MIKROBIOLOGI
“INOKULASI PADA MEDIA CAIR”
Disusun Oleh :
1.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, dapat dikemukakan hasil dari inokulasi pada
media padat dapat mengetahui macam-macam teknik inokulasi pada media padat,
menentukan hasil yang diperoleh dari prosedur kerja inokulasi pada media padat dan
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan hasil yang diperoleh dari
prosedur kerja inokulasi pada media padat. Pada macam- macam teknik inokulasi
pada media padat terdapat dua teknik meliputi, Teknik Pengenceran (dilution method)
dan Teknik micromanipulator.
Pada Teknik pengenceran (dilution method) merupakan suatu sampel dari
suatu suspensi yang berupa campuran beragam spesies diencerkan dalam suatu tabung
yang tersendiri. Pengenceran suspense mikroba pada umumnya dilakukan dengan
teknik pengenceran berseri (series of dilution). Dari hasil pengenceran ini kemudian
diambil kira-kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang
ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan
besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam medium
tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Pada
Teknik micromanipulator Satu ose bakteri dengan mikro pipet yang ditempatkan
dalam micromanipulator, kemudian ditempatkan dalam medium encer untuk
dibiakkan. Proses pemisahan/pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan
karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi
mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam
mikroorganisme saja.
Pada hasil yang didapatkan koloni mikroba yang tumbuh, dan dapat dilihat
morfologinya meliputi bentuk, elevasi, tepi dan warna koloni. Hasil tersebut dapat
ditentukan melalui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan hasil
inokulasi pada media padat, antara lain sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi,
tempat hidup atau asal mikroba tersebut, medium pertumbuhan yang sesuai, cara
menginokulasi mikroba, cara menginkubasi mikroba, cara menguji bahwa mikroba
yang diisolasi telah berupa kultur murni dan sesuai dengan yang dimaksud dan cara
memelihara agar mikroba yang telah diisolasi tetap merupakan kultur murni.
Teknik dalam inokulasi media cair dan hasil inokulasi bakteri sebelum
diinkubasi dan sesudah diinkubasi pada media cair (Nutrient Broth). Pada teknik
inokulasi media cair dapat dilakukan dengan mengisolasi bila mikroorganisme tidak
dapat tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada
kultur cair. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa serial
pengenceran. Semakin tinggi pegenceran peluang untuk mendapatkan satu sel
semakin besar. Pada media cair pertumbuhan mikroba ditandai dengan kekeruhan
mikroba.
Hasil inokulasi bakteri pada media cair (Nutrient Broth) berupa koloni
mikroba yang tumbuh, dan dapat dilihat morfologinya meliputi bentuk, elevasi, tepi
dan warna koloni. Inokulasi media biakan cair NB (Nutrient Broth) pada bakteri
terbentuk koloni bakteri berwarna putih dibawah permukaan media NB, dan media
NB tetap berwarna kuning bening.
1.4 Dasar Teori
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan mikroorganisme,
baik kaapang, khamir, maupun bakhteri. Mikroorganisme itu ada yang patogen
(penyebab penyakit) maupun tidak patogen. Untuk memudahkan mempelajari
maupun mendiagnosa mikroorganisme tersebut kita harus melakukan isolasi
mikroorganisme dari lingkungannya.
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan
mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril
sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung
banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat
hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh
karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut
dengan teknik inokulasi biakan.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. ada
beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan(steak plate), cara
taburan atau tuang(pour plate), serta mikromanipulator(the micromanipulator
methods). (lim,2001). Secar alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi
campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadan
tertentu saja populasiini ditemukan dalam keadaan murni . Untuk dapat mempelajari
sifat biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus
dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa haruys ada biakan murni yang hanya mengandung
satu jenis bakteri saja.
Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan
menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai bahan
pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu: teknik
penggoresan agar, teknik agar tuang, teknik agar sebar.
Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme tersebut dari
lingkungannya sehingga diperoleh biakan yang tidak tercampur dengan jenis lainnya.
Untuk mengisolasi mikroorganisme maka ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu
menuang media padat pada cawan petri, dan menginokulasi sampel/bahan pada media
padat baru kemudian mikroorganisme dapat diisolasi.
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk
pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi
biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan
satu kultur murni saja.
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke
biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan
dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan
berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat.
Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme. Bila
mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sedimen,
sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel.
Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan
dengan ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring atau lempengan agar.
Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni sedangkan agar
lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme.
BAB II
METODOLOGI
Berwarna Belum
Pertama PDA sederhana putih keruh terdapat/tumbuh
(Hari ke-1) mikroba
Kuning Belum ditumbuhi
Keruh mikroba
Sukrosa Broth
Belum ditumbuhi
Fruktosa Broth Kuning keruh
mikroba
Ditumbuhi oleh
mikroba dan
PDA pabrikan Kuning keruh jamur
Gagal
(terkontaminasi)
Kuning sudah terdapat
PDA sederhana kecoklatan mikroba
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA