 Volt, jaga kabel listrik, saklar dalam kondisi
baik sehingga dapat difungsikan dengan baik.
6. Pastikan saat mesin berputar tidak ada yang tersangkut dengan Belt.
7. Pengisian bahan makanan jangan terlalu penuh , dikawatirkan makanan bisa
keluar dari mesin.

Anda mungkin juga menyukai