BAB II - 15 September 2018
BAB II - 15 September 2018
TINJAUAN UMUM
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
II.4.5.1.Sistem Pengadaan
Sistem pengadaan ini disebut pula dengan akuisisi, yakni suatu tugas,
pekerjaan, bagian, atau seksi di perpustakaan yang memiliki kewenangan dan
bertugas untuk mengadakan bahan informasi yang berupa bahan cetak maupun
non cetak. Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara:
Pembelian
Dalam sistem pembelian perlu dipertimbangkan faktor-faktor anggaran,
jenis perpustakaan, kebutuhan pemakai, kerjasama dengan penerbit,
pengetahuan tentang impor, pengetahuan tentang pemesanan buku, dan
lainnya.
Sumbangan
Memperoleh bahan informasi dari beberapa pihak, misalnya dari para
lulusan lembaga pendidikan yang bersangkutan, penerbit, yayasan,
departemen, perkumpulan, dan dari perorangan.
Tukar-menukar Publikasi
Tukar menukar dapat dilakukan dengan cara memberikan buku atau
23
II.4.5.2.Sistem Pencatatan
Pada prinsipnya semua bahan informasi yang diterima Rumah Baca/
Graha Literasi harus dicatat. Untuk itu perlu direncanakan bentuk catatan,
pencatatan terhadap bahan informasi ini dapat berupa buku, kartu, atau software
tertentu. Sistem pencatatan dapat menggunakan sistem penomoran terus-menerus
(manual) atau sistem yang mengganti nomor setiap tahunnya (bantuan computer).
Sistem yang kini telah banyak digunakan adalah sistem barkode. Dalam sistem ini
seluruh koleksi yang dimiliki perpustakaan dan identitas anggota perpustakaan
dimasukan ke dalam pangkalan data. Semua koleksi dan kartu anggota itu diberi
label barcode.
II.4.5.3.Sistem Pengkatalogan
Pengkatalogan adalah salah satu tugas, pekerjaan, unit atau bagian
diperpustakaan yang bertugas dan bertanggung jawab atas proses pembuatan
daftar koleksi. Perlunya tiap koleksi dibuatkan katalog adalah untuk mencatat
koleksi yang dimiliki, mempercepat temu kembali, dan mengembangkan standar
bibliografi internasional. Jenis-jenis katalog yang digunakan pada rumah baca:
Katalog Cetak (Printed Catalog)
Katalog Berkas (Sheaf Catalog)
Katalog Kartu (Card Katalog)
Katalog yang menggunakan software tertentu.
Katalog berbentuk software telah banyak digunakan pada perpustakaan,
baik perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus, perpustakaan umum,
perpustakaan sekolah, maupun perpustakaan instansi. Katalog jenis ini sering
disebut dengan katalog terpasang (Online Public Acces Catalog/ OPAC).
Sehingga sistem katalog dapat diterapkan pada rumah baca.
24
25
II.4.5.7.Pelayanan Referensi
Pelayanan ini memberikan informasi singkat tentang nama orang,
peristiwa, subjek, geografi, ukuran, kata, pustaka, lambang, dan lainya yang
terdapat dalam sumber rujukan. Mengingat koleksi ini banyak yang diperlukan
sewaktu-waktu, maka pada umumnya tidak boleh dipinjam pulang.
II.4.5.8.Baca di Tempat
Dalam hal pelayanan baca ditempat ini, diperlukan ruang yang nyaman,
memadai, dan mebeler yang sesuai.
26
II.4.5.10.Pelayanan Internet
Pelayanan ini merupakan bentuk penyajian informasi dengan
menggunakan media teknologi muktahir (komputer) dengan segala perangkat dan
pengembangannya, antara lain internet dengan menyajikan data, fakta, maupun
informasi yang tepat.
II.4.5.11.Pelayanan Khusus
Pelayanan ini ditujukan kepada kelompok masyarakat dengan faktor
tertentu tidak dapat datang. Faktor ini mungkin kesehatan, status hukum, lokasi,
maupun keadaan jasmani.
II.4.5.13.Bimbingan Pemakai
Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang juga telah
dimanfaatkan dalam bimbingan pemakai pun diperlukan. Bimbingan pemakai
diselengarakan dengan tujuan:
Memanfaatkan jasa informasi yang tersedia.
Mengoptimalkan sarana dan fasilitas.
Mencapai terwujudnya masyarakat infomasi.
Ikut berperan dalam proses pendidikan.
Jasa terjemahan
27
Pelayanan Terbuka 2
Luas Area 15m per
Populasi yang Dilayani
Volume per 1000 Total Kapasitas 1000 volume
populasi
10000-20000 2-3
20000-40000 3-4
40000-70000 2-2,5
28
29
II.4.8. Buku
Secara umum buku dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Buku sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan
sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu
yang lengkap.
Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan
saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau
pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.
Buku buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran,
dan berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
31
32
33
34
35
36
37
38
Pada gambar 2.1 terlihat bahwa timbulnya selera membaca adalah karena
faktor koleksi yang beragam dan bervariasi. Banyaknya jenis dan beragam koleksi
yang ada akan menimbulkan hasrat atau minat untuk membaca, selanjutnya minat
baca akan menghasilkan kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca tidak bisa
berkembang tanpa koleksi yang menimbulkan selera serta minat dan kebiasaan
membaca. Sehingga antara koleksi dan kebiasaan membaca saling mempengaruhi.
Koleksi dapat berkembang karena minat dan kebiasaan membaca yang ditandai
dengan banyaknya permintaan bahan pustaka dari pencari informasi, sebaliknya
kebiasaan membaca tercipta karena ketersediaan koleksi bacaan yang bermutu,
terutama yang dapat menimbulkan selera untuk membaca.
II.6. Nusantara
II.6.1. Pengertian Nusantara
“Nusa” yang artinya pulau, dan “antara” yang artinya seberang. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Nusantara merupakan sebutan bagi
seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Menurut Prof.Dr. Wan Usman (2015),
Nusantara merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah
kepulauan yang membentang dari Nangroe Aceh Darussalam hingga Papua dan
sebagian besar pulau yang termasuk wilayah Indonesia. Salah satu pulau yang
diangkat dalam judul tugas akhir ini adalah pulau Sumatera, yaitu kota Medan.
39
40
41
42
Riau Asal Mula Pulau Sangkar Kalteng Asal Mula danau Melawen,
Ayam, Hang Tuah Ksatria Palui, Dohong dan Tingang,
Melayu, Puteri Pinang Asal-usul Ikan Patin, Nyi
Masak, Legenda Puteri Balau kehilangan Anak,
Mambang Linau, Sangi Sang Pemburu, Uder
Penghulu Tiga Lorong, Mancing, Ambun dan
Batu Batungkup, Rimbun
Pangeran Suta dan Raja
Bayang, Suak Air
Mengubuk, Si Lancang
43
44
45
Jateng Jaka Tarub, Timun Emas, Malut Batu Belah, Asal Mula
Jaka Kendhil, Legenda telaga Biru
gunung Wurung, Arya
Penangsang, Ki Ageng
Pandanaran, Legenda
Kawah Sikidang, Dewi
Sri, Legenda Rawa
pening, Rara Mendhut
DIY Kali Gajah Wong, Roro Papua Topeng dan Pesta Roh,
Jonggrang, Syekh Legenda Batu Keramat,
Balebelu, Kisah gua Asal Mula Nama Irian, Asal
Kiskendha, Asal Mula Mula Kerang di Nimboran,
Gunung Merapi, Baron Peu Mana Meinegaka
Sekender, Ki Ageng Sawai, Biwar Penakhluk
Mangir Wanabaya Naga, Meraksmana, Danau
Walait yang Keramat,
Buaya Ajaib Sungai Tami
46
II.7. Medan
II.7.1. Pengenalan Kota Medan
Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini
merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta
kota terbesar di luar Pulau Jawa. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah
Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara
Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia.
Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan
kereta api. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan
bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan Selat Malaka menjadikan Medan
kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia.
47
48
(Sumber : Rimba-baca-
perpustakaan-anak, 2018)
49
Ruang membaca di Rimba Baca terbagi menjadi dua lantai, lantai pertama
untuk buku anak-anak yang terbagi dalam 3 kelompok usia : 0-3 tahun, 4-8 tahun
dan 9-12 tahun. Lantai pertama penuh dengan koleksi buku anak-anak untuk
berbagai umur dan berbagai topik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia. Selain
tempat membaca, Rimba Baca juga dilengkapi tempat mewarnai yang telah
disediakan kertas, dan krayon warna-warni. Terdapat juga dua kamar mandi diatas
dan dibawah yang cukup bersih. Tempat yang tepat untuk spend quality
time dengan anak-anak atau mengajak sesama ibu-ibu untuk 'playdate'.
Pada lantai pertama Rimba Baca, anak-anak dan orang tua bisa langsung
duduk di lantai kayu yang hangat maupun di berbagai jenis kursi yang telah
disediakan (ada sofa, ada kursi kayu, bantal-bantal boneka). Rimba Baca juga
menyediakan beberapa mainan edukatif, boneka-boneka lucu, topi-topi unik
seperti Topi Bajak Laut dan semuanya bebas dimainkan oleh pengunjung anak-
anak. Kekurangan dari Rimba Baca hanya saat sedang ramai, parkirannya tidak
muat terlalu banyak mobil dan ac-nya jadi agak panas didalam. Untungnya Rimba
50
Sedangkan lantai dua merupakan rak berisi komik dan buku dewasa, mulai
dari encyclopedia, parenting books, recipes, biography, chic flicks dan masih
banyak lagi. Rimba Baca memberikan tempat yang sangat nyaman dan homey,
karena dilengkapi dengan meja, sofa dan bantal-bantal yang banyak. Selain itu
terdapat fasilitas pendukungnya seperti free wifi dengan koneksi yang
lancar. Rimba Baca memberikan kesan kepada anak-anak untuk membaca lebih
lama sehingga semakin meningkatkan minat baca. Rimba Baca juga menyediakan
tempat untuk menikmati makanan ringan untuk memberikan kesan lebih santai
dan makanan ringannya diperuntukkan untuk dibeli tidak secara gratis.
Gambar 2.4. Ruang Baca Dewasa
51
MANAJER
52
Ruangan baca pada Taman Baca Kesiman tidak terlalu luas dan terdiri dari
2 lantai. Yang dimana pada lantai dasar merupakan ruangan koleksi yang
langsung bisa digunakan ruang baca, dan lantai 2 merupakan ruangan baca saja.
Taman Baca Kesiman lebih memanfaatkan ruang luar untuk digunakan sebagai
tempat untuk membaca.
Gambar 2.8. Ruang Baca Indoor dan Outdoor Taman Baca Kesiman
Penggunaan
teras jenis
kasar pada
bagian
terasnya.
Untuk sementara buku yang ada di Taman Baca Kesiman hanya dapat
dibaca di tempat, belum bisa untuk dibawa pulang. Biasanya pengunjung yang
datang dari berbagai kalangan dengan jumlah sekitar 10-15 orang pengunjung
perharinya. Jam operasional yaitu hari Selasa-Minggu dari jam 14.00 – 22.00
Wita. Tenaga Kerja yang ada di Taman Baca Kesiman berasal dari Komunitas
Taman 65 yaitu sebuah Komunitas yang bergerak di bidang sosial.
2. Sistem Pendaftaran
Sistem pendaftaran dengan mengisi formulir tanpa dikenakan biaya
pembayaran apa pun, kecuali membayar makanan dan minuman
yang ada di kantin jika ingin menikmati.
3. Sistem Peminjaman dan Pengembalian Buku
Sistem peminjaman buku di Taman Baca Kesiman tidak
memperbolehkan untuk meminjam buku-buku yang ada, melainkan
dengan sistem membaca di tempat baik indoor maupun outdoor.
55
DIREKTUR
MANAJER
56
57
Pada lantai satu perpustakaan ini terdapat ruang membaca dewasa, ruang
bac anak, story telling, ruang internet, ruang staff bagian layanan, dan ruang
mekanikal elektrikal, audiovisual, bagian administrasi dan pendaftaran. Ruang
baca dewasa ini adalah salah satu ruang yang memiliki penataan ruang yang
lumayan baik, baik dari segi penataan rak dan penataan meja. Kegiatan
memebaca pada tingkatan dewasa terbagi dua ruang yaitu ruang baca dewasa A
dan ruang dewasa B.
Gambar 2.13. R. Deposit Referensi, R. Baca Remaja, R. Bagian Pengolahan
58
SEKRETARIS
SUB BIDANG
SUB BID.OTOMATIS SUB
SUB BID.ARSIP DEPOSIT
& MULTIMEDIA BID.KELEMBAGAAN
IN
SUB 60
BID.PEMBUKUA
N Institut Sains dan Teknologi T.D. Pardede
Diagram 2.3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sumatera Utara
61