NAMA KELOMPOK 7:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai salah satu profesi yang sangat penting dalam dunia ekonomi, wajib hukumnya
memahami kode etik untuk menjaga mutu dan kepercayaan para pengguna jasa. Kode etik
profesi akuntan terdapat pada etika profesi akuntansi yang mengatur kaidah serta norma
dalam lingkup profesional. Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku
atau perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai akuntan.
Seperti yang disebutkan di atas, etika ini mengatur bagaimana seorang akuntan
melakukan pekerjaannya. Tanpa kode etik, seorang akuntan dapat saja langsung
diberhentikan jika melakukan pelanggaran terhadap standar dalam profesi akuntan. Maka
dari itu, pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai standar dalam profesi
akuntansi.
STANDAR ATESTASI
Standar ini berlaku pada akuntan publik yang melaksanakan suatu
perikatan atestasi.Suatu perikatan atestasi adalah perikatan yang di dalamnya praktisi
mengadakan perikatan untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan
tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.
1. Standar Umum:
Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis cukup dalam fungsi atestasi.
Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki
pengetahuan cukup dalam bidang yang bersangkutan dengan asersi.
Praktisi harus melaksanakan perikatan hanya jika ia memiliki alasan untuk menyakinkan
dirinya bahwa dua kondisi berikut ini ada :
Dalam semua hal yang bersangkutan dengan perikatan, sikap mental independen harus
dipertahankan oleh praktisi.
Kemahiran profesional harus selalu digunakan oleh praktisi dalam melaksanakan
perikatan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan perikatan tersebut.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
Bukti yang cukup harus diperoleh untuk memberikan dasar rasional bagi simpulan yang
dinyatakan dalam laporan.
3. Standar Pelaporan
Laporan harus menyebutkan asersi yang dilaporkan dan menyatakan sifat perikatan
atestasi yang bersangkutan.
Laporan harus menyatakan simpulan praktisi mengenai apakah asersi disajikan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan atau kriteria yang dinyatakan dipakai sebagai alat
pengukur.
Laporan harus menyatakan semua keberatan praktisi yang signifikan tentang perikatan
dan penyajian asersi.
Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi yang disusun berdasarkan
kriteria yang disepakati atau berdasarkan suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur
yang disepakati harus berisi suatu pernyataan tentang keterbatasan pemakaian laporan
hanya oleh pihak-pihak yang menyepakati kriteria atau prosedur tersebut.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut diatas, bahwa kita dapat megetahui bahwa kode etik profesi
akuntansi sangat penting karena bertujuan mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang
dilakukan akuntan.Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah wadah organisasi profesi akuntan
Indonesia yang diakui pemerintah. Standar Profesional Akuntan Publik terdiri dari enam standar
yaitu:
1. Standar Auditing.
2. Standar Atestasi.
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review.
4. Standar Jasa Konsultasi.
5. Standar Pengendalian Mutu.
6. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.
Penghukuman dalam pemberian sanksi hingga pencabutan izin baru dilakukan dalam hal
seorang Akuntan Publik tersebut telah melanggar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam SPAP
dan termasuk juga pelanggaran kode etik yang ditetapkan oleh IAPI, serta juga melakukan
pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan bidang jasa
yang diberikan, atau juga akibat dari pelanggaran yang terus dilakukan walaupun telah
mendapatkan sanksi pembekuan izin sebelumnya, ataupun tindakan-tindakan yang menentang
langkah pemeriksaan sehubungan dengan adanya dugaan pelanggaran professionalisme akuntan
public.
3.2. Saran
Akuntan tidak cukup mempunyai kompetensi yang tinggi, melainkan harus mempunyai
integritas dan beretika.dengan berintegritas dan beretika, seorang akuntan dapat memberikan
keyakinan dan pelayanan yang baik kepada pihak terkait. Akuntan juga dituntut untuk
independen, oleh karena itu independensi seorang akuntan harus dibekali dengan integritas, agar
masyarakat yakin akan kualitas seorang akuntan.
DAFTAR PUSTAKA
IAPI. 2011. “Undang-Undang Republik Indonesia No.5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik”.
Jakarta : Salemba Empat
https://www.google.com/amp/s/akuntansiterapan.com/2010/06/15/standar-profesional-akuntan-
publik/amp/