Analisis Riil
Analisis Riil
Jawab:
a. 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
→ akan dibuktikan 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) akibatnya ∋ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶)
Sehingga 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶)
Dengan demikian (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶)
Maka didapat (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) (TERBUKTI)
← akan dibuktikan (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) akibatnya ∋ 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝐴 ∩ 𝐶)
Sehingga 𝑥 ∈ (𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵)𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐶)
Dengan demikian 𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶
Maka didapat 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) (TERBUKTI)
∴ karena 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) dan (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶)
maka berdasarkan definisi 1.1.1 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐶) = (𝐴 ∩ 𝐵) ∪ (𝐴 ∩ 𝐶) BENAR
Pembuktian Gambar
b. ∪ (𝐵 ∩ 𝐶) = (𝐴 ∪ 𝐵) ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)
→ akan dibuktikan 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶) = (𝐴 ∪ 𝐵) ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶) akibatnya ∋ 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶)
Sehingga 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ (𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐶)
Dengan demikian (𝐴 ∪ 𝐵) 𝑑𝑎𝑛 (𝐴 ∪ 𝐶)
Maka didapat (𝐴 ∪ 𝐵) ∩ (𝐴 ∪ 𝐶) (TERBUKTI)
← akan dibuktikan (𝐴 ∪ 𝐵) ∩ (𝐴 ∪ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶)
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶) akibat ∋ 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) 𝑑𝑎𝑛 (𝐴 ∪ 𝐶)
Sehingga 𝑥 ∈ (𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵)𝑑𝑎𝑛 (𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶)
Dengan demikian 𝑥 ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐶
Maka didapat 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶) (TERBUKTI)
∴ karena 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶) = (𝐴 ∪ 𝐵) ∩ (𝐴 ∪ 𝐶)&(𝐴 ∪ 𝐵) ∩ (𝐴 ∪ 𝐶) ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶)
maka berdasarkan definisi 1.1.1 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐶) = (𝐴 ∪ 𝐵) ∩ (𝐴 ∪ 𝐶) BENAR
Section 1.2
Section 1.3
4. Bijeksi dari N dan himpunan semua bilangan ganjil yang lebih dari 13.
Jawab:
𝑆 = {2𝑛 + 13: 𝑛 𝜖 𝑁)
𝑓: 𝑁 → 𝑆
Maka 𝑓(𝑛) = 2𝑛 + 13, 𝑛 ∈ 𝑁
Syarat Bijeksi:
Injeksi
𝑓(𝑛1 ) = 𝑓(𝑛2 )
2𝑛1 + 13 = 2𝑛2 + 13
𝑛1 = 𝑛2
Subjektif
Karena jika k adalah bilangan bulat ganjil lebih dari 13. Maka k-12 adalah bilangan
bulat ganjil lebih besar dari 1. Sehingga:
𝑘 − 12 = 2𝑛 + 1
𝑘 = 2𝑛 + 1 + 12
𝑘 = 2𝑛 + 13
Section 2.1
6. Dari pembuktian teorema 2.1.4, bahwa tidak ada bilangan rasional r sehingga 𝑠 2 = 6.
Jawab:
“Tidak terdapat bilangan rasional r, 𝑠 2 = 6”
Bukti: menggunakan kontradiksi
𝑎
𝑟 ∈ 𝑄, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑄 =
𝑏
𝑎
Artinya dapat ditulis 𝑟 = 𝑏 dapat diasumsikan bahsa pada setidaknya satu dari bilangan
buat a dan b tidak dapat membagi dengan 3.
Sehingga:
𝑟2 = 6
𝑎 2
( ) =6
𝑏
𝑎2
=6
𝑏2
𝑎2 = 6𝑏 2
𝑎2 = 2.3𝑏 2
Karena dapat dibagi 3 untuk ruas kanan dan 3 merupakan bilangan prima. Maka 3
membagi 𝑎2 dan karena 𝑎, dapat ditulis 3𝑎 = 𝑎 atau 𝑎 = 3𝑎, dimana 𝑎1 adalah anggota
bilangan asli.
Subtitusi persamaan:
𝑎2 = 6𝑏 2
(3𝑎1 )2 = 6𝑏 2
(9𝑎1 )2 = 6𝑏 2 dibagi 3
3𝑎1 2 = 2𝑏 2
Oleh karena itu 3 membagi sisi kanan. Dan 3 adalah bilangan prima membagi 2 atau 𝑏 2
dan karena 3 membagi 𝑏 2 , maka 𝑏 = 3𝑏1
3𝑎1 2 = 2𝑏 2
3𝑎1 2 = (2.3𝑏1 )2 dibagi 3
𝑎1 = 2𝑏1 2
∴ 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 3, 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑑𝑖𝑘𝑠𝑖