Anda di halaman 1dari 11

Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMBAK AIR RIFLE 10 METER


DENGAN BERLATIH KESEIMBANGAN PADA SISWA LATIHAN
LANJUTAN MENEMBAK (LLM)

Sigid Kamseno
Bambang Sujiono dan Tirto Apriyanto
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menembak Air Rifle10 meter
siswa menembak Latihan Lanjutan Menembak (LLM) sekolah menembak PERBAKIN Jakarta
melalui berlatih keseimbangan. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan dengan 2
siklus yang dilakukan. Siklus pertama dilakukan sebanyak 5 pertemuan dan siklus kedua
dilakukan sebanyak 4 pertemuan.
Metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan adalah berlatih
keseimbangan. Penelitian ini dinyatakan berhasil pada siklus II dengan hasil yang diperoleh
pada penelitian tindakan ini adalah pada siklus I sebanyak 6 siswa dari total 10 jumlah siswa
Latihan Lanjutan Menembak (LLM) sudah mencapai target. Sedangkan pada siklus II sebanyak
10 siswa dari total 10 siswa LLM sudah mencapai target. Dari hasil siklus II tersebut 10 siswa
LLM menyatakan sudah berhasil.

Kata Kunci: Kemampuan Menembak, Air Rifle 10 meter, Latihan Keseimbangan.

PENDAHULUAN juga menyenangkan. Peningkatan kekuatan,


Olahraga menembak adalah peningkatan stamina, peningkatan
olahraga yang menyenangkan, karena tidak koordinasi tangan-mata dan keterampilan
ada alasan atau rasionalisasi mewah disini, motorik dan beberapa dari disiplin fisik
olahraga menembak merupakan olahraga yang diperoleh dalam olahraga ini.
yang murni apa adanya, dapat dilakukan di Dalam latihan menembak ada
ruangan terbuka maupun tertutup, senapan beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai
angin, menembak dengan membidik oleh para siswa sekolah menembak,
kaleng, menembak target, menembak diantaranya adalah teknik posisi dan teknik
dengan gaya koboi. Semua sangat membidik. Teknik posisi terdiri dari posisi
menyenangkan dan dapat dilakukan oleh kaki, posisi badan, posisi lengan
berbagai kalangan, anak-anak usia sekolah kanan,posisi lengan kiri, posisi kepala,
dasar, remaja, dan orang tua. Selain itu juga posisi tangan kanan. Sedangkan teknik
olahraga merupakan olahraga yang aman, membidik terdiri dari pengambilan posisi
meskipun alat-alat olahraga ini dapat yang benar, penarikan trigger, koordinasi
membahayakan akan tetapi jika antara menembak dan daerah bidikan,
dibandingkan dengan kegiatan olahraga follow through, pernafasan dan latihan
lainnya (sepakbola, berenang, basket, dan menembak. Teknik ini harus dilakukan
lain-lain) karena dalam olahraga ini jarang dengan bertahap dan tepat karena apabila
terdapat kasus kecelakaan seperti olahraga tidak tepat maka akan berkelanjutan pada
lainnya pada saat melakukan latihan atau latihan dan hasil terbentuknya dasar
kejuaraan menembak, seperti kesleo, menembak. Posisi berdiri merupakan
tenggelam, kram, atau kecelakaan lainya. tantangan bagi banyak penembak.
Olahraga menembak dapat membangun Genggaman yang baik dan keseimbangan
disiplin fisik yang tidak hanya sehat tetapi membantu memperkecil goyangan dari

75
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

gerakan tubuh, sayangnya masih ada jangka waktu lama tidak mengalami
beberapa siswa Latihan Lanjutan kelelahan yang berlebihan.
Menembak (LLM) penembak senapan yang c. Daya Otot (Muscular Power)
membatasi keseimbangan mereka untuk Daya otot adalah kemampuan seseorang
berlatih menembak. Selanjutnya Latihan untuk mempergunakan kekuatan
Lanjutan Menembak (LLM) akan disingkat maksimum yang dikerjakan dalam waktu
dengan LLM. yang sesingkat-singkatnya. Daya otot
Peneliti melaksanakan pra observasi hasil dipengaruhi oleh kekuatan otot, kecepatan
dari ketepatan sasaran kepada siswa LLM kontraksi otot sehingga semua faktor yang
sekolah menembak PERBAKIN, berupa mempengaruhi kedua hal-hal tersebut akan
observasi langsung, tentang kemampuan mempengaruhi daya otot. Jadi daya otot
dasar menembak yang sudah mereka adalah kualitas yang memungkinkan otot
pelajari. Peneliti mendapatkan hasil rata- atau sekelompok otot untuk melakukan
rata siswa LLM yang berusia 12-20 tahun kerja fisik secara tiba-tiba.
sebesar 20% dari pra observasi tersebut, d. Kecepatan (Speed)
para siswa tersebut masih kurang dalam Kecepatan adalah kemampuan seseorang
hasil skor yang mereka peroleh pada saat untuk mengerjakan gerakan
latihan karena kebanyakan dari mereka berkesinambungan dalam bentuk yang
melakukan posisi yang salah dalam sama dalam waktu yang sesingkat-
menembak, keseimbangan badan mereka singkatnya. Oleh karena itu seseorang yang
menentukan hasil skor tembakan. mempunyai kecepatan tinggi dapat
Pelatihan keseimbangan akan melakukan suatu gerakan yang singkat atau
diberikan untuk meningkatkan kemampuan dalam waktu yang pendek setelah
para siswa LLM, karena pelatihan menerima rangsang. Kecepatan disini dapat
keseimbangan memberi kenyamanan bukan didefinisikan sebagai laju gerak berlaku
ketegangan. Konsentrasi adalah yang paling untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian
utama, sebab secara penuh konsentrasi tubuh. Faktor yang mempengaruhi
dapat merasakan perubahan yang sulit kecepatan, antara lain adalah : kelentukan,
dipisahkan dari kontraksi otot dan reaksi tipe tubuh, usia, jenis kelamin.
terhadap fungsi tubuh mereka. Keduanya e. Daya Lentur (Fleksibility)
saling mempengaruhi sistem otot kita dan Daya lentur adalah efektivitas seseorang
untuk menetralkan dan menghasilkan dalam menyesuaikan diri untuk segala
keseimbangan. aktivitas dengan pengukuran tubuh yang
1. Komponen Fisik dalam Olahraga luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai
a. Kekuatan (Strength) dengan tingkat fleksibilitas persendian pada
Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seluruh permukaan tubuh. Kelentukan
seseorang tentang kemampuan dalam menyatakan kemungkinan gerak maksimal
mempergunakan otot-otot untuk menerima yang dapat dilakukan oleh suatu
beban sewaktu bekerja Kekuatan adalah persendian. Jadi meliputi hubungan antara
kemampuan untuk membangkitkan tubuh persendian umumnya tiap persendian
ketegangan otot terhadap suatu keadaan. mempunyai kemungkinan gerak tertentu
Kekuatan memegang peranan yang penting, sebagai akibat struktur anatominya.
karena kekuatan adalah daya penggerak f. Kelincahan (Agility)
setiap aktivitas dan merupakan persyaratan Kelincahan adalah kemampuan seseorang
untuk meningkatkan prestasi. mengubah posisi di area tertentu, seseorang
b. Daya Tahan (Endurance) yang mampu mengubah satu posisi yang
Daya tahan adalah kemampuan seseorang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan
dalam menggunakan ototnya untuk koordinasi yang baik, berarti kelincahannya
berkontraksi secara terus menerus dalam cukup baik.
waktu yang relatif lama dengan beban g. Keseimbangan (Balance)
tertentu Daya tahan adalah kemampun Keseimbangan adalah kemampuan
untuk bekerja atau berlatih dalam waktu seseorang dalam mengendalikan organ-
yang lama, dan setelah berlatih dalam organ syaraf otot. Keseimbangan adalah

76
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

kemampuan mempertahankan sikap tubuh belajar-belajar. Berdasarkan beberapa ahli


yang pada saat melakukan gerakan dapat disimpulkan bahwa kemampuan
tergantung pada kemampuan integrasi merupakan suatu kesanggupan atau
antara kerja indera penglihatan, kanalis kapasitas yang dimiliki seseorang dalam
semisis kuralis pada telinga dan reseptor melakukan tindakan yang dihasilkan dari
pada otot. pembawaan sejak lahir namun dengan
h. Koordinasi (Coordination) demikian kemampuan akan berkembang
Koordinasi adalah kemampuan seseorang apabila diberikan belajar sehingga mampu
mengintegrasikan bermacam-macam gerak melakukan sesuatu dengan baik.
yang berada berada ke dalam pola garakan Kemampuan ini mencakup ranah kognitif,
tunggal secara efektif Koordinasi afektif dan psikomotor.
menyatakan hubungan harmonis berbagai 1. Pengertian Menembak
faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Secara harfiah kata menembak berarti dua
i. Ketepatan (Accuracy) hal: Melepaskan peluru dari senjata api
Ketepatan adalah kemampuan seseorang dan mengarahkan sesuatu kepada sesuatu.
untuk mengendalikan gerakan-gerakan Dari kedua kata itu maka akan muncul 3 hal
bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini penting dari konsep menembak:
dapat merupakan suatu jarak atau mungkin a. Kebendaan, yaitu alat untuk menembak.
suatu obyek langsung yang harus dikenai b. Manusia yang merupakan subjek dari
dengan salah satu bidang tubuh pemakaian alat.
j. Reaksi (Reaction) c. Sasaran sebagai aktifitas objek dari
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk menembak melalui senapan ataupun
segera bertindak secepatnya dalam pistol.
menghadapi rangsangan yang ditimbulkan Dari ketiga pengertian konsep itulah maka
lewat indera, syaraf atau rasa lainnya. dapat dilihat bahwa menembak merupakan
Status kondisi fisik seseorang dapat kerja ide dan indera yang terhimpun dalam
diketahui dengan cara penilaian bentuk tes suatu waktu, suatu tempat, dan suatu reaksi
kemampuan). Reaksi dapat dibedakan yang semua terakumulasi dalam kerja
menjadi tiga macam tingkatan yaitu reaksi menembak.
terhadap rangsangan pandang, reaksi Menembak menurut peneliti adalah
terhadap pendengaran dan reaksi terhadap melepaskan peluru dari senjata dan
rasa. diarahkan kepada satu objek atau sasaran.
2. Pengertian Kemampuan Dan diindonesia menembak termasuk salah
Vembrito dalam Syafrudin mengatakan satu cabang olahraga yang menawarkan
kemampuan adalah ketrampilan yang banyak medali.
dimiliki oleh seseorang sebagai hasil Menembak adalah olahraga yang
pengalaman, pendidikan dan pebelajar. mempunyai jenis beragam, baik yang
Kartono juga mendukung pernyataan bersifat rekreatif atau hobi yaitu yang tidak
Vembrito bahwa Kemampuan adalah segala dipertandingkan, dan hanya untuk
daya, kesanggupan, kekuatan dan kesenangan semata misalkan. Selain itu ada
kecakapan/ketrampilan teknis maupun jenis dari olahraga menembak yang
sosial. Kemampuan adalah sebuah penilaian dipertandingkan diajang nasional maupun
terkini atas apa yang dapat dilakukan internasional. Menembak merupakan
seseorang. Kemampuan adalah kecerdasan olahraga yang tidak bisa dibilang mudah,
yang biasa diukur dengan tes-tes inteligensi karena olahraga ini dominan konsentrasi,
(IQ). apabila konsentrasi kita kacau maka akan
Munandar mendefinisikan kemampuan berpengaruh kepada hasil tembakan kita,
merupakan daya untuk melakukan suatu selain itu diolahraga ini dibutuhkan daya
tindakan sebagai hasil dari pembawaan atau tahan untuk berdiri sekitar satu setengah
belajar. Hampir sama seperti yang jam untuk berdiri di belakang garis tembak.
dikatakan oleh Semiawan, kemampuan Hal-hal khusus yang perlu diperhatikan
adalah suatu daya untuk melakukan dalam suatu pertandingan menembak
tindakan sebagai hasil dari pembawaan

77
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

diantaranya adalah kategori (nomor b) Kaos menembak


pertandingan), usia, arena, perlengkapan. c) Celana belajar
a. Kategori (nomor pertandingan) d) Celana menembak
Nomor yang dipertandingkan dalam setiap e) Sepatu menembak
pertandingan tidak selalu sama, semua f) Sarung tangan
tergantung dari kesepakatan dan ketentuan g) Ikat kepala
yang sudah ditentukan sebelumnya, tetapi h) Kacamata menembak
nomor yang umum dipertandingkan adalah: i) Handuk kecil
Nomor yang dipertandingkan di tingkat j) Peluru dan kertas sasaran
Internasional: k) Nomor punggung dan kartu pemeriksaan
1. 50 meter Free Rifle Prone 60 shots ( senjata
Men) l) Dan yang terpenting adalah senjata
2. 50 meter Free Rifle 3 position 3x40
shots (Men) / 3x20 shots (Women)
3. 10 meter Air Rifle 60 shots (Men) / 40
shots (Women)
4. Trap 125 target (Men) / 75 target
(Women)
5. Double Trap 150 target (Men) / 120
target (Women)
6. 50 meter Free Pistol 60 shots (Men)
7. 10 meter Air Pistol 60 shots (Men) / 40 Gambar 1. Perlengkapan Atlet Senapan
shots (Women) Sumber: Glenn Clifton Apfel, Pengenalan
8. 10 meter Running Target 60 shots (Men) Dasar Cabang Olahraga Menembak
/ 40 shots (Women)
Nomor yang dipertandingkan di tingkat
Nasional
1. 50 meter Free Rifle 3 Position 3x40
shots (Men) / 3x20 shots (Women)
2. 50 meter Free Rifle Prone 60 shots
(Men)
3. 10 meter Air Rifle 60 shots (Men) / 40
shots (Women)
4. 50 meter Free Pistol 60 shots (Men) Gambar 2. Contoh Senapan Angin
5. 25 meter Rapid Fire Pistol 60 shots Sumber: Glenn Clifton Apfel, Pengenalan
(Men) Dasar Cabang Olahraga Menembak
6. 25 meter Standar Pistol 3x20 shots
(Men)
7. 10 Meter Air Pistol 60 shots (Men) / 40
shots (Women)
b. Usia
Dalam peraturan menembak internasional
diatur batasan usia minimal dari peserta,
untuk kategori super senior adalah 55 tahun
keatas, senior 21 - 55 tahun, junior 17 - 21
tahun, usia 13 - 16 tahun. Gambar 3. Kostum dan Tripod Atlet
c. Perlengkapan Senapan
Perlengkapan dari atlet menunjukkan ciri Sumber: Glenn Clifton Apfel, Pengenalan
khas dari cabang olahraga itu sendiri. Dan Dasar Cabang Olahraga Menembak
untuk cabang menembak mempunyai
perlengkapan yang berbeda-beda:
Perlengkapan untuk atlet senapan :
a) Jaket menembak

78
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

c) Berdirilah pada salah satu kaki, angkat


kaki yang lain dan letakkan ibu jari
pada lutut kaki yang masih menjejak
tanah.
2. Berlatih keseimbangan dengan
membungkuk dan kaki mengarah
kebelakang. ( Airplane Balance)
Tujuannya : Untuk menguatkan otot-
otot tungkai dan menjaga
keseimbangan.
Langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut.
a) Mula-mula sikap badan berdiri tegak
Gambar 4. Posisi Menembak Atlet Senapan dengan kedua kaki dirapatkan dan
Sumber: Glenn Clifton Apfel, Pengenalan kedua tangan direntangkan kesamping.
Dasar Cabang Olahraga Menembak b) Bungkukkan badan ke depan, dengan
salah satu kaki di angkat lurus ke
d. Durasi belakang hingga badan dan kaki
Durasi atau lamanya pertandingan merupakan satu garis horisontal.
diolahraga menembak juga beraneka ragam Adapun kepala menghadap ke bawah.
sesuai dengan nomor masing-masing. c) Setelah seimbang, usahakan tumit
Tetapi rata-rata lama pertandingan adalah 1 diangkat tinggi ke atas. Pertahan sikap
jam lebih 30 menit. seperti ini selama 15-30 detik.
e. Arena pertandingan d) Kembali ke sikap semula
Sebuah lapangan dengan panjang sesuai e) Lakukan secara bergantian dengan
dengan nomor-nomor yang dipertandingkan kaki kiri.
dan lapangan pertandingan harus dibuat 3. Berlatih keseimbangan dari sikap
seaman dan senyaman mungkin duduk (Sitting Balance)
Tujuan : Untuk menguatkan otot-otot
2. Hakikat Berlatih Keseimbangan tungkai dan menjaga keseimbangan.
a. Pengertian Berlatih Langkah-langkah yang dilakukan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
pengertian berlatih adalah Belajar dan a) Mula-mula sikap badan duduk dengan
membiasakan diri agar mampu (dapat) kaki rapat diselonjorkan kedepan.
melakukan sesuatu selain itu juga dapat Kemudian kedua kaki diangkat keatas
diartikan berlatih adalah berbuat agar dalam keadaan lurus dengan kedua
menjadi biasa. Sehingga dalam konteks tangan memegangi paha bagian
penelitian ini berlatih yang dimaksudkan belakang.
adalah melakukan kegiatan latihan secara b) Selanjutnya kedua tangan lurus
berulang agar terbiasa dan mampu memegangi pergelangan kaki sambil
melakukan dengan baik. mengangkat kaki lurus ke atas.
b. Bentuk Berlatih Keseimbangan c) Pertahankan sikap seperti ini selama
1. Berdiri satu kaki dengan mata 15 sampai 30 detik.
tertutup/Strock stand 4. Berlatih Keseimbangan Menggunakan
Tujuannya: Untuk mengetahui Papan Keseimbangan ( Balance Board
kemampuan siswa atau atlet dalam Exercises)
mempertahankan keseimbangan pada Tujuan : Untuk melatih konsentrasi
posisi statis. pada saat keseimbangan kaki kanan
Langkah-langkah yang harus dan kiri.
dilaksanakan: Langkah-langkah yang dilakukan
a) Berdiri dengan nyaman pada kedua adalah sebagai berikut:
kaki a) Siapkan alat Board Balance dari bahan
b) Tangan diletakkan dipinggang apa saja

79
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

b) Selanjutnya siswa diminta berdiri di dimulai pada bulan November sampai


atas board balance untuk dengan Desember 2016, dilanjutkan dengan
menyeimbangkan antara kaki kanan penyusunan hasil penelitian, refleksi dan
dan kiri sehingga papan dapat tegak penyelesaian tahap akhir sampai dengan
seimbang. bulan Desember 2016. Siklus 1 dilakukan
c) Anak melakukan dengan bergantian dalam 5 kali pertemuan dan siklus 2
dan waktu yang sudah ditentukan. dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan.
5. Berlatih Keseimbangan di atas Papan
Titian C. Prosedur Penelitian Tindakan
Tujuan: Menyeimbangkan Kaki dan Tahap intervensi tindakan dalam
Tangan penelitian tindakan akan diuraikan seperti
Langkah-langkah yang dilakukan di bawah ini. Hasil observasi dan juga tes
sebagai berikut: awal menembak yang peneliti lakukan pada
a) Siapkan bahan-bahan yaitu papan siswa LLM di sekolah menembak
panjang 1 m dan batu bata untuk PERBAKIN tanggal 2-28 Agustus 2016
penyangganya menyatakan bahwa 8 dari 10 siswa LLM
b) Susun 3 batu bata di kanan dan 3 batu tersebut kemampuannya tidak meningkat
bata dikiri lalu di tumpuk papan di pada saat latihan. Mereka memiliki skor
atasnya. total dibawah 360 yang merupakan tolak
c) Siswa diminta berdiri di atas papan ukur minimal siswa LLM dari hasil latihan
dengan kaki kanan dan kiri bergantian dan juga tes awal. Dari penelitian
di depan serta tangan direntangkan. pratindakan di atas, peneliti menyusun
Lakukan beberapa menit. rencana penelitan siklus I yaitu sebaga
d) Apabila sesi 3 batu bata selesai ganti iberikut:
menjadi 4 batu bata.
1. Perencanaan
METODE PENELITIAN Rencana tindakan disusun oleh
A. Tujuan Penelitian peneliti dan dibahas bersama pelatih guna
Mengacu pada bagian pendahuluan memperoleh masukan, penyempurnaan, dan
dan fokus serta rumusan masalah penelitian kesepakatan. Rencana tindakan yang terkait
maka tujuan adalah sebagai berikut : dengan rutinitas siswa juga disampaikan
1. Meningkatkan kemampuan menembak kepada orang tua siswa, agar mereka
siswa LLM dengan berlatih memahami dan memberikan dukungan.Hal
keseimbangan. ini penting agar semua pemangku
kepentingan memahami tujuan penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian ini serta turut berperan aktif sesuai dengan
1. Tempat Penelitian posisi masing-masing.
Tempat penelitian “Upaya Peningkatan Menurut Kemmis dan MC Taggart,
Kemampuan Menembak Air Rifle 10 meter rencana tindakan sebaiknya dibuat cukup
Dengan Berlatih Keseimbangan Pada Siswa fleksible, sehingga memungkinkan
Latihan Lanjutan Menembak (LLM)” ini dilakukannya perubahan selama tindakan
dilaksanakan pada sekolah menembak berlangsung. Hal ini mengingat kondisi
PERBAKIN yang berada di lapangan lapangan tidak seluruhnya dapat diprediksi,
tembak gelora Bung Karno, jalan gelora sehingga adaptasi dalam pelaksanaan masih
senayan Jakarta Pusat. perlu dilakukan.
Pada tahap ini peneliti membuat
2. Waktu Penelitian rancangan kegiatan berlatih keseimbangan.
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Peneliti mengkaji dari kajian operasional
Agustus tahun 2016 sampai dengan bulan yang ada dan juga kondisi sekolah serta
Desember 2016. Mulai dengan penelitian siswa agar perencanaan lebih matang.
pratindakan yang dilakukan bulan Agustus, Setelah semua sudah dikumpulkan lalu
dilanjutkan dengan penyusunan proposal membuat langkah-langkah perencanaan
skripsi. Penelitian siklus I dan siklus II tindakan sebagi berikut:

80
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

a. Mempelajari tahapan berlatih b. Mengadakan pertemuan untuk


keseimbangan membahas hasil tindakan,
b. Mengembangkan berlatih c. Evaluasi.
keseimbangan
c. Menyiapkan sumber berlatih. D. TeknikPengumpulan Data
d. Mengembangkan format observasi. 1. Kisi-Kisi Instrumen
e. Mengembangkan format evaluasi. Penyusunan instrumen ini menggunakan
rating scale, pelatih memberikan penilaian
2. Tindakan sesuai dengan arti angka nilai atau jawaban
Pengertian tindakan disini adalah setuju-tidak setuju. Rating scale lebih
keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran
melaksanakan rencana kegiatan dalam sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi
penelitian ini. Pelaksanaan tindakan responden terhadap fenomena lainnya,
mencakup keseluruhan proses kegiatan seperti sklala untuk mengukur status sosial,
berlatih keseimbangan yang dimulai sejak ekonomi, kelembagaan, pengetahuan,
penyambutan kedatangan siswa hingga kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain.
diskusi akhir kegiatan setelah siswa-siswa Penyusunan instrumen menggunakan rating
pulang. scale ini yang terpenting adalah harus dapat
Kegiatan harus dalam kondisi wajar mengartikan setiap angka yang diberikan
dan nyata seperti kegiatan harian biasa, pada alternatif jawaban pada setiap item
sehingga hasil penelitian benar valid. instrumen.
Langkah-langkah tindakan sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan berdasarkan 2. Jenis Instrumen
perencanaan Teknik pengumpulan data merupakan
b. Melakukan pengamatan mengenai isi prosedur pengumpulan data yang
tindakan diinginkan terutama adalah sebagai berikut:
c. Mengumpulkan data pelengkap yang a. Pengamatan/Observasi
mendukung Pengamatan dilakukan untuk
mengetahui data tentang keadaan
3. Observasi perubahan perilaku, aktivitas, atau
Peneliti melakukan observasi kejadian-kejadian lain dari pemanfaatan
terhadap seluruh pelaksanaan tindakan. tindakan yang dilaksanakan. Observasi
Observasi dilakukan secara bebas dan dilakukan terhadap anak didik yang
terstruktur. Observasi ini dilakukan untuk menjadi objek dalam penelitian.
mengamati proses pelaksanaan tindakan
secara keseluruhan serta hal yang terkait. b. Foto
Hal-hal yang perlu diamati antara Foto dapat ditelaah dari segi subjektif.
lain: Proses berlatih keseimbangan yang Melalui foto dapat diperoleh data otentik.
dilakukan siswa. Diantaranya menggambarkan kegiatan-
Langkah-langkah observasi adalah sebagai kegiatan berlatih keseimbangan yang
berikut: sedang berlangsung, hasil unjuk kerja, dan
a. Melakukan observasi dengan kondisi-kondisi yang difokuska pada
menggunakan format observasi penampilan anak dalam proses berlatih.
b. Mengamati kegiatan berlatih c. Penilaian Skor
Siswa diharuskan menembak sebanyak
4. Refleksi 40 butir lalu peneliti akan menilai hasil
Refleksi dilakukan pada setiap tembakan siswa.
akhir siklus tindakan, persiklus kegiatan 3. Validasi Instrumen
yang dilakukan selama 7 hari dalam Pengujian validitas
2minggu. instrument digunakan exper judgment
Langkah-langkah reflexi yaitu: (pendapatahli). Dalam hal ini setelah
a. Mengamati perubahan yang terjad instrument dikonstruksikan tentang aspek-
isetelah dilakukan tindakan, aspek yang akan diukur dengan

81
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

berlandasakan teori tertentu, maka Walaupun pada siklus II ini ada yang
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. berbeda dengan tahap berlatih
Dalam hal ini, expert judgment dilakukan keseimbangan siklus I, yaitu penambahan
oleh dua orang ahli dalam bidang alat pada tahap berlatih keseimbangan
penelitian tersebut yaitu Drs. Cornelius Balance board exercise dan berlatih
Glenn Clifton Apfel (Kepala Yayasan keseimbangan dengan menggunakan
Sekolah Menembak) dan Dr. Iwan papan titian. Berikut ini akan dipaparkan
Hermawan. M.Pd (Dosen Biomekanik hasil skor menembak air riffle 10 meter
Fakultas Ilmu Olahraga) Validasi expert pada siklus II.
judgment adalah validasi yang
mengandalkan pendapat ahlinya sebelum Tabel 1. Data Skor Menembak air rifle 10
instrumen tersebut digunakan dalam meter pada Siklus II
penelitian bersifat sahih dan valid. No Nama Anak Skor
1 Aldi 368
E. Validasi Data 2 Alski 381
Keabsahan dalam penelitian tindakan 3 Benvenuta 369
ini dilakukan dengan berpedoman pada 4 Dhito 391
penetapan aktivitas berlatih keseimbangan 5 Ivana 389
pada siklus-siklus berikutnya, yang 6 Khoiriyah 374
diperoleh dari hasil refleksi dan hasil 7 Kosa 369
pengamatan sebelumnya. 8 Ridho 376
Beberapa teknik validasi data yang 9 Steven 388
digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 10 Syelfa 385
Salah satu caranya adalah dengan proses
triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai Siklus II
pembanding terhadap data itu. Metode 400
triangulasi merupakan salah satu metode 390
380
370
yang paling umum dipakai dalam uji 360
350
validitas penelitian kualitatif. Metode
Aldi

Kosa
Benvenuta
Ivana

Steven

triangulasi didasarkan pada filsafat Siklus II


fenomenologi. Fenomenologi mengatakan
bahwa kebenaran bukan terletak pada
peneliti, melainkan realitas objek itu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sendiri. Untuk memperoleh kebenaran,
secara epistimologi harus dilakukan Grafik 5. Grafik skor menembak air rifle 10
penggunaan multi perspektif. Triangulasi meter Siklus II
adalah proses untuk mendapatkan data
valid melalui penggunaan variasi Pada grafik di atas dapat menunjukkan
instrumen. bahwa skor menembak siswa sudah
meningkat, dilihat dari jumlah skor
HASIL DAN PEMBAHASAN dibandingkan dengan siklus I ada beberapa
a. Pengamatan Hasil Penelitian anak yang belum sesuai dengan skor
1) Hasil Penelitian Siklus II minimal sekarang sudah sesuai.
Hasil berlatih keseimbangan pada Siklus Dari skor di atas peneliti menghitung
II ini sudah berjalan dengan baik dan prosentase keberhasilan kelas pada siklus II
dengan hasil yang baik pula, siswa banyak yaitu:
yang sudah dapat melakukan dengan baik. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐿𝑢𝑙𝑢𝑠
𝑥 100%
Siswa melakukan 4 tahap berlatih 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
keseimbangan pada siklus II sesuai 10
dengan instrumen yang peneliti buat. = 𝑥 100% = 100%
10

82
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

Jadi pada Siklus II prosentase peningkatan dari skor yang sudah ada lebih dari skor
skor adalah 100% karena semua siswa minimal yaitu 360.
sudah mendapatkan skor diatas 360 4. Berlatih keseimbangan ini dapat
sehingga dalam siklus II ini dapat dikatakan dilaksanakan secara berkala dan juga dapat
bahwa penelitian ini sudah berhasil dikembangkan dengan berlatih
dikarenakan skor sudah lebih dari 80%. keseimbangan lainnya oleh pelatih,
sehingga skor menembak siswa tetap
2) Perbandingan Hasil Penelitian meningkat dan dapat menjaga
Siklus I dan Siklus II keseimbangan siswa LLM.
Terdapat peningkatan yang diperoleh oleh Tabel 2. Hasil siklus
siswa dalam berlatih keseimbangan pada
siklus II untuk meningkatkan hasil skor N Nama Pra Sik Sik K
menembak air rifle 10 meter yang dapat o Anak Tind lus lus et
dilihat dari tabel di bawah ini. akan I II
Skor Sko Sko
Tabel 4.5 Perbandingan hasil skor siklus I r r
dan Siklus II 1 Aldi 338 337 368 L
2 Alski 357 369 381 L
400 3 Benven 340 343 369 L
380 Pra uta
360 Tindakan 4 Dhito 355 368 391 L
340 Skor
320 5 Ivana 375 383 389 L
300 Siklus I Skor 6 Khoiriy 352 366 374 L
Benvenu…
Aldi

Kosa
Ivana

ah
Steven

7 Kosa 348 355 369 L


8 Ridho 349 354 376 L
9 Steven 375 378 388 L
1 Syelfa 358 371 385 L
Gambar 6. Grafik skor menembak air rifle 0
10 meter
Perbandingan Pra Tindakan, Siklus I dan Dari refleksi di atas peneliti dan pelatih
Siklus II bersepakat untuk menghentikan kegiatan
b. Refleksi berlatih keseimbangan ini pada siklus II
Refleksi pada siklus ke II ini dilaksanakan karena kegiatan ini sudah dikatakan
untuk melihat hasil dari kegiatan yang berhasil mencapai skor minimal yang telah
dilaksanakan pada siklus II. Peneliti dan ditentukan.
pelatih mengidentifikasi hasil, kekurangan Keseimbangan adalah kemampuan
dan kemajuan kegiatan yang dilaksanakan seseorang mengendalikan organ-organ
pada kegiatan siklus II. syaraf otot, seperti dalam hand stand atau
Berdasarkan hasil observasi selama siklus II dalam mencapai keseimbangan seseorang
berlangsung, maka dapat dianalisis sebagai sedang berjalan kemudian terganggu
berikut: misalnya tergelincir. Pada bidang olahraga
1. Kegiatan pada siklus II sudah banyak hal yang harus dilakukan atlet
dikatakan berhasil, karena kegiatan sudah dalam masalah keseimbangan ini, baik
dikolaborasikan dengan berlatih dalam menghilangkan ataupun
keseimbangan yang menggunakan alat dan mempertahankan keseimbangan.
tidak menggunakan alat. Secara harfiah kata menembak
2. Siswa lebih mudah berlatih berarti dua hal: Melepaskan peluru dari
keseimbangan karena sudah terbiasa dan senjata api dan mengarahkan sesuatu
sudah mengetahui teknik yang benar. kepada sesuatu. Dari kedua kata itu maka
3. Hasil skor menembak sudah akan muncul 3 hal penting dari konsep
meningkat untuk ke 10 siswa LLM, dilihat menembak yaitu Kebendaan, yaitu alat

83
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

untuk menembak, manusia yang merupakan


subjek dari pemakaian alat, dan sasaran DAFTAR PUSTAKA
sebagai aktifitas objek dari menembak
melalui senapan ataupun pistol. Agus, Mukholid. Pendidikan Jasmani
Posisi berdiri merupakan tantangan Olahraga dan Kesehatan, Jakarta:
bagi banyak penembak, genggaman yang Yudistira, 2007
baik dan keseimbangan membantu Agus, Sutoyo. Kiat Sukses Prof. Hembing,
memperkecil goyangan dari gerakan tubuh. Jakarta: Kemampuan Insan
Pebelajar keseimbangan baik di atas tali Indonesia, 2000
atau balok kecil di lantai juga dapat Basuki, Wibawa. Penelitian Tindakan
membantu para menembak untuk Kelas, Jakarta: Direktorat Tenaga
menghasilkan status konsentrasi Kerja, 2003.
keseimbangan. Pebelajar keseimbangan Conny R, Semiawan. Memupuk Bakat dan
memberi kenyamanan bukan ketegangan, Minat Kreativitas Siswa Sekolah
sehingga konsentrasi diperlukan dalam Menengah, Jakarta: Gramedia,
belajar keseimbangan karena apabila sudah 1983
konsentrasi dengan baik badan dapat Glenn, Apfel Clifton. Pengenalan Dasar
seimbang dengan baik. Begitupula dengan Cabang Olahraga Menembak,
menembak, menembak memerlukan Bandung: GCA, 2012.
konsentrasi penuh agar siswa dapat Harsono. Ilmu Coaching Umum, Jakarta:
menembak tepat dengan sasaran. Proyek perum Pendidikan
Pada proses berlatih keseimbangan Olahraga, 1976.
mengajarkan siswa untuk melakukan posisi M, Sajoto. Kekuatan kondisi Fisik, Dahara
berdiri dengan benar, sehingga pada saat Prize: Semarang, 1995.
menembak posisi berdiri siswa sudah benar Miles, B. Matthew A Huberman, Analisis
sehingga siswa dapat menembak dengan Data Kualitatif, Buku Sumber
tepat sasaran. Beberapa tahapan yang tentang Metode-Metode Baru
digunakan dalam berlatih keseimbangan (Penerjemah: Tjejep Rohensi
diantaranya adalah strock stand, airplane Rohidi, Pendamping Mularto).
balance, sitting balance, balance board Jakarta: Universitas Indonesia,
exercises, dan keseimbangan dengan papan 1992.
titian merupakan bentuk berlatih Mills, Geoffrey E, Action Research a Guide
keseimbangan yang digunakan oleh peneliti for the Teacher Research. New
untuk meningkatkan kemampuan Jersey: Merrill Prentice Hall, 2003.
menembak siswa LLM. Dalam penelitian Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian
yang peneliti lakukan, bentuk berlatih Kualitatif, Bandung: PT Remaja
keseimbangan di atas dapat meningkatkan Rosdakarya, 2005.
kemampuan menembak siswa LLM dilihat Ngalim, Purwanto. Prinsip-Prinsip dan
dari meningkatnya skor menembak pada Teknik Evaluasi Pengajaran.
siklus II dengan rata-rata skor siswa lebih Bandung: Remaja Rosdakarya,
dari 360 batas minimal skor yang sudah 2008
ditentukan oleh peneliti dan pelatih. Pada Sanbom C, W. Wyrick. Research
siklus I sebesar 60% siswa atau 6 siswa dari Quarterly, New York:1969.
total 10 siswa LLM sudah meningkat Sugiyono, Metode Penelitian Pendidkan,
kemampuan menembaknya, dan pada siklus Bandung:Alfabeta, 2013.
II sebesar 100% siswa atau total dari 10 Suharsimi, Arikunto, Suhardjono, Supardi.
siswa LLM sudah meningkat skor Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
menembaknya. PT. Bumi Aksara, 2006.
Suwarsih, Madya. Penelitian Tindakan
Action research. Bandung:
Alfabeta, 2011.

84
Upaya Peningkatan Kemampuan Menembak Air Rifle 10 Meter

Syafruddin, Pendidikan dan Pembelajaran


Masyarakat, Medan: Perdana
Publishing, 2012.
Robinson, Stepen P. Perilaku Organisasi,
Jakarta: Salemba Empat, 2008.
Rochiati, Wiriaatmajda. Metode Penelitian
Tindakan Kelas, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010.
Udin S, Winataputra. Teori Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka, 2011
Utami, Munandar. Mengembangkan Bakat
dan Kreativitas Anak Sekolah,
Jakarta: PT Gramedia,1999
Widiastuti, Tes dan Pengukuran Olahraga,
Jakarta: PT Bumi Timur Jaya, 2011

85

Anda mungkin juga menyukai